Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BAHAN KULIAH

- Judul Bahan : - Masalah Utama Manusia dan Kebutuhan Manusia


Kajian
Holistic PersonMata kuliah
- Program Studi: : Program Studi Ilmu Keperawatan
Pengantar
Kewirausahaan
(entrepreneur)
- Beban Studi : 3 (tiga) SKS
- Waktu : TM = (3x 50 menit), BM (3x170 menit), TT (3x170
menit)
- Dosen pengampu : Martawan Madari, SKM, MKM

- Kemampuan akhir yanhg diharapkan :


Mampu menjelaskan tentang Masalah Utama Manusia dan Kebutuhan Manusia Holistic Person
- Materi pembelajaran:
Pengertian holistic person;Apa masalah hidup yang menurut anda paling berat?;Apasajakah
masalah-masalah yang biasanya anda hadapi dan di hadapi semua orang?;Apa saja kebutuhan manusia yang
harus di penuhi?;7 dimensi masalah hidup?;Bagaimana cara mengahadapi masalah hidup tersebut?

URAIAN MATERI
Pengantar Kewirausahaan (entrepreneur)

A. PENDAHALUAN
Manusia merupakan makhluk yang paripurna. Ia diberikan kelebihan oleh Allah SWT berupa akal
dan spiritual. Hal ini yang dapat membedakan antara manusia dengan binatang. Diantara kemuliaan
manusia terdapat pada eksistensinya.Dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kian tak
terbendung lagi. Akibatnya, manusia lupa akan hakikat dan esensinya sebagai wakil Tuhan di muka bumi
(Khalīfah fī al-arḍ). Ketika manusia tidak mengetahui akan hakikat dirinya sendiri, maka ia tidak akan
mungkin mengenal Tuhannya. Hal ini selaras dengan apa yang disampaikan dalam sebuah hadits nabi
yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim yang berbunyi: “Man 'arafa nafsahu faqad 'arafa rabbahu”
(Barang siapa yang mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhan-Nya).
Pada dasarnya, manusia adalah makhluk Tuhan yang otonom, pribadi yang tersusun atas kesatuan
harmonik antara jiwa dan raga yang kemudian eksis sebagai individu yang bermasyarakat. Di sisi lain,
manusia hadir ke dunia ini dalam keadaan serba misterius. Heidegger menyebut hal itu dengan
keterlemparan (Geworfenheit). Artinya, sangat sulit untuk diketahui mengapa, bagaimana dan untuk apa
kehadiranya di alam semesta ini. Yang pasti, hadirnya manusia ke alam semesta ini diciptakan oleh Tuhan
melalui sepasang manusia (orang tua), sadar akan hidup dan kehidupanya, dan sadar pula akan tujuan
hidup dan kehidupannya, dan sadar pula akan tujuan hidupnya (kembali kepada Tuhan).
Manusia merupakan ciptaan Tuhan yang ada di muka bumi dan merupakan satu-satunya makhluk
yang memiliki kemampuan berpikir dan merefleksikan segala sesuatu yang ada, termasuk merefleksikan
diri serta keberadaannya di dunia. Inilah yang menentukan dan sebagai tanda dari hakikat sebagai
manusia, dimana makhluk lain seperti binatang tidak memiliknya. Oleh karena itu, hakikat manusia adalah
makhluk yang berpikir.
Diskusi mengenai konsep manusia paripurna menjadi kajian menarik dan penting untuk dimengerti
oleh manusia sebagai wacana untuk menentukan status manusia, dan keadaan paling ideal bagi manusia.
Pembahasan ini sudah sejak lama digulirkan berbagai kalangan intelektual ribuan tahun lalu, yang
kemudian menjadi objek kajian mendasar dalam sistim falsafah dan agama, baik tradisional maupun
modern.
Aristoteles menyebut keparipurnaan manusia terletak pada kehidupan manusia secara nyata yang
dilandasi oleh aspek intelektualitasnya (secara teoritis) yaitu kehidupan intelektual.Dalam agama Islam
juga dikenal istilah insān kāmil yang diperkirakan muncul sekitar awal abad ke-7 H/ 13 M. Dalam
pandangan Muhammad Iqbal, insān kāmil diartikan sebagai manusia yang egonya mencapai titik
intensitas tertinggi, yakni ketika ego mampu menahan kepemilikan secara penuh, bahkan ketika
mengadakan kontak langsung dengan yang mengikat ego (ego mutlak atau Tuhan).
Di Indonesia, kajian mengenai konsep manusia paripurna sudah banyak dilakukan oleh para pemikir
Muslim sejak abad 17 M. Salah satu tokoh yang mengkaji persoalan tersebut ialah Hamzah Fansuri.
Hamzah Fansuri berpendapat bahwa pada dasarnya manusia merupakan tingkat penjelmaan terakhir dari
Tuhan. Meskipun demikian, manusia merupakan yang paling penting dan merupakan penjelmaan yang
paling sempurna. Manusia merupakan pancaran atau aliran langsung dari dzat yang mutlak. Oleh karena
itu, manusia merupakan makhluk penjelmaan yang sempurna dan berpotensi untuk menjadi insān kāmil.
Namun karena kelalaiannya, ia tidak menyadari bahwa pandangannya kabur dan tidak menyadari seluruh
alam semesta ialah palsu dan bersifat bayangan.
Konsep manusia paripurna sangat penting artinya di dalam suatu sistim pemikiran dan kerangka
berpikir seorang pemikir, sebab ia termasuk bagian dari pandangan hidup. Pandangan tentang manusia
berkaitan erat dan bahkan merupakan bagian dari sistem kepercayaan, yaitu landasan moral manusia yang
nantinya akan memperlihatkan corak peradabannya. Tetapi persoalannya adalah konsep manusia
paripurna akan sangat relatif ketika ditinjau dari esensinya dan bergantung pada perspektif mana atau oleh
siapa konsep tersebut dibahas.
Kita semua punya MASALAH dan sekaligus juga punya IMPIAN yang akan kita Raih dalam
kehidupan yang singkat ini. Untuk memecahkan masalah dan meraih impian ini kita harus punya peta
jalan atau Road Map, Nah Peta Jalan ini haruslah Sistematis, Terstruktur dan Masive.

