BUDAYA
Disusun Oleh :
1. Aindah Firdayani
2. Bya Pramesti Dwi Banowati
3. Mutiara febriyanti
4. Siti Latifah
A. Interelasi Antara Agama Dan Budaya
Hubungan manusia, masyarakat, dan kebudayaan pun berada dalam
dialektika gamsut ini. Satu sisi manusia menciptakan sejumlah nilai bagi
masyarakatnya, pada sisi yang lain, secara bersamaan, manusia secara
kodrati senantiasa berhadapan dan berada dalam masyarakatnya,
homosocius. Masyarakat telah ada sebelum seorang individu dilahirkan
dan masih akan ada sesudah individu mati. Lebih dari itu, di dalam
masyarakatlah dan sebagai hasil proses sosial, individu menjadi sebuah
pribadi; ia memperoleh dan berpegang padasuatu identitas. Manusia
tidak akan eksis bila terpisah dari masyarakat. Dengan kata lain,
masyarakat (sebagai kumpulan individu-individu manusia) diciptakan
oleh manusi, sedangkan manusia sendiri merupakan produk dari
masyarakat. Kedua hal itumenggambarkan adanya dialektika inheren
dari fenomena masyarakat.[1] Inilah yang dimaksud dengan dialektika
sosial.
Denagn demikian, suatu agama yang masuk pada
masyarakat tertentu tidak pernah bisa ditemukan
sebagaimana dalam bentuk aslinya secara utuh;
selalu ada fluiditas atau pelenturan nilai-nilai.
HAKIKAT DAN FLUIDITAS KEBUDAYAAN
FLUIDITAS