Anda di halaman 1dari 4

Materi Bapak Prof. Abdul Mu'ti, M.Ed.

Sekarang ada gejala bahkan mungkin gerakan yang berusaha untuk mengeleminasi atau
menyingkirkan dan kemudian juga ada beberapa yang memang melakukan upaya sistematis
untuk melakukan dilusi terhadap spiritualitas dan juga terhadap agama. Walaupun dilihat dari
berbagai survei pertama yang terakhir yang banyak di rujuk oleh berbagai kalangan surveinya,
untuk menunjukkan ada upaya-upaya yang sangat sistematis dan sangat serius dari berbagai
kalangan untuk mendiskreditkan dan berbagai bentuk yang berusaha untuk membuat manusia
semakin jauh dari agama itu ternyata tidak cukup mendapatkan tanggapan dari masyarakat.
Menurut statistik emang itu menunjukkan bahwa menurut keyakinan masyarakat dunia itu
sebagian besar adalah penganut agama Kristen termasuk didalamnya Katolik kemudian yang
kedua adalah Islam yang ketiga itu kelompok agnostik dan kelompok atheis. Tidak banyak orang
yang benar-benar atheis. Di Tampere, Finland ada pemakaman yang di sediakan untuk kelompok
yang beragama dan tidak beragama, ternyata setelah sekian lama disediakan hanya satu orang
yang dimakamkan di lahan yang tidak beragama. Masyarakat Eropa pun tidak bisa dipisahkan
atau memisahkan dari agama.

Sains tidak juga membuat orang semakin jauh dari agama, bahkan ada kecenderungan
bagaimana manusia semakin bisa mengintegrasikan sains dan agama. Kemudian di lihat dari
sudut pandang Islam manusia itu adalah makhluk jasmani dan rohani. Jika mengkaitkan itu
dengan konsep konsep Islam tentang manusia maka manusia itu di dalam Alquran disebut dalam
dua istilah. Pertama adalah al-basyar dan yang kedua adalah Al Insan. Istilah Al Basyar dalam
al-quran itu merujuk kepada manusia sebagai makhluk biologis atau makhluk dengan segala
sifat-sifat jasmaniahnya dan perilakunya sebagai makhluk hidup pada umumnya yaitu makan
minum, keinginan seksual, perkembangbiakan, dan seterusnya.

Manusia kemudian menjadi berbeda dengan makhluk Allah yang lainnya itu karena Allah
meniupkan ruh ke dalam jasad manusia ini bisa di baca antara dalam surah as-sajdah surat 32
ayat 39, kemudian surah alhijr surah yang ke-15 ayat 29 dan surah sad surah ke- 38 ayat 72.
Manusia adalah makhluk air murni terdiri atas fisik tapi kemudian ketika Allah meniupkan
dalam segi buruknya maka dia menjadi makhluk yang sempurna, kesempurnaan manusia
sebagai makhluk Allah karena ada sifat syariah dan ada sifat kerohaniah, jadilah di dalam
Alquran sebagai makhluk yang disebut dengan al-insan atau an-nas. Dengan itu kemudian kita
bisa memahami bagaimana manusia itu belajar kemudian menguasai ilmu pengetahuan
mengamalkan ajaran agama dan kemudian menjadi khalifah di muka bumi. Allah meniupkan
ruh ke dalam jasad manusia itu, maka Islam memandang kehidupan itu sebagai sesuatu yang
sangat luhur karena keluhuran itulah Islam mengajarkan manusia itu tidak boleh membunuh
manusia yang lainnya bahkan membunuh diri sendiri pun tidak boleh. Menunjukkan bahwa
manusia itu dalam makhluk rohaniah yang kehidupannya itu tidak melulu berkaitan dengan hal-
hal yang sifatnya dengan hal-hal yang sifatnya non material kemudian dijelaskan itu tidak pernah
mati.
Pondasi pertama spiritualitas yang kedua masih terkait dengan fitrah dengan Islam sebagaimana
disebutkan dalam surah al-a'raf manusia itu sudah mendeklarasikan dirinya sebagai makhluk
beragama ketika masih dalam alam. dalam pandangan islam manusia itu punya fitrah yaitu fitrah
diniya atau fitrah beragama jika dikaitkan dengan proses penciptaan maka paling tidak dalam
pandangan Bapak Prof. Abdul Mu'ti, M.Ed. manusia mempunyai tiga fitrah, yang pertama fitrah
in-niyah (agama) yang kedua adalah fitrah in-saniyah (akal dan kalbu), dan ketiga fitrah bas-
syariah (fisik manusia). Manusia itu sesuai dengan fitrahnya punya kecenderungan untuk
beragama dan karena beragama itu merupakan fitrah manusia itu tidak mendapatkan pendidikan
agama sekalipun manusia itu akan mencari agama sesuai dengan fitrahnya. Manusia itu
senantiasa terhubung dengan hal yang bersifat spiritual dan dengan doa. Kemudian Ia juga
melihat bahwa kecenderungan-kecenderungan yang ada dalam dalam fisik manusia itu memang
cenderung mempertahankan teori fitrah manusia itu secara bas-Syariah itu memang punya punya
fitrah untuk beragama.

