VISI
Berkualitas Internasional, Memiliki jaringan Luas, Menjangkau seluruh Masyarakat,
melayani dengan kasih.
Internasional Qualiti, Reach, Scale, Godly Compassioan.
MISI
Pilihan terpercaya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang holistik serta bertaraf
internasional, pendidikan kesehatan dan penelitian
The trusted destination of choice for holistic world class healtcare, health educations and
research.
NILAI
1. Cinta/Love
2. Kasih/Caring
3. Integritas/Integrity
4. Kejujuran/Honesty
5. Kepedulian/Emphaty
6. Belas Kasih/Compassion
7. Profesionalisme/Profesionalism
PRINSIP
1. Bekerja keras sebgai tim yang solid dalam menjalankan Visi dan Misi.
2. Berorientasi pelanggan.
3. Membentuk praktek bisnis terbaik.
4. Menjamin segenap layanan yang tersedia sesuai dengan standar global.
5. Membangun senergi pusat – pusat riset dan pendidikan untuk mengembangkan
metode terkini dan inofatif
Goal 4 Mengurangi Risiko Salah Lokasi, Salah Pasien dan Salah Tindakan Operasi.
1. Tujuan Time Out Site Marking : untuk memastikan lokasi pembedahan yang benar,
prosedur yang benar dan pembedahan pada pasien yang benar (tindakan pemotongan,
pengangkatan, pengubahan atau memasukan alat dianogstik/terapi).
2. Departemen yang terlibat dalan Time Out Site Marking adalah : OT, cath Lab, OPD :
Poli Bedah, Poli Gigi dan Endoscopy.
3. Yang perlu di site marking, atau site marking dilakukan pada :
Organ tubuh yang memiliki dua sisi kiri/kanan.
Organ tubuh yang memiliki banyak struktur misalnya jari – jari tangan dan
kaki.
Organ yang memiliki tingkatan seperti tulang belakan.
Mata dan wajah, ditandai diatas micropore/tape.
Gigi, site marking ditandai pada foto gigi atau dental diagram.
HAK PASIEN
1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertip dan peraturanyang berlaku
di Siloam Hospitals Kupang.
2. Pasien Berhak atas pelayanan yang manusiawi, adilm dan jujur.
3. Pasien berhak memperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan standar
profesi kedokteran/kedokteran gigi tanpa diskriminasi.
4. Pasien berhak memperoleh asuhna keparawatan sesuai dengan standar profesi
keperawatan.
5. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat klinik dan
pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.
6. Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di rumah sakit
(second opinion) terhadap penyakit yang diderita dengan sepengetahuan dokter yang
merawat.
7. Pasien berhak atas privasi dan kerahasiaan penyakit yang di derita termasuk data –
data medisnya.
8. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi penyakit yang diderita, tindakan
medis yang akan dilakukan, kemungkinan yang dapat terjadi sebagai akibat tindakan
tersebut dan tindakan untuk mengatasinya, alternatif terapi lainnya, prognosanya dan
perkiraan biaya pengobatan.
9. Pasien yang menyetujui/memberikan ijin atas tindakan yang akan dilakukan oleh
dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.
10. Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan
mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah
memperoleh informasi jelas tentang penyakitnya.
11. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
12. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang dianutnya selama
itu tidak mengganggu pasien lainnya.
13. Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama proses perawatan.
14. Pasien berhak mengajukan usul, saran dan perbaikan atas pelayanan yang diberikan
Siloam Hospitals Kupang terhadap dirinya.
15. Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril atau spiritual.
KEWAJIBAN PASIEN
1. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tata tertip
SHKP.
2. Pasien berkewajiban untuk mematuhi instruksi dokter dan perawat dalam pengobatan.
3. Pasien berkewajiban memberikan informasi dengan jujur dan selengkapnya tentang
penyakit yang diderita kepada dokter dan perawat dalam pengobatannya.
4. Pasien dan penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan atas jasa
pelayanan yang di berikan oleh SHKP/dokter.
5. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk memenuhi hal – hal yang telah
disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya.
Catatan :
Pasien atau keluarga harus diinformasikan mengenai perkiraan waktu pulang dan
setiap ada perubahan dari perencanaan keperawatan.
Jika pasien menginginkan pulang dari RS, atas keinginan sendiri setelah diberitahukan
mengenai konsekuensi medisnya, pasien atau keluarga harus menandatangani
persetujuan “pulang paksa”
Catatan :
Ketahuilah bagaimana menagani pasien – pasien dengan kebutuhan khusus ini.
Lakukan penilaian dan tangani dengan prosedur yang sesuai.
Catatan :
Semua pengkajian seluruh asesmen pasien harus didokumentasikan dengan lengkap,
jelas terbaca, ditandatangani, dicantumkan tanggal dan jam dalam berkas Rekam
Medik Pasien.
PAIN MANAGEMENT
1. Semua pasien harus dikaji sehubungan dengan rasa nyeri yang dialaminya, pada
saat masuk dan selama dirawat dengan mengunakan Pain Scale Tool.
2. Tanggung jawab anda sebagai petugas kesehatan adalah memastikan bahwa nyeri
sudah ditangani, diawasi dan disokumentaasi.
3. Di RS ini terdapat tim penanganan Nyeri Terpadu dengan anggota tim terdiri dari
dokter ahli Neurologi, Anesthesiologist dan Pain Nurse.
