Anda di halaman 1dari 5

Pertemuan ke - 1 “Pendidika Agama Islam”

Tugas: Setelah memahami materi ini. Coba saudara buat resume singkat tentang
“Urgensi Agama dalam Kehidupan” dalam bentuk PDF. Kemudian serahkan hasilnya
lewat WA Pendidikan Agama Islam dengan deadline pengumpulan pada 5 Oktober
2020 pukul 12.00 am.

Materi:
“Urgensi Agama Dalam Kehidupan”

A. pengertian Agama Menurut Para Ahli

“Pencarian makna agama bukan suatu persoalan yang mudah apalagi


nembuat depinisi yang dapat menampung semua persoalan esensial yang tergantung
dalam agama. Sudah dapat dipastikan pendekatan pendekatan yang dilakukan
mereka diwarbai oleh latar belakang pemikiran bidang yang mereka geluti,termasuk
didalamnya para ahli yang mengkhususkan pada agana agama tertentu” (Muslim
Nurdin,et.al. 1993).

Banyak definisi yand ditemukan oleh para ahli mengenai apa sebenarnya
agama. Kata agama dalam bahasa Indonesia pada umumnya dipahami sebagai kata
yang berasal dari bahasa sansekerta yang artinya, “tidak kacau” : A berarti tidak dan
gama bermakna kacau.

Selanjutnya di bawah ini akan dikemukakan pengertian agama menurut para


ahli diantaranya sebagai berikut :

1. Sigmund Freud (psikolog),mendefinisikan agama ialah berasal dari ketidak


mampuan (helpness) manusia dalam menghadapu kekuatan alam di luar diri dan
dan juga kekuatan insting dari dalam diri. Freud melihat agama sebagai
penomena manusia primitif atau paling tidak dalam tarap perkembangan masa
kanak kanak.
2. Durkheim (sosiolog), nengartikan agama adalah "suatu kesatuan sistem
kepercayaan dan pengalaman terhadap sesuatu yang sakral,yaitu yang lain
daripada yang lain, kepercayaan dan pengalaman yang menyatu ke dalam suatu
komunitas moral yang disebut gereja”.
3. Alped North Whitehead (Philosof) berpendapat bahwa agama yaitu "yang
seseoarang dihinggapi dalam kesendiriannya"
4. Menurut John Ferquson definisi tersebut tidak lengkap sebab di dalam agama
ada aktivitas sosial dan dimensi kehidupan madyarakat.
5. John R.Bennet (Scientist) berkata "Religion may broadly be defined as
acceptance of obligation toward powers higher than man himself (religion dalam
arti luas dapa didefinisikan sebagai penerimaan atas tata aturan daripada
kekuatan kekuatan yang kebih tinggi daripada manusia itu sendiri)”.

Agama, penguasaannya hanya didominir oleh manusia maka pada manusia


lah dikenal dengan sebutan Homo religious,yaitu tipe manusia yang hidup dalam
suatu alam yang sakral penuh dengan nilai religius dan dapat menikmat sakralitas
yang ada san nampak pada alam semesta, alam materi, alam tumbuh tumbuhan,
alam binatang dan alam nanusia. Pengalaman dan penghayatan terhadap yang sakral
selanjutnya mempeungaruhi membentuk dan ikut menentukan corak serta cara
hidup manusia itu sendiri.

Agama sebagai refleksi atas kepercayaan tidak hanya terbatas pada


kepercayaan saja, akan tetapi agama juga mereflesikan dalam perwujudan
perwujudan tindakan, kolektifitas ummat, bangunan bangunan peribadatan.
Perwujudan perwujudan tersebut keluar sebagai unsur pengungkapan iman,
sehingga agama dalam arti umum dapat diuraikan dalam beberapa unsur :