Dalam kehidupan kita sekarang ini manusia sering menemukan kehampaan dalam kehidupannya
kemudian sering gagal menemukan makna dalam kehidupannya, walaupun secara materi dia
sangat berlebihan dan berkecukupan. 10 ciri-ciri dari orang yang memiliki tingkat kecerdasan
spiritual yang tinggi, di antara 10 itu yang menyebut dengan sensibility self awareness kemudian
capacity to face and use of suffering kemudian capacity to face kemudian quality of being
inspired by vision and furious relaction to cause and massasary kemudian amassary HAM
kemudian ke-7 tendency to see connection between diavers thinks, kemudian yang ke 8 tendency
to us by worth is and to six unser, ke-9 fasility to works again convention dan yang ke-10 itu
servenlydle. Keinginan untuk melayani diri penting dari orang yang punya petasan spiritual,
kemudian memang menjadi salah satu pandangan bahwa pandangan mengenai spiritualisme
dalam teorinya Danar Zohan memang pandangan yang bersifat umum. Manusia itu bisa menjadi
beragama atau tidak beragama itu sangat tergantung dari lingkunganya, karena otak manusia
akan merekam apapun dari apa yang telah diterima dari masyarakat sekitarnya. Fungsi-fungsi
sosial serta interaksi sosial itu akan menentukan dia akan memeluk agama tidak memeluk agama
tertentu dan tidak memeluk agama. Pendidikan adalah proses yang diselenggarakan oleh oleh
pemerintah atau elemen masyarakat yang sesuai dengan apa yang mereka inginkan.

Dalam konteks negara Indonesia merupakan politik atau sebuah rekayasa politik yang dilakukan
oleh negara untuk membentuk masyarakat dari suatu negara yang diinginkan oleh para
pemimpin. Pendidikan harus berpusat kepada manusia, karena manusia adalah makhluk jasmani
dan rohani maka pendidikan harus memenuhi konsep jasmani dan rohani.

Materi Bapak Dr. dr. Zaenal M. Sofro, AIFM

bagaimana kita bisa memahami yang di luar kalau kita sendiri kurang memahami apa yang ada
dalam diri kita sendiri. otak manusia dibagi menjadi 3 yaitu otak yang sangat primitif (otak
reptil), kedua balekorteks yang berkaitan dengan mamalia, dan yang ketiga neokorteks berkaitan
langsung dengan eksistensi manusia. Manusia akan terus menerus bersosial, dalam otak manusia
masih membawa otak reptilnya yang kaitannya naluri makan, minum, dan reproduksi. Manusia
memang makhluk emosional, sebagai seorang pendidik harus tetap berwajah senang karena jika
berwajah murung akan membuat siswa atau peserta pendidik tidak nyaman. Kita ini mengundanh
orang lain bukan malah menjauhkan.

Manusia memiliki kepala kecil, tetapi otaknya besar beda dengan reptil kepalanya besar namun
otaknya kecil. Otak manusia memerlukan 20% oksigen masuk ke dalam tubuh, oksigen
merupakan konsen kita. Oksigen jika tidak dioptimalkan harus dilatih, jadi oksigen merupakan
hal penting dalam diri kita. Mestinya antara otak dan hati senantiasa terhubung sehingga
disebutkan pada surah Al-imran ayat 21. Jangan sampai kecerdasan menjadikan hamba Allah
yang sombong, semakin mengisolasi diri tetapi justru memberikan manfaat seluas-luasnya bagi
masyarakar sekitar.

Didalam tubuh kita terdapat sistem herarki, jika mengusai diri manusia akan menjadi manusia
yang tidak dapat berfikir, manusia yang malas, manusia yang gampang putus asa, bisa
mengalami bunuh diri. Berkaitan dengan perilaku, menyerang atau lari ketakutan, fagus smart
menyambung dengan wajah yang diharapkan senantiasa ramah, senyum dan juga berhubungan
dengan pita suara. Tidak tergesa-gesa, senantiasa tersenyum merupakan sebuah keberhasilan
fagus smart terhadap sosial. Spiritualiste merupakan ketaqwaan, kita harus mempelajari anatomi
untuk mengetahui diri kita sendiri, jangan segan untuk mencari tahu tentang diri kita sendiri.
Selama 24 jam kita memantau lingkungan apakah lingkungan itu membuat enjoy atau
lingkungan itu membuat ketakutan, tegang atau lingkungan itu membuat kita tidak bisa bergerak.

Ketika kita merasakan suasana diri kita terancam, ingat kita masih punya Allah jangan berputus
asa dan ingin bunuh diri. Bagaimana kita merespon lingkungan dengan tenang itu yang akan
mengurangi biaya kesehatan, jika kita gelisah akan muncul penyakit-penyakit yang ada dirubuh.
Kita selalu berinteraksi di lingkungan, dan ditubuh kita ada prose-proses akibat dari interaksi
tersebut sehingga tujuan akhirnya kita akan hidup istiqomah. Hubungan antar manusia sifatnya
saling menguatkan, membantu untuk menciptakan kondisi yang menyenangkan. Hidup memang
senantiasa menghdapi ujian, ujian memerlukan solusi, solusi diperoleh dari ketaqwaan kepada
Allah.

Perilaku manusia tidak lepas dari saraf karena pada dasarnya manusia tidak punya daya. Penyakit
tidak akan datang selama kita berada di saraf social dan taqwa. Kedepan kita ajak masyarakat
memposisikan masyarakat ke dalam posisi hijau, posisi social engagement system bukan social
distancing. Hindari hal yang bisa memicu penyakit datang ke dalam diri kita, hindari depresi,
malas. Manusia pada masa sekarang ini dikuasai oleh amicdala jika kita telah terkait dengan itu
maka yang akan timbul hanya kecemasan,ketakutan terus menerus.
Cara menjadikan social engagement di diri kita dengan vocalization, breathing, dan posture.
Vocalization bisa dengan membaca Al-Quran dengan dilagukan, tajwid yang benar. Breathing
dapat dilakukan dengan olahraga pernapasan. Posture dapat dilakukan dengan gerakan-gerakan
sholat sehingga melahirkan kasih sayang. Agama manapun jika kita kaji akan menuju itu semua
dan efeknya memunculkan kasih sayang serta kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai