Anda di halaman 1dari 33

PROGRAM D3 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MARET 2021

MH. THAMRIN

Standar Prosedur
Keperawatan
Unit Hemodialisis

Presented by :
Ns. Minar Gultom, S.Kep, M.Kep

01
ASUHAN KEPERAWATAN-STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR
UNIT HEMODIALISIS

Today's Discussion

Pengertian Tujuan Inisiasi /


Memulai HD

Pengkajian Inisiasi /
Fistula Maturation
Memulai HD
Insersi/Punksi Fistula 2

Perawatan Catheter Double


Lumen
Durante Dialisis

10
ASUHAN KEPERAWATAN-STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR UNIT HEMODIALISIS

Apa itu inisiasi / memulai HD?

Adalah tindakan awal yang dilakukan mulai

dari persiapan sampai saat proses

hemodialisis mulai berlangsung

Pengertian dan
Tujuan Inisiasi /
Apa tujuan inisiasi / memulai HD?

• Mengoptimalkan pasien dan peralatan

Memulai HD 3
untuk kelanjutan proses dialisis

• Agar proses hemodialisis berjalan


dengan baik dan aman

• Pasien akan terbebas dari komplikasi


akibat dari prosedur inisiasi
11
Pengkajian Pasien :
ASUHAN KEPERAWAAN HEMODIALISIS

Pengkajian • Kaji kondisi pasien secara umum seperti kesadaran


dan keluhan yang dirasakan

Pasien • Temperatur
• Tekanan darah
• Nadi (rate, rhythm, quality)
• Status cairan : BB, auskultasi paru, JVP, edema,
turgor kulit, membran mukosa, intake output
• Status mental (orientation, confusion, restlessness,
mood, speech, and thought processes)
• Riwayat komplikasi HD sebelumnya
4
• Pemeriksaan yang ada seperti Kkreatinin, ureum,
DPL, elektrolit, HbsAg, anti HCV, HIV, AGD, x-ray
• Akses vaskuler (patensi, tanda-tanda infeksi)
• Obat-obatan : Intravenous, Oral
• Cek kembali program medik seperti surat
12
permintaan untuk dilakukan tindakan HD, Informed
Concent
ASUHAN KEPERAWAAN HEMODIALISIS

Standar Prosedur Inisiasi HD


1. Pesiapan Alat:

a. AV fistula ukuran G.16,15


b. IV kateter ukuran no 16., 14
c. Heparin inj Flacon
d. NaCl 0.9% 500 ml
e. HD Pack steril
f. Masker dan apron
g. Desinfektan spray/ bethadine-alcohol
5
h. Gelas ukur/matkan
i. Lidocain 2% 2 ampul (jika perlu)
j. Bantal kecil tipis (untuk alas sanggah lengan jika
perlu)

12
ASUHAN KEPERAWAAN HEMODIALISIS

Standar Prosedur Inisiasi HD


2. Perawat mencuci tangan 6 Langkah
3. Perawat mengidentifikasi pasien
4. Timbang berat badan pasien
5. Perawat menganjurkan pasien untuk mencuci
tangan sampai ke area akses vaskuler/cimino
6. Perawat menjelaskan prosedur Tindakan yang
akan dilakukan kepada pasien
7. Perawat mengukur tanda-tanda vital pasien dan
kaji keluhan pasien
6 8. Dekatkan alat-alat yang akan digunakan ke dekat
Venous Fistula Arteri Fistula pasien
9. Perawat mengenakan masker dan apron
10.Perawat mengkaji akses vaskuler dan
menentukan daerah tempat insersi

12
Area akses Fistula
ASUHAN KEPERAWAAN HEMODIALISIS

Gambar Fistula Arteriovenosa Dewasa :

14
Alat dan Teknik :
ASUHAN KEPERAWAAN HEMODIALISIS

Fistula Maturation mata ujung jari kuping

Look, feel, and listen


melihat, merasakan, dan mendengarkan

Secara umum, fistula dewasa harus:


• berdiameter minimal 6 mm dengan
margin yang terlihat saat tourniquet
dipasang
8

• menjadi kurang dari 6 mm


• memiliki aliran darah lebih dari 600 ml /
menit
• dievaluasi untuk nonmaturasi 4-6
13
minggu setelah pembuatan bedah jika
tidak memenuhi kriteria di atas
ASUHAN KEPERAWAAN HEMODIALISIS

Gambar Back Eye Needles / Jarum mata belakang :

18
ASUHAN KEPERAWAAN HEMODIALISIS

Match Needle Gauge to Blood Flow Rate (BFR) /


Mencocokkan Pengukur Jarum dengan Laju Aliran Darah (BFR) :

10

19
ASUHAN KEPERAWAAN HEMODIALISIS

Standar Prosedur Inisiasi HD


11. Perawat meletakkan pengalas di bawah tangan
yang akan dipungsi
12. Buka HD Pack steril
13. Ambil NaCl tuangkan ke dalam wadah sesuai
kebutuhan dan masukkan dosis heparin awal dan
dosis heparin continuous
14. Perawat membuka dan memakai sarung tangan
steril
15. Perawat memasukkan dosis awal ke dalam vena
11 fistula
16. Perawat mendesinfeksi daerah yang akan
dipungsi dengan deinfektan spray
17. Perawat melakukan pungsi out let/vena
mengarah ke jantung, fikasi dan tutp dengan kain
kasa.
12
18. Masukkan heparin dosis awal ke tunuh pasien
melalui vena fistula
ASUHAN KEPERAWAAN HEMODIALISIS

Standar Prosedur Inisiasi HD

19. Perawat melakukan pungsi inlet dengan metode


retrograde/antegrade, fiksasi dan tutup dengan
kain kasa.
20. Perawat mengalirkan darah ke sirkut
ekstracorporeal/AVBL
21. Perawat merapikan pasien dan mencuci tangan
12 sesuai SOP
22. Perawat mendokumentasikan Tindakan yang
telah dilakukan

12
ASUHAN KEPERAWAAN HEMODIALISIS

Mengalirkan darah ke dalam sirkuit darah


(ekstrakorporeal) :
Perawat II
• Matikan blood pump, klem infus set dan
AVBL lalu dierikan ke perawat I untuk
disambungkan ke kanula inlet akses
vaskuler.
• Tempatkan ujung VBL (masih pakai
13
konektor) ke dalam gelas ukur pastikan
tidak terkontaminasi.
• Buka klem AVBL dan kanula inlet,
hidupkan blood pump.

22
ASUHAN KEPERAWAAN HEMODIALISIS

Mengalirkan darah ke dalam sirkuit darah


(ekstrakorporeal) :
Perawat II
• Alirkan darah ke dalam sirkuit darah dengan kecepatan
aliran QB (100 ml/mnt, biarkan cairan priming terdorong
keluar dan ditampung di dalam matkan.
• Program di mesin sesuai preskripsi dari dokter seperti :
lama HD, target ultrafiltrasi, profiling, SU
14
• Biarkan darah mengalir sampai cairan di bubble trap out
berwarna merah muda, lalu matikan blood pump, buka
klem VBL
• Lepaskan konektor kemudian berikan VBL ke perawat I
untuk disambung ujungnya dengan kanula outlet, buka
22
klem VBL dan kanula outlet
ASUHAN KEPERAWAAN HEMODIALISIS

• Hidupkan blood pump dengan kecepatan


aliran darah (QB) antara 100 - 250 ml/mnt
• Atur dan fiksasi kanula inlet/outlet dan
Program
AVBL agar tidak mengganggu pergerakan HD

pasien.
• Siapkan heparin dosis selanjutnya,
program dan hidupkan pompa heparin
• Cek kembali sistem alarm limit pada
mesin, seperti : arteri/venous pressure,
15
temperatur, konduktivitas dialisat, sirkulasi
darah dan dialisat
• Kencangkan semua sambungan, bubble
trap terisi 3/4 bagian, dialiser dalam posisi
tegak dengan inlet di atas (pastikan sudah
23
bebas udara)
ASUHAN KEPERAWAAN HEMODIALISIS

• Naikkan QB > 200 ml/mnt sesuai flow


akses vaskuler
• Rapikan pasien, alat-alat dan area
sekitarnya
• Beritahu pasien bahwa inisiasi sudah
selesai dan HD mulai berlangsung
• Jelaskan kepada pasien hal-hal apa saja
yang boleh dilakukan selama HD
berlangsung, dan pasien boleh ditunggu
16
oleh satu orang keluarga
• Ukur vital sign dan kaji respon pasien
• Perawat I dan II mencuci tangan
• Lakukan pendokumentasian dengan
lengkap di dalam list HD
23
ASUHAN KEPERAWAAN HEMODIALISIS

Hal - hal yang perlu diperhatikan :

• Pada saat inisiasi HD, dialiser pada posis outlet diatas, untuk
membebaskan udara dan saat HD mulai berjalan posisi inlet berada di

atas

• Sebelum VBL dihubungkan dengan kanula vena (outlet), udara


dikeluarkan telebih dahulu dari kedua ujungnya
• Jumlah cairan
17 priming yang keluar dihitung untuk mengetahui sisa

priming yang masuk ke tubuh pasien

• Jaga kesterilan selama prsedur


• Evaluasi / nilai respon pasien terhadap proses insiasi

17
ASUHAN KEPERAWAAN HEMODIALISIS

Apa itu Perawatan Catheter Double


Lumen?

Suatu tindakan pemeliharaan akses vaskuler

yang dilakukan dengan teknik septik aseptik

Perawatan
Catheter Double Apa tujuan Perawatan Akses Vaskuler?

Lumen 18
• Mencegah terjadinya infeksi
• Mencegah adanya berkuan darah diselang
Catheter Double Lumen (CDL)

• CDL dapat digunakan dalam waktu tertentu


• Pasien bebas dari komplikasi
18
ASUHAN KEPERAWAAN HEMODIALISIS

Hal - hal yang perlu diperhatikan :

• Kesterilan alat instrumen


• Prosedur kerja dengan teknik aseptik yang tertera pada CDL
• Keadaan kateter : kebersihan, kondisi, tertekuk, rembesan darah dari exit site,
kateter berubah posisi / terlepas.

Persiapan Alat :

• Heparin injeksi 19 • Packing Set (bak kecil, duk steril, kain


• Nacl 0,9% kassa steril klem steril, plester, kapas
• Gelas ukur aljohol, sarung tangn steril, tempat
• Bethadine solution sampah medik dan non medik, spuit 20
• Alkohol 70% cc, 5 cc, 1 cc
19 • Masker, maskort / apron
ASUHAN KEPERAWATAN HEMODIALISIS

• Oleskan bethadine salp/mupirocin ointmen pada luka exit site, ditutup kasa
steril dan plester

• Kemudian desinfeksi kedua kanula dengan povidane iodine 10% dibiarkan


selama 3 menit, kemudian bersihkan dengan alkohol 70%

• Buka kedua tutup catheter double lumen kemudian keluarkan heparin dari
kedua kanula, sejumlah yang tertulis diujung kanula, kemudian spoel dengan

Nacl 0,9% (kurang lebih 10 cc( secara perlahan + dosis awal heparin cek

aliran apakah lancar / tidak 20

20
ASUHAN KEPERAWATAN HEMODIALISIS

Perawatan dan penggunaan kateter vena :

• Jangan biarkan staf klinis


menggunakan kateter untuk

tujuan apa pun kecuali dialisis

• Pastikan bahwa hanya staf


yang paham dengan Kateter
Hemodialisis yang merawat

kateter

• Jangan gunakan benda tajam di


sekitar kateter

• Jaga agar balutan tetap kering.

21
ini membantu mencegah infeksi

berkembang di sekitar kateter


ASUHAN KEPERAWATAN HEMODIALISIS

Keuntungan pemakaian kateter :

• Dapat digunakan segera setelah dipasang


• Penggunanannya mudah, hanya menyambungkan dengan AVBL
• Tidak menimbulkan rasa sakit
• Aliran darah cukup besar

Kerugian pemasangan kateter :


22

• Anggota gerak dimana kateter dipasang terbatas


• Umur terbatas
• Sering timbul komplikasi

22 • Perawatan harus dilakukan terus menerus, selama kateter terpasang


ASUHAN KEPERAWATAN HEMODIALISIS

Monitoring Intradialisis :

Adalah pengamatan yang dilakukan selama

proses dialisis

Durante / Intra
Dialisis Tujuan Monitoring Intradialisis :

• Proses dialisis berjalan lancar


23
• Pasien merasa aman dan nyaman
• Proses dialisis berjalan efektif

23
ASUHAN KEPERAWATAN HEMODIALISIS

Prosedur Pasien :

• Nilai tingkat kesadaran


• Observasi TTV (TD, N, RR, Suhu)
setiap jam atau disesuaikan dengan

kondisi pasien

• Kaji status volume : JVP, ronchi


• Observasi vaskuler akses dan
pembuluh darah vena (rembesan

darah, pembengkakan, patensi)

• Observasi obat-obatan yang diberikan


selama proses dialisis misalnya cairan

24
per parenteral, transfusi darah sesuai

dengan program medik


ASUHAN KEPERAWATAN HEMODIALISIS

Kaji Keluhan Pasien :


• Sakit Kepala
• Mual, muntah
• Kram
• Menggigil, fever
• Chest pain, sesak napas
• Modifikasi program di mesin sesuai dengan
kondisi pasen
25
• Dokumentasikan hasil pengkajian
• Ajarkan pasien untuk mengenali dan
melaporkan apabila ada keluhan
• Kolaborasi dengan dokter apabila ada

25 perubahan respon pasien


Observasi & Monitoring

Observasi & pengamatan atau


monitoring dilakukan :
Setiap jam pada pasien yang
keadaannya stabil
Pada pasien yang tidak/kurang stabil
dilakukan lebih sering
Bila perlu menggunakan monitoring 26
ASUHAN KEPERAWATAN HEMODIALISIS

Sirkulasi darah :

• Jarum punksi / kanula


• Sambungkan AV fistula dengan blood lines dan
sambungkan blood lines ke dialiser

• Selama proses dialisis semua klem terbuka, kecuali


klem infus harus tertutup
• Bubble trap harus terisi 3/4 bagian,27 jangan sampai
kosong

• Jangan ada udara di sepanjang sirkulasi darah


• Dialiser
• Infusion heparin port
27
ASUHAN KEPERAWATAN HEMODIALISIS

Pengertian
Suatu tindakan untuk menyelesaikan
Hemodialisis (HD) karena prosedur HD sudah
selesai, atau pada keadaan kegawatan
maupun gangguan teknik yang serius, untuk
menghindari dari akibat yang fatal

TERMINASI
DAN POST Tujuan

HEMODIALISIS
28 Mengembalikan darah dari sirkuit ekstra
korporeal ke dalam tubuh pasien

28
TERMINASI DAN POST HEMODIALISIS

Prosedur Pelaksanaan

1. PERAWAT MENYIAPKAN ALAT-ALAT


a. Kain kassa steril
b. Konektor steril
c. Verban gulung
d. Band Aid 2 buah
e. Plester dan gunting
f. Sarung tangan
g. Masker
h. Apron
i. Tensi meter, stetoskop dan thermometer
j. Ember tempat sampah medik
29

Untuk catheter double lumen


a. Baskom berisi NACL 0,9%
b. Heparin injeksi

29
TERMINASI DAN POST HEMODIALISIS

2. Perawat mengindentifikasi pasien dengan menyanyakan nama pasien dan tanggal lahir
3. Perawat memberi tahu kepada pasien bahwa HD sudah selesai
4. Perawat mencuci tangan (SPO Kebersihan Tangan)
5. Perawat memakai sarung tangan (SPO)
6. Perawat mengukur TTV (SPO)
7. Perawat mengkaji keluhan pasien
8. Perawat menurunkan quick blood (Qb) menjadi ± 100 cc/menit
9. Perawat mematikan pompa darah (stop), klem kanula inlet
10. Perawat mencabut jarum punksi inlet
11. Perawat menghubungkan (NaCl sebagai pendorog)
12. Perawat mematikan pompa darah 30 dengan QB 100 ml/menit untuk mengembalikan
darah di sirkuit extra korporeal, mengalir ke dalam tubuh pasien (NaCl sebagai
pendorong)

30
TERMINASI DAN POST HEMODIALISIS

13. Bila darah sudah masuk semua ke dalam tubuh (NaCl pada bubble trap outlet
berwarna merah muda) klem ujung kanula outlet dan pada waktu bersamaan pompa
darah dimatikan
14. Perawat mencabut jarum punksi outlet, lakukan penekanan pada bekas tusukan dengan
kain kassa steril dengan tekanan sedang ± 10 menit
15. Perawat menutup dengan band aid dan lakukan pembalutan, bila perdarahan bekas
punksi sudah stop
16. Perawat melepaskan AVBL, dialiser dan peralatan lain dari mesin masukkan ke ember
tempat sampah medic
17. Perawat melakukan desinfeksi mesin
18. Perawat mengukur TTV (SPO) post HD
19. Perawat mencuci tangan (SPO Kebersihan
31 Tangan)
20. Perawat melakukan dokumentasi

Hal yang perlu diperhatikan :


- Lakukan observasi tiap jam atau sesering mungkin jika ada terdapat masalah komplikasi intra HD
pada pasien
- Lakukan kolaborasi dengan dokter jika ditemukan masalah komplikasi klinis pada pasien
31
Referensi

Huether, S. E., & McCance, K. L. (2019). Buku Ajar Patofisiologi (6th ed.). Singapura
Indonesian Renal Registry. (2018). 11th Report of Indonesian Renal Registry (IRR)
Konsensus Hemodialisis Pernefri. 2011
Setiati, S., Alwi, I., Sudoyo, A. W., Simadibrata, M. K., Setiyohadi, B., & Fahrial, A. S. (2017). Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam (6th ed.). Jakarta: Interna Publishing.
Terimakasih
33

33

Anda mungkin juga menyukai