Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. latar belakang

Sistem religi dan kepercayaan sudah sejak lama, ketika ilmu antropologi
belum ada dan hanya merupakan suatu himpunan tulisan mengenai adat-istiadat yang
aneh-aneh dari suku-suku bangsa di luar Eropa, religi telah menjadi suatu pokok
penting dalam buku-buku para pengarang tulisan-tulisan etnografi mengenai suku-
suku bangsa itu.
Masalah asal mula dari suatu unsur universal seperti religi, artinya masalah
mengapa manusia percaya kepada adanya sesuatu kekuatan ghaib yang dianggapnya
lebih tinggi dari padanya dan mengapa manusia itu melakukan berbagai hal dengan
cara-cara beraneka ragam, untuk berkomunikasi dan mencari berhubungan dengan
kekuatan-kekuatan tadi telah lama menjadi pusat perhatian banyak orang dan juga
dari dunia ilmiah pada umumnya.
Dalam usaha untuk memecahkan masalah asal mula religi, para ahli biasanya
menganggap religi suku-suku bangsa sebagai sisa-sisa dari bentuk-bentuk religi yang
kuno, yang dianut oleh seluruh umat manusia dalam zaman dahulu ketika
kebudayaan mereka masih berada pada tingkat yang primitif.

System religi dan kepercayaan lahir dari pengetahuan, pemahaman dan daya
tahan fisik manusia dalam menguasai dan mengungkap rahasia-rahasia alam dan
munculnya keyakinan akan adanya penguasa tertinggi dari system jagad raya ini,
yang juga mengendalikan manusia sebagai salah satu bagian jagad raya. Sehubungan
dengan hal itulah baik secara individual maupun hidup secara bermasyarakat maka
manusia tidak dapat dilepaskan dari sistem religi dan kepercayaan kepada penguasa
alam semesta.

Sistem religi dan kepercayaan merupakan sebuah unsur kebudayaan yang


sangat penting dalam sejarah umat manjusia yang berarti menambatkan atau
mengikat kembali (mengikat dirinya kepada Tuhan) dalam bahasa latin religare
atau religion (bahasa inggris).

Religare atau religion setiap masyarakat di suatu daerah beranekaragam


sesuai dengan kebudayaan yang diturunkan oleh nenek moyangnya. Di Indonesia

1
sendiri masih adanya system religi dan kepercayaan yang diturunkan oleh para
leluhurnya, salah satu contohnya yaitu system religi yang dianut oleh suku akit Hatas
di desa Titi Akar Kec. Rupat Utara Kab. Bengkalis. Suku Akit ini mempunyai
kepercayaan yang sangat tetap kuat, walaupun mereka sudah banyak berbaur dengan
agama Tionghoa (Budha). Pantang larang sampai sekarang masih merupakan suatu
kepercayaan yang masih harus dipegang teguh oleh masyarakat ini.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimanakah sistem religi dan
kepercayaan suku akit Hatas di desa Titi Akar Kec. Rupat Utara Kab. Bengkalis
Propinsi Riau.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk melihat gambaran umum tentang sistem religi dan kepercayaan
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui definisi system religi dan kepercayaan
b. Mengetahui jenis-jenis system religi dan kepercayaan
c. Mengetahui unsur - unsur system religi dan kepercayaan
d. Mengetahui perbedaan system religi dan kepercayaan dengan system ilmu gaib
e. Mengetahui bagaimana system religi dan kepercayaan penduduk suku akit
Hatas di desa Titi Akar Kec, Rupat Utara Kab. Bengkalis

D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan dri makalh ini adalah :
1. Memberikan informasi kepada pembaca tentang Sistem Religi dan kepercayaan
suku Akit di Kecamatan Rupat Utara
2. Sebagai ajang berfikir ilmiah dan kreatif bagi penulis.

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. Definisi

1. Sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama
untuk beribadah, dan menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang
terkait dengan sikap yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan
kebahagiaan sejati (Dictonary of Philosophy and Religion).
2. Menunjukkan kepercayaan manusia berdasarkan wahyu dari Tuhan. Secara
etimologis berasal dari suku kata A-Gam-A berarti tidak pergi atau tetap atau
kekal jadi agama dapat diartikan pedoman hidup yang kekal (Bahasa
sansekerta).
3. Ajaran tentang hal-hal yang sifatnya misteri (Kitab Sunarigama, berasal dari
kata A-Ga-Ma).
4. Ajaran atau system yang mengatur tata keimanan dan peribadatan kepada Tuhan
YME serta kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia serta
lingkungannya (KBBI agama).
5. Berhati-hati dan berpegang teguh pada aturan-aturan dasar (Bahasa Latin
Religere/religare). Jadi kepercayaan atau religi berarti kecenderungan batin
(rohani) manusia yang terikat dengan hal-hal yang gaib, suci (kekuatan alam),
dan tabu.

B. Unsur Unsur
Adapun unsur-unsur yang terkandung didalam system religi dan kepercayaan
adalah:
1. Manusia
Semua aktifitas manusia yang bersangkutan dengan religi yang berdasarkan
atas suatu getaran jiwa disebut emosi keagamaan atau religius emotion. Emosi
keagamaan mendorong manusia untuk melakukan tindakan bersifat religi yang
menyebabkan bahwa suatu benda, tindakan, gagasan akan mendapatkan suatu
nilai keramat atau dianggap keramat. Emosi keagamaan merupakan unsur penting
dalam sutu religi dan kepercayaan yang terdiri dari 3 unsur, yaitu: sistem
keyakinan, sistem upacara keagamaan dan suatu umat yang menganut religi itu.

3
Sistem keyakinan mengandung konsep tentang dewa-dewa yang baik
maupun yang jahat, sifat dan tanda-tanda dewa, konsep makhluk halus (roh-roh
leluhur) roh-roh lain, hantu dan lain-lain, masalah terciptanya dunia dan akhirat
(kosmogoni), bentuk dan sifat dunia dan alam (kosmologi), konsep tentang hidup
dan mati, dunia akhirat dan lain-lain. Semua ini terhimpun dalam buku-buku atau
kesusasteraan suci.
Sistem upacara keagamaan mengandung empat aspek yaitu: tempat upacara
dilakukan (makam, candi, pura, kuil, gereja, masjid, langgar dan lain-lain), saat-
saat upacara dijalankan (hari-hari keramat dan suci), benda-benda (patung) dan
alat upacara (lonceng sicu, seruling suci, genderang suci dan lain-lain) dan orang-
orang yang melakukan dan memimpin upacara (para pendeta, biksu, syaman,
dukun, batin dan lain-lain).
Sistem upacara keagamaan juga mengandung banyak unsur keyakinan
seperti: bersaji, berkorban, berdoa, makan bersama yang telah disucikan dengan
doa, tarian suci, menyanyi nyayian suci berprosesi atau berpawai, memainkan seni
drama suci, berpuasa, intosikasi atau mengaburkan pikiran dengan makan obat
untuk mencapai keadaan trance atau mabuk, bertapa, atau bersemadi.

2. Penghambaan
Unsur ini membawa manusia untuk mencari keyakinan dan kedekatan diri
kepada tuhan dengan cara menghambakan dirinya yaitu :
Menerima segala kepastian yang menimpa diri dan sekitarnya dan yakin
berasal dari Tuhan
Mantaati segenap ketetapan, aturan, hukum dan lain-lain yang diyakini berasal
dari Tuhan

3. Tuhan
Manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran dan pengakuan akan
keterbatasannya menjadikan keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa diluar
dirinya. Sesuatu yang luar biasa itu berasal dari satu sumber yang menjadikannya.
Keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa diluar dirinya oleh manusia disebut
bermacam ragam sesuai dengan bahasa manusianya sendiri misalnya: Tuhan,

4
Dewa, God, Syang-Ti, Kami-sama dan lain-lain atau hanya menyebut sifatnya
sahaja seperti Yang Maha Kuasa, Ingkang Murbeng Dumadi, De Weldaddige dan
lain-lain.

C. Jenis Jenis
Adapun jenis-jenis sistem religi dan kepercayaan itu terdiri dari berbagai
macam, diantaranya adalah:
1. Animisme

Berasal dari bahasa latin anima yang artinya roh yaitu kepercayaan yang
dimana disekeliling alam tempat tinggal manusia banyak terdapat roh gaib. Agar
diperoleh hubungan harmonis dengan roh gaib, manusia mengadakan berbagai
upacara keagamaan, seperti: pemujaan, sesajen, dll.

2. Dinamisme

Berasal bahasa Latin Dinamos artinya tenaga atau kekuatan yaitu


kepercayaan bahwa disekeliling alam manusia terdapat berbagai tenaga yang
memiliki kekuatan gaib yang sakti. Kekuatan gaib berasal dari berbagai gejala
alam, misalnya: matahari, bulan, air, api, angin. Kekuatan gaib juga berasal dari
roh manusia atau binatang yang sudah mati, istilah lain dari kepercayaan ini
adalah animalisme. Kepercayaan ini juga menganggap segala sesuatu mempunyai
kekuatan yang dapat mempengauhi keberhasilan dan kegagalan usaha manusia
dalam mempertahankan hidup misalnya kepercayaan adanya kekuatan gaib pada
benda tertentu seperti akik atau keris, kepercayaan ini disebut Fethisiisme.

3. Politheisme

Berasal dari bahasa latin poly artinya banyak dan theos artinya Tuhan. Jadi
Politheisme adalah kepercayaan yang menganggap Tuhan atau dewa itu banyak

4. Sinkretisme

5
Perpaduan beberapa kegiatan, istilah keagamaan, tatacara upacara, atau
perlengkapan upacara dari beberapa paham atau aliran yang berbeda. Misalnya:
Islam Kejawen adalah perpaduan dari nilai keagamaan kejawen tradisisonal
(hindu) dengan Islam.

5. Monotheisme

Agama atau kepercayaan kepada satu Tuhan (misalnya agama Wahyu).

Agama Dan Kepercayaan Di Indonesia

Lima Agama Besar

1. Hindu

Agama yang paling tua di Indonesia. Berkembang sejak kerajaan Kutai, Kediri,
Singasari, Majapahit, Pajang. Sekarang banyak terdpat di Bali, NTB.
Empat upacara umat Hindu:

a) Bhakti marga: upacara adat, merawat tempat suci, pasrah pada Tuhan
b) Karma Marga: cara bertingkah laku, beragama dengan taat, giat bekerja
c) Jnana Marga: cara bijak dan pandai.
d) Yoga Marga ( mendisiplinkan diri secara rohani): pengendalian hawa nafsu,
mengekang diri dari kenikmatan duniawi, mengucap mantra. Hari raya:
Nyepi, Galungan.

2. Budha
Tanda kebesaran agama Budha di Indonesia adalah Candi Borobudur di Jawa
Tengah. Ajaran Budha mendorong umatnya mengembangkan empat jiwa positif
yaitu:
a) Mengasihi semua makhluk yang mempunyai perasaaan dengan sepenuh
hati (Metta)
b) Bersuka cita dalam kebahagiaan makhluk lain dan tidak mendengkinya
(mudita)

6
c) Berbagi penderitaan dengan makhluk lain (Karuna)
d) Tetap damai dan bebas,
Hari raya Budha: Waisyak

3. Islam
Merupakan agama mayoritas di Indonesia, Islam di masyarakat Jawa oleh
Clifford Geertz dibedakan menjadi 3 golongan:
a) Islam Santri: golongan Islam taat
b) Islam Abangan: golongan Islam yang yang hanya menggunakan Islam
sebagai kedok/topeng aslinya golongan ini tidak memahami Islam dengan
baik. Mereka masih banyak yang memiliki kepercayaan lama.
c) Islam Priyayi: golongan Islam yang terdiri dari kaum bangsawan, keluarga
istana, pejabat pemerintah dan kaum terpelajar.
4. Katholik
Agama terbesar ketiga setelah Islam dan Kristen.
5. Kristen
Agama terbesar ke dua setelah dianut oleh masyarakat di Papua, NTT, Maluku,
dan kota-kota besar di Indonesia.

Kepercayaan-kepercayaan Masyarakat
Beberapa daerah di Indonesia memiliki kepercayaan yang berbeda-beda
antara lain:
1. Kalimantan Tengah

Kepercayaan masyarakat Kalimantan Tengah adalah Kaharingan, yang


artinya kehidupan. Mereka percaya kepada Ranying Hatalla yaitu Tuhannya
yang menciptakan kehidupan dan mengatur segala sesuatu menuju kesempurnaan
kekal abadi. Dalam Kaharingan dipercaya bahwa alam semesta dibedakan
menjadi 3 bagian yaitu alam bawah (pantai Danum Kalunen), alam atas, bagian
langit ketujuh.

2. Nias (Sumatera Utara)

7
Suku Nias memiliki kepercayaan yang disebut pelebegu, istilah yang
diberikan oleh para pendatang yang berarti penyembah roh. Menurut
kepercayaan ini manusia memiliki dua macam tubuh yaitu: tubuh kasar (boto)
dan tubuh halus. Tubuh Halus dibagi lagi menjadi 2 macam yaitu: moso (nafas)
dan lumo-lumo (bayangan).

3. Jawa

Masyarakat jawa (Jawa tengah dan Jatim) banyak menganut tradisi


kebatinan dan kejawen.
4. Mentawai

Berada dipedalaman Siberut. Masyarakatnya percaya bahwa setiap benda,


manusia, hewan, dan tumbuhan memiliki jiwa. Kekuatan gaib yang ada di setiap
benda disebut Bajou.
5. Batak

Masyarakat batak memiliki kepercayaan animisme. Mereka memiliki


kepercayaan terhadap roh nenek moyang. Mereka percaya terhadap roh. Roh
orang mati disebut sebagai Begu. Roh orang yang masih hidup adalah Tondi,
dan orang yang memiliki keistimewaan tertentu disebut sebagai Sahala.

6. Baduy

Orang Baduy percaya kepada Tuhan yang disebut Batara tunggal. Segala
kehidupan sosial dan kebiasaan mereka diuraikan dalam pikukuh yaitu
seperangkat aturan perilaku yang diturunkan oleh leluhur. Pelanggar pikukuh
harus mengikuti pembersihan dan kemudian dibuang dari baduy dalam
(kampong tangtu) ke daerah luar (kampong dangka).
7. Tengger

Orang Tengger beragama Hindu yang lebih dekat ke Kejawen


8. Asmat

Orang Asmat percaya terhadap roh leluhur.


