Rahmadalia : 210103030175
Armiah : 210103030209
Chairico Ilhami : 210103030210
A. Latar Belakang
mereka. Agama sering kali muncul sebagai upaya manusia untuk menjawab
kehidupan. Agama telah menjadi bagian integral dalam sejarah dan budaya
Beberapa teori tentang asal usul agama dapat dianalisis dari sudut
masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1
antropologi?
C. Tujuan
2
PEMBAHASAN
1. Pengertian Agama
maka kata agama dianggap sebagai kata yang berasal dari bahasa Sanskerta
yang terdiri dari dua suku kata yaitu a berarti tidak dan gama berarti kacau,
agama berarti tidak kacau. 1 Jadi, secara linguistik kebahasaan agama dapat
diartikan bahwa suatu peraturan yang mengatur kehidupan manusia agar tidak
kacau. Sedangkan kata religi yang terambil dari bahasa Inggris yaitu religion
sekumpulan manusia yang diikat oleh suatu ikatan itulah yang disebut religi
atau agama.
Agama adalah sistem kepercayaan pada kuasa Illahi atau di atas manusia,4 dan
1
ahmad Asir, “Agama Dan Fungsinya Dalam Kehidupan Umat Manusia,” Jurnal
Penelitian Dan Pemikiran Keislaman 1, no. 1 (2014).
2
A. B. Takko Bandung, “Pemaknaan Agama Dalam Perspektif Antropologi-
Sosiologi,” Jurnal “Al-Qalam” 15, no. 24 (2009).
3
Bandung.
4
Silvia Estefina Subitmele, “Agama adalah Sistem Kepercayaan, Ketahui Fungsi
dan Tujuannya dalam Masyarakat,” Liputan6, diakses 6 November 2023,
https://www.liputan6.com/hot/read/5233362/agama-adalah-sistem-kepercayaan-
ketahui-fungsi-dan-tujuannya-dalam-masyarakat.
3
praktik atau pemujaan atau ritual lainnya yang diarahkan kepada kuasa tersebut.
Agama adalah lembaga yang terdiri dari interaksi yang terpola secara kultural
dalam melihat agama menegaskan bahwa ada lima komponen agama, antara
lain:6
2. Emosi Keagamaan
keagamaan ini tidak selalu ada dalam diri setiap manusia, terkadang hanya
sekejap saja. Untuk dapat bertahan, maka harus dipelihara dengan cara
3. Sistem Keyakinan
akhirat, tentang wujud dan ciri-ciri kekuatan sakti, roh nenek moyang, roh alam,
5
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Agama : Sebuah Pengantar, (Mizan
Pustaka:Bandung, 2005), hal. 23
6
Takko Bandung, “Pemaknaan Agama Dalam Perspektif Antropologi-Sosiologi”,
Jurnal Al-Qalam, Vol. 15, No. 24, Juli – Desemeber 2009, 453.
7
bandung, “Pemaknaan Agama Dalam Perspektif Antropologi-Sosiologi.”
8
Subitmele, “Agama adalah Sistem Kepercayaan, Ketahui Fungsi dan Tujuannya
dalam Masyarakat.”