1. Pertama, emosi keagamaan yang nenyebabkan manusia menjadi religius,


2. Kedua sistim kepercayaan yanf mengandung keyakinan tentanf sifat sifat tuhan
serta tentanf wujud dari alam gaib.

Halaman 2
3. Ketiga sistim upacara keagamaan yang bertujuan untuk mencari hubungan
manusia dengan tuhan, dewa dewa atau dengan makhluk halus yanf mendiami
alam gaib,
4. Keempat ummat atau kelompok kelompok keagamaab yaitu kesatuan jesatuan
sosial yang menganut sustem kepercayaan serta tang melakujan upacara upacara
keagamaan. (Dadang Kahmad)

Agama, Religi dan Din pada umumnya adalah sistema credo (tata keimanan
atau tata keyakinan) atas adanya sesuatu yanf mutlak di luar manusia dan satu
sistema ritus (tata peribadatan) manusia kepada yang dianggapnya yang mutlak itu,
serta sistema norma (tata kaidah) yang mengatur hubungan manusia dengan sesama
manusia san hubungan manusia dengan alam lainnya sesuai dan sejalan dengan tata
keimaban dan tata peribadatan termaksud" (ESA, 1986).

B. Klasifikasi atau bentuk bentuk Agama.

Secara garis besar agama dapat diklasifikasikan kepada dua kategori yaitu
agama wahyu dan agama non wahyu atau agama ardhi dan agama samawi. Yang
dimaksud dengan agama ardhi (kebudayaan) ialah agama yang bukan berasal dari
Alloh dengan halan diwahyukan. Tetapi ada karena proses antropologis,yang
terbentuk dari adat istiadat yang melembaga dalam bentuk agama atau ada juga yang
berasal dari hadil renungan para fhilosof.

Sedangkan yang dimaksud dengan samawi (wahyu) ialah agama yang


diwahyukan dari Alloh melalui malaikatnya jepada utusannya dari golongan
manusia .agama wahyu ini disebut juga dengan dienulhaq, (al-Qur'an, 43:27, 9:33,
61:9), dan disebut juga agama yang full pledged yaitu agama yang mempunyai nabi
atau rasul mempunyai kitab suci dan memiliki ummat.

Dalam perkembangannya, kedua agama ini mengalami perubahan perubahan


baik dari sistem kepercayaan sistim upacara maupun dari lembaga lembaga

Halaman 3
keagamaan ,seperti konsep tentang tuhan mungkin saja dari monotheisme berubah
ke polyteisme ,penambaha dan perubahan dalam ritus ritus sehingga dikenal dengan
istilah bid'ah dan khurofat (Dadang Kahmad ,1992).

Ada delapan perbedaan (esa,1986) antara agama wahyu dan non wahyu
tersebut yaitu :

Pertama: Agama wahyu berpokok kepada konsep keesaan tuhan dedangkan non
wahyu tidak demikian.

Kedua : Agama wahyu beriman kepada para Nabi sedangkan agama bukan wahyu
tidak.

Ketiga : agama wahyu maka dumber utama tuntunan dan ukuran bagi baik dan
buruk adalah kitab suci yang diwahyukan sedangkan bagi agama yang bukan wahyu
kitab sucinya yang diwahyukan kurang esesensual.

Keempat : semua agama wahyu lahir di timur tengah sedangkan agama bukan
wahyu kecuali paganisme lahir di luar area termaksud.

Kelima : agama wahyu timbul di daerah daerah yang historis di bawah pengaruh ras
simitik walaupun kemudian agama termaksud berhasil menyebar ke luar area
pengaruh simitik termsksud.

Keenam : sesuai dengan ajaran dan atau tradisi historisnya maka agama wahyu
adalah agama missionery sedangkan agama bukan wahyu bukanlah agama
missionery.

Ketujuh : ajaran agama wahyu tegas dan jelas sedangkan agama bukan wahyu
adalah kabur dan sangat elastis.

Kedelapan : ajaran agama wahyu memberikan arah dan jalan yang lengkap kepada
para pemeluknya. para pemeluknya berpegang baik pada aspek duniawi maupun
aspek bukan duniawi atau aspek spiritual hidup itu. Tidaklah demikian halnya

Halaman 4
dengan agama bukan wahyu lebih menik beratkan pada aspek hidup spiritual
sementara compuisnisme lebih menekankan pada aspek duniawi.

Halaman 5

Anda mungkin juga menyukai