D. Perbedaan sistem religi dan kepercayaan dengan sistem ilmu gaib

8
Pokok-pokok khusus dalam rangka sistem religi juga membahas sistem ilmu
gaib atau magic, pada lahirnya memang sering tampak sama dengan dalam sistem
religi. Dalam ilmu gaib sering terdapat juga konsepsi konsepsi dan ajaran-
ajarannya; ilmu gaib juga mempunyai sekelompok manusia yang yakin dan
menjalankan ilmu gaib itu untuk mencapai sesuatu yang dimaksud. Ilmu gaib juga
mempunyai aspek-aspek yang sama artinya; ada pemimpin atau pelakunya, yaitu
dukun; ada saat-saat tertentu untuk mengadakan upacara (biasanya juga pada saat-
saat atau hari-hari keramat); ada peralatan untuk melakukan upacara dan ada tempat-
tempat tertentu dimana upacara harus dilakukan. Akhirnya upacara ilmu gaib
seringkali juga mengandung unsur-unsur upacara yang sama dengan upacara religi
pada umumnya. Misalnya orang melakukan ilmu gaib untuk menambah kekuatan
ayam yang hendak diadunya dalam suatu pertandingan adu ayam. Untuk itu ia
membuat obat gaib dengan sajian kepada roh-roh, dengan mengucapkan doa kepada
dewa-dewa serta dengan mengucapkan mantra-mantra tertentu dan dengan puasa.
Dengan melakukan hal-hal itu semua ia percaya bahwa obat gaib untuk ayam
jantannya akan mujarab sekali.
Walau pada lahirnya religi dan ilmu gaib sering kelihatan sama, dan sukar
untuk menentukan batas dari pada upacara yang bersifat religi dan upacara yang
bersifat ilmu gaib, pada dasarnya ada juga perbedaan yang besar sekali antar kedua
pokok itu. Perbedaan dasarnya terletak dalam sikap manusia pada waktu ia sedang
menjalankan agama, manusia bersikap menyerahkan diri sama sekali kepada Tuhan,
kepada dewa-dewa, kepada roh nenek moyang, dan menyerahkan seluruh dirinya
kepada kekuatan tinggi yang disembahnya serta diiringi oleh suatu emosi
keagamaan. Sebaliknya pada waktu menjalankan ilmu gaib manusia berusaha
memperlakukan kekuaran-kekuatan tinggi dan gaib agar menjalankan kehendaknya
dan berbuat apa yang ingin dicapainya

E. Sistem religi dan kepercayaan penduduk suku akit Hatas di desa Titi Akar Kec.
Rupat Utara Kab. Bengkalis
1. Gambaran umum kehidupan masyarakat suku akit Hatas di desa Titi Akar Kec.
Rupat Utara Kab. Bengkalis
Desa Titi Akar merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan
Rupat Utara Kabupaten Bengkalis. Desa ini berada diujung pulau Rupat sebelah

9
utara. Desa ini dikepalai oleh seorang kepala desa yang memimpin desanya,
dibantu oleh 6 orang kepala dusun, 15 ketua RW dan 31 ketua RT. Tugas kepala
dusun membantu kerja kepala desa dalam mengatur dusun yang dipimpin,
sedangkan ketua RW dan RT mengatur didaerah lingkungannnya tinggal.
Penduduk desa Titi Akar berjumlah 5.209 jiwa. Desa ini terdiri dari 6 dusun yaitu:
(1) Dusun Suka Ramai, (2) Dusun Mak Dewa, (3) Dusun Damai, (4) Dusun
Sidojo Makmur, (5) Dusun Hutan Samak, (6) Dusun Hutan Ayu, jarak antatra desa
Titi akar dengan Ibu Kota Kecamatan 18 km, jarak dengan Ibu Kota Kabupaten
142 km dan desa Titi Akar dengan jarak Ibu Kota Provinsi 171 km.

Gambar 1. Peta pulau Rupat Utara

Luas daerah Titi Akar adalah 300 Ha dengan batas-batas wilayah sebagai
berikut:
1. Sebelah utara berbatasan dengan Tanjung Medang Kecamatan Rupat Utara
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Hutan Panjang Kec. Rupat
3. Sebelah Barat berbatasan dengan desa Tanjung Kapal Kec. Rupat
4. Sebelah timur berbatasan dengan desa Makeruh Kec. Rupat

Iklim didesa Titi Akar pada umumnya beriklim tropis. Musim kemarau
didesa ini umumnya terjadi pada bulan Pebruari sampai bulan Agustus dan musim
penghujan biasa terjadi pada bulan September sampai dengan Januari. Angin
bertiup sepanjang tahun secara bergiliran dari jurusan putaran, Januari sampai
dengan April berhembus dari arah utara, April sampai Juli berhembus dari arah
timur, Juli sampai Oktober berhembus dari arah selatan dan dari bulan Oktober
sampai Januari berhembus dari arah barat.
Sarana perhubungan, pengangkutan dan komunikasi berupa sarana
penghubung laut yang berupa (pelabuhan) dermaga, sarana penghubungan sungai
dan sarana penghubungan darat yang berupa jalan. Jalan di desa Titi Akar dewasa

10
ini belum begitu lancar karena masih ada yang belum beraspal. Sarana
transportasi hanya menggunakan kendaraan roda dua seperti sepeda dan sepeda
motor untuk transportasi darat. Transportasi angkutan laut berupa speed boat,
kapal dan perahu dayung.
Berdasarkan letak alam dan lingkungan penduduk desa Titi Akar dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya ada yang bekerja sebagai nelayan, petani dan
pedagang. Sarana pendidikan di desa Titi Akar masih tergolong kurang, akan
tetapi saat ini sudah ada sarana pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama, begitu juga dengan sarana ibadah saat ini terdapat Masjid,
Vihara, Kelenteng karena masyarakat suku akit Hatas Titi Akar menganut agama
Budha.
Selama di Rupat Utara ini orang Akit mempunyai enam orang Batin: yaitu
(1) Batin Boja disebut juga dengan Batin Naeng (kuat); (2) Batin Betirpas; (3)
Batin Sisik; (4) Batin Monong; (5) Batin Koding; dan (6) Batin Gelimbing yang
sekarang berkedudukan di Desa Titi Akar, Kecamatan Rupat Utara. Sebagai Batin
Titi Akar ini sekarang adalah Bapak Sailan.
Peran Batin ini sangat erat kaitannya dengan mempertahankan tradisi dan
adat istiadat mereka. Batin berperan dalam siklus kehidupan suku Akit, baik yang
terkait dengan kegiatan pertanian, melaut, upacara-upacara adat dan ritual, serta
kegiatan-kegiatan lain yang sifatnya terkait dengan adat dan tradisi yang sampai
saat ini masih mereka pegang dengan teguh. Upacara-upacara seperti buang anca,
dan upacara-upacara terkait dengan pertanian masih mereka lakukan.
Demikian juga peran bomoh (dukun) masih berfungsi baik sebagai orang pintar
terkait dengan badekeh dan kegiatan lainnya. Dewasa ini Batin juga telah
difungsikan oleh pemerintah sebagai pemimpin formal, yaitu sebagai kepala desa.
Melihat peran Batin yang besar menjaga tradisi dan adat istiadat, maka Batin
menjadi penting baik bagi suku Akit sendiri.
Menurut dari cerita dari Anyang (kepala desa Titi Akar) dan Sailan (batin
Akit Titi Akar) bahwa masyarakat akit Hatas berasal dari pinggir-pinggir sungai
Siak dan bernaung dibawah kerajaan Siak Sri Indarapura dan diberikan tempat
tersendiri yang aman. Jika ditinjau dari segi kesejarahan, kata akit barasal dari
rakit, sebab suku akit secara singkat dapat dikatakan suku akit, orang rakit, orang
akit atau tukang rakit. Suku ini pada mulanya talah menjadi rakyat kerajaan
Gasib-Siak. Mereka telah dibagi menjadi tiga tugas, yaitu: (1) rombongan yang

