Anda di halaman 1dari 29

BUKU SAKU SOSIALISASI STAF

(PROGRAM KHUSUS 4 BAB : SKP, HPK, KKS, PPI)

1. SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)

NO PERTANYA JAWABAN
AN
1 Apakah Ada 6 sasaran keselamatan pasien (SKP) di
yang anda rumah sakit: (Acuan Peraturan Menteri
ketahui Kesehatan No.1691 Tahun 2011) :
tentang 1. Ketepatan identifikasi pasien.
sasaran 2. Peningkatan komunikasi yang efektif.
keselamata 3. Peningkatan keamanan obat yang perlu
n pasien di diwaspadai.
rumah 4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat
sakit? pasien operasi.
5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan dan.
6. Pengurangan risiko pasien jatuh.
2 Bagaimana  Setiap pasien yang masuk rawat inap
prosedur dipasangkan gelang identitas pasien
rumah Ada 3 Informasi identitas yaitu menggunakan:
sakit dalam NAMA LENGKAP, TANGGAL LAHIR (yang
meng - disesuaikan dengan tanda pengenal resmi) & NO.
identifikasi RM
pasien?  Pada pasien yg tidak memiliki identitas
(tidak sadar/diantar) identifikasi dengan
gelang Mr. A (sesuai Abjad)
 Jika tidak dapat dipakaikan gelang
(mis.luka bakar) di foto wajah,
ditempelkan di status pasien.

1
3 Kapan 1. Saat pemberian obat.
dilakukan 2. Saat pemberian transfusi darah.
proses 3. Saat pengambilan sampel untuk
verifikasi pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan
identitas radiologi.
pasien? 4. Saat dilakukan tindakan medis.
5. Saat pemberian diet makanan.

Catatan ; cara mengidentifikasi pasien dengan


pertanyaan terbuka , menayakan nama lengkap
dan tanggal lahir, kemudian dicocokan dengan
gelang pasien.
4 Gelang Gelang identitas :
identifikasi Pasien laki-laki BIRU, Pasien perempuan MERAH
apa saja MUDA, Pasien DNR UNGU,Penanda pasien resiko
yang jatuh GELANG KUNING (rawat inap) PITA
digunakan KUNING di rawat jalan,Pasien Rawat Inap
di rumah Penanda alergi GELANG MERAH
sakit?
5 Bagaimana 1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri petugas
prosedur 2. Jelaskan tujuan pemasangan gelang pada
pemasanga pasien
n gelang 3. Pasangkan gelang identitas pada pergelangan
identifikasi tangan yg tidak bekerja.jika tidak bisa
? dipasang ditangan dipasang dikaki
(mis.pergelangan Tangan sakit/radang)
4. Informasikian kepada pasien dan atau
keluarga, bahwa gelang identitas ini harus
selalu dipakai hingga pasien diperbolehkan
pulang dan selesai administrasi.

6 Dapatkah 1. Menggunakan metode SBAR (situation,


anda background, assessment, dan
menjelaska recommendation)
2
n tentang 2. Teknik verifikasi menggunakan stempel TBAK
cara (TULIS DAN BACA KEMBALI) dalam
komunikasi melaporkan kondisi pasien(secara lisan)
yang 3. Instruksi lisan di catat dan dibacakan kembali
efektif di dan diverifikasi dengan stempel TBAK yg
rumah harus di tandatangani oleh PETUGAS MEDIS
sakit? yg memberikan perintah maksimal dalam
1x24 jam.
4. Sistem pelaporan nilai kritis maksimal 4x15
menit sudah ada tindak lanjut.

7 Apa saja Obat-obatan yang termasuk dalam high alert


yang medication adalah
termasuk 1. Elektrolit pekat : Kalsium gluconas inj, NaCl
obat-obat 3% 500 mL, KCl 20 mL MgSO 4 40% 25 mL,
high alert
Meylon 84 (Natrium bikarbonat 8,4%) 25 Ml,
medication
di rumah D 40%
sakit? Lihat Panduan High Alert.

