VISI :
RS Rujukan Terdepan dalam Pelayanan
MISI :
1. Memberikan Pelayanan Yang Sesuai Standar Kepada Seluruh Lapisan Masyarakat
2. Memberikan Kepuasan Kepada Pelanggan Rumah Sakit Baik Internal Maupun Eksternal.
3. Pengembangan Sumber Daya Manusia yang Profesional.
4. Pengelolaan Rumah Sakit Yang Mandiri, Efektif dan Efisien.
MOTTO :
Melayani dengan Hati dalam Semangat Kebersamaan dan Penuh Kekeluargaan
NILAI-NILAI :
Jujur : Bertindak dan Berkata Benar Jujur terhadap jam kerja (masuk dan
jam pulang) efisiensi waktu
Tanggung : Keadaan wajib menanggung segala sesuatu Bekerja sampai selesai untuk tugas
Jawab (kalau terjadi apa-apa boleh yang diberikan
dituntut,dipersalahkan dan sebagainya)
Iklas : Suatu sikap yang dilakukan/diberikan dengan Melayani dengan senyuman sepenuh
tulus dalam membantu (tanpa pamrih) dan dapat hati
dinilai oleh orang lain.
Disiplin : Sesuatu yang ditekuni oleh orang/sekelompok Tepat waktu
orang sesuai dengan aturan berlaku dan sudah
disepakati bersama
Kerjasama : Saling mendukung Saling mendukung, kerja tim
Visioner : Menciptakan inovasi baru, punya impian yang Menciptakan inovasi baru
jelas
Adil : Memperlakukan semua orang sama (tanpa Pelayanan sesuai prosedur baik
pandang status jabatan, kenalan dan status administrasi/pelayanan kesehatan
social)
Peduli : Peka terhadap kebutuhan orang lain dan mau Cepat tanggap akan kebutuhan pasien
membantu tulus iklas
SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Apa yang Anda Ada 6 sasaran keselamatan pasien di rumah sakit :
ketahui tentang (Acuan : Peraturan Menteri Kesehatan RI No.1961 tahun 2011)
sasaran keselamatan Ketepatan Identifikasi Pasien
pasien d irumah Peningkatan komunikasi yang efektif;
sakit? Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai;
Kepastian tepat--‐lokasi, tepat--‐prosedur, tepat--‐pasien operasi;
Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan; dan
Pengurangan risiko pasien jatuh.
2 Bagaimana prosedur Setiap pasien yang masuk rawat inap dipasangkan gelang identitas pasien.
di rumah sakit dalam Ada 2 cara identitas yaitu menggunakan NAMA dan TANGGAL
mengidentifikasi LAHIR yang disesuaikan dengan Tanda pengenal resmi.
pasien?
Pengecualian prosedur identifikasi dapat dilakukan pada kondisi
kegawatdaruratan pasien di IGD, ICU dan kamar operasi dengan tetap
memperhatikan data pada gelang identitas pasien.
8 Tahukah Anda
Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien Operasi
bagaimana prosedur
check list Maksud dari proses verifikasi praoperatif adalah untuk :
keselamatan operasi? memverifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang benar;
memastikan bahwa semua dokumen, foto (images), dan hasil pemeriksaan
yang relevan tersedia, diberi label dengan baik, dan dipampang;
Memverifikasi keberadaan peralatan khusus dan/atau implant-implant
yang dibutuhkan.
Orang yang bertanggung jawab untuk membuat tanda pada pasien adalah
Operator/orang yang akan melakukan tindakan.
Operator yang membuat tanda itu harus hadir pada operasi tersebut.
Penandaan titik yang akan dioperasi adalah sebelum pasien dipindahkan ke
ruang di mana operasi akan dilakukan. Pasien ikut dilibatkan, terjaga dan
sadar; sebaiknya dilakukan sebelum pemberian obat pre-medikasi.
Tanda dapat berupa “X” , anak panah atau inisial nama operator di titik
yang akan dioperasi.
Tanda itu harus dibuat dengan pena atau spidol permanen berwarna hitam
dan jika memungkinkan, harus terlihat sampai pasien disiapkan dan
diselimuti.
Lokasi untuk semua prosedur yang melibatkan sayatan, tusukan perkutan,
atau penyisipan instrumen harus ditandai.