B. PENGERTIAN HOLISTIC PERSON


1. Dalam perspektif psikologi, manusia holistik adalah manusia yang dengan potensi yang
dimilikinya ia mampu menemukan makna hidup sehingga hidupnya bermakna, bahagia dan
sejahtera. Dalam perspektif tasawuf, manusia holistik adalah ia yang dengan kehendak Tuhan
bisa mencapai kondisi jiwa yang tenteram (nafs muthmainnah).
2. Istilah holistik mengandung makna menyeluruh atau utuh. Pendekatan holistik memandang
manusia secara utuh, dalam arti manusia dengan unsur kognitif, afeksi dan perilakunya. Manusia
juga tidak bisa berdiri sendiri, namun terkait erat dengan lingkungannya. Manusia tidak bisa
terlepas dari manusia lain, demikian pula dengan lingkungan fisik atau alam sekitarnya. Manusia
juga tergantung kepada Tuhan yang Maha Kuasa selaku pencipta dan penentu
hidupnya(Sawang:2011).
3. Holistic Person adalah insan yang dimensi kebutuhannya terpenuhi serta terberdayakan secara
menyeluruh dan progresif.
4. Manusia paripurna adalah manusia yang kuat di 7 dimensi : Spiritual, Emosi, Sosial, Intelektual,
Fisik, Estetis, dan Finansial.

C. APA MASALAH HIDUP YANG MENURUT KITA PALING BERAT


Masalah hidup yang di hadapi satu orang dengan orang yang lain pasti akan berbeda,tinggal
bagaimana cara kita meyikapinya. Untuk sejauh ini masalah yang berat menurut saya masih berkutat
di masalah finansial dengan dinamika yang berbeda,karena saya termasuk orang yang di jadikan
andalan di keluarga besar. Adanya idealisme saya yang ingin menyelesaikan setiap masalah keuangan
keluarga besar sering membuat saya menjadi bermasalah juga di ketahanan mental,tetapi bukan
berarti hanya hal buruk yang saya dapatkan,karena ternyata pembelajaran dan tingkat spiritual saya
malah meningkat dengan adanya masalah tersebut.

