Anda di halaman 1dari 8

SOP PEMERIKSAAN GULA DARAH DILAKUKAN

YA TIDAK
Persiapan Alat dan 1. Alat periksa gula darah digital (glukometer).
Bahan 2. Gluko test strip.
3. Lanset dan alat pendorongnya (lancing
device).
4. Swab alcohol 70 %.
5. Bengkok/ tempat sampah.
6. Lembar hasil periksa dan alat tulis.
Persiapan Pasien 1. Pastikan identitas klien.
2. Kaji kondisi klien dan KGD sewaktu
terakhir.
3. Beritahu dan jelaskan pada klien/keluarganya
tindakan yang dilakukan.
4. Jaga privacy klien.
Prosedur Tahap Orientasi
Pelaksanaan 1. Berikan salam, panggil klien dengan
namanya.
2. Perkenalkan nama perawat.
3. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya
tindakan pada klien/keluarga.
Tahap Kerja
1. Berikan kesempatan klien bertanya atau melakukan sesuatu sebelum
2. Menanyakan keluhan utama klien.
3. Atur posisi yang nyaman bagi klien.
4. Masukkan gluko strip kedalam glucometer.
5. Masukkan lancet kedalam lancet device.
6. Bersihkan ujung jari klien yang akan
ditusuk lancet dengan alcohol swab.
7. Letakkan lancet device diujung jari klien, dan
tekan lancet device seperti menekan pena.
8. Masukkan darah yang keluar
kedalam gluko strip (harus searah).
9. Tunggu hingga hasil keluar
11.Sampaikan hasil GDS pada klien.
Tahap Terminasi
1. Evaluasi tindakan yang dilakukan.
2. Berpamitan dengan klien.
3. Bereskan alat-alat yang digunakan.
4. Catat hasil dalam lembar kerja.
SOP INJEKSI INSULIN DILAKUKAN
YA TIDAK
Persiapan Alat dan 1. Spuit insulin/insulin pen (ActrapidNovolet)
Bahan 2. Vial insulin
3. Alcohol swab
4. Handscoen bersih
5. Lembar hasil periksa dan alat tulis.
Persiapan Pasien 1. Pastikan identitas klien.
2. Kaji kondisi klien dan KGD terakhir
3. Beritahu dan jelaskan pada klien/keluarganya
tindakan yang dilakukan.
4. Dekatkan alat dengan pasien
5. Lakukan prinsip 6 benar
6. Jaga privacy klien.
Prosedur Tahap Orientasi
Pelaksanaan 1. Berikan salam, panggil klien dengan
namanya.
2. Perkenalkan nama perawat.
3. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya
tindakan pada klien/keluarga.
4. Mencuci tangan
5. Memakai handscoen
Tahap Kerja
1. Berikan kesempatan klien bertanya atau melakukan sesuatu sebelum
2. Menanyakan keluhan utama klien.
3. Atur posisi yang nyaman bagi klien.
4. Pastikan pena siap
a. Putar tombol pemilih dosis di ujung pena
untuk 1 atau 2 unit (dosis monoton
perubahan tanda dengan berubahnya
tombol)
b. Pegang pena dengan jarum menunjuk ke
atas. Tekan tombol dosis sampai benar-
benar sampai menetes. Ulangi jika perlu,
sampai insulin terlihat di ujung jarum. Dial
akan kembali ke nol setelah menyelesaikan
langkah dasar
5. Mengatur dosis
Putar dosis tombol untuk mengatur dosis
insulin (anda dapat memutar mundur juga).
Pena akan memugkinkan untuk menerima
hanya jumlah yang telah ditetapkan. Periksa
jendela dosis untuk memastikan dosis yang
akan disuntikkan sudah tepat
6. Pilih tempat injeksi (Perut, lengan, paha atas
/ pantat)
periksa terlebih dahulu apakah
permukaan kulitnya terdapat kebiruan,
inflamasi ataupun adanya edema
7. Mendesinfeksi area penyuntikan dengan
kapas alkohol / alcohol swab dimulai dari
bagian tengah secara sirkuler (melingkar)