Pengelolaan high alert medication:


1. Penyimpanan di area khusus ,terpisah dari
obat lainnya , sulit dijangkau dan diberi
penandaan yang jelas berupa stiker berwarna
merah bertuliskan “High Alert”
2. Ruang perawatan yang boleh menyimpan
elektrolit konsentrat (OK,ICU, UGD, VK) harus
memastikan bahwa elektrolit konsentrat
disimpan di area khusus terpisah dari obat-
obatan lainnya.
3. Obat diberi penandaan yang jelas berupa
stiker berwarna merah bertuliskan “High
Alert” dan khusus untuk elektrolit pekat,
harus ditempelkan stiker yang bertuliskan
“Elektrolit konsentrat” dan harus dilencerkan
sebelum diberikan”.
3
4. Penyiapan pemberian obat high alert harus
dilakukan DOUBLE CHECK dengan petugas
yang berbeda dan di monitor setiap dua jam.
5. NORUM (Nama Obat Rupa Ucapan Mirip)/
LASA (Look Alike Sound Alike) diberi label
berwarna kuning.

8 Tahukah  Proses sign in ini merupakan standar


Anda operasi yang meliputi pembacaan dan
bagaimana pengisian formulir sign in yang dilakukan
prosedur sebelum pasien di anestesi di holding
check list area,
keselamata  Proses time out yang dilakukan diruang
n operasi? operasi sesaat sebelum incisi pasien
operasi dan
 sign out setelah operasi selesai (dapat
dilakukan di recovery room).
 Proses sign in, time out dan sign out ini
dipandu oleh perawat sirkuler dan
diikuti oleh operator, dokter anestesi,
dan perawat.
9 Bagaimana  Dengan menggunakan tanda panah
Penandaan  Menggunakan spidol permanen yang
luka tidak mudah luntur
operasi  Yang memberi tanda dr bedah
(Site  Penandaan diberikan pada kasus 2 sisi
Marking) ? dan multiple.

10 Pengertian HAIs / Health Associated Infections


HAIs (menggantikan istilah infeksi nosocomial)
merupakan infeksi yang terjadi pada pasien
selama perawatan di rumah sakit atau fasilitas
kesehatan lainnya, dimana saat masuk tidak ada
infeksi atau tidak masa inkubasi, termasuk infeksi
didapat di rumah sakit tapi muncul setelah pulang

4
juga infeksi pada petugas karena pekerjaannya.
Kewaspadaan isolasi yg perlu kita perhatikan
adalah sebagai berikut:
1. Kewaspadaan standar diterapkan pada semua
karyawan da pasien/pengunjung yg dating
ke rumah sakit tanpa memandang status
infeksinya.
2. Kewaspadaan berdasarkan berdasarkan
transmisi penularan diterapkan pada pasien
rawat inap. Terdiri dari :
Airborne Isolation/penularan melalui
udara Droplet isolation/penularan melalui
percikan.
Contact isolation/penularan melalui kontak.
10 Komponen Beberapa komponen dibawah ini penting untuk
kewaspada melindungi kita selama memberikan pelayanan di
an standar RS yaitu :
1.Cuci tangan.
2.Pemakaian APD sesuai indikasi
3.Penanganan limbah dan benda tajam
4.Dekontaminasi alat.
5.Penanganan linen/ laundry yang memadai
6.Pengendalian lingkungan
7.Penempatan pasien
8.Etika batuk
9.Praktek menyuntik aman
10.Praktik lumbal pungsi
11. Perlindungan kesehatan karyawan

11 Kebersihan Mencuci tangan adalah proses yang secara


tangan/Ha mekanik maupun kimiawi melepaskan kotoran
nd Hygiene serta mengurangi mikroorganisme yg terdapat
pada tangan dengan menggunakan sabun dan air
cairan antiseptic. Cuci tangan dilakukan pada saat

5
sebagai berikut :
 Sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien.
 Sebelum menangani alat invasive untuk
pasien baik memakai sarung tangan maupun
tidak.
 Setelah kontak dengan cairan tubuh atau
ekresi tubuh, membrane mukosa, kulit yg
tidak utuh atau pembalut luka.
 Bila berpindah dari bagian tubuh pasien yg
terkontaminasi ke bagian tubuh pasien
lainnya selama perawatan pasien yang
sama.
 Setelah kontak dengan benda-
benda( termasuk peralatan medis) dan
permukaan dilingkungan sekitar pasien.
 Setelah melepaskan sarung tangan steril dan
non steril.
 Setelah dari kamar mandi/wc
 Sebelum dan sesudah tindakan /aseptic.
12 ALAT PENGERTIAN
PELINDUN Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat yang
G DIRI digunakan sebagai teknik pencegahan
(APD) mikroorganisme patogen dari seseorang ke orang
lain yang disebut “carier”. Barier yang umum
digunakan adalah: masker, kaca mata pelindung,
gaun / apron, sarung tangan, penutup kepala
dan pelindung kaki.
TUJUAN :
Melindungi tenaga kesehatan, pasien, keluarga
pengunjung dan lingkungan dari kemungkinan
transmisi material infeksiu

KEBIJAKAN :
1. Setiap petugas rumah sakit yang melaksanakan
6
tugas ditempat yang beresiko dan
membahayakan dirinya selama bekerja harus
menggunakan alat pelindung diri secara benar
dan disaat melepaskan alat pelindung diri juga
harus benar karena sudah terkontaminasi
sehingga tidak menyebarkan mikroorganisme ke
tempat lain

2. Setiap ruangan harus menyediakan : masker,


kaca mata pelindung, gaun/apron, sarung tangan,
penutup kepala dan pelindung kaki.

PROSEDUR
Langkah – langkah mengenakan APD :

1. Sepatu boot
Untuk melindungi kaki dari cedera benda
tajam atau benda berat yang mungkin
jatuh secara tidak sengaja, melindungi
kaki dari kontaminasi darah dan bahan
infeksius.
2. Apron
Untuk melindungi baju dan kulit petugas
dari tumpahan atau cipratan darah,
cairan tubuh atau sekresi pasien.
3. Masker
Untuk menahan cipratan yang keluar
sewaktu petugas bedah berbicara, batuk
atau bersin serta untuk mencegah
percikan darah, atau cairan tubuh lainnya
memasuki hidung atau mulut petugas
kesehatan.
4. Penutup kepala.
7
Untuk melindungi petugas dari darah
atau cairan rubuh yang terpercik atau
menyemprot, melindungi pasien agar
serpihan kulit dan rambut tidak masuk ke
dalam luka selama pembedahan.
5. Pelindung mata.
Melindungi mata petugas dari percikan
darah atau cairan tubuh lain.
6. Sarung tangan
Melindungi tangan dari bahan yang dapat
menularkan penyakit dan melindungi
pasien dari mikroorganisme yang berada
di tangan petugas kesehatan. Sarung
tangan merupakan penghalang (barrier)
fisik paling penting untuk mencegah
penyebaran infeksi.

Langkah – langkah melepaskan APD

1. Sarung tangan
2. Pelindung mata
3. Penutup kepala
4. Masker
5. Apron
6. Sepatu boot

13 ETIKA PENGERTIAN
BERSIN Batuk adalah mekanisme pertahanan tubuh
DAN disaluran pernafasan dan merupakan gejala suatu
BERSIN penyakit atau rekasi tubuh terhadap iritasi di
tenggorokan karena adanya lendir, makanan,
debu, asap dan sebagainya.

Etika dalah suatu norma atau aturan yang


8
berlaku pada masyarakat
Etika batuk adalah cara penting untuk
mengendalikan penyebaran infeksi di sumbernya

TUJUAN
1. Agar tidak menularkan kepada orang
sekitar
2. Mencegah terjadinya penyebaran virus di
udara dan lingkungan sekitarnya

KEBIJAKAN
Seluruh petugas RSIA Keluarga Kita yaitu dokter,
perawat, petugas kebersihan, petugas gigi dan
pengunjung/masyarakat sekitar harus
mendapatkan sosialisasi dan melaksanakan
prosedur cara batuk yang aman (etika batuk)
sesuai SPO

PROSEDUR
Semua pasien, pengunjung dan petugas
kesehatan harus dianjurkan untuk selalu
mematuhi etik batuk dan kebersihan pernapasan
untuk mencegah sekresi pernapasan yaitu

dengan cara :

1. Tutup hidung dan mulut anda dengan


menggunakan tissue/sapu tangan atau
lengan dalam baju
2. Segera buang tissue yang sudah dipakai
kedalam tempat sampah
3. Cuci tangan dengan menggunakan air
bersih dan sabun atau pencuci tangan
berbasis alkohol sesuai prosedur
4. Gunakan selalu masker bedah bila anda
9
sedang batuk
5. Tindakan penting ini harus selalu
dilakukan untuk mengendalikan sumber
infeksi potensial

14 Bagaimana Semua petugas di rumah sakit termasuk dokter


kah melakukan 6 LANGKAH kebersihan tangan pada 5
standar momen yang telah ditentukan, yakni:
prosedur 1. Sebelum kontak dengan pasien.
cuci tangan 2. Sesudah kontak dengan pasien.
yang benar 3. Sebelum tindakan aseptik.
di rumah 4. Sesudah terkena cairan tubuh pasien.
sakit? 5. Sesudah kontak dengan lingkungan sekitar
pasien.