11
merakit di sungai, disebut Akit Biasa; (2) rombongan yang merintis jalan di
sungai disebut akit Hatas; dan (3) rombongan yang menebang kayu di hutan yang
disebut akit Hutan.
Kehidupan suku Akit mayoritas masih sangat dekat dengan alam meskipun
sebagian masyrakatnya sudah mengenal bahkan terpengaruh dengan budaya luar.
Kebanyakan dari mereka masih menggantungkan hidupnya pada hasil hutan dan
hasil laut. Mereka hidup menangkap ikan serta berkebun karet dan kelapa.
Kehidupan sehari-hari mereka lebih banyak digantungkan pada alam. Selama
berpuluh tahun mereka dikenal sebagai masyarakat yang mengoptimalkan hasil
alam di sekitarnya, seperti hutan bakau dan laut. Mereka juga berladang padi.
Panen beras setiap tujuh-delapan bulan sekali biasanya cukup untuk memenuhi
kebutuhan harian mereka. Namun, kehidupan sederhana itu belakangan ini
semakin terusik. Terdesak oleh kemajuan zaman, modernisasi, mereka merasa
ditinggalkan.
Meskipun Pulau Rupat Utara belum banyak disentuh pembangunan namun
karena letaknya yang cukup strategis yang menghubungkan Indonesia dengan
Malaysia, maka Pulau Rupat Utara banyak didatangi oleh kaum pendatang seperti
orang Tionghoa dan suku-suku di sekitarnya, misalnya: Melayu, Bugis, Minang,
Jawa dan Batak. Namun meski demikian suku Akit sampai saat ini masih taat
menjalankan tradisi dan kepercayaan nenek moyangnya.
2. Sistem Religi dan kepercayaan suku Akit Hatas
Dilihat dari unsur unsur sisitem religi dan kepercayaan suku akit Hatas
didesa Titi Akar Kec. Rupat Utara Kab. Bengkalis diantaranya adalah:

a. Manusia
Suku akit Hatas pada masa sekarang sudah banyak berbaur dengan
masyarakat dari agama besar lainnya. Suku ini juga disebut cino akit, hal ini
terjadi karena selama ini, sikap, raut wajah dan kesukuan suku lebih dekat
kepada agama Budha yang sudah banyak dianut oleh warga keturunan. Lewat
perkawinan perempuan mereka dengan laki-laki keturunan Tionghoa semakin
memperluas suku ini menganut ajaran agama Budha. Suku akit Hatas juga ada
beberapa orang yang menganut ajaran agama Islam karena faktor perkawinan.

12
.
Gambar 2. Mualaf suku akit Hatas

Sitem religi dan kepercayaan suku akit Hatas walaupun sudah menganut
ajaran agama Budha, mereka sebagian besar masih juga berorientasi kepada
pemujaan roh nenek moyang atau Animisme, animisme terlihat disaat mereka
mengadakan ritual apabila ada keluarga yang sakit atau melahirkan yang
disebut berdekeh.
Berdasarkan dari konsep emosi keagamaan atau religius emotion
masyarakat suku akit Hatas diantaranya:
1. Sistem keyakinan seperti: bersaji, berdoa sambil bergoyang menghentakkan
kaki, mengosongkan pikiran, yang dilakukan oleh seorang dukun, masih
banyak mengandung konsep tentang dewa-dewa yang baik maupun yang
jahat, masih kuat keyakinan tentang konsep makhluk halus (roh-roh
leluhur), hantu dan lain-lain. Semua ini terlihat adanya istilah yang selalu
menjadi sebutan setiap harinya jika terjadi sesuatu hal yang tidak baik pada
dirinya atau keluarganya, yaitu ketegur. Pada saat ketegur inilah mereka
akan melakukan suatu ritual untuk membuang roh-roh leluhur yang
menggangunya.
2. Sistem upacara keagamaannya dilihat dari segi aspek tempat upacara yang
dilakukan, suku ini menggunakan tempat ibadahnya yang disebut kelenteng
sama layaknya dengan agama Budha. Ini dikarenakan suku akit Hatas sudah
banyak menganut ajaran agama Budha. Adapun nama kelenteng yang
digunakan masyarakat ini yaitu kelenteng Cin Buk Kiong

Keunikan Kelenteng Cin Buk Kiong

13
Gambar 3.
Kelenteng
Cin Buk
Kiong
Kelenteng Cin Buk Kiong berarti semangat giat bekerja. Lokasinya
sekitar 200 m sebelah selatan Kantor Kepala Desa Titi Akar, Kecamatan
Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Keletakan kelenteng ini
berada di tepi Selat Morong dan disekitarnya merupakan permukiman
penduduk. Kelenteng ini diperuntukkan bagi aliran Kong Hu Cu. Bangunan
kelenteng merupakan bangunan lama yang sebagian sudah mengalami
renovasi. Melalui perayaannya diketahui sudah berdiri 123 tahun yang lalu.
Kelenteng menempati areal berukuran 19 m x 15,6 m, bangunannya
bercat merah menghadap ke arah barat. Di bagian depan terdapat tempat
pembakaran kertas berbentuk segi enam. Berhadapan dengan pintu masuk
terdapat tembok yang dihiasi dengan relief qilin (hewan berbadan rusa,
berekor sapi dan bersisik). Hewan lain yang dijadikan sebagai hiasan adalah
Siam Si (hewan api bentuknya seperti kodok berkaki tiga). Kemudian juga
terdapat gambar naga yang melambangkan langit (yang) dan cendrawasih
sebagai lambang bumi (yin).
Bangunan utama dilihat dari luar, bagian puncak atapnya terdapat
hiasan naga hijau mengapit mutiara dan sulur-suluran (Siang Leng Chio Cu =
dua naga berebut mutiara). Di atas pintu masuk terdapat tulisan Cin Buk
Kiong menggunakan aksara Cina, di bawahnya terdapat lambang dewa. Di

14
samping kiri dan kanannya terdapat tulisan Lok yang artinya sandang dan
Hok yang artinya pangan. Tulisan lainnya di bagian samping kiri dan
kanannya adalah tulisan aksara Cina Bu Kiong Hou Lu Tek Moi Si Hong yang
disusun dari atas ke bawah, yang berarti Kelenteng melindungi masyarakat
mendapat perlindungan dari empat penjuru. Kemudian Cin Cok Khum Lei
Un Phi Liok Hap yang artinya menghimbau masyarakat bekerja keras dan
akan mendapat faedahnya. Pada dua bangunan lain bagian atapnya terdapat
hiasan naga mengapit rumah (Siang Leng Pho Thak = dua naga membangun
rumah), dan naga mengapit (Pho lo = roh jahat).
Di bagian dalam di samping kiri dan kanan pintu terdapat pertulisan Bu
Kiong Eng Leng Hou Kip Lam Pang yang berarti jasa pahlawan melindungi
masyarakat Selatan dan Cin Heng Sin Ui Ban Bin Kai Giong yang berarti
masyarakat mengagumi dewa panglima. Kemudian juga terdapat lukisan
prajurit pengawal pintu yaitu Bu Jiong (pengawal militer) dan Bun Kua
(pemimpin sipil). Tulisan di bagian atas relung Ui Leng Hien Hek yang
berarti orang melihat wajahnya sudah takut. Selain itu juga terdapat tulisan
pada kain yang berbunyi Kim Giok Wan Tong yang berarti emas giok
memenuhi ruangan.