4
dewa-dewa, roh jahat, hantu, dan mahluk-mahluk halus lainnya. Dalam artian
bahwa tidak satu pun disebut agama jika tidak memiliki kepercayaan terhadap
Sistem ritus atau upacara amal dalam suatu agama berwujud aktivitas
Dewa- dewa, roh-roh nenek moyang, atau mahluk halus lainnya, dan dalam
juga halnya dengan nilai keyakinan terhadap suatu agama dinampakkan dalam
dalam suatu agama. Peralatan itu terdiri dari tiga bahagian, pertama, bahagian
peralatan yang menjadi tempat upacara itu dilaksanakan, seperti masjid, balai,
gereja, dan lain sebagainya. Kedua, bahagian peralatan yang digunakan pada
sesaji dan peralatan lainnya yang dianggap sakral dalam upacara itu. Ketiga
adalah bahagian peralatan yang berupa pakaian yang dikenakan oleh seluruh
6. Umat Agama
5
Koentjaraningrat mengemukakan bahwa secara antropologi atau
sosiologi, kesatuan sosial yang bersifat ummat agama dapat berwujud sebagai:
kekerabatan yang lebih besar, seperti keluarga luas klen, gabungan klen, suku,
marga dan lain-lain, 3) kesatuan komuniti, seperti desa, gabungan desa, dan
kekuatan yang sudah dimiliki manusia yaitu kekuatan yang dimiliki oleh alam,
baik berupa laut, gunung, langit dan sebagainya. Hal ini membuat manusia
mencari lebih dalam lagi dari mana kekuatan alam ini berasal. Dan ketika
objek alam tersebut, mereka berpendapat bahwa alam memiliki kekuatan yang
luar biasa kuatnya, sehingga agama muncul menjadi sarana bagi manusia untuk
9
Bandung, “Pemaknaan Agama Dalam Perspektif Antropologi-Sosiologi.”
10
Gunawan Adnan, Sosiologi Agama: Memahami Teori dan Pendekatan (Banda
Aceh: Penerbit Ar-raniry Press, 2020). hal.
6
Di dalam setiap agama selalu ada pengalaman keagamaan yang disebut
religius eksperience, dan merupakan gambaran yang umum sekaligus khas bagi
batin ini kepada obyek tertentu yang disebut dengan Adi Kodrati. Sesuatu yang
dianggap luar biasa, ini merupakan inti dan tujuan yang ingin dicapai oleh
fokus tetap pada Tuhan Yang Maha Tinggi, mengesampingkan apakah itu
yang mempersembahkan kurban dan berdoa, dan itu adalah satu-satunya Tuhan.
11
Serafica Gischa, “Apa itu Monoteisme, Politeisme, dan Ateisme?,” Kompas.com,
diakses 6 November 2023, https://www.kompas.com/skola/read/2022/04/22/174007369/apa-
itu-monoteisme-politeisme-dan-ateisme?page=all.
12
Sardjuningsih, Teori Agama: Dari Hulu Hingga Hilir (Kendiri: Stain Kediri
Press, 2013), hal. 51-53.
7
Adapun teori-teori terpenting tentang asal mula dan inti religi, maupun
masalah asal mula dan inti dari suatu unsur universal seperti religi atau agama
melakukan berbagai hal dengan cara-cara yang beraneka warna untuk mencari
ahli pikir sejak lama. Adapun mengenai soal itu ada berbagai pendirian dan
1). Teori bahwa kelakuan manusia yang bersifat religi itu terjadi
2). Teori bahwa kelakuan manusia yang bersifat religi itu terjadi
3). Teori bahwa kelakuan manusia yang bersifat religi itu terjadi
4). Teori bahwa kelakuan manusia yang bersifat religi terjadi karena
sekelilingnya.
5). Teori bahwa kelakuan manusia yang bersifat religi terjadi karena
masyarakatnya.
8
6). Teori bahwa kelakuan manusia yang bersifat religi terjadi karena
teori ini. Satu kelompok melihat asal usul agama dari perspektif antropologi,
teori-teori yang menggambarkan asal usul agama. 13 Untuk itu, disini akan
1. Animisme
pandangan bahwa nyawa atau jiwa adalah kekuatan hidup yang dapat ada di
pandangan primitif, nyawa adalah suatu daya kekuatan hidup yang dapat
tinggal di dalam berbagai entitas dan tidak selalu terkait dengan tubuh manusia.
