Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


Jalan Garuda Nomor 5 Sumbawa Besar Telp. 0371-21929
Email:rsudkabsumbawa@gmail.com,website:rsud.Sumbawa.kab.go.id

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMBAWA

NOMOR TAHUN 2022

TENTANG

PEMBENTUKAN KOMITE ETIK DAN HUKUM


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMBAWA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMBAWA

Menimbang : a. bahwa dalam upaya penyelesaian dan penanganan


keluhan maupun pengaduan masyarakat, terutama
yang menyangkut dugaan pelanggaran kode etik profesi
pemberian pelayanan kesehatan di rumah sakit perlu
dibentuk Komite Etik dan Hukum RSUD Sumbawa;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan
Direktur tentang Pembentukan Komite Etik dan
Hukum Pada RSUD Sumbawa ;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Prektik
Kedokteran;
2. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
3. Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
4. Undang – Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 512 Tahun 2007 tentang Izin Praktik dan
Pelaksanaan Praktik Kedokteran;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 Tahun 2008
tentang Rekam Medis;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290 Tahun 2008
tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 755 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan
Komite Medik di Rumah Sakit;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014
tentang Perijinan dan Klasifikasi Rumah Sakit;
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 77 Tahun 2002
tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit;
12. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN:
MENETAPKAN : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD SUMBAWA KABUPATEN
SUMBAWA TENTANG PEMBENTUKAN KOMITE ETIK DAN
HUKUM PADA RSUD SUMBAWA.
KESATU : Komite Etik dan Hukum RSUD Sumbawa Kabupaten
Sumbawa dimaksud pada diktum KESATU beserta dengan
fungsi dan uraian tugas serta tata cara penanganan kasus
etik yang tercantum dalam lampiran keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dan atau
kekurangan akan diadakan perbaikan atau perubahan
sebagaimana mestinya.
KETIGA : Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkan
keputusan ini dibebankan pada Anggaran Kegiatan Badan
Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah
Sumbawa Tahun Anggaran 2022 ;.
KETIGA : Keputusan Direktur ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan;.

Ditetapkan di Sumbawa Besar


pada tanggal

DIREKTUR RUMAH SAKIT


UMUM DAERAH SUMBAWA,

DEDE HASAN BASRI


LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMBAWA
NOMOR : TAHUN 2022
TANGGAL :

KOMITE ETIK DAN HUKUM


PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMBAWA

NO NAMA/ JABATAN KEDUDUKAN DALAM TIM

(1) (2) (3)

1. Direktur Pelindung Penasehat

2. dr. Muhammad Arif, Sp.Rad.,M.Kes Ketua

3. drg. I.G.A Ayu Ariani, Sp.KG Anggota

4. dr. I Made Wirya Sastra, Sp.PA Anggota

5. Hj. Ummi Latifah, S.ST.,M.Kes Anggota

6 Rahmawati, S.Kep.Ns Anggota

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH SUMBAWA,

DEDE HASAN BASRI


LAMPIRAN II KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMBAWA
NOMOR : TAHUN 2022
TANGGAL :

KOMITE ETIK DAN HUKUM


PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMBAWA

A. PENDAHULUAN
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainnya kemampuan
untuk hidup sehat bagi warga negara. Agar dapat mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur
kesejahteraan umum dari tujuan nasional, perlu ditingkatkan upaya untuk
memperluas dan mendapatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dengan mutu yang lebih baik dan biaya terjangkau.
Selain itu dengan semakin meningkatnya pendidikan dan keadaan
sosial ekonomi masyarakat, maka sistem nilai dan orientasi dalam
masyarakatpun mulai berubah. Masyarakat cenderung menuntut
pelayanan umum yang lebih baik, lebih ramah, lebih bermutu termasuk
pelayanan kesehatan. Dengan semakin meningkatnya tuntutan
masyarakat akan mutu pelayanan rumah sakit, maka fungsi pelayanan
RSUD Sumbawa Kabupaten Sumbawa secara bertahap perlu terus
ditingkatkan agar menjadi efektif dan efisien serta memberi kepuasan dan
kenyamanan kepada pasien, keluarga maupun masyarakat.

B. LATAR BELAKANG
RSUD Sumbawa Kabupaten Sumbawa adalah suatu institusi
pelayanan kesehatan yang kompleks, padat karya dan padat modal.
Kompleksitas ini muncul karena pelayanan kesehatan menyangkut
berbagai fungsi pelayanan, pendidikan dan penelitian, serta mencakup
berbagai tingkatan maupun jenis disiplin. Agar RSUD Sumbawa
Kabupaten Tegal mampu melaksanakan fungsi yang demikian kompleks,
maka diperlukan sumber daya manusia yang profesional di bidang teknis
medis maupun administrasi kesehatan. Untuk menjaga dan meningkatkan
mutu pelayanan, RSUD Sumbawa Kabupaten Sumbawa mempunyai suatu
aturan yang menjamin peningakatan mutu di semua tingkatan.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terselenggaranya kegiatan hukum Rumah Sakit yang efektif dan
berkualitas.
2. Tujuan Khusus
Memberikan masukan dan pertimbangan kepada Direktur dalam hal :
a. Penyusunan dan perumusan medicoetiklegal dan kode etik
pelayanan rumah sakit.
b. Menyelesaikan masalah etik rumah sakit dan pelanggaran terhadap
kode etik pelayanan rumah sakit.
c. Pemeliharaan etik penyelenggaraan fungsi rumah sakit, Hospital
Bylaws, dan Medical Staff Bylaws.
d. Sebagai gugus tugas dalam penanganan masalah hukum di RSUD
Sumbawa Kabupaten Sumbawa.
D. FUNGSI
1. Fungsi Pendidikan
Bekerjasama dengan administrasi rumah sakit, instalasi dan ruangan,
staf medis, perawat dan berbagai profesi kesehatan lainnya, komite
akan melakukan upaya pendidikan mengenai etika klinis dengan cara
in house training atau metode pelatihan dan pendidikan lainnya.
2. Meninjau dan Mengembangkan Kebijakan
Komite akan membantu rumah sakit dan staf profesionalnya dalam
mengembangkan kebijakan dan prosedur sehubungan dengan etika dan
hukum kesehatan.
3. Meninjau Kasus
Salah satu fungsi penting dari komite adalah perannya sebagai forum
untuk menganalisa pertanyaan-pertanyaan etika yang muncul dalam
perawatan pasien secara individu. Dalam perannya ini, komite akan
berusaha untuk memberikan dukungan dan konsultasi bagi mereka
yang bertanggungjawab terhadap pengambilan keputusan meliputi
petugas kesehatan, pasien, pendamping dan anggota keluarga pasien.

E. KEGIATAN POKOK DANRINCIAN KEGIATAN


a. Mengadakan rapat koordinasi Komite Etik dan Hukum dengan Komite
Medik dan Komite Keperawatan setiap 3 bulan sekali.
b. Memberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarga pasien tentang
hak dan kewajiban antara pasien dan dokter.
c. Membantu Direktur menyusun dan merumuskan medicoetiklegal dan
kode etik pelayanan rumah sakit.
d. Menyelesaikan masalah pelanggaran etik dan hukum terhadap pegawai
di RSUD Sumbawa Kabupaten Sumbawa.
e. Menyelesaikan masalah pelanggaran etik dan hukum antara pasien dan
RSUD Sumbawa Kabupaten Sumbawa.
f. Menyelesaikan konflik etik yang timbul antar profesi di RSUD Sumbawa
Kabupaten Sumbawa.

F. TATA CARA PENANGANAN KASUS ETIK


1. Direktur mengajukan permintaan kepada komite etik untuk melakukan
peninjauan kasus
2. Tim akan melakukan peninjauan terhadap permintaan tersebut untuk
menentukan :
a. Masalah yang terjadi;
b. Status pasien;
c. Pertanyaan seputar etika;
d. Masalah-masalah yang menyebabkan permintaan;
e. Informasi lain yang diperlukan.
3. Jika penilaian dari tim bahwa permintaan tersebut tepat, tim akan
menghubungi dokter pasien untuk mendiskusikan permintaan tersebut,
meminta partisipasinya dan menjadualkan pertemuan peninjauan
kasus. Sebagai tambahan, pasien atau keluarga pasien atau pembuat
keputusan bagi pasien, sesuai kebutuhan kasus, harus juga
diberitahukan bahwa peninjauan kasus akan dilakuakan, dan
diundang untuk berpartisipasi. Keputusan mereka untuk tidak
berpartisipasi, atau penolakan mereka untuk konsultasi, tidak boleh
mencegah konsultasi etika formal berlangsung, dengan asumsi bahwa
konsultasi ditentukan tim.
4. Anggota tim dapat menentukan bahwa sangat tepat untuk mengundang
peserta lain dalam pertemuan dimana tima mendiskusikan kasus.
Diantara orang-orang yang dapat diundang dalam pertemuan tersebut
adalah : anggota staf professional yang secara langsung terlibat dalam
memberikan pelayanan kepada pasien, personil dengan keahlian
tertentu; dan pasien dan/atau anggota keluarga pasien.
5. Jika dalam penilaian peninjauan kasus oleh tim, permintaan
peninjauan kasus tidak tepat, tim juga akan menginformasikan kepada
pihak yang meminta peninjauan kasus dan/atau dokter yang merawat
6. Melakukan Pertemuan Peninjauan Kasus :
a. Ketua tim menjelaskan mengapa pertemuan tersebut dilakukan dan
menjelaskan tugas mereka dan perlunya menjaga kerahasiaan
b. Jika dokter yang merawat pasien dan petugas kesehatan lain hadir,
akan tepat sekali bila mereka mempresentasikan kepada tim
peninjau mengenai riwayat pasien, kondisi pasien saat ini, prognosis
dan hal-hal yang berkaitan dengan peninjauan kasus. Anggota tim
dapat meminta peserta pertemuan, termasuk pasien/anggota
keluarag jika ada, untuk menjelaskan apa pertanyaan, masalah atau
hal-hal etika yang diminta untuk ditinjau.
c. Setelah itu diadakan pertemuan tertutup untuk tim untuk
merumuskan rekomendasi.
7. Rekomendasi hasil dari peninjauan kasus dan setiap rekomendasi akan
dikomunikasikan kepada individu yang meminta peninjauan kasus; ke
dokter yang merawat; ke staf rumah sakit; dan ke pasien/keluarganya.
Setelah diskusi ini, dan bersama-sama dengan dokter yang merawat,
tim akan mencatat hasil dari peninjauan kasus etik dalam rekam medis
pasien. Hasil ini juga akan dilaporkan ke, dan ditinjau oleh, komite
pada pertemuan berikutnya.

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH SUMBAWA,

DEDE HASAN BASRI

Anda mungkin juga menyukai