Semua penandaan harus dilakukan bersamaan saat pengecekkan hasil
pencitraan pasien diagnosis misalnya sinar-X, scan, pencitraan elektronik
atau hasil test lainnya dan pastikan dengan catatan medis pasien dan gelang
identitas pasien.
Lokasi operasi ditandai pada semua kasus termasuk sisi (laterality), struktur
multipel (jari tangan, jari kaki, lesi) atau multiple level (tulang belakang).
Beberapa prosedur yang tidak memerlukan penandaan:
kasus organ tunggal (misalnya operasi jantung, operasi caesar)
kasus intervensi seperti kateter jantung
kasus yang melibatkan gigi
prosedur yang melibatkan bayi prematur di mana penandaan akan
menyebabkan tato permanen
1 Tahukah RSUD Umbu Rara Meha bertanggung jawab untuk melindungi dan
Anda mengedepankan hak pasien dan keluarga sesuai UU RI No. 44 Tahun 2009
tentang tentang Rumah Sakit yaitu :
bagaimana 1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan
hak peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
pasien 2. Pasien berhak informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
di 3. Pasien berhak memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan
rumah tanpa diskriminasi.
sakit? 4. Pasien berhak memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai
dengan standar profesi dan standar prosedur operasional.
5. Pasien berhak memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga
pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi.
6. Pasien berhak mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang
didapatkan.
7. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan
keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
8. Pasien berhak meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya
kepada dokter lain yang mempunyai Surat Ijin Praktek (SIP) baik di
dalam maupun di luar Rumah Sakit.
9. Pasien berhak mendapat privasi dan kerahasiaan penyakit yang
diderita termasuk data – data medisnya.
10. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata
cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternative tindakan,
resiko dan kompliksi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap
tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
11. Pasien berhak memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan
yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang
dideritanya.
12. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
13. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang
dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
14. Pasien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya
selama dalam perawatan di Rumah Sakit.
15. Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perilaku
Rumah Sakit terhadap dirinya.
16. Pasien berhak menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai
dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.
17. Pasien berhak menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila
Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai
dengan standar baik secara perdata maupun pidana.
18. Pasien berhak mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak
sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan.
2 Bagaimana prosedur Pemberian informasi dan edukasi diberikan sesuai kebutuhan, dan diberikan
pemberian informasi oleh petugas dengan kompetensi yang sesuai yaitu PANITIA PKRS.
dan edukasi kepada
pasien & keluarga? SPO Pemberian informasi dan edukasi
3 Bagaimana prosedur Persetujuan Tindakan Kedokteran (acuan : Peraturan Menteri
pemberian informed Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290/MENKES/PER/III/2008
consent kepada Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran )
pasien & keluarga?
Pernyataan persetujuan (lnformed Consent) dari pasien didapat melalui
suatu proses yang ditetapkan rumah sakit dan dilaksanakan oleh staf yang
Siapa yang
terlatih, dalam bahasa yang dipahami pasien
memberikan
informed consent? Informed consent diperoleh sebelum operasi, anestesi, penggunaan darah
atau produk darah dan tindakan serta pengobatan lain yang berisiko tinggi.
Apa saja yang Semua tindakan kedokteran harus mendapat persetujuan pasien dan atau
diinformasikan saat keluarga setelah mendapat penjelasan yang cukup tentang hal-hal yang
informed consent? berkaitan dengan tindakan tersebut dari Dokter Penanggungjawab
Pelayanan (DPJP).
Yang berhak untuk memberikan persetujuan setelah mendapatkan informasi
adalah.
a. Pasien sendiri, yaitu apabila telah berumur 21 tahun atau telah menikah.
b.Bagi Pasien dibawah umur 21 tahun, persetujuan (informed consent) atau
Penolakan Tindakan Medis diberikan oleh mereka menurut urutan hak sebagai
berikut :
1) Ayah/ Ibu Kandung
2) Saudara – saudara kandung
c. Bagi pasien dibawah umur 21 tahun dan tidak mempunyai orang tua atau orang
tuanya berhalangan hadir, persetujuan (Informed Consent) atau Penolakan
Tindakan medis diberikan oleh mereka menurut hak sebagai berikut :
1) Ayah/Ibu Adopsi
2) Saudara – saudara Kandung
3) Induk Semang
d.Bagi pasien dewasa dengan gangguan mental, persetujuan (Informed Consent)
atau penolakan penolakan tindakan medis diberikan oleh mereka menurut hak
sebagai berikut:
1) Ayah/Ibu kandung
2) Wali yang sah
3) Saudara – Saudara Kandung
e. Bagi pasien dewasa yang berada dibawah pengampunan (curatelle) Persetujuan
atau penolakan tindakan medis diberikan menurut hal tersebut.