Gambar 4. Patung dewa yang disembah.

15
Kemudian terdapat 3 dewa bersaudara seperguruan antara lain; Tio Wan
Soe (panglima perang dengan wahana harimau berada di tengah), kemudian
samping kiri dan kanannya Khong Wan Soe dan To Shi Kong. Dewa-dewa Tio
ten Sie di tengah, Hwat Cu Kong, Tai Seng Kong, Hien Tua Wan Soe. Dewa
Bumi di bawah relung di bagian tengah.
Di atas meja di bagian depan relung-relung tersebut juga terdapat
patung-patung kecil dengan bendera yang melambangkan arah mata angin. 5
pengawal di empat penjuru mata angin dan tengah, masing-masing juga
dilambangkan dengan warna berbeda. Hijau = timur, lambang kayu, putih =
barat, lambang logam, merah = selatan, lambang api, hitam = utara, lambang
air, di tengah melambangkan tanah. Adapun beberapa barang yang disimpan
antara lain; kapak, pedang (kuan ta), bola duri (ci kiu), tempat hio (hio lo),
lampu tujuh binatang (cit che teng), gada (kun), pedang ikan gergaji (kian sua
kian) yang berfungsi menangkal ilmu hitam.

b. Penghambaan
Sistem religi dan kepercayaan suku akit Hatas selalu diiringi adanya ilmu
gaib, dengan memperlakukan kekuatan-kekuatan gaib, memberikan sesajen
(makanan didepan patung) dengan membaca mantra-mantra yang dipimpin
oleh bomoh (dukun). Sedangkan untuk mencari keyakinan dan kedekatan diri
kepada yang penguasa alam dengan cara mentaati segenap keketapan, aturan,
yang lahir dari tradisi nenek moyang yaitu kepercayaan terhadap sistem
pantang larang. Pantang larang merupakan suatu ajaran yang mengatakan
larang yang tidak baik untuk dilakukan oleh masyarakat suku akit Hatas, yang
disampaikan secara lisan dalam bentuk pantang larang.
Patang larang telah lama berakar pada kepercayaan prtimif atau nenek
moyang dahulu, yang disampaikan ke generasi berikut. Hal ini bertujuan agar
mereka waspada dalam melakukan perbuatan atau pekerjaan. Selain untuk
mendidik, mengajar generasi muda untuk tidak cerobah dalam melaksanakan
pekerjaan baik pekerjaan persembahan kepada Tuhan maupun dalam menjalani
pekerjaan sehari-sehari, supaya dalam menjalani kehidupan yang harmonis,
tenang dan damai. Sehingga mudah mendapatkan yang diingini dan lancar.

16
Pantang larang yang berjumlah 120 buah terbagi 3 (tiga) pantang larang,
yaitu: untuk anak, dewaasa dan orang tua, hingga kini masih ada dan
terpelihara serta tertanam dibenak masyarakat.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul


bersama untuk beribadah, dan menerima sebuah paket doktrin yang
menawarkan hal yang terkait dengan sikap yang harus diambil oleh individu
untuk mendapatkan kebahagiaan sejati (Dictonary of Philosophy and Religion).
Unsur-unsur yang terkandung didalam sistem religi dan kepercayaan adalah:
manusia, penghabaan dan Tuhan.
Jenis-jenis sistem religi dan kepercayaan itu terdiri dari berbagai macam,
diantaranya adalah: aninesme, dinanisme, poltheisme, sinkreaisme dan
monotheisme. Sedangkan agama dan kepercayaan di Indonesia terdiri dari:
agama Hindu, Budha, Islam, Katholik, dan Kristen.
Perbedaan sistem religi dan kepercayaan dengan ilmu gaib tampak pada sikap
seseorang dalam menjalankan suatu upacara keagamaan yang selalu
menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan sedangkan ilmu gaib selalu
menggunakan kekuatan-kekuatan gaib untuk mendapatkan yang ingin
dicapainya.
Sistem religi dan kepercayaan disetiap daerah selalu berbeda sesuai dengan
kepercayaan yang diturunkan oleh nenek moyangnya. Salah satu contoh: suku
akit Hasta di desa Titi Akar Kec. Rupat Utara Kab. Bengkalis, yang masih

17
menganut kepercayaan aninesme dan pantang larang, walaupun mereka sudah
banyak menganut ajaran agama Budha.
Unsur penghambaan suku akit Hatas untuk mencari keyakinan dan kedekatan
diri kepada yang penguasa alam dengan cara mentaati segenap keketapan,
aturan, yang lahir dari tradisi nenek moyang yaitu kepercayaan terhadap 120
macam sistem pantang larang.
Sistem religi dan kepercayaan suku akit Hatas selalu diiringi adanya sistem
ilmu gaib, dengan memperlakukan kekuatan-kekuatan gaib, memberikan
sesajen (makanan didepan patung) dengan membaca mantra-mantra yang
dipimpin oleh bomoh (dukun).

B. Saran

Berdasarkan hasil dari pembuatan dan penyajian makalah ini beberapa saran
dapat kelompok sampaikan kepada:
Pembaca hendaknya lebih mengembangkan lagi wawasan yang dimiliki, agar
dapat menjadi masukan dalam kesempurnaan makalah ini.
Pembaca agar selalu memperkaya budaya Indonesia yang beranekaragam,
dengan saling menjaga, menghormati dan melestarikan nilai-nilai yang terdapat
pada sistem religi dan kepercayaan suatu daerah.

18
DAFTAR PUSTAKA

Ajis. (2010). Pantang Larang Suku Akit Hatas Pulau Rupat.(Skripsi). Pekanbaru: FKIP
UR.

. (2009). Agama dan Kepercayaan Masyarakat. Diperoleh tanggal 6 April 2011


dari http://www.psb-psma.org/content/powerpoint/2616.

. (2009). Agama dan Kepercayaan Masyarakat. Diperoleh tanggal 6 April 2011


dari http://ainasabila.wordpress.com/2009/11/08.

Cyba, (2009). Jenis Agama dan Kepercayaan. Diperoleh tanggal 7 April 2011 dari
http://www.google.com/search?sourceid=navclient&ie=UTF-8&rls=CYBA.

. (2009). Klenteng Desa Titi Akar Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis.


Diperoleh tanggal 7 April 2011 dari http://www.google.co.id.

Cyba, (2009). Sistem Religi Suku Akit Hatas di Rupat Utara.Diperoleh tanggal 7 April
2011 dari http://www.google.com/search?hl=en&rls=CYBA.

. (2009). Pengertian Agama dan Peran atau Fungsi Agama. Diperoleh tanggal
7 April 2011 dari http://www.g-excess.com/id.

. (2009). Riau. Diperoleh tanggal 7 April 2011 dari http:/id.wikipedia.org/wiki.

Cyba, (2009). Sistem Religi Suku Akit Hatas di Rupat Utara.Diperoleh tanggal 7 April
2011 dari http://www.google.com/search?hl=en&rls=CYBA.