kurang lebih 5cm
8. Mencubit kulit tempat area penyuntikan
pada pasien yang kurus dan meregangkan
kulit pada pasien yang gemuk dengan
menggunakan tangan yang tidak dominan
9. Menyuntikkan insulin secara subkutan
(sudut 900) dengan tangan yang dominan
secara lembut dan perlahan
10. Mencabut jarum dengan cepat, tidak boleh
di pijat (massage), hanya dilakukan
penekanan pada area penyuntikkan dengan
menggunakan kapas alkohol
11. Tutup kembali insulin pen
12. Lepaskan sarung tangan
Tahap Terminasi
1. Evaluasi tindakan yang dilakukan.
2. Berpamitan dengan klien.
3. Bereskan alat-alat yang digunakan.
4. Catat hasil dalam lembar kerja.
SOP WASHOUT/ ENEMA DILAKUKAN
YA TIDAK
Merupakan salah satu prosedur dengan cara
PENGERTIAN memasukan cairan kedalam colon untuk
mengeluarkan feses atau membersihkan colon.
a. Merangsang peristaltik usus
TUJUAN b. Membersihkan usus (persiapan operasi)
c. Untuk pengobatan
Persiapan Alat dan 1. Cairan hangat NaCl 0.9%
Bahan dengan jumlah :
- Pada infant : 120-240 cc
- Anak kecil : 240-360 cc
- Adolesence : 480-780 cc
2. Spuit 50-60 cc
3. Selang kanula rektal
- Infant dan todler 10-12 fr
- Dewasa 22 fr
4. Perlak
5. Vaseline
6. Sarung Tangan
7. Pispot
8. Kapas Cebok
9. Celemek
10. Kom / bengkok
11. Selimut
12. Sampiran (Bila perlu)
Persiapan Pasien 1. Pastikan identitas klien.
2. Kaji kondisi klien
3. Beritahu dan jelaskan pada klien/keluarganya
tindakan yang dilakukan.
4. Dekatkan alat dengan pasien
5. Jaga privacy klien.
Prosedur Tahap Orientasi
Pelaksanaan 1. Berikan salam, panggil klien dengan
namanya.
2. Perkenalkan nama perawat.
3. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya
tindakan pada klien/keluarga.
4. Mencuci tangan
5. Memakai handscoen
Tahap Kerja
1. Berikan kesempatan klien bertanya atau melakukan sesuatu sebelum
2. Menanyakan keluhan utama klien.
3. Pasang sampiran
4. Pasang perlak
5. Pasang selimut dan buka celana pasien
6. Atur posisi yang nyaman bagi klien.
- Terlentang jika pasien dipasang
kolostomi,
- Infant dan anak kecil posisi dorsal
recumbent atau supine dengan lutut
fleksi.
- Pada anak yang cukup besar posisi sim
dengan lutut kanan fleksi
7. Tuang NaCl 0.9% hangat ke dalam kom
8. Ambil cairan dengan menggunakan spuit
9. Siapkan kanul dan lumasi ujungnya dengan
vaseline/jelly
10. Tangan kiri membuka anus, tangan kanan
memasukan kanul
11. Pinta pasien untuk melakukan nafas dalam
12. Tahan kanul 5-10 menit
13. Biarkan cairan keluar dan di tampung
14. Masukan cairan berulang hingga bersih
sesuai dengan kebutuhan
15. Setelah selesai cabut kembali kanul dan
minta pasien untuk menarik nafas dalam
16. Jelaskan pada klien bahwa perasaan
distensi andominal (proses peningkatan
tekanan abdominal yang menghasilkan
peningkatan tekanan dalam perut dan
menekan dinding perut) adalah normal.
17. Rapikan pasien
18. Rapikan alat
19. Cuci tangan
Tahap Terminasi
1. Evaluasi tindakan yang dilakukan.
2. Berpamitan dengan klien.
3. Catat hasil dalam lembar kerja.
SOP PEMASANGAN KATETER DILAKUKAN
YA TIDAK
Memasukkan selang karet atau plastic melalui
PENGERTIAN
uretra dan kedalam kandung kemih.