1) Wali
2) Curator
f. Bagi Pasien dewasa yang telah menikah/ orang tua, persetujuan atau penolakan
tindakan medik diberikan oleh mereka menurut urutan hal tersebut.
1) Suami/ Istri
2) Ayah/ Ibu Kandung
3) Anak- anak Kandung
4) Saudara – saudara Kandung
Informed consent menginformasikan tentang : diagnosis (WD & DD), dasar
diagnosis, tindakan kedokteran, indikasi tindakan, tata cara, tujuan, risiko,
komplikasi, prognosis, alternatif & risiko.
4 Bagaimana pasien Pelayanan kerohanian terdiri dari pelayanan kerohanian rutin dan atas
mendapatkan permintaan. Pasien yang membutuhkan pelayanan kerohanian akan mengisi
informasi pelayanan formulir permintaan pelayanan kerohanian. Kemudian perawat akan
kerohanian di RS? menghubung petugas terkait sesuai daftar yang ada.
SPO Pelayanan Kerohanian
5 Bagaimana RS
RS menghormati kebutuhan privasi pasien pada setiap wawancara klinis,
melindungi
pemeriksaan, prosedur/pengobatan dan transportasi
kebutuhan privasi
pasien? Saat dilakukan pemeriksaan, konsultasi, tatalaksana antar pasien akan
dibatasi dengan tirai.
Saat pemindahan pasien antar unit, pasien diselimuti.
6 Bagaimana RS Kriteria kekerasan fisik di lingkungan Rumah Sakit terdiri atas: pelecehan
melindungi pasien seksual, pemukulan, penelantaran dan pemaksaan fisik terhadap pasien
terhadap kekerasan baik yang dilakukan oleh penunggu /pengunjung pasien maupun petugas.
fisik? Kecuali terdapat indikasi, petugas kesehatan dapat melakukan pemaksaan
fisik (seperti pengekangan) sesuai standar medis dan etika rumah sakit
yang berlaku.
Setiap petugas keamanan sudah terlatih untuk menangani hal tersebut.
Setiap pasien/pengunjung/karyawan yang berada dalam rumah sakit harus
menggunakan tanda pengenal berupa gelang identitas pasien, kartu
visitor/pengunjung atau name tag karyawan.
SPO Perlindungan Terhadap Kekerasan Fisik
7 Bagaimana prosedur SPO Perlindungan Barang Milik Pasien
melindungi barang
milik pasien?
8 Apa yang dilakukan Rumah sakit menghormati keinginan dan pilihan pasien untuk menolak
RS jika pasien pelayanan resusitasi.
menolak/ Keputusan untuk tidak melakukan RJP harus dicatat di rekam medis
memberhentikan pasien dan di formulir Do Not Resuscitate (DNR).
tindakan (resusitasi) Formulir DNR harus diisi dengan lengkap dan disimpan di rekam medis
atau pengobatan pasien.
yang diberikan? Alasan diputuskannya tindakan DNR dan orang yang terlibat dalam
pengambilan keputusan harus dicatat di rekam medis pasien dan formulir
DNR. Keputusan harus dikomunikasikan kepada semua orang yang terlibat
dalam aspek perawatan pasien.
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Siapa yang Semua pemberian informasi dan edukasi Kepada pasien dan keluarga
memberikan edukasi diberikan oleh petugas yang berkompeten dan dikoordinasi oleh Panitia
kepada pasien & PKRS.
keluarga?
2 Bagaimana prosedur SPO Pemberian informasi atau edukasi
pemberian informasi
atau edukasi kepada
pasien & keluarga?