DOKUMENTASI
1. Karyawan harus memahami dokumen – dokumen yang dimiliki.
2. Pastikan setiap dokumen terisi dengan lengkap sesuai dengan ketentuan yang ada
( tanda tangan , tanggal,waktu, dll)
3. Jangan melakukan penghapusan dengan mengunakan cairan penghapus(correction
pen) atau peralatan lain. Kesalahan diperbaiki dengan cara mencoret dan
memberikan paraf disampingnya.
4. Mengenal singkatan – singkatan yang tidak diperbolehkan.
5. Pastikan pada rekan medis pasien mengunakan singkatan – singakatan yang telah
dibakukan oleh RS.
6. Dokumentasikan semua informasi yang didapat agar mudah dalam menelusuri
penelusuran kembali.
7. Pastikan semua informasi pasien dijaga kerahasiaannya.
Hal penting yang harus diketahui oleh seluruh Pimpinan dan Staf SHKP
1. Visi, Misi, Sasaran Mutu SHKP serta penjabarannya dalam pelaksanaan tugas.
2. Struktur Organisasi SHKP serta uraian tugas setiap pimpinan dan staf SHKP.
3. Kebijakan dan Standar Operating Prosedur (SOP) yang berlaku di SHKP
4. Arah, Tujuan, Target dan Sasaran Jangka Pendek, Jangka Menengah dan Jangka
Panjang di SHKP.
5. Fungsi dan peran setiap unit kerja dan setiap individu dalam pencapaian Visi dan
Misi serta Program Kerja setiap departemen.
6. Norma, Etika, Peraturan dan Perundang – undangan, Hospitals by Law yang
berlaku.
PENGENDALIAN INFEKSI
Kewaspadaan standar merupakan praktik kerja rutin yang harus diterapkan kepada
pasien, sejawat, pengunjung dan petugas kesehatan untuk terhindar dari infeksi.
Dengan selalu menerapkan kewaspadaan standar seriap saat bagi semua pasien,
budaya aman akan tercipta dalam rumah sakit dimana resiko penyebaran infeksi dapat
diminimalkan.
Yang harus kita ingat :
1. Standar untuk melawan infeksi nosokomial atau infeksi yang berkaitan dengan
pelayanan di rumah sakit.
2. Petiap pasien memiliki potensi resiko infeksi, oleh sebab itu sangatlah penting
setiap orang melakukan cara yang aman pada saat bekerja.
Catanan :
Semua kejadian baik yang telah terjadi Tau hampir tejadi harus dilaporkan
sesuai dengan peraturan.
Semua tempat obat harus dalam keadaan tertutup apabila tidak digunakan.
Obat yang pengucapnya hampir sama, bentuk dan kemasan hampir sama dan
obat yang beresiko tinggi harus dipisahkan dalam proses peyimpanannya.
Obat – obat narkotika harus ditangani dengan baik dan didokumentasikan
sesuai dengan undang – undang narkotika.
Mendokumentasikan pengunaan obat – obat narkotika khususnya narkotika
injeksi yang disimpan di drug control
Selalu mecatat di buku laporan narkotik, stok obat di awal shift, setiap
mengeluarkan/mengambil, dan memasukan/mengembalikan,dilengkapi
dengan keterangan yang jelas.
Resep obat narkotika harus jelas yang meliputi : stiker pasien, nama dokter
yang memberikan, SIP dokter, tanggal pemakaian, bangsal yang mengunakan,
nama obat, dosis, serta paraf dokter.
INCIDENT REPORT
Suatu istilah/kejadian adalah suatu peristiwa atau keadaan yang mungkin dan dapat
terjadi karena ketidaksegajaan dan atau telah mengakibatkan cedera pada
pasien/pengunjung/karyawan dan atau menimbulkan kerusakan pada alat atau sesuatu
yang menimbulkan pengaduan. Contoh : kesalahan pengobatan, kebakaran, pencurian,
kerusakan alat, dll.
Setiap karyawan harus melaporkan semua kejadian yang terjadi. Informasi ini dapat
membantu dalam mengidentifikasi penyebab dan kekurangan yang dimiliki dan
bertujuan untuk menurunkan resiko dari kesalahan yang sama bila terjadi.
Catanan :
Anda harus melaporkan semua kejadian termasuk yang hampir terjadi
sesegera mungkin agar anda tidak lupa.
Serahkan laporan tersebut ke Quality and Risk Departement.
3. Hausekeeping
Singkirkan barang – barang yang tidak diperlukan dari area kerja anda.
Simpanlah barang – barang di tempat yang telah di tentukan, agar mudah
dalam mengambil kembali.
Bersihkan daerah kerja anda dan peralatan yang telah selesai digunakan.
Pertahankanlah standar yang tinggi dalam kebersihan sesuai dengan SOP
hausekeeping.
Catatan :
o Pastikan semua area dalam keadaan bersih sesuai dengan standar.
o Pastikan semua staf Hausekeeping mengerti mengenai prosedur
pekerjaannya untuk menjaga keamanan diri dan lingkungannya.
o Semua barang dan peralatan disimpan ditempat yang seharusnya,
jangan menyimpan barang – barang terlalu tinggi atau menutupi
sprinkler di langit – langit.
o Semua kabel – kabel tertera dengan baik dan tidak ada yang terlepas.
o Tabung – tabung gas tersimpan dengan aman.
PERALATAN MEDIS
Peralatan medis harus diperiksa secara regular.
Semua peralatan medis harus memiliki label PPM yang mencantumkan waktu
alat tersebut dicek dan jangka waktu pengecekan.
Peralatan yang rusak harus diberi label dan disimpan ditempat tersendiri.