Anda di halaman 1dari 8

POTENSI DASAR MANUSIA UNTUK BERAKHLAK

Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Ilmu Akhlak
Dosen Pengampu : Dadan Nurulhaq,H.,Dr.,M.Ag.

Disusun oleh:
Kelompok 10
Gita Aprilia Rizky (1232070064)
Najla Amelia Diyaulhaq (1232070074)

Kelas 1C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2023
A. Kompetensi yang di harapkan
 Mampu mengidentifikasi potensi diri untuk dapat menentukan dan merencanakan
suatu usaha.
 Mengetahui kelebihan dan kekurangan diri sendiri
 Mampu menjadikan cerminan untuk diri sendiri

B. Uraian materi

Potensi Dasar Manusia Untuk Berakhlak

1. Potensi ego
a. Makna ego
Ego menurut istilah ialah khȗdĭ yang artinya ego,self atau person, bahwa
setiap “pengada” atau “yang ada” merupakan bentuk persona yang faktis, yaitu
persona yang hidup, berkehendak, sadar, mempersepsi, memutuskan, dan kreatif.
Faktisitas ego inilah yang mendorongnya untuk terus menemukan personanya
dan menjadi dirinya sendiri (Iqbal, 1955: 97).
Ego menurut konsep Iqbal adalah identik dengan kepribadian seutuhnya dan dapat di
samakan dengan “aku”,sepanjang konsep “aku” menunjuk kepada dimensi
rohaniah,mental, atau psikologis individu.
Adapun ego dalam bahasa Arab disebut dengan “al-Daz”. Sebagaimana syair
tentang ego atau al-daz dalam“Fi Janah Jibril”, berikut ini:

‫قوة الذاث تحول حبت الخزدل إلى جبل‬

29 ‫خور الذاث يحول الجبل إلى جبت خزدل‬

”Kekuatan Dzat dapat merubah buah sawit menjadi gunung (sedangkan) kecilnya
Dzat dapat merubah gunung menjadi (seperti) buah sawit”.
Ego adalah sebuah sifat keinginan indifidu atau konsepsi indifidu tentang dirinya
sendiri. Dimana setiap keinginan atau kemauan yang volumenya besar hendak
memperoleh perubahan hidup, maka kemauan besar itu dapat menghasilkan sesuatu
yang sangat besar pula. Akan tetapi, kemauan kecil juga akan melahirkan hasil yang
kecil.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata “ego” memiliki


arti aku, diri pribadi, rasa sadar akan diri sendiri, konsepsi individu tentang dirinya
sendiri.Dengan demikian, ego adalah presepsi dan konsepsi individu tentang
kepribadian dan harga diri sendiri, yang selanjutnya dapat mempengaruhi keyakinan
dirinya dalam berhubungan dengan lingkungan sekitar.

b. Aspek-aspek ego
1. Ego fisik
Merupakan suatu pengalaman individu terkait dengan tubuh atau fisiknya
sendiri,individu cenderung akan melihat fisiknya berbeda dengan fisik tubuh
orang lain.
2. Ego psikis
Berhubungan dengan konsep tentang diri yang diatur oleh prinsip realitas dan di
tandai oleh kemampuan untuk menoleransi frustasi.
3. Ego spiritual
Ego spiritual terjadi ketika orang-orang yang terlalu mengedepankan hubungan
vertikalnya dengan Tuhan tanpa mau tahu lingkungan masyarakat sekitarnya.
Bahkan ia cenderung menghindarinya karena seolah-olah dirinya sudah tidak
selevel dengan mereka. Ia mengklaim dirinya sebagai orang-orang kelas atas
dalam dunia spiritual.
c. Macam-macam ego
1. Ego individualisme (kedirian)
Sebagian manusia itu egois dan angkuh, mereka benar-benar hidup sendirian
dan efeknya adalah perlakuan keji, moral yang rusak, perampasan hak orang lain
dan kezaliman lainnya sedangkan manusia adalah makhluk sosial yang pasti
membutuhkan bantuan satu sama lain dan pastinya tidak selamanya manusia bisa
melakukan semuanya sendiri.
2. Ego kelompok (kekeluargaan)
Ego kekeluargaan atau kelompok ini terkesan tampil sebagai orang yang adil
di lingkungan keluarga atau kelompoknya. Tetapi, kenyataannya di luar wilayah
tersebut mereka akan menunjukkan tindakan yang melapaui batas.
3. Ego keprofesian (kebangsaan)
Ego tingkat ini tentunya lebih luas dibandingkan dengan dua tingkatan ego
sebelumnya. Di mana pada bangsanya ia akan bersikap jujur dan tidak melakukan
perbuatan zalim. Akan tetapi, seiring semuanya itu, di luar wilayahnya maka akan
kita dapati suatu bangsa yang menzalimi bangsa yang lain. Adapun ketika
misalkan semua keluhuran budi, kejujuran, perdamaian, kasih sayang, keadilan,
dan melindungi negara-negara lemah tetapi didasarkan pada alasan apabila
menguntungkan negara yang dikuasa.