Interview Batin Sailan, Sekdes

19
Lampiran 1
Pantang larang suku Akit Hatas Pulau Rupat

No Bahasa Akit Bahasa Indonesia Keterangan


1. Pantang maen-maen pisau, Pantang main-main pisau,
takot lalu antu khuatir lewat hantu
2. Pantang tengah ahi kok bulih Pantang tengah hari tidak boleh
bejalan kena ketegoh berjalan kena ketegur
3. Pantang budak de tengah Pantang anak kecil ditengah
laman atau de jelan atau de halaman atau dijalan atau
semek-semek sewaktu ari sore disemak-semak sewaktu hari
atau mangrib karena kalau die sore atau magrib karena kalau
maen juge bisa de bunyin antu dia main juga bisa
disembunyikan hantu
4. Pantang ngayat kuku tengah Pantang mengunting kuku
malam, makan indung bepang tengah malam, makan orang
tua
5. Pantang kalau nahap kok bulih Pantang kalau nahap tidak
betingkat degu, kalau de buat boleh bertingkat dagu, kalau
juge makan inung bepang dibuat juga makan orang tua
6. Pantang budak kecik belom Pantang anak kecil yang belum
tumuh gigi kok bulih mijak tumbuh gigi memijak tanah,
tanah kalau mijak tanah penek kalau dilakukan pendek umur
umuh
7. Pantang budak kecik kok Pantang anak kecil tidak boleh
bulih de selimut dengan beju, diselimuti dengan baju, kalau
kalau de selimut juge penyuhi diselimuti juga suka mencuri
8. Pantang budak kecil letak atas Pantang anak kecil diletakkan
toh kalau de letak atas atoh atas meja kalau diletakkan atas
kena peteh meja kena petir
9. Pantang budak kok bulih tiduh Pantang anak kecil tidak boleh
petang ahi, kalau tiduh petang tidur diwaktu petang kalau
ahi budak de masuk setan tidurdiwaktu petang hari anak

20
dimasuk setan
10. Pantang kalau budak kecik Pantang anak kecil tidak pakai
kok pakai tangkal, de kacau jis tangkal, diganggu jin, setan
setan
11. Pantang kalau senye ahi Pantang kalau senja hari anjing
koyok agi ngomong tandenye sedang
ade setan kalau kite keluah jug menggonggongtandanya ada
eke tegoh setan kalau kitat keluar juga
ketegur
12. Pantang kencing dekat Pantang kencing dekat
semaden, kalau kencing dekat perbatasan, kalau kencing
semaden butuh monyong dekat semaden kena penyakit
kelamin
13. Pantang makan tebu malam Pantang makan tebu malam
ahi, makan tulang indung hari makan tulang orang tua
bepang
14. Pantang periok de gendang, Pantang periuk digendang
nolak rezeki nolak rezeki
15. Pantang lawan uhang tua, Pantang melawan orang tua,
nanti kok selamat bisa tidak selamat
16. Pantang nakut budak kecik, Pantang menakuti anak kecil,
lemah semangat bisa lemah semangatnya
17. Pantang maen gasing de Pantang main gasing didalam
dalam humah, nolak rezeki rumah nolak rezeki
18. Pantang pecah gelas kok Pantang jika ada gelas pecah
sengaja ade bala kok pakai dengan tidak sengaja, ada
dating dalam keluarga bencana tidak baik dalam
keluarga
19. Pantang budak besunat kok Pantang anak kecil bersunat,
buluh terpijak taik ayam, tidak boleh memijak kotoran
bentan ayam, pulang pantang
20. Pantang budak kecik makan Pantang anak kecil makan
hempedal ayam, susah empedal ayam, bisa susah
besunat besunat (liat)
21. Pantang meludah uhang tuha Pantang meludah orang tua
mulut bias kayap mulut bisa kayap
22. Pantang tidur tengah laman Pantang tidur di tengah
humah, de ludah antu halaman rumah bisa diludah
hantu
23. Pantang budak kecik tengahi Pantang anak kecil tengah hari
bute kok bulih bawa bejelan, tidak boleh dibaw berjalan,
kena ke tegoh kena ketegur
24. Pantang menkah de malam Pantang mengendang lantai
ahi, antu menari pada waktu malam , hantu
menari
25. Pantang koyok nyemong Pantang anjing mengonggong
waktu uhang mati ade setan pada waktu ada orang mati, ada

21
lewat setan yang lewat
26. Pantang melawan uhang tua, Pantang melawan orang tua
susah idup susah hidupnya
27. Pantang senje kale kok bulih Pantang senja kala tidak boleh
budak kecil tiduh de kacau anak kecil tidur dikacau setan
setan harus de titik aeh tige harus dititik air tiga tetes
tetek
28. Pantang budak kecik kalau Pantang anak kecil kalau tidur
tiduh de buain harus letak di ayuh harus diletak pisau
pisau koteng, kalau kok de dibawahnya kalau tidak diletak
letak kene kacau antu kena kacau hantu
29. Pantang mansi hujen panas de Pantang mandi hujan panas
siang ahi ada yang mati disiang hari ada yang
meninggal
30. Pantang kalau pegi ketempat Pantang kalau pergi ketempat
yang belom pernah pegi harus yang belum pernah dikunjungi
lelet tanah de kepale kalau harus coret tanah di kepala
tidak lelet bias kene ketegoh kalau tidak dilakukan bias ke
tegur
31. Pantang mimpi gigi patah asa Pantang mimpi gigi patah
begun agi tidur harus mecah waktu bangun lagi dari tidur
botal kaca kalau kok se pecah harus memecahkan botol kaca
salah sorang keluarga mati kalau tidak dipecahkan salah
seorang keluarga akan
meninggal
32. Pantang besiul de humah kok Pantang bersiul didalam rumah
bulih rezeki kok masuk rezeki tidak dating
33. Pantang makan nesi lapis dua Pantang makan nasi lapis dua
pinggan, susah caih rezeki piring, susah mencari rezeki
34. Pantang ketawa waktu Pantang ketawa-ketatwa waktu
maghrib, nati datang antu magrib nanti datang hantu
35. Pantang makan de susut meja Pantang makan disudut meja
de benci uhang dibenci orang
36. Pantang mansi senje, kena Pantang mandi diwaktu senja
cubit antu kena cubit hantu
37. Pantang duduk de atas bental, Pantag duduk atas bantal pantat
pantat kena bisol kena bisul
38. Pantang mansi tngah ahi, de Pantang mandi waktu tengah
tegor antu hari bisa ketegur
39. Pantang tunjuk bulan sabit , Pantang menunjuk bulan sabit
tangan bisa kontong tangan bisa putus
40. Pantang tiduh tikah telentang Pantang tidur diatas tikar
kok bulih, mimpi kok pakai terbalik, bisa mimpi yang
buruk
41. Pantang makan nioh de makan Pantang makan kelapa yang
bulan, penek umoh dimakan bulan (isinya separuh)
bisa pendek umur