Dalam pemikiran primitif, nyawa juga dianggap sebagai "zat nyawa" yang
menghadapi peristiwa dan gejala alam yang dianggap luar biasa. Manusia
9
mengembangkan kepercayaan kepada kekuatan supernatural atau makhluk
Menurut teori ini, manusia menggunakan kekuatan sihir atau ilmu gaib
usaha dengan sihir tidak berhasil, manusia mulai percaya bahwa ada makhluk
Teori ini berfokus pada perasaan cinta, bakti, dan keterikatan dalam
muncul sebagai cara untuk merawat dan menguatkan emosi keagamaan ini.
Teori ini mengatakan bahwa agama berasal dari wahyu Tuhan kepada
14
Ahmad Zarkasi, Fenomenologi Agama (Yogyakarta: Idea Press, 2020). hal. 7-16.
10
Dalam literature antropologi, kita bisa menemukan beragam teori dan
agama, teori dan pembahasan tersebut dikemukakan oleh beberapa tokoh dan
sampai sekarang ini masih sering dipakai sebagai rujukan dalam kajian agama
Menurut Tylor dalam teori asal usul agama, disebutkan agama adalah
hal-hal yang gaib yang dipercayai mampu berbuat sesuatu yang tidak mampu
dilakukan oleh manusia, sehingga sesuatu yang gaib itu dijadikan objek
penghormatan dan penyembahan dengan disertai ritual doa, sajian atau korban.
Taylor juga berpendapat bahwa agama yang ada pada manusia mengalami
alam seperti pepohonan, sungai, batu dan lain-lain, ataupun juga dalam bentuk
lainnya.
alasannya karena sistem keyakinan yang telah ada saat itu belum terdapat
15
chromeextension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/http://digilib.uinsa.ac.id/1
5952/5/Bab%202.pdf, Diakses pada 6 November 2023.
11
mitos-mitos ataupun bentuk kepercayaan tertentu.16 Namun tesis dari Lubbock
tingkatannya.17
berputar mulai dari awal kehidupan hingga menuju kepada kematian. Kedua,
kerisauan manusia terhadap adanya zat yang maha tinggi yang mengatur semua
kehidupan di alam ini. Ketiga, kerisauan manusia terhadap kekuatan luar biasa
16
https://www.theosthinktank.co.uk/comment/2018/05/04/john-gray-atheisms-
and-the-truth-about-christianity, Diakses pada 6 November 2023.
17
https://www.studocu.com/id/document/universitas-andalas/agama-konflik-dan-
gerakan-keagamaan/sosiologi-agama/45821647, Diakses pada 6 November 2013.
12
KESIMPULAN
pandangan tokoh antropologi terkait dengan asal usul agama. Terdapat lima
sistem ritus dan upacara, peralatan ritus dan upacara, serta umat agama.
kuasa Illahi atau yang di atas manusia, dengan praktik pemujaan atau ritual
dan tumbuhan.
3. Teori Batas Akal: Manusia menggunakan sihir atau ilmu gaib untuk
13
4. Teori Masa Krisis: Manusia mengembangkan upacara keagamaan
tergantung pada pandangan dan teori yang digunakan. Namun, dalam banyak
teori, ada kesamaan dalam pemahaman bahwa agama muncul sebagai cara
Meskipun berbagai pandangan dan teori ini ada, agama tetap menjadi aspek
penting dalam kehidupan manusia dan memiliki dampak yang besar dalam
14
DAFTAR PUSTAKA
chromeextension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/http://digilib.uinsa.ac.i
November 2023,
https://www.kompas.com/skola/read/2022/04/22/174007369/apa-itu-
monoteisme-politeisme-dan-ateisme?page=all.
https://agusnotes.blogspot.com/2015/04/agama-teori-tentang-asal-usul-
dan.html.
15
Fungsi dan Tujuannya dalam Masyarakat.” Liputan6. Diakses 6
November 2023.
Sardjuningsih, Teori Agama: Dari Hulu Hingga Hilir (Kendiri: Stain Kediri
https://www.liputan6.com/hot/read/5233362/agama-adalah-sistem-
kepercayaan-ketahui-fungsi-dan-tujuannya-dalam-masyarakat.
16