D. APA SAJAKAH MASALAH-MASALAH YANG BIASANYA SAYA HADAPI DAN DI HADAPI


BANYAK ORANG
1. Masalah ekonomi
a. Banyaknya pengangguran
b. Banyaknya kemiskinan di mana-mana
c. Semakin meningkatnya kebutuhan hidup dan meningkatnya biaya hidup
2. Krisis spiritual
a. Banyaknya pengguna narkoba
b. Kurang masuknya ajaran agama ke dalam hati seseorang sehingga banyak orang dengan
mudah melanggar ajaran agama
3. Masalah kesehatan
Banyak orang sakit,ketika sakit seseorang akan terganggu dalam pemenuhan kebutuhan
emosional,finansial,mental dan mungkin terganggu spiritualnya
4. Masalah mental
Banyak orang yang masih cemas dan tertekan di dalam menghadapi masalahnya,contohnya
masalah pekerjaan,beban kerja dan mungkin masalah internal seperti masalah rumah tangga.
5. Masalah emosional
Di berbagai negara,bunuh diri masih sangat tinggi,ini menunjukkan bahwa peranan emosional
sangat penting. Kecerdasan emosional yang tidak di asah akan mengganggu seseorang dalam
memenuhi kebutuhan emosional
6. Masalah sosial
Banyaknya pengangguran,kemiskinan,perubahan iklim dan isu pengungsi merupakan masalah
sosial yang banyak di hadapi saat ini

E. APA SAJAKAH KEBUTUHAN MANUSIA YANG HARUS DI PENUHI

Manusia adalah mahluk biopsikososialspiritual,dimana ia membutuhkan keseimbangan dalam


pemenuhan kebutuhan biologis,psikologis,sosial dan spiritual.Menurut A. Faiz Zainudin,kebutuhan
manusia di bagi menjadi 7 dimensi yaitu dimensi emosional,spiritual,sosial,mental,fisik,finansial dan
estetik. Semua kebutuhan itu harus di punyai seseorang agar menjadi holistic person atau manusia
paripurna.
Manusia mempunyai kebutuhan yang mendasar untuk mencapai tingkat kepuasan dan
kesejahteraannya. Kebutuhan tersebut tidak sekadar keinginan tetapi juga elemen untuk kelangsungan
hidup sehari-hari.Seluruh kebutuhan manusia dapat dibedakan jenisnya berdasarkan intensitas, sifat, dan
waktu.
A. Jenis serta contoh kebutuhan berdasarkan intensitasnya
Sebagian barang atau jasa dianggap paling penting untuk keberlangsungan makhluk hidup. Sementara,
yang lain hanya sebagai pelengkap kenyamanan hidup atau peningkat status sosial.

1. Kebutuhan primer
Kebutuhan primer adalah jenis kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia dapat mempertahankan
kehidupannya.
Kebutuhan jenis ini disebut juga dengan kebutuhan alamiah. Contoh kebutuhan primer adalah sandang,
pangan, dan papan.

2. Kebutuhan sekunder
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan lain yang sifatnya melengkapi dan meningkatkan kenyamanan.
Kebutuhan ini dipenuhi setelah kebutuhan primer. Beberapa contoh kebutuhan sekunder adalah kulkas, ac,
kipas angin, dan sebagainya.

3. Kebutuhan tersier
Kebutuhan tersier pada umumnya dipenuhi karena seseorang belum merasa cukup dengan kebutuhan
primer dan sekunder. Barang-barang yang bertipe tersier dapat meningkatkan status sosial seseorang.
Beberapa contoh di antaranya adalah perhiasan emas, kapal pesiar, mobil, dan sebagainya.

