AGAMA
Antropologi Agama
Pendekatan
Manusia Agama
Budaya
Budaya
Pola
tingkah
laku
Hasil
material
AGAMA
keyakinan
Perilaku AGAMA
Benda
Konkret
AGAMA BUDAYA
Keyakinan Hasil akal pikiran dan
Keyakinan adalah hal yang perilaku manusia
mutlak berdasarkan Ilmu pengetahuan
kepercayaan manusia merupakan hasil karya
manusia berdasarkan
kenyataan.
Hilman Hadikusuma :
1. Agama : ajaran yang diturunkan Tuhan sbg
petunjuk bagi manusia dalam menjalani
kehidupan.
2. Agama budaya : petunjuk hidup yang berasal
dari pemikiran dan kebudayaan manusia.
3. Kebudayaan agama : hasil kreasi manusia
beragama.
Kebudayaan : keseluruhan dari kehidupan manusia
yang terpola dan didapatkan dengan belajar atau yang
diwariskan kepada generasi berikutnya, baik yang masih
dalam pikiran, perasaan dan hati pemiliknya, maupun
yang sudah lahir dalam bentuk tindakan dan benda.
Cultural universals : 1-7
Agama sebagai ajaran Tuhan bukanlah kebudayaan,
tetapi ajaran agama bukan semuanya merupakan
wahyu Tuhan, karena banyak interpretasi dan pendapat
dari pemuka agama terhadap wahyu Tuhan sehingga
merupakan kebudayaan.
Ahli Barat melihat fenomena keagamaan tidak
hanya dicukupkan pada tiga aspek tersebut,
tetapi kemudian diteruskan untuk menjawab
asal usul dari berkembangnya kehidupan
beragama.
Harsojo : kajian antropologi terhadap agama
meliputi empat masalah pokok.
Atho Mudzhar : meliputi 5 masalah pokok
Anthony Jackson : meliputi 4 masalah pokok
Harsojo : kajian antropologi terhadap agama
meliputi 4 pokok :
1. dasar-dasar fundamental dari agama dan
tempatnya dalam kehidupan manusia
2. Bagaimana manusia yang hidup
bermasyarakat memenuhi kebutuhan religius
mereka
3. Dari mana asal usul agama
4. Bagaimana manifestasi perasaan dan
kebutuhan religius manusia,
Anthoni Jackson : objek kajian antropologi ada 4
1. Modus pemikiran primitif meliputi masalah
kepercayaan, rasionalitas, dan klasifikasi sistemnya
seperti totem
2. Bagaimana pemikiran dan perasaan
dikomunikasikan seperti melalui simbol dan mite
3. Teori dan praktik keagamaan dengan topik sentral
adalah ritus.
4. Praktik ritual sampingan seperti soal magic
Atho Mudzhar : lima fenomena agama yang dapat dikaji
a. Scripture atau naskah, sumber2 ajaran dan simbol
agama
b. Para penganut, pemimpin, pemuka agama yakni
sikap, perilaku, dan penghayatan para penganutnya.
c. Ritus, lembaga dan ibadat seperti sholat, puasa,
perkawinan, haji, waris dll
d. Alat-alatnya seperti masjid, gereja, peci, mukena,
tasbih, dll.
e. Organisasi keagamaan (NU, Muhammadiyah. KAMI,
HTI, HMI,
Kehidupan beragama yang banyak mengandung keanehan ingin
diteliti secara ilmiah deskriptif melalui antropologi. Segala keanehan
dan permasalahan dalam kehidupan beragama diteliti dengan
pendekatan observasi dan wawancara.
OKI pendekatan antropologi tidak menjawab bagaimana
seharusnya beragama menurut kitab suci, tetapi bagaimana
menurut penganutnya. Dengan demikian yang diyakini suatu
masyarakat dapat saja gaib, tetapi keyakinan masyarakat
dalam bentuk kepercayaan kepada yang gaib dapat menjadi
objek ilmiah.
Fenomena beragama dipelajari dalam kaitan dengan aspek budaya
yang lain.
METODE
historis
deskriptif
KERANGKA KAJIAN ANTROPOLOGI AGAMA
Structuralist
Functionalist
Symbolist
Intelektualisme
Mencoba melihat definisi agama dalam setiap masyarakat
dan kemudian melihat perkembangan dalam satu
masyarakat.
E.B Tylor mencoba mendefinisikan agama sebagai
kepercayaan terhadap adanya kekuatan supranatural. E.B
Tylor mencoba meneliti dari sudut perkembangan agama
dari animisme menuju monotheisme.
Max Muller mencoba mendefinisikan bahwa agama bermula
dari monotheisme kemudian berkembang menjadi agama
yang banyak.
Mircea Eliade mengungkapkan bahwa perkembangan
agama seperti bandul jam, bergerak dari satu ujung ke
ujung yang lain, dari animisme ke monotheisme kemudian
kembali lagi ke animisme.
Strukturalis, fungsionalis, dan simbolis
Ketiga teori ini lahir dari Emile Durkheim yang melihat
agama dari bentuknya yg paling sederhana yg diimani oleh
suku Aborigin di Australia sampai ke agama yg well-
structured dan well-organised seperti yg dicerminkan dalam
agama monotheis. Durkheim menemukan bahwa aspek
terpenting dalam pengertian agama adalah adanya distingsi
antara yg sacred dan yg profan.
Claude Levi Strauss mengembangkan pendekatan
strukturalisme dengan mencari jawaban hubungan antara
individu dan masyarakat. Agama baik dalam bentuk mitos,
magic adalah model kerangka bertindak bagi individu dalam
masyarakat.
Fungsionalis
Pandangan Durkheim tentang fungsi dalam masyarakat
mengasumsikan bahwa masyarakat selalu dalam keadaan
equilibrium dan saling terikat satu dengan yg lain.
Branislaw Mallinowski mengatakan bahwa fungsi agama
adalah memberikan jawaban-jawaban terhadap
permasalahan yg tidak dapat diselesaikan dgn common
sense dan kemampuan menggunakan teknologi.
Contoh Suku Trobiand dgn kemampuan rasionalitas dan
penciptaan teknologi mampu mengatasi permasalahan
ketika ladangnya diganggu babi hutan, tetapi pd saat
mereka melaut dan cuaca tdk dapat mereka kontrol maka
mereka menggunakan agama yaitu dgn mengadakan ritual
dgn sesaji utk menyelesaikan mslhnya
Simbolisme
Victor Turner memandang ritual sebagai simbol, melakukan
kajian ritual di masyarakat Ndembu. Turner melihat bahwa
ritual adalah simbol yg dipakai masyarakat Ndembu untuk
menyampaikan konsep kebersamaan. Ritual sebagai tempat
mentransendensikan konflik keseharian kepada nilai-nilai
spiritual agama. Ritual mempunyai 4 fungsi penting yaitu
sebagai mengurangi permusuhan, menutup jurang
perbedaan, sebagai sarana memantapkan kembali
hubungan yg akrab dan sebagai medium menegaskan
kembali nilai-nilai masyarakat. Jadi ritual sebagai simbol dari
apa sebenarnya yg terjadi di masyarakat.
PENTINGNYA KAJIAN ANTROPOLOGI AGAMA