Anda di halaman 1dari 2

A.

Teori tentang Sumber Kejiwaan Agama


1. Teori Monistik (Mono: satu)
a, Thomas Van Aquino
Yg menjadi sumber jiwa keagamaan adalah berpikir. Manusia bertuhan karena dia
menggunakan kemampuan berpikirnya. Kehidupan beragama merupakan refleksi dari
kehidupan berfikir manusia. Sampai sekarang banyak para ahli mendewakan rasio
sebagai satu-satunya motif yang menjadi sumber jiwa agama.
b. Fredrick Schlemacher
Yang menjadi sumber jiwa keagamaan adalah rasa ketergantungan yg mutlak (sense
of depend). Dengan rasa ketergantungan ini manusia merasa dirinya lemah akan
dirinya. Kelemahan ini menyebabkan manusia selalu menggantungkan hidupnya kpd
kekuatan yg mereka anggap mutlak adanya yang berada di luar dirinya. Manusia
memang tidak berdaya menghadapi tantangan alam, lalu mereka memohon
perlindungan kepada kekuasaan yang dapat melindungi mereka. Timbullah konsep
Tuhan. Timbullah upacara keagamaan meminta perlindungan kepada yang mereka
namakan Tuhan.
2. Teori Fakulti (Fakulty Theory)
Tingkah laku manusia bersumber dari beberapa unsur2 penting, yaitu:
a. Cipta (reason) berperan untuk menentukan benar atau tidaknya ajaran suatu ajaran
suatu agama berdasarkan pertimbangan intelektual seseorang.
b. Rasa (emotion) menimbulkan sikap batin yang seimbang dan positif di dalam
menghayati kebenaran ajaran agama.
c. Karsa (Will) menimbulkan amalan2 atau doktrin keagamaan yang benar dan logis.

Menurut Zakiah Daradjat, selain kebutuhan jasmani dan ruhani, ada lagi kebutuhan
manusia agar tidak mengalami tekanan, yaitu;
1. Kebutuhan rasa kasih sayang, dalam bentuk negatif seperti mengeluh, mengaduh,
timbulnya psikosomatis seperti hilang nafsu makan, pesimis, keras kepala, kurang
tidur dll.
2. Kebutuhan rasa aman, perlindungan. Bila tidak terpenuhi akan timbul saling curiga,
nakal, mengganggu, membela diri, menggunakan jimat2, ke dukun, pertapaan dll.
3. Kebutuhan rasa harga diri, meminta pengakuan dari orang lain, Sifat negatifnya
seperti: sombong, ngambek, sok tahu. Bila tidak terpenuhi seseorang mungkin
mengalami sakit jiwa, delusi, ilusi, dll.
4. Kebutuhan rasa bebas, org tidak mau terkekang, terbelenggu, baik dalam tindakan
atau pernyataan.
5. Kebutuhan rasa sukses, org ingin dibina dan dihargai hasil karyanya. Bila ditekan
akan mengalami kehilangan harga diri.
6. Kebutuhan rasa ingin tahu, orang selalu meneliti dan menyelidiki sesuatu. Bila
ditekan dapat berakibat tekanan batin.
Gabungan keenam kebutuhan tersebut menyebabkan orang memerlukan agama.
Melalui agama kebutuhan tersebut disalurkan. Dan dengan melaksanakan ajaran agama
kebutuhan tersebut dapat dipenuhi.

C. SUMBER KEJIWAAN AGAMA DALAM PANDANGAN ISLAM.


Dalam Islam bahwa kebutuhan manusia terhadap agama disebabkan manusia sebagai
makhluk Tuhan dibekali dengan berbagai potensi, salah satunya potensi/fitrah beragama.
Prof. Dr. Hasan Langgulung mengatakan: salah satu fitrah itu ialah, bahwa manusia itu
menerima Allah sebagai Tuhan, dengan kata lain, manusia itu pada dasarnya mempunyai
kecenderungan beragama, sebab beragama itu sebagian dari fitrahnya”. Dalam Hadis Nabi
bersabda: “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, orang tuanyalah yang
menjadikannya Yahudi, Nashrani atau Majusi”.
Fitrah dalam bahasa Arab mempunyai arti belahan, muncul, kejadian dan penciptaan.
Fitrah dihubungkan dengan manusia berarti apa yang menjadi kejadian atau bawaannya dari
lahir. Sejak manusia dilahirkan ke dunia ini telah Allah bekali dengan sebuah potensi/fitrah
suci dan beriman. Jadi kecenderungan kepada agama yang benar merupakan sifat dasar
manusia, sadar atau tidak sadar manusia selalu merindukan Tuhan. Para ahli psikologi agama
menyebutnya fitrah ini dengan religius instinct (naluri beragama).

Anda mungkin juga menyukai