B. Jenis serta contoh kebutuhan berdasarkan sifatnya


Kebutuhan berdasarkan sifat dibagi menurut sasaran alat pemuas kebutuhan yang digunakan. Jenis
kebutuhan ini terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Kebutuhan jasmani
Kebutuhan jasmani berhubungan dengan fisik, misalnya pakaian, makanan, dan minuman.
2. Kebutuhan rohani
Kebutuhan rohani bersifat kejiwaan. Contohnya, agar tidak jenuh dengan rutinitas, maka kita
mendengarkan musik atau menonton tayangan favorit.

C. Jenis kebutuhan berdasarkan subjek yang membutuhkan


Menurut subjek yang membutuhkannya, kebutuhan manusia dibagi menjadi kebutuhan individu dan
umum.

1. Kebutuhan individual
Kebutuhan ini merujuk pada kebutuhan tiap orang yang berbeda-beda. Misalnya, seniman membutuhkan
alat lukis dan atlet membutuhkan alat olahraga.

2. Kebutuhan umum
Kebutuhan ini kaitannya dengan barang dan jasa yang digunakan banyak orang. Misalnya, jembatan
penyeberangan, trotoar, dan lainnya.

D. Jenis kebutuhan berdasarkan waktu


Menurut waktu pemenuhannya, kebutuhan dibagi menjadi kebutuhan sekarang dan yang akan datang.

1. Kebutuhan sekarang
Kebutuhan sekarang adalah yang kebutuhan yang sifatnya mendesak dan harus segera dipenuhi.
Contohnya, seseorang yang haus perlu segera minum.

2. Kebutuhan yang akan datang


Kebutuhan yang akan datang adalah yang sifatnya tidak mendesak dan bisa ditunda hingga waktu yang
ditentukan. Kebutuhan ini juga berkaitan dengan persediaan ataupun persiapan untuk masa yang akan
datang.
Misalnya, seseorang menabung untuk masa pensiun atau berekreasi dengan teman-temannya.

Faktor yang mempengaruhi kebutuhan


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan antara satu individu dan yang lain, atau satu
kelompok dan yang lain. Ini dia sederet faktornya:
1. Peradaban
Peradaban membuat kebutuhan tiap zaman menjadi berbeda. Nenek moyang kita misalnya, masih fokus
pada kebutuhan primer.
Saat itu, manusia juga cukup berpakaian seadanya. Namun kini, manusia membutuhkan pakaian yang
lebih bervariasi.

2. Lingkungan
Kebutuhan masyarakat yang tinggal di daerah pesisir tentunya tidak sama dengan yang tinggal di daerah
pegunungan. Penduduk pegunungan lebih membutuhkan alat bercocok tanam dibandingkan alat mencari
ikan.

3. Adat
Adat atau tradisi turut mempengaruhi kebutuhan tiap individu atau kelompok. Pria Jawa misalnya,
mempunyai budaya memakai blangkon, sedangkan daerah lainnya tidak.

4. Agama
Faktor agama mempengaruhi kebutuhan yang berbeda. Umat Hindu membutuhkan sesajen dalam upacara
keagamaannya dan umat Islam membutuhkan alat salat.

F. DIMENSI MASALAH HIDUP


PETA JALAN UNTUK MERAIH MANUSIA PARIPURNA (HOLISTIC PERSON), DI
RANGKUM DALAM TUJUH DIMENSI:
1. Dimensi Emosional: Berkaitan dengan Kedamaian Hati dan Kebahagian;
2. Dimensi Sosial: Berkaitan dengan Hubungan Keluarga dan Orang Lain serta Masyarakat
3. Dimensi Intelektual / Mental: Berkaitan dengan Ketrampilan, Kemampuan dan Problem Solving;
4. Dimensi Fisik: Berkaitan dengan Kesehatan tubuh dan Vitalitas;
5. Dimensi Finansial: Berkaitan dengan Kesejahteraan hidup atau kecukupan Materi;
6. Dimensi Estetis: Berkaitan dengan Keindahan, Kerapian, Seni (art);
7. Dimensi Spritual: Berkaitan Makna Kehidupan, kedekatan dengan Maha kekasih (TUHAN)
Dengan HOPES atau Holistic Person Empowerment System, yaitu Pemberdayaan diri secara menyeluruh
dengan ke 7 Dimensi tersebut, kita akan menuju Menjadi Manusia Paripurna, Insan Kamil, Hamba Tuhan
Rahmatan Lil’alamin.