2. Potensi fitrah
a. Makna fitrah
adalah sesuatu yang netral pada jiwa dan tidak terikat serta terpasung oleh
keinginan dan keperluan duniawi dan berlapang dada serta jiwa yang tentram dan
tenang, fitrah hanya punya satu tujuan yaitu selalu ingin kembali kepada. Tuhan
Penciptanya.jiwa yang tidak terikat dengan harta benda duniawi dan yg meninggalkan
penyakit jiwa (iri dengki,kecemburuan sosial,sombong,hasut,ria dan pelit).
Ditinjau dari segi bahasa, kata fitrah terambil dari akar kata al-fathr yang berarti
belahan. Dan dari makna ini, lahir makna-makna lain, seperti “penciptaan”
dan“kejadian”. Dengan demikian, secara sederhana, fitrah manusia berarti
kejadiannya sejak atau bawaannya sejak lahir. Dari pernyataan tersebut,
bahwasannya fitrah merupakan karakter atau sifat tertentu yang telah dimiliki oleh
manusia sejak dalam kandungan ibunya. Dengan kata lain, sesungguhnya telah
memiliki potensi jauh sebelum ia diahirkan.Dimana penciptaan potensi tidak
diciptakan pada waktu masa kanak-kanak, hanya saja pada masa ini merupakan masa
pengenalan potensi atau masa penggalian potensi dari dalam individu dan setelah itu
potensi selanjutnya akan diarahkan dan dikembangkan sesuai dengan potensinya.
Setelah diketahui arti etimologis fitrah, maka dapat dibuat uraian definisi
mengenai makna fitrah secara terminologi yaitu sifat dasar atau karakter manusia
yang telah ditanamkan dalam diri manusia sejak berada dalam kandungan oleh Allah
untuk menghadapi kehidupan dan sebagai sarana untuk mengenal-Nya. Selain dari
definisi yang telah di uraikan,di dalam Al-Qur’an surat Ar-Rum ayat 30 juga di
sebutkan kata fitrah,sebagai berikut Artinya : Maka hadapkanlah wajahmu dengan
lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan
manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama
yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, Ayat di atas menjelaskan
tentang hubungan makna fitrah dengan agama Allah. Hubungan fitrah dengan agama
Allah tidak bertentangan akan tetapi saling melengakapi. Sedangkan pengertian fitrah
menurut Al Ghazali adalah suatu sifat dari dasar manusia yang di bekali sejak
lahirnya dengan memiliki keistimewaan sebagai berikut :
1. Beriman kepada Allah
2. Kemampuan dan kesediaan untuk menerima kebaikan dan keburukan atas dasar
kemampuan untuk menerima pendidikan dan pengajaran
3. Dorongan ingin tau untuk mencari hakikat kebenaran yang merupakan daya
untuk berpikir.
4. Dorongan biologis yang berupa syahwat dan insting.
5. Kekuatan-kekuatan lain dan sifat-sifat manusia yang dapat di kembangkan dan di
sempurnakan.
Secara umum pemaknaan fitrah dalam al Qur’an dapat dikelompokkan setidaknya
dalam empat makna:
1. Proses penciptaan langit dan bumi.
2. Proses penciptaan manusia.
3. Pengaturan alam semesta dan isinya secara serasi dan seimbang.
4. Pemaknaan pada agama Allah sebagai acuan dasa dan pedoman bagi manusia