3 Bagaimana cara Melakukan verifikasi bahwa pasien dan keluarga bisa menerima dan
Anda mengetahui memahami edukasi yang diberikan.
pencapaian
keberhasilan edukasi SPO Pemberian informasi atau edukasi
yang diberikan?
4 Apa bukti edukasi Ada bahan materi yang diberikan kepada pasien dan atau keluarga
telah diberikan
kepada pasien? Ada dokumen pemberian edukasi berupa formulir pemberian edukasi
yang ditandatangani oleh pemberi edukasi dan penerima edukasi.
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Apakah Insiden meliputi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris
definisi Cedera (KNC), Kejadian Tidak Cedera (KTC), Kondisi Potensial Cedera
kejadian (KPC) dan Kejadian Sentinel.
sentinel? Kejadian sentinel adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau
cedera yang serius; biasanya dipakai untuk kejadian yang sangat tidak
diharapkan atau tidak dapat diterima seperti: operasi pada bagian tubuh
yang salah.
Kejadian sentinel :
Kematian tidak terduga dan tidak terkait dengan perjalanan alamiah
atau kondisi yang mendasari penyakitnya. Contoh bunuh diri
Kehilangan fungsi utama (major) secara permanen yang tidak terkait
dengan perjalanan alamiah penyakit pasien atau kondisi yang
mendasari penyakitnya
Salah lokasi, salah prosedur, salah pasien operasi
Penculikan bayi atau bayi yang dipulangkan bersama orang yang
bukan orang tuanya.
Pelaporan insiden tidak boleh lebih dari 2 x 24 jam
2 Bagaimana prosedur
pelaporan insiden?
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Apa yang Anda Rumah sakit melaksanakan program PONEK (Pelayanan Obstetri
ketahui tentang Neonatal Emergensi Komprehensif) untuk menurunkan angka kematian
PONEK RS? bayi dan meningkatkan kesehatan ibu.
Rumah sakit membentuk Tim/Panitia PONEK untuk menjalankan program
PONEK RS.
2 Apa yang Anda Rumah sakit melaksanakan penanggulangan TB sesuai dengan pedoman
ketahui tentang TB- strategi DOTS (Direct Observe Therapy Shortcourse)
DOTS RS? Rumah Sakit membentuk Tim/Panitia TB DOTS untuk menjalankan
program TB DOTS RS.
3 Apa yang Anda Rumah sakit melaksanakan penanggulangan HIV/AIDS sesuai dengan
ketahui tentang pedoman rujukan ODHA
Klinik HIV/AIDS di Rumah sakit membentuk Tim/Panitia HIV/AIDS RS.
RS?
1 Bagaimana prosedur Skrining dilakukan pada kontak pertama untuk menetapkan apakah pasien
skrining di IGD? dapat dilayani oleh RS.
Skrining dilaksanakan melalui criteria triase, visual atau pengamatan,
pemeriksaan fisik, psikologik, laboratorium klinik atau diagnostic imajing
sebelumnya.
SPO Skrining Pasien
2 Bagaimana prosedur SPO Penerimaan Pasien Rawat Inap
penerimaan pasien
rawat inap dan rawat SPO Penerimaan Pasien Rawat Jalan
jalan?
3 Bagaimana prosedur Pasien dengan kebutuhan darurat, mendesak, atau segera diberikan prioritas
triase? untuk asesmen dan pengobatan.
Rumah sakit melaksanakan proses triase berbasis bukti untuk
memprioritaskan pasien sesuai dengan kegawatannya menggunakan ATS
(Australian Triage Scale)
WAKTU INDIKATOR
KATEGORI TUNGGU AMBANG
MAKSIMUM KINERJA
ATS 1
Keadaan mengancam kehidupan, harus segera di lakukan tindakan.
Gambaran Klinis :
1. Henti jantung
2. Henti napas
3. Distress pernapasan
4. Frekuensi pernapasan < 10x/menit
5. Sesak berat
6. Tekanan darah < 80 mmHg atau syok pada anak dan bayi
7. Tidak ada respon/ respon hanya dengan rangsang nyeri (GCS <9)
8. Kejang yang sedang berlangsung
9. Gangguan jiwa, dengan ancaman kekerasan yang segera
10. Overdosis obat intravena atau hipoventilasi
ATS 2
Ancaman terhadap kehidupan / organ tubuh akan rusak atau gagal jika
tidak di lakukan tindakan dalam 10 menit.