G. BAGAIMANA CARA MENGATASI MASALAH HIDUP TERSEBUT


Tak ada masalah yang tanpa solusi. Anda hanya butuh pikiran yang jernih untuk mengetahui cara
menghadapi masalah yang datang bertubi-tubi dan membelit hidup Anda.
Untuk membantu Anda menjalani hidup yang lebih baik, berikut 7 cara mengatasi masalah apa pun yang
layak Anda coba.

1. Berserah Diri
Anda tidak akan pernah bisa menghadapi dan mengatasi masalah dalam kondisi pikiran dan hati yang
gundah gulana. Untuk itu, kondisikan pikiran dan hati Anda untuk lebih tenang.
Ketenangan bisa membuka pikiran Anda untuk menghadapi masalah secara lebih positif.
Salah satu cara mendapatkan ketenangan batin adalah dengan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Jangan pernah berusaha memikul masalah sendirian. Karena kekuatan manusia pasti ada batasnya.
Berserah diri bukan berarti tidak melakukan apa-apa. Berserah diri adalah sebuah upaya untuk bisa
menemukan solusi dari masalah yang dihadapi. Kepada siapa lagi kita akan meminta pertolongan selain
kepada Dia yang Maha Besar?

2. Temukan Akar Permasalahan


Anda juga tidak bisa menemukan cara paling tepat dalam mengatasi masalah hidup jika belum
menemukan akar permasalahannya.
Ketahui dan pahami dengan jelas apa masalah yang melingkupi hidup Anda. Dengan demikian Anda akan
punya arah yang jelas dan tepat dalam menemukan solusinya.
Dengan mengetahui akar permasalan secara jelas, Anda bisa mengetahui dengan benar bahwa upaya yang
dilakukan sudah berjalan di trek yang benar.
Jangan sampai Anda berjibaku mencari solusi, ternyata tidak ada sangkut paut dengan masalah yang
tengah dihadapi.
Coba telisik lebih dalam dan sedikit menoleh ke belakang, bagaimana awal mula masalah tersebut bisa
muncul. Bisa jadi masalah muncul dari hal-hal yang tak pernah Anda pikirkan sebelumnya. Hal-hal yang
selama ini Anda pikir baik-baik saja, ternyata justru menjadi pemicu masalah.
3. Tidak Membesar-besarkan Masalah
Hal yang harus Anda camkan saat mencari cara mengatasi masalah adalah tidak membesarkan masalah
yang ada.
Jangan ada “bumbu penyedap” dalam masalah yang dijalani. Karena hal itu justru akan membuat masalah
menjadi tidak sedap alias lebih buruk.
Mereka yang sering membesar-besarkan masalah adalah yang sering menderita oleh pikiran sendiri. Maka
itu, pastikan pikiran Anda tetap terkontrol dan tidak membuat hidup Anda menjadi lebih buruk.
Namun, bukan berarti Anda harus mengecilkan masalah. Berikan porsi yang sesuai pada masalah tersebut.
Jangan dilebihkan, jangan pula dikurangi. Sehingga Anda bisa menemukan cara yang paling tepat dan
bijak untuk mengatasi masalah tersebut.
Pendeknya, jangan mempersulit diri dengan membesarkan masalah dari kondisi sebenarnya.

4. Lihat dari Sudut Pandang yang Lain


Boleh jadi ketika masalah menghampiri, Anda hanya terpaku dengan pandangan dan cara berpikir Anda
sendiri. Ada baiknya, Anda coba keluar dari sudut yang Anda gunakan dan cari sudut pandang lain.
Cara ini akan membuka pikiran Anda bahwa masalah tersebut tidaklah seberat yang Anda pikir.
Misalnya, saat Anda bertengkar dengan pasangan, pasti ada banyak ego yang muncul. Saat itu, masing-
masing pihak bersikukuh dengan sudut pandang mereka. Itulah yang membuat pertengkaran kerap sulit
mencapai perdamaian.
Karena itu, ketika hati dan pikiran sudah lebih tenang, cobalah melihat dari sudut pandang orang lain.
Anda pasti akan menemukan sesuatu yang berbeda.
Sesuatu inilah yang harus Anda pahami sehingga bisa sama-sama menemukan solusi yang paling pas.