b. Muatan fitrah
1. Sebagai mana telah dijelaskan diatas bahwa fitrah mengacu kepada potensi yang
dimiliki manusia. Potensi itu diantaranya yaitu:
a. Potensi ruh
Perasaan keagamaan adalah naluri yang dibawa sejak lahir bersama Ketika
manusia dilahirkan. Manusia memerlukan keimanan kepada zat tertinggi yang
Maha Unggul di luar dirinya dan diluar dari alam benda yang dihayati olehnya.
Naluri beragama mulai tumbuh apabila manusia dihadapkan pada
persoalan persoalan yang melingkupinya. Akal akan menyadari kekerdilannya
dan mengakui akan kudratnya yang terbatas. Akal akan insaf bahwa
kesempurnaan ilmu hanyalah bagi pencipta alam jagat raya ini, yaitu Allah.
Islam bertujuan merealisasikn penghambaan sang hamba kepada Tuhannya
saja. Memberantas perhambaan sesame hamba Tuhan. Insan dibawa
menyembah kehadirat Allah penciptanya dengan tulus ikhlas tersisih dari
syirik atau sebarang penyekutuannya
b. Potensi hati
Kecenderungan moral erat kaitannya dengan potensi beragama. Ia mampu untuk
membedakan yang baik dan buruk. Atau yang memiliki hati yang dapat
mengarahkan kehendak dan akal. Apabila dipandang dari pengertian fitrah seperti
di atas, maka kecenderungan moral itu bisa mengarah kepada dua hal
sebagaimana terdapat dalam surat Asy-Syam ayat 7 yang artinya sebagai berikut:
Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), Maka Allah
mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) dan ketakwaannya
c. Potensi akal
Yaitu potensi dasar yang memungkinkan manusia dapat membedakan nilai baik
dan buruk. Dengan daya intelektualnya, manusia dapat mengetahui dan
meng-Esakan Tuhannya.
d. Potensi nafsu
Yaitu potensi dasar yang dapat menghindarkan manusia dari segala
perbuatan yang membahayakan dirinya.
2. Dzikir
Dalam ajaran Islam, banyak kesempatan dan sarana yang Allah SWT sediakan
bagi Kaum Muslimin untuk melaksanakan ibadah. Dalam kehidupan Muslim, ada
berbagai doa yang bisa dibaca dalam beragam aktivitas dan kesempatan. Mulai
dari bangun tidur sampai tidur kembali, hampir seluruh satuan kegiatan ada doa
khusus. Paling tidak, dalam setiap aktivitas muslim secara umum, seyogiyanya
dimulai dengan membaca basmalah, yang juga mengandung makna dzikir;
menyebut dan mengingat Allah SWT.
Dzikir ditinjau dari segi bahasa (lughatan) adalah mengingat, sedangkan dzikir
secara istilah adalah membasahi lidah dengan ucapan-ucapan pujian kepada
Allah.7 Zikir berarti ingat kepada Allah, ingat ini tidak hanya sekedar menyebut
nama Allah dalam lisan atau dalam pikiran dan hati. akan tetapi dzikir yang
dimaksud adalah ingat akan Zat, Sifat dan PerbuatanNya kemudian memasrahkan
hidup dan mati kepadaNya, sehingga tidak takut maupun gentar menghadapi
segala macam mara bahaya dan cobaan.
Setiap dzikir yang dibaca oleh seseorang mempunyai manfaat yang besar didunia
dan akhirat. Bagi seseorang yang senantiasa melakukan dzikir, maka diakhirat
kelak akan mendapat pahala sebagai balasannya adalah Syurga. Didunia, dzikir
dapat menenangkan jiwa dan dapat dijadikan sebagai renungan yang aplikasinya
adalah taqwa.
Berzikir kepada Allah adalah ibadah sunnah yang teramat mulia. Zikir adalah
peringkat doa yang paling tinggi, yang di dalamnya tersimpan berbagai
keutamaan dan manfaat yang besar bagi hidup dan kehidupan kita. Bahkan
kualitas diri kita di hadapan Allah sangat dipengaruhi oleh kuantitas dan kualitas
zikir kita kepada-Nya.
Dzikir yang artinya mengingat Allah merupakan metode untuk yang selalu
digunakan oleh semua muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Prinsip pokoknya adalah dengan memusatkan pikiran dan perasaan kepada Allah
SWT. Dengan cara menyebut namanya berulang-ulang. Dengan demikian
seseorang akan mempunyai pengalaman berhubungan dengan Allah, adanya
hubungan ini dengan sendirinya akan menghilangkan rasa keterpisahan antara
manusia dengan Tuhannya.
a. Dzikir hati
suatu perbuatan mengingat Allah SWT dalam bentuk ucapan lisan yang
mengandung arti pujian, rasa syukur dan doa kepada Allah SWT yang lebih
menampakkan suara yang jelas untuk menuntun gerak hati. Mula-mula dzikir
ini diucapkan secara lisan, mungkin tanpa dibarengi ingatan hati. Hal ini
biasanya dilakukan orang awam (orang kebanyakan). Hal ini dimaksudkan
untuk mendorong agar hatinya hadir menyertai ucapan lisan itu.
b. Dzikir pikiran
Dzikir ang dilakukan secara khusyuk oleh ingatan hati, baik disertai dzikir
lisan ataupun tidak. Orang yang sudah mampu melakukan dzikir seperti ini
merasa dalam hatinya senantiasa memiliki hubungan dengan Allah SWT. Ia
selalu merasakan kehadiran Allah SWT kapan dan di mana saja. Dalam dunia
sufi terdapat ungkapan bahwa seorang sufi, ketika melihat suatu benda apa
saja, bukan melihat benda itu, tetapi melihat Allah swt. Artinya, benda itu
bukanlah Allah SWT, tetapi pandangan hatinya jauh menembus melampaui
pandangan matanya tersebut. Ia tak hanya melihat benda tersebut akan tetapi
akan menyadari adanya khalik yang menciptakan benda tersebut.
c. Dzikir gerak
dzikir yang dilakukan dengan seluruh jiwa raga, lahiriah dan batiniah, kapan
dan dimana saja, dengan memperketat upaya memelihara seluruh jiwa raga
dari larangan Allah SWT dan mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya.
Selain itu tiada yang diingat selain Allah SWT. Untuk mencapai tingkatan
dzikir haqiqi ini perlu dijalani latihan mulai dari tingkat dzikir jali dan dzikir
khafi.
Definisi Ihsan Kata ihsan berasal dari Bahasa Arab dari kata kerja (fi`il) yaitu : ‫ فعل الحسن‬:artinya ‫احسن‬
‫(– يحسن – احسا ن‬Perbuatan baik). Para ulama menggolongkan Ihsan menjadi 4 bagian yaitu: 1) Ihsan
kepada Allah
2) Ihsan kepada diri sendiri
3) Ihsan kepada sesama manusia
4) Ihsan bagi sesama makhluk
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Ihsan memiliki satu rukun yaitu engkau
beribadah kepada Allah swt seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihat-Nya, maka
sesungguhnya Dia melihatmu. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Umar bin
alKhaththab Radhiyallahu ‘anhu dalam kisah jawaban Nabi saw kepada Jibri ketika ia bertanya
tentang ihsan, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:
َ “Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, maka bila engkau tidak melihat-
Nya, sesungguhnya Allah melihatmu.”
Daftar Pustaka