Ada 2 cara cuci tangan yaitu :

1. HANDWASH - dengan air mengalir


Waktunya : 40-60 detik

10
2. HANDRUB - dengan gel berbasis alcohol
Waktunya : 20-30 detik

11
15 Bagaimana 1. Penilaian risiko jatuh dilakukan saat
kah cara pengkajian awal dengan menggunakan
mengkaji metode pengkajian risiko jatuh yang telah
pasien ditetapkan oleh Rumah Sakit. Penilaian risiko
risiko jatuh pada pasien anak rawat inap
jatuh? menggunakan scoring HUMPTY DUMPTY ,
pada pasien dewasa inap menggunakan
scoring MORSE, pasien lansia skoring
SYDNEY. Pengkajian risiko jatuh untuk
pasien rawat jalan dan UGD menggunakan
metode GET UP and GO Pengkajian tersebut
dilakukan oleh perawat dan kemudian dapat
dijadikan dasar pemberian rekomendasi
kepada dokter untuk tatalaksana lebih lanjut.
2. Perawat memasang GELANG KUNING
(gelang identitas pasien) dan mengedukasi
pasien dan atau keluarga maksud
pemasangan gelang tersebut dan Sign Jatuh
12
( tanda resiko jatuh) di tiang infus pasien
3. Pengkajian ulang dilakukan oleh perawat
secara berkala sesuai hasil penilaian risiko
jatuh pasien dan jika terjadi perubahan
kondisi pasien atau pengobatan.
*Lihat SPO Pengkajian dan pencegahan risiko
pasien jatuh.
16 Apa yang Dilakukan tata laksana dan membuat laporan
dilakukan insiden keselamatan pasien.
jika ada
pasien
yang
jatuh?

2. HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK)


PERTANYAA
NO JAWABAN
N
1 Tahukah Rumah Sakit bertanggung jawab untuk
Anda melindungi dan mengedepankan hak pasien
tentang dan keluarga sesuai UU RI No.44 Tahun 2009
pelaksanaa tentang rumah sakit yaitu:
n hak 1. Pasien berhak memperoleh informasi
pasien di mengenai tata tertib dan peraturan yang
rumah berlaku di Rumah Sakit
sakit? 2. Pasien berhak mendapatkan informasi
tentang hak dan kewajiban pasien
3. Pasien berhak memperoleh layanan yang
manusiawi, adil, jujur dan tanpa
diskriminasi
4. Pasien berhak memperoleh layanan
kesehatan yang bermutu sesuai dengan
standar profesi dan standar prosedur
operasional
13
5. Pasien berhak memperoleh layanan yang
efektif dan efisien sehingga pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi
6. Pasien berhak mengajukan pengaduan
atas kualitas pelayanan yang didapatkan
7. Pasien berhak memilih dokter dan kelas
perawatan sesuai dengan keinginannnya
dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit
8. Pasien berhak meminta konsultasi tentang
penyakit yang dideritanya kepada dokter
lain yang mempunyai Surat Ijin Praktek
(SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah
Sakit
9. Pasien berhak mendapat privasi dan
kerahasiaan penyakit yang diderita,
termasuk data-data medisnya
10. Pasien berhak mendapat informasi yang
meliputi diagnosis , tata cara tindakan
medis, tujuan tindakan medis, alternative
tindakan, risiko dan kompliksi yang
mungkin terjadi dan prognosis terhadap
tindakan yang dilakukan serta perkiraan
biaya pengobatan
11. Pasien berhak memberikan persetujuan
atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap
penyakit yang dideritanya
12. Pasien berhak didampingi keluarganya
dalam keadaan kritis
13. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai
agama/kepercayaan yang dianutnya
selama hal itu tidak menggangu pasien
lainnya
14. Pasien berhak memperoleh keamanan dan
keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di Rumah Sakit
14
15. Pasien berhak mengajukan usul, saran,
perbaikan atas perilaku Rumah Sakit
terhadap dirinya
16. Pasien berhak menolak pelayanan
bimbingan rohani yang tidak sesuai
dengan agama dan kepercayaan yang
dianutnya
17. Pasien berhak menggugat dan/atau
menuntut Rumah Sakit apabila Rumah
Sakit diduga memberikan pelayanan yang
tidak sesuai dengan standar baik secara
perdata maupun pidana
18. Pasien berhak mengeluhkan pelayanan
Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan
standar pelayanan melalui media cetak
dan elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
2 Bagaimana Pemberian informasi dan edukasi diberikan
prosedur sesuai kebutuhan, dan diberikan oleh petugas
pemberian dan kompetensi yang sesuai yaitu PANITIA
informasi PKRS.(Promosi Kesehatan Rumah Sakit)
dan edukasi Lihat SPO pemberian informasi dan edukasi
kepada
pasien &
keluarga?
3 Bagiamana Persetujuan tindakan kedokteran (acuan:
prosedur Manual Persetujuan Tindakan Kedokteran
pemberian dari konsil Kedokteran Indonesia)
informed
 Pernyataan persetujuan (informed
consent
consent) dari pasien didapat melalui suatu
kepada
proses yang ditetapkan rumah sakit dan
pasien &
dilaksanakan oleh staff yang terlatih,
keluarga?
dalam bahasa yang dipahami pasien.
Siapa yang Lihat SPO pemberian Informed Consent
memberika  Informed consent diperoleh sebelum
15
n informed operasi, anestesi, penggunaan darah atau
consent? produk darah dan tindakan serta
pengobatan lain yang berisiko tinggi
Apa saja  Semua tindakan kedokteran harus
yang mendapat persetujuan pasien dan/atau
diinformasi keluarga setelah mendapat penjelasan
kan saat yang cukup tentang hal-hal yang berkaitan
informed dengan tindakan tersebut dari Dokter
consent? Penanggungjawab Pelayanan (DPJP)
 Informed consent mengkonfirmasikan
tentang: diagnosis (WD &DD), dasar
diagnosis, tindakan kedokteran, indikasi
tindakan, tata cara, tujuan, risiko,
komplikasi, prognosis, alternative & risiko

4 Bagaimana Pelayanan kerohanian terdiri dari pelayanan


pasien kerohanian rutin dan atas permintaan. Pasien
mendapatk yang membutuhkan pelayanan kerohanian
an akan mengisi formulir permintaan pelayanan
informasi kerohanian. Kemudian perawat akan
pelayanan menghubungi customer service dan customer
kerohanian service yang akan menghubungi pertugas
di RS? terkait sesuai daftar yang ada.
Lihat SPO Pelayanan kerohanian
5 Bagiamana Saat dilakukan pemeriksaan, konsultasi,
RS tatalaksana antar pasien akan dibatasi dengan
melindungi tirai
kebutuhan Lihat SPO Perlindungan Kebutuhan Privasi
privasi Pasien
pasien?
6 Bagaiman 1. Kriteria kekerasan fisik di lingkungan
RS Rumah Sakit terdiri atas: pelecehan
melindungi seksual, pemukulan, penelantaran dan
pasien pemeriksaan fisik terhadap pasien baik
terhadap yang dilakukan oleh
kekerasan penunggu/pengunjung pasien maupun
16
fisik? petugas.
2. Kecuali terdapat indikasi, petugas
kesehatan dapat melakukan pemaksaan
fisik (seperti pengekangan) sesuai standar
medis dan etika rumah sakit yang berlaku.
3. Setiap petugas keamanan sudah terlatih
untuk menangani hal tersebut.
4. Setiap pasien/pengunjung/keryawan yang
berada dalam rumah sakit harus
menggunakan tanda pengenal berupa
gelang identitas pasien, kartu
visitor/pengunjung atau name tag
karyawan.
Lihat SPO Perlindungan Terhadap Kekerasan
Fisik
7 Bagaimana
prosedur Lihat SPO Perlindungan Barang Milik Pasien
melindungi
barang milik
pasien?
8 Apa yang 1. Rumah sakit menghormati keinginan dan
dilakukan pilihan pasien untuk menolak pelayanan
RS jika resusitasi.
pasien 2. Keputusan untuk tidak melakukan RJP
menolak/m harus dicatat di rekam medis pasien di
emberhenti formulir Surat Pernyataan Penolakan
kan Tindakan (DNR). Formulir harus diisi
tindakan dengan lengkap dan disimpan di rekam
(resusitasi) medis pasien.
atau 3. Alasan diputuskannya tindakan DNR dan
pengobatan orang yang terlibat dalam pengambilan
yang keputusan harus dicatat di rekam medis
diberikan? pasien dan formulir terkait. Keputusan
harus dikomunikasikan kepada semua
orang yang terlibat dalam aspek
perawatan pasien.
17
Lihat SPO Penolakan Tindakan atau
Pengobatan

