Anda di halaman 1dari 7

KEBUTUHAN MANUSIA TERHADAP AGAMA

Siti Syafaatul Farikhah

Prodi PIAUD (PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI)

STITNU AL-HIKMAH MOJOKERTO

Syafarikhah99@gmail.com

Abstrak: Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna diciptakan oleh Allah swt. Oleh
sebab itu manusia selalu membutuhkan panutan untuk menjalankan kehidupannya masing-masing.
Manusia tidak akan pernah merasa puas atas apa yang telah mereka miliki, oleh karena itu manusia
harus memenuhi kebutuhan hidupnya dengan kebutuhan pokok seperti kebutuhan primer, skunder dan
tersier. Semua kebutuhan tersebut harus diiringi dengan keyakinan, manusia dapat mengatur hidupnya
dengan adanya keyakinan atau Agama yang mereka anut, oleh sebab itu agama merupakan salah satu
kebutuhan manusia yang juga tidak kalah penting dibandingkan dengan kebutuhan pokok tersebut.
Dengan memiliki Agama, manusia dapat mengendalikan segala sesuatu yang dihadapi dalam
kehidupannya, manusia dapat mengendalikan hawa nafsu mereka dengan aturan keyakinan mereka
masingmasing, kebutuhan manusia terhadap agama bukanlah kebutuhan yang dianggap mudah, karna
agama dapat membuat manusia meyakini apa yang mereka lakukan dalam kehidupan mereka masing-
masing, dalam Agama Islam manusia memiliki hak dan kewajiban sesuai dengan kodratnya, maka dalam
agama islam manusia dapat mengatur kehidupannya dengan baik.

A.PENDAHULUAN

Allah SWT sebagai pencipta telah menciptakan langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada diantara
keduanya. Salah satu ciptaan dari ciptaan Allah itu adalah manusia, yang diberi keistimewaan yang
berupa kemampuan berfikir melebihi jenis makhluk hidup lainya yang sama-sama menjadi makhluk
penghuni bumi. Kemampuan berfikir itulah yang diperintahkan Allah agar dipergunakan untuk
mendalami wujud dan hakikat dirinya dan tidak semata mata dipergunakan untuk memikirkan segala
sesuatu diluar dirinya.

Demikian kenyataan bahwa manusia tidak pernah berfikir, kecuali dlam keadaan tidur atau didalam
situasi diluar kesadaran. Manusia berfikir tentang segala sesuatu yang tampak atau dapat ditangkap oleh
panca indra bahkan yang abstrak sekalipun. Dari sejarah kehidupan manusia ternyata tidak sedikit usaha
manusia dalam memikirkan wujud atau hakikat dirinya, meskipun sebenarnya masih banyak yang tidak
menaruh perhatian untuk memikirkannya. Dalam firman Allah dalam surat Ar Rum ayat 30 mengandung
perintah agar dalam mempergunakan pikirannya selalu dilandaskan pada iman yang terarah lurus pada
agama Allah SWT. Demikian pula dalam berfikir fundamental tentang hakikat wujud dirinya.
B.PEMBAHASAN

1. Hakikat manusia

a. Arti hakikat manusia

Menurut bahasa hakikat berarti kebenaran atau sesuatu yang sebenar-benarnya atau asal dari segala
sesuatu.dapat juga dikatakan hakikat itu adalah inti dari segala atau yang menjadi jiwa sesuatu.
Dikalangan tasawuf orang mencari hakikat diri manusia yang sebenarnya,karna itu muncul kata-kata diri
mencari sebenar-benar diri. Sama dngan pengertian itu mencari hakikat jasad,hayi,roh, nyawa dan
rahasia.

Manusia adalah makluk yang paling sempurna yang pernah diciptakan oleh allah swt. Kesempurnaan
yang dimiliki manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah dumuka
bumi in. Al-qur`an menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah, jadi hakikat manusia adalah
kebenaran atas diri manusia itu sendiri sebagai makhluk yang diciptakan oleh allah swt.

b. Hakikat manusia menurut pandangan umum

Pembicaraan manusia dapat ditinjau dalam berbagai perspektif, misalnya persfektif filsafat, ekonomi,
sosiologi, antropologi, psikologi, dan spriritualitasislam atau taswuf. Antara lain :

1) Dalam perspektif filsafat

Disimpulkan bahwa maanusia merupakan hewan yang berfikir karena memiliki nalar yang intelektual.
Dengan nalar intelektual itulah manusia dapat berfikir, menganalisis memperkirakan,menyimpilkan,
membandingkan, dan sebagainya. Nalar intelektual ini pula yang membuat manusia dapat membedakan
antara yang baik dan yang jelek antara yang salah dan yang benar.

a) Hakikat manusia

Pada saat-saat tertentu dalam perjalanan hidupnya manusia mempertanyakan tentang asal usul
keberadaan dirinya sendiri

b) Wujud dan potensi manusia

Wujud manusia menurut penganut aliran materialisme yaitu julien dela mettrie bahwa esensi manusia
semata-mata bersifat badanisiensi manusia adalah tubuh dan fisiknya.

2) Dalam perspektif ekonomi

Dalam perspektif ekonomi manusia adalah makhluk ekonomi yang dalam kehidupannya tidak dapat
lepas dari persoalan ekonomi. Komunikasi interpesonal untuk memenuhi hajat-hajat atau kebutuhan
hidup sangat menghiasi kehidupan mereka.

3) Dalam perspektif sosialisasi


Adlah makhluk sosial yang sejak lahir hingga matinya tak pernah lepas dari manusia lainnya, bahkan pola
hidup bersama yang saling membutuhkan dan saling ketergantungan menjadi hal yang dinantikan alam
kehidupan sehari-harimanusia.

4) Dalam perspektif antropologi

Manusia adalah makhluk antropologis yang mengalami perubahan dan perkembangan yang dinamis.

5) Dalam perspektif psikologi

Manusia adalah makhluk yang memiliki jiwa, jiwa merupakan hal yang esensial dari diri manusia dan
kemanusiaannya dengan jiwa inilah manusia dapat berkehendak berfikir dan berkemauan.

c. Hakikat manusia menurut pandangan islam

Penciptaaan manusia terdiri dari bentuk jasmani yang besifat kongkrit, juga disertai pemberian bagian
ruh ciptaan allah SWT yang bersifat abstrak. Manusia dicirikan oleh sebuah intelegensi sentral atau total
bukan sekedar parisal atau pinggiran. Manusia dicirikan oleh kemamampuan mengasihi dan ketulusan.
Bukan sekedar refles-refles egoitis, sedangkan bintang tidak mengetahui apa-apa diluar dunia inderawi
meskipun barang kali memiliki kepekaan tentang yang sakral.

1) Manusia adalah makhluk ciptaan allah hakikat pertama ini berlaku umum bagi seluruh jagad raya
dan isinya yang bersifat baru, sebagi ciptaan allah swt diluar alam yang disebut akhirat, alam ciptaan
merupakan alam nyata dan yang kongkrit sedangkan alam akhrirat merupakan ciptaan yang gaib, kecuali
allah swt yang bersifat gaib bukan ciptaan yang ada karena adanya sendiri.

2) Kemandirian dan kebersmaan (individualitas dan sosialita)

Kemanunggalan tubuh dan jiwa yang diciptakan allah swt. Merupakan satu diri individu memiliki jati diri
masing-masing jati diri tersebut merupakan aspek dari fisik dan psikis didalam kesatuan. Setiap individu
mengalami perkembangan dan berusaha untuk mengenali jati dirinya sehingga mereka menyadari
bahwa jati diri mereka berbeda dengan yang lain.

3) Manusia merupakan makhluk yang terbatas

Manusia memiliki kebebasan dalam mewujudkan diri, baik sebagi satu diri (individu) maupun sebagai
makhluk sosial.ternyata tidak dapat melepaskan diridari berbagai keterikatan yang membatasinya.

2.Kebutuhan manusia terhadap agama

Kebutuhan manusia terhadapagama dapat disebabkan karena ada masalah prinsip dasar kebutuhan
manusia. Untuk menjelaskan perlunya manusia terhadap agama sebagai kebutuhan. Ada empat faktor
yang menyebabkan manusia memerlukan agama faktor tersebut adalah sebagai berikut :

1. Faktor kondisi manusia


Kondisi manusia terdiri dari beberapa unsur yaitu unsur jasmani dan rohani. Untuk menumbuhkan dan
mengembangkan kedua unsur tersebut harus mendapat perhatian khusus dan seimbang, unsur jasmani
membutuhkan pemenuhan yang bersifat prinsip jasmaniah. Kebutuhan tersebut adalah makan-minum,
bekerja-istirahat yang seimbang. Berolahraga dan segala aktifitas jasmani yang dibutuhkan. Unsur rohani
membutuhkan pemenuhan yang bersifat psikis (mental) rohaniah.kebutuhan tersebut adalah
pendidikan agama, budi pekerti, kepuasan, kasih sayang dan segala aktifitas rohani yang seimbang.

Kedua hubungan tersebut sangat erat dalam usaha menciptakan hidup bahagia, banyak kenyataan yang
banyak dilihat, bahwa seseorang secara materil dipandang mampu, tidak kekurangan apapun, namum
karena tidak diimbangi oleh kesiapan mental.maka materil itu akhirnya harus menjadi beban hidupnya
sendiri. Oleh sebab itu, kondisi seperti ini hakikatnya menuntut agar semua kebutuhan itu dapat
dipenuhi. Dalam mewujudkan hidup harmonis,bahagia, sejahtera, termasuk kebutuhan rohani
seseorang, yaitu agama.

Memahami hal tersebut. Tuhan memberikan bimbingan kepada manusia untuk beragama, kebahagiaan
melalui agama adalah kebahagiaan hidup di dunia dan kebahagiaan hidup di akhirat.

2. Faktor status manusia

Ditinjau dari sudut jasmani, manusia diciptakan tuhan sangat sempurna, jika dibandingkan dengan
makhluk-makhluk lain. Allah menciptakan manusia lengkap dengan berbagai kesempurnaan yaitu
kesempurnaan akal dan pikiran, kemuliaan dan berbagai kelebihan lainnya.

3. Faktor struktur dasar kepribadian manusia

Dilihat dari struktur dasar kepribadian manusia, maka di situ pulalah dapat dilihat kebutuhan manusia
itu terhadap agama. Dalam teori psiko- analissigmun freud membagi struktur kepribadian manusia pada
tiga bagian, yaitu sebagai berikut :

a. Aspek das es, yaitu aspek biologis, aspek ini merupakan sistim yang orisinal di dalam kepribadian,
dari aspek tersebut, maka dua aspek lainnya jasmani, rohani dan tubuh. Freud dalam aspek ini
menyebutkan bahwa the true psychis reality ( realitas psikis yang sebenarnya) tumbuh dan berkembang
secara alami. Oleh sebab itu, aspek biologis (das es) merupakan dunia bathin atau dunia subjektif
manusia dan tidak mempunyai hubungan langsung dengan dunia objektif,

b. Aspek das ich, yaitu aspek psikis, aspek ini merupakan kepribadian yang timbul karena kebutuhan
organisme untuk berhubungan secara baik dengan dunia nyata (realita). Melalui aspek ini timbullah satu
prinsip realita dan terjadilah proses skunder dengan memilih objek yang tepat atau serasi untuk
mereduksi tegangan yang timbul di dalam organisme dan dengan proses sekunder manusia berfikir
realitas. Aspek psikis (das ich) merupakan suatu rencana untuk memenuhi pemuasan kebutuhan,
mencari jalan, membuat altrrnatif dan kemudian realisasinya itu diputuskan oleh sistem lain yang
dinamakan aspek sosiologis