5. Berpikir Positif
Anda tidak akan bisa menemukan cara mengatasi masalah ketika pikiran Anda masih dipenuhi hal-hal
negatif.
Saat prasangka buruk memenuhi pikiran dan hati, maka Anda hanya akan menemukan jalan yang gelap.
Bukan jalan terang yang bisa membimbing Anda mendapatkan solusi dari masalah yang dihadapi.
Berpikir positif menjadi salah satu jalan yang harus Anda lalui jika ingin bisa mengatasi masalah. Dengan
kondisi ini, pikiran Anda akan jauh lebih terbuka. Termasuk mau menerima masukan dari pihak lain
terhadap masalah yang Anda hadapi.
Dengan berpikir positif Anda pun terbantu dalam mengurangi beban akibat masalah tersebut. Saat beban
sudah terasa lebih ringan, pikiran Anda pun otomatis lebih jernih dan mampu melihat jalan yang harus
ditempuh dalam mendapatkan solusi.
6. Berdoa dengan Keyakinan Penuh
Berdoa juga merupakan salah satu cara yang kerap dilakukan untuk mengatasi masalah hidup. Dengan
berdoa kepada Tuhan, maka Anda secara langsung menyerahkan masalah yang Anda hadapi kepada Yang
Maha Kuasa.
Berdoalah dengan keyakinan penuh, meskipun Anda tidak pernah tahu kapan doa Anda akan dikabulkan.
Karena hanya Tuhan yang tahu apa yang terbaik untuk kita. Boleh jadi, sesuatu yang kita anggap baik
ternyata buruk di mata Tuhan.
Karena itu, mintalah untuk selalu diberi petunjuk bahwa jalan yang ditempuh memang yang terbaik untuk
Anda dan lingkungan di sekitar Anda.

7. Evaluasi Diri
Apa pun masalah yang menimpa Anda, sebaiknya tetap selalu mawas diri. Lihat lebih dalam, apakah
masalah yang terjadi lebih banyak muncul karena kesalahan Anda sendiri atau bukan.
Mengevaluasi diri atas kesalahan yang pernah dilakukan menjadi upaya yang tidak boleh Anda lewatkan
saat menemui masalah.
Melakukan introspeksi diri juga akan menjauhkan Anda dari kemungkinan menyalahkan orang lain atas
masalah yang melanda. Tindakan ini jauh lebih sportif dan mulia dibanding melempar kesalahan kepada
orang lain.Bertaubat dari segala kesalahan, maka Anda akan dibantu untuk menemukan solusi dari
masalah.

Ketika terjadi masalah hidup yang berhubungan dengan 7 dimensi tersebut kita harus memilah masalah
mana yang paling krusial dan paling berpengaruh dalam upaya penyelesaian masalah yang terjadi.
Ternyata yang paling penting di antara semuanya ada di dimensi finansial walaupun tidak di pungkiri
semuanya juga harus di landasi dengan dimensi spiritual.
Kekuatan finansial dan kekuatan spiritual yang kita punya akan menyeimbangkan pemenuhan kebutuhan
dimensi lainnya dan akan membantu kita menjadi manusia paripurna/holistic person.

H. Daftar pustaka

1. https://www.kompasiana.com/munapsaid/54f950b3a333110a068b4b9d/apa-dan-mengapa-holistic-
person
2. https://www.naqsdna.com/2010/12/holistic-person-insan-kamil.html
3. A. Faiz Zainudin on you tube channel terapi SEFT
4. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5689712/jenis-kebutuhan-manusia-menurut-intensitas-
waktu-subjek-sifat--contohnya
5. http://smkn1binuang.sch.id/blog/cara-mengatasi-masalah-hidup-yang-datang-bertubi-tubi/

Anda mungkin juga menyukai