Gambaran klinis :
1. Risiko gangguan jalan napas, ngorok berat
2. Sesak napas
3. Sirkulasi terganggu :
Kulit dingin , perfusi buruk
HR < 50 atau > 150 x/menit
Hipotensi
Kehilangan banyak darah
Nyeri dada
4. Nyeri hebat dengan penyebab lain
5. BSL < 2 mmol/lt
6. GCS < 13, penurunan respon
7. Hemiparese/ dysphasia mendadak
8. Demam dengan tanda-tanda kejang
9. Asam atau basa yang mengenai mata
10. Multipel trauma, trauma lokal berat (fraktur berat, amputasi)
11. Riwayat risiko tinggi (pemakaian sedative tau obat toksik lainnya)
12. Keracunan
13. Nyeri hebat pada kehamilan di luar kandungan (extra uterine
gravidarum)
14. Kasus psikiatri :
Kekerasan/ agresivitas
Ancaman terhadap diri sendiri
Kecanduan
ATS 3
Pemeriksaan dan pengobatan dimulai dalam waktu 30 menit dan
berpotensi mengancam kehidupan.
Gambaran klinis :
1. Hipertensi berat
2. Kehilangan banyak darah
3. Napas pendek
4. Saturasi oksigen 90-95%
5. BSL > 16 mmol/lt
6. Demam dengan sebab lain misalnya daya tahan tubuh menurun,
reaksi steroid
7. Muntah persisten
8. Dehidrasi
9. Cedera kepala
10. Nyeri hebat karena sabab lain sehigga memerlukan obat analgesik
11. Nyeri dada bukan karena penyakit jantung
12. Nyeri perut pada pasien > 65 tahun
13. Cedera ekstremitas sedang (deformitas, laserasi berat)
14. Terganggunya sensasi raba pada ekstremitas (denyut nadi tidak
teraba)
15. Trauma dengan riwayat risiko tinggi
16. Anak-anak berisiko
17. Kasus- kasus psikiatri :
Stress berat sehingga berisiko melukai diri sendiri
Psikotik akut
Kecanduan/ potensi untuk menyerang
18. Riwayat kejang
ATS 4
Pemeriksaan dan pengobatan dimulai dalam waktu 60 menit dan
berpotensi mengancam kehidupan.
Gambaran klinis :
1. Perdarahan sedang
2. Apirasi benda asing, tidak ada distress pernapasan
3. Cedera dada tanpa gangguan pernapasan
4. Cedera kepala ringan tanpa penurunan kesadaran
5. Nyeri sedang
6. Muntah atau diare tanpa dehidrasi
7. Visus normal, adanya inflamasi atau benda asing pada mata
8. Trauma ekstremitas ringan, pergelangan kaki terkilir
9. Nyeri abdomen tidak spesifik
10. Kasus- kasus psikiatri :
Masalah kesehatan mental
Dalam pengawasan dan tidak ada risiko langsung terhadap
diri sendiri atau orang lain
ATS 5
Penilaian dan pengobatan dimulai dalam waktu 120 menit.
Gambaran klinis :
1. Nyeri ringan
2. Risiko ringan dan tidak ada gejala klinis
3. Gejala ringan dari sakit yang stabil
4. Gejala ringan dari kondisi risiko rendah
5. Luka lecet yang ringan (tidak memerlukan penjahitan luka)
6. Imunisasi
7. Kasus – kasus psikiatri :
Gejala kronik
Krisis sosial, secara klinis pasien sehat
4 Bagaimana prosedur transfer yang berlaku di rumah sakit?
5 Bagaimana prosedur Dalam 48 jam setelah pasien masuk, perawat akan membuat discharge
pemulangan pasien? planning pasien yang mencakup beberapa topic dan criteria tentang
bagaimana pasien akan dirawat setelah pulang. Hal ini didokumentasikan di
formulir pengkajian awal keperawatan rawat inap
1 Bagaimana prosedur Status gizi dinilai dengan menggunakan criteria MUST (Malnutrition
pengkajian status Universal Screening Tool) untuk mengidentifikasi dan menetalaksana pasien
gizi pasien di rumah dewasa yang mengalami gizi buruk, kurang gizi atau obesitas.
sakit?