c. Aspek das uber ich, yaitu aspek sosiologis merupakan aspek sosiologis dari kepribadian manusia
dan wakil dari nilai-nilai tradisional serta cita-cita masyarakat. Aspek ini dapat juga disebut aspek moral
dari kepribadian, fungsinya adalah menentukan apakah sesuatu itu benar atau salah, pantas atau tidak
pantas, sesuai dengan moral atau amoral.

Didalam ilmu psikologi dikatakan bahwa ada lima macam dorongan keinginan manusia untuk berbuat
dan mewujudkan kehendaknya, dorongan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dorongan psikis (jasmani)

2. Dorongan emosional (perasaan)

3. Dorongan sosial bergaul (bermasyarakat)

4. Dorongan mental (beragama dan bermoral)

5. Dorongan tanggung jawab manusia.

Dorongan tersebut yang menjadi ciri khas dari manusia. Karena itu timbullah ungkapan yang
mengatakan bahwa manusia adalah hewan yang dapat berfikir dan berbicara.

Adapun tiga alasan yang melatarbelakangi perlunya manusia terhadap agama. Alasan tersebut adalah
sebagai berikut :

a. Fitrah manusia

Dalam ajaran islam ditegaskan bahwa agama adalah kebutuhan fitrah manusi. Fitrah keagamaan yang
ada dalam diri manusia inilah yang melatarbelakangi perlunya manusia terhadap agama

b. Adanya nafsu (an-nafs)

Alasan lain yang melatarbelakangi manusia memerlukan agama adalah karena manusia memiliki
berbagai kesempurnaan dan memiliki kekurangan. Quraish shihab mengatakan an-nafs diciptakan allah
dalam keadaan sempurna untuk berfungsi menampung dan mendorong manusia berbuat kebaikan dan
keburukan. Karena nafsu inilah yang oleh al-quran dianjurkan untuk diberi perhatian lebih besar.

c. Tantangan manusia

Faktor lain manusia memerlukan agama ialah karena manusia dalam kehidupannya senantiasa
menghadapi berbagai tantangan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Tantangn dari dalam
dapat berupa dorongan hawa nafsu dan bisikan setan. Tantangan dari luar dapat berupa rekayasa dan
upaya-upaya yang dilakukan manusia yang secara sengaja berupaya ingin memalinhkan manusia dari
tuhan. Mereka dengan rela mengeluarkan biaya, tenaga, dan pikiran yang dimanifestasikan dalam
berbagai bentuk kebudayaan yang didalam nya misi menjauhkan manusia dari tuhan.

3. Agama yang dibutuhkan manusia


Agama sangat penting dalam kehidupan manusia antara lain karena agama merupakan : sumber moral,
petunjuk kebenaran, sumber informasi tentang masalah metafisika dan bimbingan rohani bagi manusia
baik dikal suka maupun duka.

a. Agama sumber moral

Dapat disimpulkan bahwa pentingnya agama dalam kehidupan disebabkan oleh semnangat
diperlukannya moral oleh manusia, padahal moral bersumber dari agama, agama menjadi sumber moral
karena agama mengajarkan iman kepada tuhan dan kehidupan akhirat, serta karena adanya perintah
dan larangan dalam agama.

b. Agama petunjuk kebenaran

Sekarang bagaimana manusia mesti mencapai kebenaran? Sebagai pertanyaan ini allah swt telah
mengutus para nabi dan rasul di berbagai masa dn tempat, sejak nabi pertama yaitu adam sampai
dengan nabi terakhir yaitu nabi muhammad SAW. Para nabi dan rasul ini diberi wahyu atau agam untuk
disampaikan kepada manusia, wahyu atau agama inilah agama islam, dan ini pila sesungguhnya
kebenaran yang dicari-cari oleh manusia sejak dulu kala, yaitu kebenaran yang mutlak dan universal.

