Anda di halaman 1dari 10

Diposkan oleh Nurgiantoro on Kamis, Februari 25, 2010 ·

2 komentar
Setelah Sebelumnya menulis Upload Makalah Teman
yang berjudul Komponen Komponen Kurikulum Sekarang
Waktunya Upload Makalah Animisme Semua makalah
yang saya Upload atas permintaan dan seizin yang punya
makalah, dengan harapan dapat membantu dan mohon
dikembangkan

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Animisme adalah agama orang-orang primitif, istilah
primitif dicirikan pada manusia atau sekelompok
hidup pada kurun waktu lampau. Dengan ciri
demikian dapat dikatakan bahwa sesuatu yang
primitif adalah sesuatu yang kuno dan tertinggal
zaman. Bila diterapkan pada suatu proses sejarah,
kata berarti sesuatu yang terdapat dalam stadium
atau tingkatan yang pertama.dan menmpatkan
manusia primitif pada skala yang sangat rendah dari
kebudayaan manusia kontemporer. Animisme dianut
oleh orang-orang zaman dahulu sebelum agama
islam masuk ke indonesia, mereka menyembah roh-
roh nenek moyang mereka, dan menganggap bahwa
roh-roh nenek moyang mempunyai kekuatan untuk
membantu maupun menciptakan bencana.
Dalam masyarakat Islam menyembah roh termasuk
syirik, dan merupakan dosa besar.tapi mempelajari
tentang animisme juga perlu untuk menambah
keimanan kita pada Allah dan menjauhkan dari hal-
hal yang syirik.
2. Rumusan Masalah
1. Bagaiman asal usul animisme?
2. Mengapa animisme dikatakan agama?
3. Bagaiman akibat animisme terhadap
keyakinan masyarakat?
4. Bagaimana kultus dalam animisme?
5. Bagaiman sikap Animisme terhadap roh
orang mati?
6. Bagaimana pandangna islam tentang
animisme?
BAB II
PAMBAHASAN
3. Asal-usul Animisme
Animisme berasal dari kata anima, dari bahasa latin
animus dan bahasa yunani anepos, dalam bahasa
sansekerta disibut prana, dalam bahas ibrani ruah.
Arti kesemua itu adalah napas atau jiwa. Animisme
adalah ajaran/doktrin tentang realitas jiwa.
Orang primitif mempunyai kepercayaan bahwa semua
hal yang kita lihat ini seperti manusia, hewan,
tumbuh-tumbuhan dan benda-benda lainnya
mempunyai roh. Oleh karena itu roh-roh tersebut
mempunyi kekuatan yang dasyat dan mempunyai
kehendak, sehingga kalau marah bisa
membahayakan manusia dan kalu gembira bisa
menguntungkan manusia.
Seorang ahli antropologi asal inggris E.B Taylor
dalam bukunya primitif kultur mengajukan sebuah
teori (teori serba jiwa), bahwa bentuk kepercayaan
asal manusia adalah animisme.
Teori ini timbul atas 2 hal:
1. Adanya dua hal yang tampak, yakni hidup dan
mati.
2. Adanya peristiwa mimpi, sesuatu yang hidup dan
berada ditempat lain pada waktu tidur, yakni
jiwanya sendiri. Jiwa bersifat bebas berbuat
sekehendaknya.
4. Animisme sebagai agama
Istilah agama atau dalam bahasa inggris religion.
Apapun pengertiannya yang jelas akan merujuk pada
type karakteristik tertentu terhadap data-data yang
ada seperti, kepercayaan, praktek-prktek, perasaan
keadaan jiwa, sikap pengalaman.
Animisme merupakan agama primitif. Agama primitif
merupakan suatu cara tertentu yang dilakukan oleh
manusia di dalam mengalami dunia dan tuhan, suatu
pandangan tertentu terhadap segala kehidupan
disekeliling manusia atau mentalitet atau sikap rohani
tertentu.
5. Akibat animisme terhadap keyakinan masyarakat
Animisme dapat diartikan sebagai kepercayaan
manusia pada roh leluhur. Dalam keyakinan
masyarakat yang menganut paham animisme mereka
meyakini bahwa orang yang telah meninggal
dianggap sebagai yang maha tinggi, menentukan
nasib dan mengontrol perbauatan manusia.
Kemudian pemujaan semacam ini lalu berkembang
menjadi penyembahan roh-roh. Roh oarng yang
meninggal dianggap dan dipercayai mereka sebagai
makluk kuat yang menentukan, segala kehendak
serta kemauan yang harus dilayani. Dan mereka juga
beranggapan roh tersebut juga dapat merasuk
kedalam benda-benda tertentu. Roh yang masuk
kesebuah benda akan menyebabkan kesaktian atau
kesakralan benda tersebut. Maka dari itu masyarakat
tadi menyembah pada roh-roh tersebut supaya
selamat dari bahaya.
6. Bentuk penyembahan (kultus dalam animisme)
Mereka percaya bahwa roh itu bukan hanya
menempati makluk hidup tetapi juga benda-benda
mati, sehingga roh itu terdapat dalam batu-batuan,
pohon-pohon besar, tombak, kepal manusia yang
dimumi. Karena adanya kepercayaan pad roh dan
hantu, timbullah paemujaan pada tempat/benda yang
dianggapa dihuni roh. Dan yang dipuja agar
membaas kebaikan, ada pula yang dipuja agar roh itu
tidak mengganggu. Agar terhindar dari kemarahan
roh/hantu biasanya diadakan ritual yang dipimpin oleh
para pendeta. Adakalanya mereka membujuk roh-roh
dengan mengadakan penguburan hewan/manusia
yang dikubur hidup-hidup atau diambil kepalanya dan
dilempar kedalam gunung manakala sebuah gunung
meletus. Mereka beranggapan bahwa jika ada
bencana alam berarti roh-roh alam sedang marah.
Dari bermacam-macam sikap terhadap orang yang
meninggal kita dapatkan beberapa macam bentuk-
bentuk kultus pemujaan. Adapun bentuk-bentuk
tersebut adalah:
1. Tingakatan pemujaan terhadap kelas-kelas
Tidak semua leluhur mempunyai tingkatan yang
sama sebab diantara mereka terdapat yang
paling berkuasa. Dan sering terjadi anggota
kelompok atau anggota suku dalam tingkatan
biasa dipuji untuk sementara waktu saja. Bentuk
sesembahan yang merata diantara suku-suku
primitif adalah terhadap roh pada pribadi agung
yang merupakan pusat kultus sesembahan
leluhur.
2. Kultus sesembahan merupakan tumpuan harpan
Roh-roh para leluhur dapat dipanggil untuk
membantu kesulitan masyarakat terutama untuk
menjamin kelestarian garis jalur keturunan
karena biasanya ada keyakinan bahwa roh para
leluhur mendambakan kelestarian garis yang
memuji dia. Selain itu roh para leluhur
diharapkan untuk menghindarkan penyakit atau
wabah, membantu memberikan hasil panen yang
berlimpah.
3. Roh leluhur sebagai dewa
Dalam fenomena pemujaan terhadap roh para
leluhur terdapat bentuk kultus sesembahan yang
dimuliakan roh leluhur dan leluhur ini diyakini
kedudukannya ama dengan dewa.
4. Bentuk kultus sesembahan berbentuk komunal
Orang yang telah meninggal disembah untuk
suatu kelompok keluarga, suku ataupun bangsa
karena para roh ini adalah anggota keluarga,
suku pada waktu hidupnya.

