Anda di halaman 1dari 4

Nama : Siti Afiyah (2B)

NIM : 11190110000006

1. Struktur kerja psikologi Freud oleh Id, Ego, dan Super Ego, sedangkan doktrin Islanmi
mengatakan bahwa Id terinsprasi oleh Spirit Of God.
2. Bagaimana pendapat anda tentang stratifikasi kebutuhan manusia menurut Maslow?
3. Akhir dari perkembangan psikologis manusia adalah kehidupan yang nyaman, di setiap
tingkat kebutuhan manusia menurut psikologi Islam Zakiyah Darajat, apakah itu relevan
dengan fitrah manusia?

JAWAB
1. Menurut Sigmund Freud, Id adalah struktur kepribadian yang asli, dan dibawa sejak lahir
(bawaan). Id ini merupakan dorongan primitif dengan prinsip hanya untuk mengejar
kesenangan atau kenikmatan (pleasure principle). Ego merupakan sistem kepribadian
yang rasional dan berorientasi pada prinsip realitas (reality principle). Super ego memiliki
fungsi merintangi dorongan-dorongan id, terutama dorongan seksual. Selain mendorong
ego untuk menggantikan tujuan-tujuan realistis dengan tujuan moral dan mengejar
kesempurnaan. Super ego dengan nilai moralnya yang bertentangan dengan id dengan
prinsip kenikmatan, di antara kedua prinsip tersebut egolah yang menjadi penengah, yang
menjembatani antara keduanya sehingga peran masing masing prinsip tersebut berjalan
dengan harmonis dan selaras.
dalam psikologi kepribadian Islam, id, ego, dan super ego dapat disamakan
dengan aspek nafsiyah yang memiliki 3 dimensi yang memiliki peranan yang berbeda-
beda.
a. Nafsu: → id
Nafsu dalam terminologi psikologi dekat dengan sebutan konasi (daya karsa). Konasi
(kemauan) adalah bereaksi, berbuat, berusaha, berkemauan, dan berkehendak. Aspek
konasi kepribadian ditandai dengan tingkah laku yang bertujuan dan impuls untuk
berbuat. Pada dasarnya, nafsu terbagi menjadi 2, yakni nafs fujur dan nafs taqwa,
nafsu fujur (buruk) memang cenderung mengajak manusia untuk berbuat buruk atau
mengikuti keinginan untuk mendapatkan kesenangan, tapi disamping itu masih ada
nafs taqwa yang cenderung pada banyak kebaikan.
b. Akal: → ego
Akal merupakan hasil dari kerja otak, dimana akal memiliki cahaya nurani yang
Nama : Siti Afiyah (2B)
NIM : 11190110000006

dipersiapkan untuk mampu memperoleh pengetahuan serta kognisi. Akal merupakan


daya berpikir manusia untuk memperoleh pengetahuan yang bersifat rasional dan
dapat menentukan eksistensi manusia.Akal mampu memperoleh pengetahuan melalui
daya argumentatif dan juga menunjukan ubstansi berpikir. Karena itulah maka sifat
akal adalah kemanusiaan (insaniyah), sehingga ia disebut juga fithrah insaniyah.
Secara psikologis akal memiliki fungsi kognisi (daya cipta)
c. Al-qolb: → (super ego)
Kalbu inilah yang merupakan hakikat dari manusia, karena sifat dan keadaannya yang
bisa menerima, berkemauan, berfikir, mengenal, dan beramal serta menjadi sasaran
perintah, hukuman, cela dan tuntutan Tuhan. Kalbu ruhani inilah yang merupakan
esensi dari nafs manusia. Kalbu ini berfungsi sebagai pemandu, pengontrol,
pengendali struktur nafs lain. Apabila kalbu ini berfungsi secara normal, maka
kehidupan manusia menjadi baik dan sesuai dengan fitrah aslinya, sebab kalbu ini
memiliki natur ilahiyyah atau rabbaniyyah.

Nafsu, akal, dan qalb merupakan aspek nafsiyah yang mana pada dasarnya semua
kekuatan adalah milik Allah, sedangkan kita diberi pilihan dan kesempatan untuk
menjalankannya sesuai dengan apa yang kita inginkan. Jika menurut freud, id adalah
struktur kepribadian asli yang dibawa sejak lahir dan cenderung menuntut untuk sebuah
kenikmatan. maka dalam Islam, id adalah nafsu, dan manusia memiliki nafsu itu memang
sudah fitrah, tapi bagaimana kita mengendalikan nafsu tersebut. Nafsu juga karunia
Allah.