Dapat disimpulkan, bahwa agama sangat penting dlam kehidupan karena kebenaran yang gagal dicari-
cari oleh manusia sejak dulu kala dengan ilmu dan filsafatnya, ternyata apa yang dicariya itu terdapat
dalam agama. Agama adalah petunjuk kebenaran. Bahkan agama itulah kebenaran, yaitu kebenaran
yang mutlak dan universal. Itulah agama islam.

1. Agama sumber informasi metafisika

Sesungguhnya persoalan metafisika sudah masuk wilayah agama atau iman, dan hanya allah saja yang
mengetahuinya. Dan allah yang maha mngetahui perkara yang ghaib ini dlam batas-batas yang dianggap
perlu telah menerangkan perkara yang ghaib tersebut melalui wahyu atau agamanya, dengan demikian
agama adalah sumber informasi tentang metafisika dan karena itu pula hanya dengan agama manusia
dapat mengetahui persoalan metafisika. Dengan agamalah dapat diketahui hal-hal yang berkaitan
dengan alam barzah, alam akhirat, surga,dan neraka, tuhan dan sifat-sifatnya dan hal ghaib lainnya.

Dapat disimpulkan bahwa agama sanagat penting bagi manusia (dan karena itu sangat dibutuhkan),
karena manusia dngan akal, dengan ilmu atau filsafatnya tidak sanggup menyingkap rahasia metafisika,
hal ini hanya dpat diketahui dengan agama, sebab agama adalah sumber informasi tentang metafisika.

2. Agama pembimbing rohani bagi manusia

Dengan sabdanya ini nabi mengajarkan, hendaknya orang beriman bersyukur kepada allah pada waktu
memperoleh sesuatu yang mengembirakan dan tabah atau sabar pada waktu yang ditimpa pada waktu
kesedihan. Bersukur dikala suka dan sabar di kala duka inilah sikap mental yang hendaknya selalu
dimiliki oleh orang beriman. Dengan begitu orang berimamn selalu stabil, tidak ada goncangan-
goncangan, bahkan tenteram dan bahagia inilah hal yang menabjukan dari orang beriman seperti yang
dikatakan oleh nabi. Keadaan hidup seluruhnya serba baik.
Dari penjelasan di atas, dapat kita bayangkan bagaimana jadinya jika kehidupan manusia tidak
beragama. Mudah-mudahan sedikit penjelasan ini bisa memberi jawaban kepada anda semua yang
bertanya – tanya “mengapa manusia membutuhkan agama”

C. PENUTUP

KESIMPULAN

Manusia adalah makluk yang paling sempurna yang pernah diciptakan oleh allah swt. Kesempurnaan
yang dimiliki manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah dumuka
bumi ini. Al-qur`an menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah, jadi hakikat manusia adalah
kebenaran atas diri manusia itu sendiri sebagai makhluk yang diciptakan oleh allah swt.

Hakikat manusia menurut pandangan islam:

1. Manusia Adalah Makhluk Ciptaan Allah

2. Kebersamaan ( Indivialitas Dan Sosialita )

3. Manusia Merupakan Makhluk Yang Terbatas

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Norma. Hakikat manusia. Yogyakarta: Pustaka pelajar1997

Hadari Nawawi. Pendidikan dalam islam, Surabaya: AL-Ikhlas, 1993

Mukhtar Solihin & Rosihon Anwar, hakikat manusia “menggali potensi kesadaran pendidikan diri, dan
psikologi islam, bandung : Pustaka setia. 2005

http : // www.gallerydunia.com/2012/06mengapa manusia membutuhkan agama .html

Anda mungkin juga menyukai