3. KOMPETENSI DAN KEWENANGAN STAF (KKS)


NO PERTANYAAN JAWABAN
Uraian jabatan adalah proses, metode dan
1 Dapatkah anda
teknik untuk memperoleh data jabatan yang
menjelaskan
diolah menjadi informasi jabatan dan disajikan
uraian jabatan
untuk kepentingan program pegawai serta
Anda?
memberikan umpan balik bagi organisasi dan
tatalaksana.
Uraian jabatan staf bersifat personal tergantung
pada jabatan yang dimiliki.
Secara umum uraian jabatan tersebut terdiri dari
nama, jabatan, misi organisasi, misi jabatan, hasil
kerja, bahan kerja, perangkap kerja, sifat
jabatan, pelaksanaan tugas (uraian tugas,
tanggung jawab dan wewenang), nama jabatan
bawahan langsung, korelasi jabatan, kondisi
pelaksanaan kerja, persyaratan jabatan, kondisi
fisik, butiran informasi lain dan surat tugas.
Uraian jabatan ini disimpan oleh bagian
administrasi dimasing-masing
departemen/divisi/unit tempat bertugas dan
salinannya harus dimiliki oleh setiap staff medis
yang bersangkutan.
Apa Visi dan Visi Rumah Sakit Keluarga Kita adalah
2 Misi Rumah “Menjadi Rumah Sakit yang dapat
Sakit Keluarga memberikan pelayanan kesehatan secara
Kita? terpadu, terpercaya, terjangkau dan
berorientasi pada peningkatan mutu serta
keselamatan pasien”
18
Misi Rumah Sakit Keluarga Kita adalah :
a. Menyediakan pelayanan kesehatan yang
memadai, efisien, dan efektif, ditunjang
oleh tenaga kesehatan yang trampil dan
berintegritas.
b. Menjalin kemitraan strategis dengan
institusi kesehatan lainnya (sistem
rujukan)
c. Sistem pengelolaan managemen
profesional dan sistem informasi (IT)
untuk menjamin terlaksananya sistem
pelayanan yang komprehensif
d. Melakukan koordinasi dan kerjasama
yang efektif dengan pemerintah
e. Meningkatkan kualitas dan kesejahteraan
karyawan
Apa yang anda Program Orientasi Umum, adalah program
3 ketahui pelatihan yang dirancang untuk membantu
tentang pegawai baru dapat mengenal perusahaan,
orientasi peraturan, prosedur kerjanya, dan lingkungan
karyawan baru kerjanya
Program Orientasi per Departemen, adalah
pengenalan tentang peralatan kerja, formulir,
sistim dan prosedur kerja serta hal-hal yang
bersifat tehnis kepada setiap pegawai baru
dilaksanakan diunit kerja dimana pegawai
tersebut ditempatkan.
Tujuan : Untuk memastikan bahwa pegawai baru
telah mengenal dengan baik dan benar tentang
perusahaan, kebijakan, prosedur, hak dan

19
kewajibannya, peran dan tanggung jawabnya,
serta hal-hal lain yang bersifat tehnis tentang
pekerjaannya, sehingga karyawan tersebut
dapat beradaptasi dengan lingkungan kerjanya
dengan mudah dan cepat

4. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


(PPI)
PERTANYAA
NO JAWABAN
N
Panitia pencegahan dan Pengendalian Infeksi
1 Bagaimana
Rumah Sakit telah menetapkan pemisahan
pemilahan
sampah medis dan non medis.
sampah
medis dan Sampah medis dibuang di tempat sampah
non medis berkantung plastik kuning
medis/bend
Sampah non medis dibunag di tempat
a tajam/cair
sampah non medis berkantung plastik hitam
Sampah benda tajam dan jarum dibuang di
tempat sampah khusus yang tidak dapat
tembus (puncture proof) dan tidak direuse
yaitu sharp box.
Limbah cair dibuang di wastafel atau kloset

2 Apakah RS Panitia pencegahan dan pengendalian infeksi


menerapka Rumah Sakit telah menetapkan pemisahan
n pasien infeksius dan non infeksius

20
pemisahan Sesuai dengan SPO perawatan pasien di
pasien ruang isolasi infeksi. Pasien ditempatkan
infeksius sesuai dengan sumber infeksi, apakah lewat
dan non kontak, airbone, dan droplet.
infeksius

