AGAMA WAHYU
AGAMA BUMI
Tidak
terpengaruh
masyaraklat
oleh
Kebenaran ajaran dasarnya tahan uji dan Kebenaran ajaran dasarnya tidak tahan
kritik
kritik terhadap akal manusia
Sistem berpikirnya tidak sama dengan Sistem berpikirnya sama dengan system
system berpikir masyarakat penganutnya
berpikir masyarakat penganutnya
Jenis Agama dan Kepercayaan
1. Animisme
Berasal dari bahasa latin anima yang artinya roh. Adalah kepercayaan dimana
disekeliling alam tempat tinggal manusia banyak terdapat roh gaib. Agar diperoleh
hubungan harmonis dengan roh gaib, manusia mengadakan berbagai upacara
keagamaan :pemujaan, sesajen, dll
2. Dinamisme
dari bahasa Latin Dinamos artinya tenaga atau kekuatan yaitu kepercayaan bahwa
disekeliling alam manusia terdapat berbagai tenaga yang memiliki kekuatan gaib yang
sakti, Kekuatan gaib berasal dari berbagai gejala alam, misalnya matahari, bulan, air, api,
angin. Kekuatan gaib juga berasal dari roh manusia atau binatang yang sudah mati, istilah
lain dari kepercayaan ini adalah animalisme Kepercayaan ini juga menganggap segala
sesuatu mempunyai kekuatan yang dapat mempengauhi keberhasilan dan kegagalan
usaha manusia dalam mempertahankan hidup misalnya kepercayaan adanya kekuatan
gaib pada benda tertentu seperti akik atau keris, kepercayaan ini disebut Fethisiisme
3. Politheisme
Berasal dari bahasa latin poly artinya banyak dan theos artinya Tuhan. Jadi Politheisme
adalah kepercayaan yang menganggap Tuhan atau dewa itu banyak
4. Sinkretisme
Adalah perpaduan beberapa kegiatan, istilah keagamaan, tatacara upacara, atau
perlengkapan upacara dari beberapapaham atau aliran yang berbeda. Misalnya: Islam
Kejawen adalah perpaduan dari nilai keagamaan kejawen tradisisonal (hindu) dengan
Islam.
5. Monotheisme
Adalah agama atau kepercayaan kepada satu Tuhan (misalnya agama Wahyu).
3. AGAMA DAN KEPERCAYAAN DI INDONESIA
1. Lima Agama Besar
a. Hindu
Agama yang paling tua di Indonesia. Berkembang sejak kerajaan Kutai, Kediri,
Singasari, Majapahit, PAjang. Sekarang banyak terdpat di Bali, NTB,
Empat upacara umat Hindu:
1)
2)
3)
4)
Bhakti marga: upacara adat, merawat tempat suci, pasrah pada Tuhan
Karma Marga : cara bertingkah laku, beragama dengan taat, giat bekerja
Jnana Marga: cara bijak dan pandai; mempelajari KS,
Yoga Marga ( mendisiplinkan diri secara rohani): pengendalian hawa nafsu,
mengekang diri dari kenikmatan duniawi, mengucap mantra.
Hari raya: Nyepi, Galungan
b. Budha
Tanda kebesaran agama Budha di Indonesia adalah Candi Borobudur di JAwa Tengah.
Ajaran Budha mendorong ummatnya mengembangkan empat jiwa positif yaitu:
1)
mengasihi semua makhluk yang mempunyai perasaaan dengan sepenuh hati (Metta)
2)
bersuka cita dalam kebahagiaan makhluk lain dan tidak mendengkinya (mudita)
3)
4)
c. Islam
Merupakan agama mayoritas di Indonesia, Islam di masyarakat Jawa oleh Clifford
Geertz dibedakan menjadi 3 golongan:
d. Mentawai
Berada dipedalaman Siberut. Masyarakatnya percaya bahwa setiap benda, manusia,
hewan, dan tumbuhan memiliki jiwa. Kekuatan gaib yang ada di setiap benda disebut
BAJOU.
e. BATAK
Masyarakat batak memiliki kepercayaan animisme. Mereka memiliki kepercayaan
terhadap roh nenek moyang. Mereka percaya terhadap Roh. Roh orang mati disebut
sebagai Begu. Roh orang yang masih hidup adalah Tondi, Dan orang yang memiliki
keistimewaan tertentu disebut sebagai Sahala.
f. Baduy
Orang Baduy percaya kepada Tuhan yang disebut Batara Tunggal. Segala kehidupan
social dan kebiasaan mereka diuraikan dalam pikukuh yaitu seperangkat aturan perilaku
yang diturunkan oleh leluhur. Pelanggar pikukuh harus mengikuti pembersihan dan
kemudian dibuang dari baduy dalam (kampong tangtu) ke daerah luar (kampong dangka)
g. Tengger
Orang Tengger beragama Hindu yang lebih dekat ke Kejawen.
h. Asmat
Orang Asmat percaya terhadap roh leluhur.
4. PERILAKU KEAGAMAAN DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT
1. Perilaku keagamaan Positif:
a. ketekunan dalam menjalankan ajaran agama sehingga sesorang selalu berperilaku baik, dan
menciptakan kerukunan, persatuan dan kesatuan, integrasi nasional
b. sikap fanatik yang bijak dan terkendali terhadap ajaran agama akan meningkatkan solidaritas
dii antara pemeluknya. Akibatnya muncul persaudaraan, kesetiakawanan, gotong royong tanpa
pandang kelas social, dan perbedaan bangsa
2. Perilaku Keagamaan Negatif
a. Fanatisme berlebihan dapat menimbulkan perpecahan dan memicu timbulnya konflik
destruktif. Perilaku ini menimbulkan intoleransi, tidak menghargai dan memberi kesempatan
orang lain menjalankan ajaran agamanya
b. Kesombongan religius berlebihan, sikap memandang agamanya yang paling benar serta
meremehkan dan merendahkan agama lain.
Perilaku ini dapat memicu pemaksaan
kehendak/ajaran agama dengan cara kekerasan dan anarkis
5. FUNGSI AGAMA
1. Fungsi edukatif : agama bertugas mengajar dan membimbing masyarakat. Agama
menyampaikan ajaran-ajaran melalui upacara keagamaan, dakwah dan kotbah,
meditasi, pendalaman rohani dll.
2. Fungsi Penyelamatan : Agama memberikan anjuran dan perintah untuk selalu
berbuat kebaikan agar manusia dapat mencapai kebahagiaan dan keselamatan
3. Fungsi pengawasan Sosial : Agama menyeleksi kaidah-kaidah susila yang ada.
Kaidah yang baik dikukuhkan sebagai norma dan kaidah yang buruk sebagai
larangan atau tabu. Fungsi pengawasan diperkuat dengan adanya sanksi bagi
manusia yang melanggar kaidah tersebut.
4. Memupuk persaudaraan : Setiap agama menganjurkan agar umat manusia saling
mencintai dan menghindari permusuhan. Dengan adanya rasa saling memupuk
persaudaraan, cita-cita persatuan dan kesatuan bangsa dapat terwujud.