22
42. Pantang uhang terlukup kaki Pantang orang yang terlungkup
nayambong keatas nan makan kakinya naik keatas, mau
inung bepang makan orang tua
43. Pantang ngintai uhang beha, Pantang melihat orang BAB
sagi mata bisa kubung bisa sakit mata
44. Pantang kalau anak bujang Pantang kalau anak laki-laki
kaki betemu kaki nak makan bujang kaki bertemu kaki, mau
inung bepang makan orang tua
45. Pantang anak daha duduk Pantang anak dara duduk
bebenol pintu depan kalau dibenol pintu depan kalau
tunangan bise putus tunangan bisa putus
46. Pantang ahi hujen, hibut, Pantang kalau haru hujan rebut
peteh, kilat, jentan, betina petir, kilat-kilat, laki-lakidan
ketawa kuat-kuat karena kalau perempuan ketawa kuat-kuat
ketawa juge bisa mati sampar karena kalau ketawa juga bisa
peteh mati tersambar petir
47. Pantang anak daha duduk de Pantang anak dara duduk diatas
atas meja makan, karena jenis meja makan, bisa kena
kelamin anak daha itu akan penyakit kelamin
tumung
48. Pantang bakah ikan kalau kok Pantang kalau membakar ikan
de buhis perutnya, anak daha yang tidak dibelah perutnya,
kok bulih makan, kalau de anak dara tidak boleh
makan asa behanak mati memekannya, kalau dimakan
bungkus waktu melahirkan bisa mati
(mati beranak)
49. Pantang bejalan kok bulih Pantang kalau berjalan-jalan
tersemboh kaki, kalau tidak boleh tersenggol kaki,
tersemboh juge harus meludah kalau tersenggol juga harus
sebelah kiri, kalau kok ludah meludah kesebelah kiri, kalau
bejelan de lintang ulah tidak dilakukan bisa ketemu
ular
50. Pantang anak bujang/daha Pantang anak bujang/dara
duduk de atas lesung pontok duduk di atas lesung
tumung/buhut pontok/alat kelamin bisa kena
penyakit
51. Pantang mimpi gigi patah asa Pantang mimpi gigi patah,
bengun agi tidur harus mecah waktu bangun dari tidur harus
botal kaca kalau kok de pecah memecahkan botol kaca, kalau
salah seorang keluarga mati tidak dilakukan maka salah
seorang keluarga akan
meninggal
52. Pantang uhang bujang kok Pantang orang bujang
bulih mengang telor temelang memegang telur tembelang
kok depat bini (telur yang tidak menetas
setelah dieram) tak dapat isteri
53. Pantang orang bujang/anak Pantang anak bujang/anak dara
daha kok bulih makan telor tidak boleh makan telur ayam

23
ayam temelang, kalau de tembelang (telur yang tidak
makan juge kok dapat beni menetas setelah dieram) kalau
atau laki dimakan juga tidak dapat
isteri/suami
54. Pantang betina datang bulen Pantang anak dara yang
sembeyang, de kejar antu menstruasi sembahyang bisa
dikejar hantu
55. Pantang anak daha masak de Pantang anak dara masak
dapur nyanyi, depat suami didapur sambil menyanyi bisa
uhang tua dapat suami orang tua
56. Pantang nayapu malam ahi, Pantang menyapu diwaktu
rezeki keluah malam rezeki bisa keluar dari
rumah
57. Pantang anak daha makan de Pantang anak dara makan di
depan sami lambat kahwin depan teras, lambat kawinnya
58. Pantang jeit beju de bedan, Pantang menjahit baju sedang
tangkap boya kok lepas dipakai, juka ditangkap buaya
tidak bisa lepas
59. Pantang lihat uhang makan, Pantang melihat orang lain
kok de pinjam sampan makan tidak dipinjamkan
sampan
60. Pantang anak daha/bujang Pantang anak dara/bujang
nikah langan bedong humah, nikah melanggar bendol rumah
kok depat rezeki yang berada didepan pintu,
tidak dapat rezeki
61. Pantang makan bepindah Pantang jika makan berpindah-
tempat depat banyak laki/bini pindah tempat duduk bisa dapat
banyak suami/ isteri
62. Pantang piangga bekas kita Pantang piring bekas kita
makan de pakai uhang, depat makan dipakai orang lain bisa
laki atau bini uhang dapat suami atau isteri orang
63. Pantang nyapu uhang tengah Pantang menyapu jika ada yang
makan, kok sopan sedang makan kurang sopan
64. Pantang duduk de atas bental Pantang duduk diatas bantal
pantal kena bosil bisa terkena bisul
65. Pantang belum siap makan Pantang jika belum selesai
dikumpul pinggan, nyuruh makan piring dikemas,
uhang balek humah menyuruh orang agar pulang
66. Pantang makan pisang kemeh, Pantang makan pisang kembar,
anak bisa kembeh maka anak yang lahir bisa
kembar juga
67. Pantang langgah kucing depat Pantang melanggar kucing
sial maka akan dapat celaka
68. Pantang makan de sudut meja Pantang makan disudut meja
de benci uhang maka dibenci orang
69. Pantang tiduh selepas makan, Pantang tidur selesai makan
perut bisa buncit perut bisa buncit

24
70. Pantang anak daha begun Pantang anak dara bangun
lewat, susah depat jodah lewat/siang maka susah dapat
jodoh
71. Pantang anak daha makan Pantang anak dara makan
pinggan de telapak tangan, piring di letakkan ditelapak
ambil laki uhang tangan maka dapat mengambil
suami orang
72. Pantang anak daha duduk Pantang anak dara duduk-
tempat benyak laki duduk saja, bisa banyak
suaminya
73. Pantang becakap kotor de Pantang berbicara yang tidak
bekau, ketegoh baik di dalam hutan bakau bisa
ketegur
74. Pantang cocok jarum malam Pantang menjahit diwaktu
ahi, mata bise kubuh malam mata bisa rabun
75. Pantang udah de behi uhang Pantang jika member sesuatu
de ambel lagi, buruk tangan diambil kembali, buruk tangan
76. Pantang berkata sumpah kalau Pantang berkata sumpah, kalau
mati kok de terima bomi mati tiodak diterima bumi
77. Pantang kalau nak pegi kok Pantang kalau mau pergi tidak
bulih sangkat, depat celaka boleh kembali akan dapat
celaka
78. Pantang jemuh beju malam Pantang menjemur pakaian
ahi, de tanges antu diwaktu malam akan ditangisi
hantu
79. Pantang betukang de malam Pantang bertukang diwaktu
ahi, depat bela malam akan dapat bencana
80. Pantang bewa kucing waktu Pantang membawa kucing
belayar, kena angin hibut diwaktu berlayar akan kena
ribut
81. Pantang pintu depan humah Pantang pintui rumah depan
sama dengan pintu humah sama dengan pintu rumah
belakang rezeki keluah belakang, rezeki tidak masuk
kerumah
82. Pantang pakai beju tebelik kok Pantang memakai baju terbalik
bulih, ngekot uhang nan mati bisa mati
83. Pantang bakel aeh mati de Pantang pelit air jika mati
tabus aer kuburan akan penuh dengan air
84. Pantang kelamun kok bulih de Pantang kelambu tidak boleh
henam de pesungai kalau de direndam disungai kalau
henam boya timul direndam buaya akan timbul
85. Pantang pemaling kalau bini Pantang kalau isteri kita tidur
kita tiduh dengan laki lain, sama laki-laki lain/selingkuh,
dua-duanya de bunuh atau maka dua-duanya dibunuh atau
kasih tau ama ketua adat diberitahukan kepada ketau
adat
86. Pantang untuk uhang nikah Pantang untuk orang nikah
kalau pengenten jentan detang kalau pengantin laki-laki dating