3 Sebutkan 5  Kewaspadaan isolasi


program PPI
 Surveillans

 Pendidikan dan pelatihan

 Pencegahan Infeksi

 Kebijakan penggunaan antimikroba

5. PMKP
NO PERTANYAA JAWABAN
21
N
1 Apa Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
kepanjanga
n dari
PMKP?
2 Apa saja  Indikator mutu
program  Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
PMKP?  Manajemen Resiko
 Melaksanakan sasaran keselamatan pasien
3 Apa yang
dimaksud Suatu sistem dimana Rumah Sakit membuat
dengan asuhan pasien lebih aman. Sistem ini
Keselamata mencegah terjadinya cedera yang disebabkan
n Pasien oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
Rumah tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
Sakit? seharusnya diambil

4 Apa yang Setiap kejadian yang tidak disengaja dan


dimaksud kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi
dengan mengakibatkan cedera yang dapat dicegah
Insiden pada pasien.
Keselamat
an Pasien
(IKP)?

5 Apa Kondsi di rumah sakit yang berpotensi


pengertian menimbulkan cedera pada pasien, karyawan
Kondisi
Potensial atau lingkungan. Misalnya: ICU yang selalu
Cedera sibuk tetapi jumlah staf kurang, kabel yang
(KPC) ?
melintang di ruang operasi dapat
mengakibatkan pasien/karyawan tersandung

22
dan jatuh.

6 Apakah Terjadinya insiden yang belum sampai


pengertian terpapar/ tidak mengenai ke pasien.
Kejadian
Nyaris Contoh: unit transfusi darah sudah siap
Cedera dipasang pada pasien yang salah, tetapi
(KNC) /
kesalahan diketahui namun kesalahan
Near Miss?
tersebut diketahui sebelum transfusi
dimulai.

7 Apa Suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu


Pengertian tindakan (commission) atau tidak mengambil
Kejadian tindakan yang seharusnya diambil (omission),
Tidak yang dapat mencederai pasien, tetapi cedera
Cedera serius tidak terjadi. Contoh :
(KTC) /No 1. Dapat obat kontra indikasi tidak timbul
harm (chance)
incident? 2. Dosis lethal akan diberikan, diketahui,
dibatalkan (prevention)
3. Dapat obat dosis lethal/kontra indikasi,
diketahui, diberi antidote-nya (Mitigation
8 Apakah Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang
yang mengakibatkan cedera pasien akibat
dimaksud melaksanakan suatu tindakan atau tidak
dengan mengambil tindakan yang seharusnya
Kejadian diambil, dan bukan karena penyakit

23
Tidak dasarnya atau kondisi pasien. Cedera
Diharapkan dapat diakibatkan oleh kesalahan medis
(KTD) atau bukan kesalahan medis karena tidak
(Adverse dapat dicegah
event)?
9 Apakah Suatu KTD yang mengakibatkan kematian
yang atau cedera yg serius; biasanya dipakai
dimaksud untuk kejadian yang sangat tidak
dengan diharapkan atau tidak dapat diterima
Kejadian seperti : operasi pada bagian tubuh yang
Sentinel salah.
(Sentinel
Event) ?

6. MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN


(MFK)
PERTANYAA
NO JAWABAN
N
Ada 7 program :
1 Ada berapa
program - Pencegahan dan penanggulangan
induk MFK? kebakaran.
- K2F (keamanan dan keselamatan
fasilitas fisik)
- Pengelolaan Peralatan Medis
- Sistem Utilitas
- Pengelolaan B3
- Kesiapan menghadapi bencana
- Kesehatan dan keselamatan kerja

24
(K3)

2 Bagaimana Prosedur penggunaan APAR:


prosedur
penggunaan - Tarik keluar segel pengaman handle
APAR? picu/pin

- Angkat nozel ke area bebas

- Tekan handle sedikit sampai gas CO2


atau powder keluar.