Anwar, K. (2015). Kebebasan Manusia Berdasarkan Filsafat Khûdî (Ego/Diri) Muhammad


Iqbal. Al Qodiri: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan, 9(2), 51-66.
Fitriani, R. (2015). Filsafat Ego Muhammad Iqbāl. Intelegensia: Jurnal Pendidikan Islam, 3(2), 36-
47.
https://student-activity.binus.ac.id/himpsiko/2017/12/1086/
https://mediaindonesia.com/renungan-ramadan/487069/menekan-ego-spiritual
Muhammad Amin, Pemikiran Etika Mutahhari, Jurnal Kuriositas, Vol. 11, No. 1, Juni 2017.
Sifat Egois dan Individualis Halaman all - Kompasiana.com https://www.kompasiana.com
/rgna/5e00e1f1097f3675d622df12/sifat-egois-dan-individualis?page=all
Muhammad Amin, Pemikiran Etika Mutahhari, Jurnal Kuriositas, Vol. 11, No. 1, Juni 2017, hal. 43-
44.
Naibin, “Murtadhar Muthahhari: Filsafat Etika Islam”, Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi
Keislaman 10, no. 1 (2020).

https://www.merdeka.com/jatim/pengertian-dzikir-beserta-bentuk-dan-keutamaannya-wajib-
diketahui-kln.html
(Hazri Adlany, et al, al-Qur’an Dan Ketenangan Jiwa ( Jakarta: Sari Agung,2002), hal 470.) : Dr. MS.
Udin, MA, Konsep Dzikir dalam Al-Quran dan Implikasinya Terhadap Kesehatan, Mataram, sanabil,
2021

Anda mungkin juga menyukai