2 Bagaimana Prosedur Pengkajian rasa nyeri menggunakan Neonatal Infants Pain Scale
pengkajian nyeri di (NIPS) untuk usia < 1 tahun, FLACCS untuk usia 1‐3 tahun, Wong Baker
rumah sakit? Faces Rating Scale untuk usia > 3 tahun dan Numeric Scale untuk dewasa.
3
Asesmen harus selesai dalam kerangka waktu yang ditetapkan rumah sakit.
Asesmen medis dan keperawatan awal diselesaikan dalam waktu 1x24 jam
setelah pasien masuk sebagai pasien rawat inap
Asesmen medis awal yang dilakukan sebelum pasien masuk sebagai pasien
rawat inap atau sebelum prosedur rawat jalan di rumah sakit tidak
berlangsung lebih dari 30 hari atau riwayat kesehatan telah diperbarui dan
pemeriksaan fisik diulang.
Untuk asesmen yang berusia kurang dari 30 hari, perubahan-perubahan
signifikan dalam kondisi pasien semenjak asesmen dicatat dalam rekam medis
pada saat penerimaan pasien sebagai pasien rawat inap.
PELAYANAN PASIEN (PP)
1 Bagaimana prosedur Makanan disiapkan dan disimpan dengan cara mengurangi risiko
penyimpanan, kontaminasi dan pembusukan.
penyajian dan
pendistribusian Makanan didistribusi secara tepat waktu dan memenuhi permintaan.
makanan kepada
pasien? SPO Penyimpanan, Penyajian dan Pendistribusian Makanan
2 Rumah sakit memahami kebutuhan pasien yang unik pada akhir kehidupan.
1. Apa saja daftar Daftar obat-obatan LASA ( Look A like Sound Alike ) dapat ditemukan di
obat- obatan yang SPO Obat-obatan Sound Alike Look Alike dan juga pada buku quality and
termasuk dalam safety.
NORUM? Contoh obat look alike adalah obat-obat dengan tampilan yang mirip namun
sebenarnya berbeda dosis (misalnya Amlodipin 5 mg dan Amlodipin 10 mg).
Sementara contoh obat sound alike adalah azithromycin dan erythromycin
(terdengar mirip).
2 Bagaimana Obat-obatan high alert (Kalium klorida 7,46% dalam ampul dan Natrium
kebijakan klorida 3% dalam kolf) hanya disimpan di ruang rawat intensif (ICU, PICU) (
penyimpanan di tempat yang ditandai dengan stiker merah). Obat high alert tersebut diberi
elektrolit pekat di stiker “high alert” berwarna merah dan khusus untuk larutan elektrolit pekat
RS? juga diberi penandaan stiker yang bertuliskan “ elektrolit pekat, harus
diencerkan sebelum diberikan!”.
3 Bagaimana Obat emergensi disimpan dalam troli/kit/lemari emergensi terkunci,
Prosedur diperiksa, dipastikan selalu tersedia dan harus diganti segera jika jenis dan
pengelolaan jumlahnya sudah tidak sesuai lagi dengan daftar yang ditempel/digantung
obat di troli/kit/lemari emergensi. Perbekalan farmasi dan penguncian troli
emergensi tersebut dikontrol oleh farmasi.
di Troli akan dibuka 3 bulan sekali untuk dilakukan pemeriksaan kesesuaian
RS? perbekalan farmasi dengan daftar, ketepatan penyimpanan dan tanggal
kadaluwarsa.
4 Bagaimana alur Baik dokter maupun perawat yang menemukan terjadinya medication error
pelaporan insiden boleh melaporkan kejadian tersebut.
apabila terjadi
medication error ? SPO Pelaporan Insiden.