- Bawa APAR ke titik api

- Arahkan nozel ke titik api dan tekan


handle picu

- Jarak APAR dengan titik api : 2 M

7. PELAYANAN FARMASI DAN PENGGUNAAN OBAT


(PKPO)
PERTANYAA
NO JAWABAN
N
1. Yang berhak menulis resep adalah
1 Bagaimana dokter umum, dokter spesialis, dokter
kebijakan gigi yang diberi wewenang oleh
rumah sakit
Direktur Rumah Sakit Keluarga Kita
tentang
persyaratan untuk praktek medis di rumah sakit, dan
resep yang mempunyai Surat Ijin Praktek (SIP) di
lengkap? Rumah Sakit Keluarga Kita
2. Resep ditulis secara manual pada
blangko resep dengan kop surat Rumah
25
Sakit Keluarga Kita, disiapkan oleh
rumah sakit dan telah dibubuhi stempel
unit pelayanan tempat pasien dirawat/
berobat.
3. Penulisan resep harus lengkap, jelas
dapat terbaca dan mengikuti
persyaratan
4. Penulisan resep yang tidak jelas dan
tidak terbaca segera menghubungi
petugas yang menulis resep. Apabila
tidak dapat dihubungi maka petugas
farmasi harus berusaha memastikan
tulisan resep kepada dokter jaga rumah
sakit
5. Penggantian obat karena tidak ada
dalam persediaan / kosong dengan obat
sejenis , harus dengan persetujuan
petugas penulis resep
6. Penulisan resep harus menggunakan
istilah atau daftar singkatan yang telah
ditetapkan oleh rumah sakit dan tidak
boleh menggunakan daftar singkatan
yang dilarang
7. Penulisan resep harus memperhatikan
tiga kemungkinan yaitu : kontraindikasi,
interaksi obat dan reaksi alergi
8. Obat yang diresepkan dengan nama
generik harus sesuai dengan daftar obat
yang ada dalam formularium rumah
sakit.
9. Penulisan resep harus memuat data

26
identifikasi pasien yang akurat
10. Intruksi lisan/verbal atau pertelepon
hanya dapat diberikan dalam keadaan
emergency. Peresepan dan pemesanan
harus disusulkan tertulis sebagai bukti
verifikasi
11. Intruksi lisan/verbal harus melalui
prosedur tulis lengkap, baca ulang dan
konfirmasi oleh penerima telepon
12. Salinan resep/copy resep dapat
diberikan bila dalam resep tertera iter
atau diulang
13. Peresepan harus sesuai dengan catatan
di rekam medis dan dicatat dalam
catatan pemberian obat pasien serta
dilakukan penyelarasan obat dahulu
sebelum menulis resep

ESO (Efek Samping Obat) adalah respon


2 Apa yang terhadap suatu obat yang merugikan dan
dimaksud tidak diinginkan dan yang terjadi pada dosis
dengan ESO
yang biasanya digunakan pada manusia untuk
dan MESO?
Dan pencegahan, diagnosis atau terapi penyakit
bagaimana
alur
pelaporan
Efek yang dirasakan :
MESO?
 Mual
 Muntah
 Merasa Lelah
 Pusing

27
 Mulut kering
 Sakit kepala
 Gatal-gatal
 Nyeri otot

MESO (Monitoring Efek Samping Obat)


adalah kegiatan pemantauan efek samping
obat yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
dengan menggunakan formulir pelaporan
ESO

Alur pelaporan MESO :

1. Tenaga kesehatan yang menemukan


ESO mewawancara pasien yang
mengalami ESO dan mengisi formulir
ESO.
2. Selanjutnya formulir yang telah diisi
diserahkan ke unit farmasi.
3. Ka. Unit Farmasi menyerahkan dan
melaporkan formulir ESO ke PFT.
4. Apoteker farmasi klinik bersama PFT
melakukan pengkajian kejadian ESO
tersebut
5. PFT menyerahkan laporan pengkajian
ke Direktur dan melaporkan ke pusat
MESO nasional

Rekonsiliasi obat adalah proses


3. Apa yang membandingkan instruksi pengobatan
dimaksud dengan obat yang telah di dapat pasien yang
dengan
28
bertujuan untuk mencegah terjadinya
rekonsiliasi medication error seperti obat tidak diberikan,
obat? duplikasi obat, kesalahan dosis atau interaksi
obat

Jenis rekonsiliasi :

1. Pada saat transfer pasien antar unit


keperawatan
2. Pada saat sebelum pasien masuk
rumah sakit

Kebijakan obat yang dibawa pasien dari luar


RSKK adalah :

1. Pasien tidak diizinkan membawa obat


dari luar unit farmasi RSKK
2. Apabila pasien memaksa membawa
obat dari luar rumah sakit maka
harus persetujuan DPJP dan resiko
ditanggung oleh pasien yang
bersangkutan

29

Anda mungkin juga menyukai