25
kehumah betina, pengenten kerumah pengantin perempuan,
betina kok bulih mijak kaki pengantin perempuan tidak
jentan kalau die mijak juge, boleh memijak kaki pengantin
kalaulah bekelurga pengenten laki-laki, kalau dipijak juga
betina nokoh pengenten jentan maka setelah berkeluarga
pengantin perempuan suka
menokohi/melawan pengantin
laki-laki
87. Pantang adik melangkah Pantang adik nikah dahulu
kakah kahwin, kakak susah sebelum kakaknya, maka
kahwin kakaknya lambat nikahnya
88. Pantang nikah sumbang Pantang nikah sumbang
sedarah, humah tangga tidak sedarah/satu darah, maka
kekal, penek umuh, susah rumah tangga tidak kekal ,
depat rezeki, anak depat pendek umur, susah dapat
musibah rezeki dan anak dapat musibah
89. Pantang uhang kahwin kok Pantang orang kawin tidak
bulih lihat uhang mati, sial boleh melihat orang meninggal
akan mendapat sial
90. Pantang pengenten yang baru Pantang bagi pengantin yang
jumpa dengan pengenten baru baru nikah bertemu dengan
juge kalau bejumpa salah satu pengantin yang baru nikah,
mati kalau bertemu salah satunya
akan meninggal
91. Pantang due bedek pengenten Pantang dua beradik pengantin
de rayekan salah satu akan dirayakan sekaligus maka yang
cerai salah satunya akan cerai
92. Pantang makan uhang Pantang orang yang habis
behanak makan sayoh-sayoh melahirkan makan sayur-
sepeti labu, ketela bisa bayi sayuran seperti labu dan ketela,
mudah masok angin maka bayinya mudah masuk
angin
93. Pantang jentan yang bininya Pantang laki-laki yang isterinya
agi bunting, nan mani kalau sedang hamil, mau mandi
cukin de balut dekat leher handuk tidak boleh dililitkan
kalau de balut de leher anak dileher, kalau dilakukan maka
yang akan delahir bininya bayinya akan susah keluar
akan susah keluah
94. Pantang uhang behanak kok Pantang orang yang setelah
bulih duduk de muka pintu di melahirkan duduk-duduk
senje kale, takot de kacao didepan pintu diwaktu senja,
setan khuatir bisa diganggu setan
95. Pantang uhang bunting bunuh Pantang orang yang hamil
binetang takot nyejoh membunuh binatang khuatir
akan menyerupai anaknya
96. Pantang uhang bunting duduk Pantang orang yang hamil
de bawa tanah de telan bomi duduk di tanah takut ditelan
bumi

26
97. Pantang uhang bunting lihat Pantang orang yang hamil
gerhana, takot anak mate melihat gerhana khuatir anak
juring mata juling
98. Pantang uhang bunting awal Pantang iorang yang hamil
minum aeh tebu bisa minum air tebu atau air kelapa
keguguranatau aeh kelapa bisa keguguran
99. Pantang makan nangka de Pantang makan nangka di bawa
bawa tanah de telan bomi tanah ditelan bumi
100. Pantang uhang bunting nyapu Pantang orang yang hamil
malam ahi budak dikanong menyapu diwaktu malam bayi
bisa gugur yang dikandungnya bisa
keguguran
101. Pantang uhang bunting lihat Pantanag orang yang hamil
gerhana takot anak mate juring melihat gerhana takut anak
matanya juling
102. Panatang uhang mati harus de Pantang orang yang meninggal
kasi abu, beras, gunting kalau harus dikasi abu, beras, gunting
tidak mayat bengun kalau tidak mayat bangun
kembali
103. Pantang uhang mati tak Pantang orang yang mati letak
detumpun kaki de semeyang ditumpun kaki disembahyang
atau de nasi wajit kalau de tak atau dinasi wajit kalau diletak
wajit jege maka mayat uhang wajit juga maka mayat itu
itu akan bengun agi nangkap akana bangun lagi menangkap
uhang yang idup orang yang hidup
104. Pantang ayam betina bekokok Pantang ayam betina tidak
kalau dia bekokok juge itu boleh berkokok dimalam atau
tandanye tuan pemilik ayam siang hari kalau berkokok juga
tersebut nan mati pemilik ayam tersebut mau
meninggal dunia
105. Pantang uhang mati kok bulih Pantang orang yang meninggal
de langkah kucing mayatnya dilangkahi kucing mayatnya,
kalau delangkah mayat kalau terjadi begitu mayatnya
bengun bisa bangun
106. Pantang uhang mati dekat Pantang orang meninggal di
dedenye harus de letak dadanya harus diletakkan
gunting, kalau kok de letak gunting, kalau tidak dilakukan
gunting mayat bengun mayatnya bisa bangun
107. Pantang uhang mati harus de Pantang orang yang meninggal
kasi abu, beras, gunting kalau harus dikasi abu, beras dan
tidak mayat bengun gunting kalau tidak dilakukan
mayat bisa bangun
108. Pantang budak kecik mati Pantang mayat anak kecil harus
harus letak telor, jarum de diletakkan telur dan jarum
telapak tangan kalau de buat ditelapak tangannya kalau tidak
jadi bejang dilakukan jadi hantu
109. Pantang kalau ade keluarga Pantang jika ada keluarga yang
mati kok bulih naek ke humah meninggal tidak boleh naik

27
uhang, sial kerumah orang lain, akan
mendapat celaka
110. Pantang menerik uhang Pantang memanggil orang yang
beobat kena pulang pantang akan berobat, penyakit akan
dating kembali
111. Pantang makan sambil Pantang makan diladang
bejalande ladang ngudang sambil berjalan mengundang
segala musuh musuh
112. Pantang keja lading dualapan, Pantang kerja bekerja diladang
duasembilan, tigapuluh kok duadelapan, dua sembilan dan
buli bekeja antu setan negoh tiga puluh bisa ketegur dan
bisa kena sakit menyakit kena penyakit
113. Pantang kalau buka ladang Pantang kalau membuka kebun
kalau kok de gegang pisau Kalau tidak digegang pisau,
melahas, bercetau sesajian membersihkan tanah milik
bisa sakit karena tanah itu kampung sesajian bisa sakit
bercetau karena tanah itu milik orang
kampung (membuat sesajian)
114. Pantang kalau uhang belaot Pantang kalau orang berada
besiol, angen tameh kuat dilaut bersiul, angin anakn
pantang belayer de laot kakai tambah kuat, pantang berlayar
turun de atas aeh atau dalam dilaut kaki diturunkan dalam
aeh karena kal;au kaki turuh air karena jika dilakukan maka
de aeh maka antu de laot bisa hantu dilaut akan naik kekapl
naek kekapal kita
115. Pantang uhang kelaot rendam Pantang orang melaut
periok de tengah laot angen merendam periuk didalam laut
hibut jika dilakukan akan turun ribut
116. Pantang kalau kita de ajak Pantang jika kita sudah berjanji
uhang pegi kelaot udah bejanji pergi kelaut tetapi tidak jadi
tapi kok jadi pegi bisa malat pergi jika pergi juga maka tidak
dapat ikan
117. Pantang jahet dekat dalam Pantang jika menjerat dihutan
hutan kok bulih pegi nyening maka tidak boleh pergi
ikan de laot kalau pegi juge menjaring ikan, jika dilakukan
pasti depat bela hidup kok bersamaa maka dapat bencana
selamat hidupnya tak selamat
118. Pantang menegor sesuatu Pantang mmanggil sesuatu
dlam hutan takot de rasuk antu didalam hutan khuatir bisa
dirasuk hantu
119. Pantang cakap cabuh de hutan Tidak boleh berbicara
bisa sesat sembarangan didalam hutan
bisa tersesat
120. Pantang kok bulih macok Tidak boleh menebas tunggul
tunggul de lading karena diladang sama dengan menebas
macok kepala pahang kepala pahang (keramat yang
ada diladang)

28
29

Anda mungkin juga menyukai