0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan4 halaman
Modul ini membahas konsep manusia menurut pandangan Al Ghazali, termasuk hakikat, sifat, dan komponen jiwa manusia. Jiwa manusia terdiri atas empat unsur yakni hati, ruh, nafsu, dan akal. Al Ghazali menyatakan manusia sempurna adalah Nabi Muhammad SAW.
Modul ini membahas konsep manusia menurut pandangan Al Ghazali, termasuk hakikat, sifat, dan komponen jiwa manusia. Jiwa manusia terdiri atas empat unsur yakni hati, ruh, nafsu, dan akal. Al Ghazali menyatakan manusia sempurna adalah Nabi Muhammad SAW.
Modul ini membahas konsep manusia menurut pandangan Al Ghazali, termasuk hakikat, sifat, dan komponen jiwa manusia. Jiwa manusia terdiri atas empat unsur yakni hati, ruh, nafsu, dan akal. Al Ghazali menyatakan manusia sempurna adalah Nabi Muhammad SAW.
1. Hakikat manusia menurut al Ghazali adalah jiwa, al-nafs, al-qalb, al-ruh, dan al-aql merupakan esensi immaterial yang mandiri bersumber dari alam al-amr, tidak memiliki tempat, memiliki kesanggupan mengenali dan menggerakankan, memiliki sifat abadi. Esensi tersebut tidak berkaitan secara otomatis dengan raga karena raga memiliki potensi-potensi dasar yang berlawanan, bahkan berbeda dengan jiwa. Mediatror antara essensi dengan raga adalah jiwa vegetatif dan jiwa sensitif yang memiliki hubungan dengan raga. Jiwa sensitif dan jiwa vegetatif dan raga memiliki fungsi pelengkap bagi jiwa manusia, baik dalam kegiatan mengenali maupun dalam merealisasikan perbuatan manusia. Jiwa manusia memiliki kesanggupan menyerap pengetahuan aksiomatis dan berpikir mewujudkan pengetahuan baru 2. Manusia adalah makhluk yang paling mulia dan sekaligus paling unuk bila dibandingkan dengan makluk Allah lainnya. Karena keunikannya inilah, manusia selalu menarik untuk diteliti dan dikaji. Pengkajian tentang manusia dan hakikatnnya seolah-olah tidak pernah menengal kata tuntas. 3. Manusia menurut perspektif filsafat disimpulkan bahwa manusia merupakah hewan yang berfikir (al-insan hayaan an-nathiq) karena ia memiliki nalar intelektual. Manusia dengan nalar intelektual itulah ia dapat berfikir, belajar, berimajinasi kreatif, merasa dan memiliki pengalaman hidup, serta menganalisis dan mencipta di atas ciptaan Tuhan dan sebagainya. 4. Hubungan Antara Jiwa Dan Raga Jiwa dapat disebutkan dalam berbagai istilah yaitu: 1) qalb (hati); 2). Ruh (jiwa); 3) nafs (nafsu); 4) aql (akal pikiran dan intelegensia). 5. Al-Ghazali dalam pandangannya tentang manusia ideal menyebut dengan istilah manusia paripurna, manusia sempurna atau insan kamil. Manusia yang paling dekat dengan Allah dan dia termasuk manusia sempurna (insan kamil) adalah nabi Muhammad Saw B. EVALUASI DAN REFLEKSI 1. Apakah pengertian Manuasia Al Ghazali? 2. Manusia adalah makhluk yang paling mulia dan sekaligus paling unuk bila dibandingkan dengan makluk Allah lainnya. Karena keunikannya inilah, manusia selalu menarik untuk diteliti dan dikaji. Pengkajian tentang manusia dan hakikatnnya seolah-olah tidak pernah menengal kata tuntas. 3. Apakah Definisi Panitia dalam Persefektif ekonomi? Manusia dalam perspektif ekonomi, kesimpulannya berbeda lagi, yakni manusia adalah makhluk ekonomi, yang dalam kehidupannnya tidak dapat lepas dari persoalan-persoalan ekonomi. Komunikasi interpersonal untuk memenuhi hajat ekonomi atau kebutuhankebutuhan hidup sangat menghiasi kehidupan mereka. Manusia dalam perspektif sosiologi, disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang sejak lahir hingga matinnya tidak pernah lepas dari manusia lainnya. bahkan, pola hidup bersama yang saling membutuhkan dan saling ketergantungan menjadikan manusia semakin dinamis dalam kehidupan sehari-harinya. Manusia dalam persoektif psikologi, disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki jiwa. Jiwa merupakan hal yang esensial dari diri manusia dan kemanusiaannya. Manusia dengan jiwanya ini dapat berkehendak, berfikir dan berkemauan. 4. Apakah pengertian Ruhani Menurut Imam Al Ghazali? Jiwa manusia terdiri pada empat unsur; hati, ruh, nafsu (hawa/syahwat), dan akal. 5. Apakah Pengertian Akal? Akal adalah insting yang disiapkan untuk mengenali informasiinformasi nalar. Seakan-akan ia adalah cahaya yang ditempatkan di dalam kalbu. Dengan hati siap mengenali sesuatu. Kadar dari insting berbeda dengan tingkatannya. Kedudukan akal seperti seorang raja. Memiliki banyak pasukan, yaitu tamyiz (kemampuan membedakan), daya hafal dan pemahaman
C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Kelebihan Isi dari artikel ini setelah di analisa sangat bagus karena telah menjelaskan dengan detail tentang pendapat Imam Al ghazali sehingga bisa menjadi bahan acuan yang sangat penting dalam membina akhlak, agar manusia berakhlak mulia. Didalam artikel ini di jelaskan juga mengenai ajaran yang komprehensif untuk menjaga jiwa dari kesalahannya, melindungi dan mengurusi anggaota tubuh, menyempurnakan akhlak dan memeliharanya, dengan demikian perjalanan sufistik itu sangat mempengaruhi pemikiran al- Ghazali dalam hal pembentukan akhlak yang mulia. Kekurangan Kekurangan dari artikel ini bahwa pemikiran al-Ghazali lebih dekat dengan konsepsi kaum Sufi, di mana dalam batasan-batasan tertentu mengesampingkan kehidupan dunia dan hanya menfokuskan kehidupan akhiratnya, sehingga dalam kondisi yang seperti ini seakan menjadi benih kemunduran di kalangan umat Islam.
D. KAITAN MATERI DENGAN NILAI MODERASI BERAGAMA
Secara umum, terdapat alasan penting untuk menghubungkan antara pendidikan Islam dengan moderasi, yaitu terkait penguatan pemahaman tentang moderasi dan paham keagamaan dalam pendidikan Islam. Alasan penguatan pemahaman keagamaan ini memiliki hubungan yang tidak bisa dipisahkan dengan upaya untuk menanggulangi munculnya pemikiran keagamaan konservatif yang masih enggan menerima realitas keragaman dan perbedaan. Pemahaman keagamaan tersebut secara umum lebih cenderung mengarah pada upaya memunculkan identitas baru dalam mengekspresikan sikap keagamaannya yang resisten
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita