Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SKIN TEST, PEMERIKSAAN FISIK


SISTEM IMUN, PEMBERIAN OBAT KEMOTERAPI DAN MANAJEMEN NYERI

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah

Oleh
INDRA KURNIAWAN SAPUTRA
NIM : 2111027

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANGTUAH SURABAYA
TA.2001/2022
SOP SKIN TEST

Pengertian
Suatu tindakan pengujian yang dilakukan pada kulit untuk mengidentifikasi substansi alergi
(alergen) yang menjadi pemicu timbulnya reaksi alergi
Tujuan
1. Membantu menentukan diagnosa pada penyakit tertentu

2. Memperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam pemberian obat

3. Menghindari pasien dari efek alergi obat

Persiapan alat
1. Barak schort
2. Masker (APD)
3. Handscoon
4. Perlak dan alas
5. Obat dalam tempatnya
6. Spuit 1cc
7. Kapas alkohol
8. Cairan pelarut
9. Bak injeksi
10. Buku catatan
11. Spidol
12. Bengkok
Pre interaksi
1. Mengecek dokumentasi / data klien

2. Melakukan cuci tangan 6 langkah

3. Mempersiapka alat injeksi IC

Tahap orientasi
1. Memberikan salam kepada pasien, siapa nama pasien

2. Memperkenalkan diri, memberitahu tujuan & prosedur aksi

3. Menanyakan persetujuan & kesiapan klien dilakukan Perawatan kolostomi

Tahap Implementasi
1. Mengidentifikasi kebutuhan pasien
2. Siapkan alat

3. Menjaga privasi klien

4. Mencuci tangan

5. Memakai apd

6. Mengatur posisi klien

7. Membebaskan daerah yang akan dilakukan penyuntikan

8. Mengambil obat yang akan dilakukan tes alergi, larutkan dengan cairan pelarut, ambil 0,5
cc dan encerkan lagi sampai 1 cc kemudian di letakkan ke dalam baki injeksi

9. Mendesinfeksi daerah yang akan dilakukan penyuntikan dengan kapas alkohol

10. Menegangkan dengan tangan kiri daerah yang akan di injeksi

11. Melakukan penyuntikan dengan lubang jarum menghadap ke atas membentuk sudut 15-
200 terhadap permukaan kulit

12. Memasukan obat hingga terjadi gelembung

13. Menarik spuit dan tidak boleh dilakukan masase

14. Memberikan tanda lingkaran ditangan dengan menggunakan spidol serta cantumkan jam
dan tanggal agar mudah pemeriksaan untuk mengetahui adanya alergi atau tidak

15. Catat reaksi pemberian

16. Lepas sarung tangan

17. Evaluasi respon pasien

Tahap terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yg baru saja dilakukan (subjektif & objektif),.

2. Merapikan & kembalikan alat

3. Mencuci tangan

Dokumentasi
1. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
2. Mencatat mengenai respon klien selama prosedur.
PEMERIKSAAN FISIK SISTEM IMUN

Nilai
No Aspek yang dinilai
0 1 2
Ucapkan salam dan sapa pasien dengan ramah, perkenalkan
1 diripada klien bahwa anda adalah petugas yang akan melakukan
tindakan pada klien.
Jelaskan langkah tindakan yang akan dilakukan dan kemungkinan
2
keberhasilan serta efek sampingnya
Pastikan klien dan dan kelurga mengerti tentang penjelasan yang
3
telah kita berikan
4 Berikan kesempatan klien dan keluarga untuk bertanya
Minta persetujuan tindakan pada klien dengan pengisian Informed
5
consent
Mengucapkan “Basmalah” sebelum melakukan
6
pengkajian/tindakan
Langkah
Mempersiapkan alat-alat :
 Sarung tangan
1  Stetoskop
 Thermometer
 Sphygmomanometer
2 Mencuci tangan
3 Memakai sarung tangan
4 Dekatkan peralatan di dekat klien
Kaji kulit dan membran mukosa dari lesi, purpura, dermatitis,
5
urticarial, inflamasi atau perubahan lainnya, rash edema
6 Kaji tanda-tanda vital
7 Kaji adanya demam dan keringat
Palpasi pembesaran nodus lymph anterior dan posterior cervikal,
8 aksila, dan inguinal, jika terdapat pembesaran catat lokasi, ukuran,
konsistensi, terderness
Kaji sendi terhadap adanya pembengkakan, kemerahan dan
9
keterbatasan gerak.
Kaji sistem organ :
a. Sistem respirasi : perubahan dalam respiratory rate, batuk
(kering atau produktif), suara paru yang abnormal (Wheezing,
crackles, rhonchi) rhinitis
b. Sistem cardiovascular : Konjungtiva anemis, vasculitis
10
c. Sistem pencernaan : hepatosplenomegali, vomiting, diare
d. Sistem urinary : frekuensi, perasaan terbakar saat urinasi
e. Sistem sensorineural : disfungsi kognitif, penurunan atau
kehilangan pendengaran, gangguan penglihatan, sakit kepala,
migraine, ataxia, tetani.
Evaluasi :
11
Catat respon klien selama pemeriksaan fisik
12 Dokumentasi
a. Catat hasil pemeriksaan
b. Catat respon klien selama dilakukan pemeriksaan
c. Catat nama pemeriksa serta waktu pemeriksaan
TOTAL
PEMBERIAN OBAT KEMOTERAPI

1. PENGERTIAN Kemoterapi merupakan cara pengobatan


kanker dengan jalan memberikan zat/obat
yang mempunyai khasiat membunuh sel
kanker.
2. TUJUAN 1. Menurunkan ukuran kanker sebelum
operasi
2. Merusak semua sel-sel kanker yang
tertinggal setelah operasi
3. Mengobati beberapa macam kanker
darah
Menekan jumlah kematian penderita
kanker tahap dini
4. Menunda kematian atau memperpanjang
usia hidup pasien untuk sementara
waktu
Meringankan gejala
5. Mengontrol pertumbuhan sel- sel kanker
4. PERSIAPAN KLIEN 1. Berikan salam, perkenalkan diri anda,
dan identifikasi klien dengan memeriksa
identitas klien secara cermat.
2. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang
akan dilakukan, berikan kesempatan
kepada klien untuk bertanya dan jawab
seluruh pertanyaan klien.
3. Minta pengunjung untuk meninggalkan
ruangan, beri privasi kepada klien
4. Atur posisi klien sehingga merasakan
aman dan nyaman
5. PERSIAPAN ALAT 1. Obat sitostatika
2. Cairan NaCl 0,9 %, D5% atau intralit
Pengalas plastik dengan kertas absorbsi
atau kain diatasnya
3. Gaun lengan panjang, masker, topi, kaca
mata, sarung tangan, sepatu
4. Spuit disposible (5cc, 10cc, 20cc, 50cc).
5. Infus set dan vena kateter kecil
Alkohol 70% dengan kapas steril
Bak spuit besar
6. Label obat
7. Plasttik tempat pembuangan bekas
8. Kardex (catatan khusus)
6. CARA BEKERJA :
Tahap PraInteraksi
1. Mengecek program terapi yang digunakan, serta waktu pemberian obat
sebelumnya
2. Mencuci tangan
3. Periksa nama pasien, dosis obat, jenis obat, cara pemberian obat
4. Menyiapkan alat

Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan sapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan/kesiapan (inform concent) pasien maupun keluarga

Tahap Kerja
Persiapan Obat
5. Perawat mencuci tangan
6. Meja dialasi dengan pengalas plastik diatasnya ada kertas penyerap atau kain
7. Pakai gaun lengan panjang, topi, masker, kaca mata, sepatu
8. Ambil obat sitostatika sesuai program, larutkan dengan NaCl 0,9%, D5% atau
intralit
9. Sebelum membuka ampul, pastikan bahwa cairan tersebut tidak berada pada
puncak ampul
10. Gunakan kasa waktu membuka ampul agar tidak terjadi luka dan
terkontaminasi dengan kulit
11. Pastikan bahwa obat yang diambil sudah cukup dengan tidak mengambil 2 kali
12. Keluarkan udara yang masih berada dalam spuit dengan menutupkan kapas
atau kasa steril diujung jarum spuit
13. Masukkan perlahan-lahan obat kedalam flabot NaCl 0,9% atau D5% dengan
volume cairan yang telah ditentukan
14. Jangan tumpah saat mencampur, menyiapkan dan saat memasukkan obat
kedalam flabot atau botol infus
15. Buat label, nama pasien, jenis obat, tanggal, jam pemberian serta akhir
pemberian atau dengan syringe pump
16. Masukkan kedalam kontainer yang telah disediakan
17. Masukkan sampah langsung ke kantong plastik, ikat dan beri tanda atau jarum
bekas dimasukkan ke dalam tempat khusus untuk menghindari tusukan
Pemberian Obat
18. Periksa pasien, jenis obat, dosis obat, jenis cairan, volume cairan, cara
pemberian, waktu pemberian dan akhir pemberian
19. Pakai proteksi : gaun lengan panjang, topi, masker, kacamata, sarung tangan
dan sepatu
20. Lakukan teknik aseptik dan antiseptic
21. Pasang pengalas plastik yang dilapisi kertas absorbsi dibawah daerah tusukan
infuse
22. Berikan anti mual ½ jam sebelum pemberian anti neoplastik (primperan,
zofran, kitril secara intra vena)
23. Lakukan aspirasi dengan NaCl 0,9%
24. Beri obat kanker secara perlahan-lahan (kalau perlu dengan syringe pump)
sesuai program
25. Bila selesai bilas kembali dengan NaCl 09%
26. Semua alat yang sudah di pakai dimasukkan ke dalam kantong plastik dan di
ikat  serta diberi etiket
27. Buka gaun, topi, masker, kacamata kemudian rendam dengan detergent
28. Bila disposible masukkan dalam kantong plastik kemudian di ikat dan diberi
etiket, kirim ke incinerator/bakaran
7. HASIl :
Dokumentasikan Nama Tindakan/Tanggal/jam tindakan, Hasil Yang diperoleh, Respon
klien selama tindakan, Nama dan paraf perawat Pelaksana
8. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Perhatikan kontaminasi obat dengan kulit
2. Pastikan keadaan umum pasien sebelum pemberian kemoterapi

MANAJEMEN NYERI

Cara meringankan atau mengurangi nyeri sampai tingkat


PENGERTIAN kenyamanan yang dapat diterima pasien.
TUJUAN Untuk menjaga pasien dalam kondisi senyaman mungkin.

 Setiap pasien dewasa yang merasakan nyeri dinilai dari


KEBIJAKAN skala 0 – 10
1. 0 = tidak nyeri
2. 1-3 = nyeri ringan (pasien dapat berkomunikasi dengan
baik)
3. 4-6 = nyeri sedang (pasien mendesis, menyeringai, dapat
menunjukkan lokasi nyeri, mendeskripsikan dan dapat
mengikuti perintah)
4. 7-9 = nyeri berat (pasien terkadang tidak dapat mengikuti
perintah tapi masih respon terhadap tindakan, tidak dapat
mendeskripsikan, tidak dapat diatasi dengan alih posisi,
nafas panjang dan distraksi.
5. 10 = nyeri sangat berat (pasien sudah tidak mampu lagi
berkomunikasi, memukul)

 Setiap pasien anak yang merasakan nyeri dinilai dari


skala wajah Wong Baker

0 1 2 3 4 5

1. Nilai 0 nyeri tidak dirasakan oleh anak


2. Nilai 1 nyeri dirasakan sedikit saja
3. Nilai 2 nyeri dirasakan hilang timbul
4. Nilai 3 nyeri yang dirasakan anak lebih banyak
5. Nilai 4 nyeri yang dirasakan anak secara keseluruhan
6. Nilai 5 nyeri sekali dan anak menjadi menangis
 Penanganan nyeri dikecualikan pada pasien dengan
kondisi yeri HIS

PROSEDUR  Lakukan pengkajian skala, lokasi, karakteristik, durasi,


frekuensi dan kualitas nyeri.
 Observasi reaksi nonverbal
 Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
 Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
 Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non
farmakologi dan inter personal)
 Ajarkan tentang teknik non farmakologi seperti:

1.Kompres dingin
2.Massage kulit
3.Buli-buli panas
4.Relaksasi seperti lingkungan yang tenang,
posisi yang nyaman dan nafas dalam.
5. Tekhnik distraksi yakni mengalihkan perhatian
ke stimulus lain seperti menonton televisi,
membaca koran, mendengarkan musik
 Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
 Evaluasi keefektifan kontrol nyeri

UNIT TERKAIT Unit Gawat Darurat


Unit Rawat Inap
Unit Rawat Jalan

Anda mungkin juga menyukai