5 Bagaimanakah Resep harus memenuhi kelengkapan:
kebijakan RS Nama pasien, tanggal lahir atau umur pasien (jika tidak dapat mengingat
tentang persyaratan tanggal lahir), no rekam medic dan berat badan pasien (untuk pasien anak)
resep yang Nama dokter, tanggal penulisan resep dan ruang pelayanan
lengkap? Mengisi kolom riwayat alergi obat pada bagian kanan atas lembar resep
manual
Menuliskan tanda R/ pada setiap sediaan. Untuk nama obat tunggal ditulis
dengan nama generik. Untuk obat kombinasi ditulis sesuai nama dalam
Formularium, dilengkapi dengan bentuk sediaan obat (contoh: injeksi, tablet,
kapsul, salep), serta kekuatannya (contoh: 500 mg, 1 gram)
Bila obat berupa racikan dituliskan nama setiap jenis/bahan obat dan jumlah
bahan obat (untuk bahan padat : mikrogram, miligram, gram) dan untuk
cairan: tetes, milliliter, liter.
Pencampuran beberapa obat dalam satu sediaan tidak dianjurkan, kecuali
sediaan dalam bentuk campuran tersebut telah terbukti aman dan efektif.
Aturan pakai (frekuensi, dosis, rute pemberian). Untuk aturan pakai jika
perlu atau prn atau “pro re nata”, harus dituliskan dosis maksimal dalam
sehari.
6 7 Benar dalam Pemberian obat menggunakan prinsip 7 benar :
Pemberian Obat? 1. Benar Pasien
2. Benar Indikasi
3. Benar Obat
4. Benar Dosis
5. Benar Cara Pemberian
6. Benar Waktu Pemberian
7. Benar Dokumentasi
1 Adakah standarisasi RS telah mensosialisasikan standarisasi singkatan dan symbol yang boleh
singkatan dan digunakan dalam pelayanan
symbol yang boleh
dipakai di RS ini?
2 Bagaimana cara RS Rumah sakit mengembangkan suatu kebijakan bahwa yang diberikan
melindungi berkas kewenangan mengakses rekam medis klinis pasien adalah para praktisi
rekam medis pasien kesehatan yang memberikan layanan kepada pasien tersebut.
dari kehilangan
/kerusakan
/penyalahgunaan?
\
KODE ALFABET INTERNASIONAL
1 Dapatkah Anda Uraian jabatan adalah proses, metode dan teknik untuk memperoleh data
menjelaskan uraian jabatan yang diolah menjadi informasi jabatan dan disajikan untuk
jabatan Anda? kepentingan program pegawai serta memberikan umpan balik bagi
organisasi dan tatalaksana.
Uraian jabatan staf bersifat personal tergantung pada jabatan yang dimiliki.
Secara umum uraian jabatan tersebut terdiri dari nama, jabatan, misi
organisasi, misi jabatan, hasil kerja, bahan kerja, perangkat kerja, sifat
jabatan, pelaksanaan tugas (uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang),
nama jabatan bawahan langsung, korelasi jabatan, kondisi pelaksanaan
kerja, persyaratan jabatan, kondisi fisik, butiran informasi lain dan surat
tugas.
Uraian jabatan ini disimpan oleh bagian administrasi di masing-masing unit
tempat bertugas dan salinannya harus dimiliki oleh setiap staf medis yang
bersangkutan.
HAL-HAL YANG
PANGGILA
PERLU KODE SIMBOL
N DARURAT
DIWASPADAI
Orang yang
ABU-ABU 1020
membahayakan
Orang yang
membahayakan PERAK 1020
dengan senjata
TRIAGE DI
Bencana di dalam RS 1020
RS
TRIAGE DI
Bencana di luar RS 1020
LUAR RS
Tumpahan bahan
ORANYE 1020
berbahaya
4 Bila listrik terganggu dan padam maka dalam 7 detik (jeda waktu) terhitung sejak waktu pemadaman
listrik, genset akan berfungsi dan listrik akan berfungsi kembali. Untuk beberapa lokasi seperti ICU,
OK, Laboratorium ( alat-alat laboratorium) bila terjadi gangguan aliran listrik maka akan diback up
dengan UPS sehingga tidak terdapat jeda waktu.
5 Bila air terganggu maka cadangan air di bak penampungan akan dapat memenuhi kebutuhan air
selama 1 hari saja. Selama proses penggunaan cadangan air di bak penampung tersebut maka
kebutuhan air akan dikirim oleh perusahaan air rekanan dengan estimasi waktu pengiriman 5-10 jam.