2. Stratifikasi kebutuhan menurut maslow jika diurutkan dari yang terendah adalah
kebutuhan fisiologi, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa cinta/ kasih sayang,
kebutuhan akan penghargaan, dan yang menduduki posisi paling tinggi adalah kebutuhan
aktualisasi diri.
Dari beberapa kebutuhan tersebut dapat dilihat bahwa keseluruhan kebutuhan
tersebut hanya mencakup kebutuhan fisik/ diri manusia, tanpa ada kaitannya dengan
agama atau tuhan. Kebutuhan yang disebutkan oleh maslow hanya seputar urusan
duniawi, seperti kebutuhan rasa aman yang dimaksud adalah rasa aman dari adanya
peperangan, bencana alam, dll. Dan kebutuhan rasa kasih sayang yang dimaksud juga
Nama : Siti Afiyah (2B)
NIM : 11190110000006

merupakan kasih sayang dari sesama manusia. Padahal dalam Islam, dunia hanyalah
tempat singgah sementara, dan akhirat adalah rumah yang kekal. Jadi seharusnya
kebutuhan kita sebagai manusia tidak hanya meliputi kebutuhan duniawi, tapi juga
kebutuhan yang bersifat ukhrawi atau keagamaan, melihat kita adalah sebagai umat
Islam. Memang tidak ada salahnya memikirkan kebutuhan duniawi, karena kita memang
sedang hidup di dunia. Tapi jangan sampai lupa akan kebutuhan yang sesungguhnya,
yakni kebutuhan kita sebagai seorang hamba.
Kebutuhan manusia menurut Islam terbagi menjadi 3, yakni kebutuhan primer,
sekunder, dan tersier:
Kebutuhan primer adalah kebutuhan paling utama  dan paling penting. Kebutuhan
ini harus terpenuhi agar manusia dapat hidup layak. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi
hidup manusia akan terancam didunia maupun akhirat. Kebutuhan ini meliputi, khifdu
din (menjaga agama), khifdu nafs (menjaga kehidupan), khifdu 'aql (menjaga
akal), khifdu nasl (menjaga keturunan), dan khifdu mal (menjaga harta).
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang harus terpenuhi setelah kebutuhan
primer. Apabila kebutuhan sekunder tidak terpenuhi tidak akan mengancam keselamatan
kehidupan umat manusia, namun manusia tersebut akan mengalami kesulitan dalam
melakukan suatu kegiatan. Kebutuhan ini merupakan penguat dari kebutuhan primer.
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang tidak mengancam kelima hal pokok
yaitu khifdu din (menjaga agama), khifdu nafs (menjaga kehidupan), khifdu aql (menjaga
akal), khifdu nasl (menjaga keturunan), serta khifdu maal (menjaga harta) serta tidak
menimbulkan kesulitan umat manusia.  Kebutuhan ini muncul setelah kebutuhan primer
dan kebutuhan sekunder terpenuhi.
3. Konsep fitrah dalam Islam adalah mempercayai bahwa secara alamiah manusia itu positif
(baik), baik dalam hal jasmaniyah maupun ruhaniah. Menurut Zakiyah Darajat yang
memandang fitrah sebagai wadah dan bentuk yang dapat diisi dengan berbagai kecakapan
dan keterampilan yang dapat berkembang sesuai dengan kedudukan dan tanggung jawab
selaku hamba dan khalifah di muka bumi. Berkembang atau tidaknya fitrah manusia
tergantung pada dua faktor, yaitu usaha manusia itu sendiri dan hidayah dari Allah SWT.
Bahwasannya fitrah Menurut Zakiyah Darajat yang memandang fitrah sebagai wadah dan
bentuk yang dapat diisi dengan berbagai kecakapan dan keterampilan yang dapat
Nama : Siti Afiyah (2B)
NIM : 11190110000006

berkembang sesuai dengan kedudukan dan tanggung jawab selaku hamba dan khalifah di
muka bumi. Berkembang atau tidaknya fitrah manusia tergantung pada dua faktor, yaitu
usaha manusia itu sendiri dan hidayah dari Allahp SWT.
Salah satu fitrah manusia adalah selalu menginginkan kebahagiaan dan
kenyamanan. Sebagai manusia, tentunya selalu ingin hidup bahagia dan merasakan
kenyamanan dalam semua aspek kehidupan, setelah manusia menjalankan perannya
dengan baik sebagai manusia, hamba Allah, dan makhluk sosial, tentunya pasti ingin
adanya timbal balik atau hasil dari apa yang sudah diberikan, yakni berupa rasa puas,
bahagia dan rasa nyaman.

Anda mungkin juga menyukai