a. Menghilangkan distensi kandung kemih
b. Penatalaksanaan kandung kemih
inkompeten
TUJUAN
c. Mendapatkan urin steril
d. Pengosongan kandung kemih secara
lengkap
Persiapan Alat 1. Kateter steril, ukuran disesuaikan dengan
dan Bahan pasien
2. Urine bag
3. Kapas sublimat/kapas savlon steril dalam
tempatnya
4. Kasa (bila perlu)
5. Korentang steril
6. Lumbrikant/ jelly
7. Betadhine
8. Perlak dan alasnya
9. Bengkok 2 buah (untuk kapas kotor dan
penampung urin)
10. Pinset anatomi steril
11. Bak instrumen
12. Duk steril
13. Spuit 20cc dan aquadest
14. Sarung tangan steril (2 pasang)
15. Plester
16. Gunting
17. Bak berisi air hangat
Persiapan Pasien 1. Pastikan identitas klien.
2. Kaji kondisi klien
3. Beritahu dan jelaskan pada klien/keluarganya
tindakan yang dilakukan.
4. Dekatkan alat dengan pasien
5. Jaga privacy klien.
Prosedur Tahap Orientasi
Pelaksanaan 1. Berikan salam, panggil klien dengan
namanya.
2. Perkenalkan nama perawat.
3. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya
tindakan pada klien/keluarga.
4. Mencuci tangan
5. Memakai handscoen
Tahap Kerja
PASIEN LAKI-LAKI
1. Memasang Sampiran
2. Memasang perlak / pengalas
3. Buka pakaian bawah pasien dan mengatur
posisi klien supine dan kedua kaki
dilebarkan.
4. Menyambungkan kateter dengan urobag
atau penampung urine
5. Mencuci tangan dan memasang sarung
tangan steril.
6. Mencuci gland penis di sekitar meatus
dengan antiseptik menggunakan kasa steril
(kapas savlon dan betadine).
7. Mengganti sarung tangan steril
8. Meletakkan duk bolong steril di sekitar
perineal.
9. Mengolesi kateter dengan jeli pelumas.
10. Memegang penis (tangan kiri) dan
menegakkannya
11. Memasukkan kateter ke dalam uretra
(15-25 cm) sampai urine mengalir keluar.
12. Menarik penis sedikit ke bawah jika
agak sulit memasukkan kateter
13. Menampung urine pada botol steril
untuk pemeriksaan dan menampung
sisanya pada tempat yang telah disediakan
(kp)
14. Jika urine sudah keluar, masukkan
kateter ke dalam kurang lebih 2,5 cm.
15. Lakukan fiksasi kateter atau
penggembungan balon kateter dengan
menggunakan spuit berisi air steril/NaCI
steril sebanyak yang ditentukan oleh
pabrik kateter.
16. Memfiksasi kateter dengan plester pada
paha / kearah atas
17. Buka perlak dan sarung tangan
18. Rapikan kembali pasien
19. Cuci tangan
PASIEN WANITA
1. Memasang sampiran
2. Meletakkan perlak dan alas dibawah
bokong
3. Meletakkan bengkok diantara kedua
tungkai
4. Menyambungkan kateter dengan urobag
atau penampung urine
5. Mencuci tangan dan menggunakan sarung
tangan
6. Membuka labia minora dengan ibu jari
dan telunjuk tangan kiri
7. Vulva dibersihkan dengan kapas savlon
minimal 3 kali (dari atas ke bawah, kapas
kotor diletakkan dalam bengkok)
8. Mengganti sarung tangan steril, kemudian
memasang duk bolong steril
9. Dengan memakai sarung tangan steril
atau dengan pinset mengambil kateter dan
diberi pelumas pada ujungnya
10. Perawat membuka labia minora
dengan tangan kiri dan memasukkan
kateter ke dalam uretra perlahan-lahan
dan menganjurkan pasien untuk menarik
nafas panjang
11. Urine yang keluar ditampung dalam
bengkok atau botol steril jika diperlukan
untuk pemeriksaan laboratorium (kp)
12. Bila kateter dipasang permanent/tetap
maka kateter dikunci memakai spuit dan
aquadest steril (mengisi balon)
13. Lakukan fiksasi dengan plester pada
paha
14. Pasien dirapikan dan alat-alat
dibereskan
15. Mencuci tangan
Tahap Terminasi
1. Evaluasi tindakan yang dilakukan.
2. Berpamitan dengan klien.
3. Catat hasil dalam lembar kerja.

Anda mungkin juga menyukai