Anda di halaman 1dari 12

Asal - Usul Kepercayan

Pada Wujud Ghaib


Oleh Kelompok 4
Anggota Kelompok
Nabila Sahara
Novira Sulastri
Latar Belakang
Kepercayaan manusia pada yang ghaib bervariasi, dari yang tidak punya
asal-usul manusia sampai yang dipercaya berasal dari manusia. Kekuatan
ghaib yang dipercayai berpengaruh terhadap alam dan kehidupan ini berbeda
antara satu suku bangsa dan suku bangsa lain, antara suatu aliran
kepercayaan dan aliran kepercayaan lain, antara satu agama dan agama lain.
Dalam hal beragama, tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati
kepercayaan orang yang beragama itu. Dasarnya adalah keyakinan masing-
masing. Keyakinan itulah yang harus dihormati, hak atas keyakinan pribadi
merupakan dasar dan penghargaan diri dari semua orang yang sehaluan
dengan seseorang tersebut, sehingga timbul sikap toleransi.
Pengertian Wujud Ghaib
wujud secara bahasa adalah berasal dari bahasa arab yaitu
maujuudun yang berarti ada. Dalam analisa terminologi dapat
diartikan bahwa wujud berarti keberadaan yang mempunyai tingkat
abstraksi yang tinggi.
Sedangkan kata ghaib arti: yang tersembunyi, tertutup. Dari
pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa wujud Gaib
adalah sesuatu yang ada namun tidak tampak oleh mata manusia.
Asal Usul Kepercayaan Kepada Ujud yang Ghaib.

Kepercayaan terhadap roh nenek moyang sebagai ibadah paling fua. Politheisme
(banyak), Henoteisme (seleksi), Monotheisme (esa),

 Pollteisme adalah bentuk kepercayaan yang mengakui adanya lebih dari satu
Tuhan atau menyembah dewa (banyak dewa).
 Henoteisme adalah suatu pemahaman bahwa hanya ada satu dewa yang
berkuasa di dalam dunia tanpa memungkiri akan keberadaan dewa-dewa
lainnya.
 Monoteisme adalah kepercayaan bahwa Tuhan adalah satu/tunggal dan
berkuasa penuh atas segala sesuatu.
Menurut para antropologi keberadaan agama itu sama
tuanya dengan keberadaan manusia itu sendiri.
Para antropolog membagi tipe kehidupan manusia
kepada tiga bentuk masing-masing berurutan zamannya:

1. Pithecantropus Erectus (manusia purba)


2. Homo Neanderthalensis (berbentuk seperti manusia,
peradaban /ritual animis totemis)
3. Homo Sapien (berperadaban tinggi/Adam?)
Carl Jung berpendapat bahwa:
“ kehidupan manusia primitive itu senantiasadiliputi oleh
ketakutan terhadap kodrat-kodrat alamiah yang tidak dapat
dipahaminya dan ketakutannya itu membenam di bawah
sadar, lalu melahirkan tanggapan tentang hal-hal yang gaib-
gaib, kemudian ia berikhtiar untuk membujuk kekuatan-
kekuatan tersebut dengan berbagai upacara agar kekuatan
tersebut tidak mendatangkan bencana terhadap dirinya,
maupun bagi sumber kehidupannya”
ada 2 teori yang membahas terkait awal mula kepercayaan kepada yg
ghaib ini :
1.Teori Revelasi
Agama berasal dari Sang Pencipta yang memberikan bimbingan
kepada manusia pertama (Adam, Sharatupa) dan manusia pertama itu
mewariskan kepada turunannya. Kodrat manusia menyimpang,
dihadirkan pembawa ajaran untuk mengenal Tuhan.
Prof. Andrew Lang: “agama pada stadium pertama sudah
monotheisme. Wilhelm Schmidt (guru besar Ethnology dan Philology),
banyak menganalisis teori- teori asal-usul agama. Menurutnya
keberagamaan manusia pada stadium awal sudah monotheisme”.
2)Teori Revelasi
Agama berasal dari Sang Pencipta yang memberikan
bimbingan kepada manusia pertama (Adam, Sharatupa) dan
manusia pertama itu mewariskan kepada turunannya. Kodrat
manusia menyimpang. dihadirkan pembawa ajaran untuk
mengenal Tuhan.

Prof. Andrew Lang: “agama pada stadium pertama sudah


monotheisme. Wilhelm Schmidt (guru besar Ethnology dan
Philology), banyak menganalisis teori- teori asal-usul agama.
Menurutnya keberagamaan manusia pada stadium awal
sudah monotheisme”.
Muhammad Abduh, Ameer All, dan Muhammad Iqbal juga berpendapat
bahwa monotheisme adalah agama pada stadium awal. Muhammad
Abduh menambahkan tidak ada evolusi dalam konsep aqidah Islam.
Evolusi hanya ada di bidang hukum Islam saja.
Perdebatan manusia pertama antara Adam dengan manusia primitif,
tengkorak-tengkorak manusia gua ditemukan menunjukkan masa lebih
kurang 45.000 tahun sebelum Masehi. menurut kitab suci Adam sekitar
7597SM. Jarak . Nabi Adam dan Nabi Muhammad sekitar 6155 tahun
(mengacu pada usia para nabil. Maka masa Nabi Adam as hingga
sekarang ini adalah: 61551442=7597 tahun.
3. Hubungan Ujud Ghaib dengan Kepercayaan

Elemen dasar kepercayaan yang membentuk keimanan adalah percaya


kepada yang ghaib. Percaya bukan karena rasional justru karena tidak bisa
di nalar.

4. Kepercayaan Ujud Ghaib di Indonesia

Sesuai karakteristik budaya masing-masing daerah (Melayu


(semangat/jembalang). Dayak (kuyang, bunian), Madura (copeh,
jerengkong). Cina (gui). Jawa (memedi), Bali (leak). Toraja (Batitong), dilj
- Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai