NPM : 23 02 3 1 0246
KELAS : INFORMATIKA E 23
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Islam adalah agama untuk penyerahan diri semata-mata kepada Allah
agama semua nabi, agama yang sesuai dengan fitrah manusia, agama yang
menjadi petunjuk manusia, mengatur hubungan antara manusia dengan Rabbnya
dan manusia dengan lingkungannya. Agama rahmah bagi semesta alam, dan
merupakan satu-satunya agama yang diridhoi Allah, agama yang sempurna.1
Dengan beragama Islam, setiap muslim memiliki landasan tauhidullah, dan
menjalankan peran dalam hidup berupa ibadah (pengabdian vertical) dan khilafah
(pengabdian horizontal) dan bertujuan meraih ridha dan karunia Allah. Islam yang
mulia dan utama akan menjadi kenyataan dalam kehidupan duniawi, apabila
benar-benar diimani, dipahami, dihayati, dan diamalkan oleh seluruh muslimin
secara totalitas (Kaffah).2 (QS. Al-Fath : 29, al-Baqarah : 208).
Dengan pengamalan Islam sepenuh hati dan sungguh-sungguh, akan
melahirkan manusia yang memiliki kepribadian muslim, kepribadian mu’min,
kepribadian muhsin dan muttaqin. Setiap muslim yang memiliki kepribadian
tersebut dituntut untuk memiliki aqidah berdasarkan Al-Tauhid Al-Khalis (tauhid
yang bersih) dan istiqomah terhindar dari kemusyrikan, bid’ah dan khurafat.
Memiliki cara berfikir bayani (paham yang komitmen terhadap nash al-Qur’an
dan alhadits), burhani (rasional,logis dan ilmiah) dan irfani (Ketajaman hati nurani
stabilitas emosi, dan kekuatan spiritual intuisi), yang selanjutnya berimplikasi
pada ucapan pikiran dan tindakan yang mencerminkan akhlak karimah dan
rahmatan lil alamin.
Islam adalah agama untuk penyerahan diri semata-mata kepada Allah
agama semua nabi, agama yang sesuai dengan fitrah manusia, agama yang
menjadi petunjuk manusia, mengatur hubungan antara manusia dengan Rabbnya
dan manusia dengan lingkungannya. Agama rahmah bagi semesta alam, dan
merupakan satu-satunya agama yang diridhoi Allah, agama yang sempurna.1
Dengan beragama Islam, setiap muslim memiliki landasan tauhidullah, dan
menjalankan peran dalam hidup berupa ibadah (pengabdian vertical) dan khilafah
(pengabdian horizontal) dan bertujuan meraih ridha dan karunia Allah. Islam yang
mulia dan utama akan menjadi kenyataan dalam kehidupan duniawi, apabila
benar-benar diimani, dipahami, dihayati, dan diamalkan oleh seluruh muslimin
secara totalitas (Kaffah).2 (QS. Al-Fath : 29, al-Baqarah : 208). Dengan
pengamalan Islam sepenuh hati dan sungguh-sungguh, akan melahirkan manusia
yang memiliki kepribadian muslim, kepribadian mu’min, kepribadian muhsin dan
muttaqin. Setiap muslim yang memiliki kepribadian tersebut dituntut untuk
memiliki aqidah berdasarkan Al-Tauhid Al-Khalis (tauhid yang bersih) dan
istiqomah terhindar dari kemusyrikan, bid’ah dan khurafat. Memiliki cara berfikir
bayani (paham yang komitmen terhadap nash al-Qur’an dan alhadits), burhani
(rasional,logis dan ilmiah) dan irfani (Ketajaman hati nurani stabilitas emosi, dan
kekuatan spiritual intuisi), yang selanjutnya berimplikasi pada ucapan pikiran dan
tindakan yang mencerminkan akhlak karimah dan rahmatan lil alamin.
B. RUMUSAN MASALAH
Diharapkan dapat memberikan manfaat dan informasi secara lebih detail
dalam memahami apa saja
1. Di era saat ini banyak sekali ditemukan umat Islam yang melakukan tindakan
kekerasan atau anarkhis dengan mengatasnamakan Islam. Coba analisis masalah
tersebut disertai dengan pendapat anda serta Kontribusi apa yang bisa anda
berikan untuk menanggulangi tidakan tersebut
C. TUJUAN MASALAH
Untuk mengetahui analisis tentang kekerasan dalam islam
Mengetahui tentang islam
D. MANFAAT
Diharapkan dapat memberikan manfaat dan informasi secara lebih detail dalam
memahami apa saja tentang masalah yang melibatkan islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. DASAR TEORI
1.Pengertian Agama
Agama didefinisikan dengan perasaan, tindakan, dan pengalaman individu-
individu dalam kesepiannya, sepanjang mereka melihat dirinya berhadapan daam
hubungan dengan apa yang dianggapnya sebagai Tuhan. (James, 1902:32).
Agama adalah sistem kepercayaan pada kuasa Illahi atau di atas manusia, dan
praktik atau pemujaan atau ritual lainnya yang diarahkan kepada kuasa tersebut.
(Argyle dan Beit-Hallahmi, 1975:1). Agama adalah lembaga yang terdiri dari
interaksi yang terpola secara kultural dengan wujud di atas manusia yang
diasumsikan secara kultural pula. (Spiro,1966:96)1
Di samping definisi-definisi tentang agama di atas, Harun Nasution merumuskan
ke dalam beberapa definisi yaitu,
A. Pengakuan adanya hubungan manusia dengan kekuatan ghaib yang harus di
penuhi.
B. Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan ghaib yang
menguasai manusia
C. Mengikat pada diri pada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan
pada suatu sumber yang berada di luar manusia dan yang mempengaruhi
perbuatan manusia.
D. Kepercayaan terhadap suatu kekuatan ghaib yang menimbulkan cara hidup
tertentu.
E. Suatu sistem tingkah laku yang berasal dari suatu kekuatan ghaib.
F. Pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yang diyakini bersumber
dari hal ghaib.
G. Pemujaan terhadap kekuatan ghaib yang timbul dari perasaan takut
terhadap kekuatan misterius yang terdapat di alam sekitar.
H. Merupakan ajaran-ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui
seorang utusan.
DAFTAR PUSTAKA
https://eprint.ums.ac.id/20726/26/01
Agama, HAM, dan Hukum, PT. Refika Aditama, Bandung, Cet Pertama 2004
jakarta, 2005.