7. Sikap animisme terhadap roh orang mati


Pada
orang-orang primitif kita dapatkan bebrapa sikap
terhadap orang-orang sudah meninggal.
1. Orang mati diyakini sangat membahayakan
karena mati dapat menular
Apabila manusia yang masih hidup dapat
memperdulikan, tidak memperhatikan, tidak
merawat, dan tidak melayani dengan baik orang
sudah meninggal, maka roh-roh akan membawa
manusia yang masih hidup di dunia ini kepada
penderitaan sakit yang dapat menyebabkan
kematian. Dan hal ini sangat menular, terlebih
lagi bilaman mereka meninggal dikarenakan oleh
sebab kekerasan, kekejaman. Ini diyakini akan
membawa kematian pada orang lain.
2. Orang mati terutama mereka yang menjadi tokoh
ulama' para pemuka
Kepala suku setelah mati, mereka ini dianggap
semakin berkuasa dan menetukan kehidupan
serta hasil manusia yang masih hidup. Rohroh
mereka diyakini menjadi hilang batas-batas
jasmaniyahnya dan mampu menolong tetapi juga
mampu menyakiti, karena itu mengambil hati
para roh sangat dipentingkan.
3. Beberapa orang yang lebih tua yang telah
meninggal, tidak boleh dilupakan begitu saja
Mereka inilah yang nantinya merupakan tokoh-
tokoh yang kedudukannya akan menjadi tokoh
pemujaan dan tokoh sesembahan. Dan dalam
perkembangn kemudian menjadi dewa.
4. Orang yang sudah mati tidak dapat mencukupi
kebutuhan sendiri
Karena itu oleh orang yang masih hidup. Baik
mereka ebagai tokoh yang dihormati dan dicintai
maupun sebagai tokoh yang sangat dibutuhkan
oleh masyarakat, karena dianggap
membahayakan orang lain.
5. Orang yang sudah mati diyakini rohnya dapat
kemballi kedunia, kembali hidup dalam
masyarakat manusia dan rohnya tadi dapat
dilahirkan kembali dalam jasad-jasad yang
dikehendaki dan dipilih olehnya.

8. Pandangan Islam
Islam tidak membenarkan agama animisme sebab hal
itu adalah syirik (menyekutukan Allah) dan orang
yang menjalankannya dinamakan musyrik. Islam
mengajarkan bahwa orang tidak boleh menghormati
dan menyembah selain Allah, sebagaiman yang
ditegaskan dalam syahadat yang pertama. Roh
adalah rahasia Allah dan kita tidak diberikan
pengetahuan kecuali hanya sedikit.
Dalam masyarakat Islam roh itu biasanya dido'akan,
dan dimintakan ampun bukan malah dimintai bantuan
seperti aliran animisme.

BAB III
PENUTUP
9. Kesimpulan
Orang primitif mempunyai kepercayaan bahwa semua
hal yang kita lihat ini seperti manusia, hewan,
tumbuh-tumbuhan dan benda-benda lainnya
mempunyai roh
Agama primitif merupakan suatu cara tertentu yang
dilakukan oleh manusia di dalam mengalami dunia
dan tuhan, suatu pandangan tertentu terhadap segala
kehidupan disekeliling manusia. Maka dari itu
masyarakat tadi menyembah pada roh-roh tersebut
supaya selamat dari bahaya.

REFERENSI
Mudjahid Abdul Manaf, Ilmu Perbandingan Agama
(Jakarta : PT Grafindo Persada, 1994)
Adeng Mukhtar Ghazali, Ilmu Perbandingan Agama
(Bandung : Cv Pustaka Setia, 2000)
Zakiyah Darajat, dkk. Perbandingan Agama (Jakarta :
Bumi Aksara, 1996)
AD. EL Mardendeq Parasiba Qidah (Bandung syamil)
http//:siaksoftnetwork.com/2007/03/14/Pandangan
Islam Terhadap Animisme Dan Dinamisme

Anda mungkin juga menyukai