Anda di halaman 1dari 1

“Dimanakah Iman-mu?


RINGKASAN KHOTBAH
Seringkali banyak orang berpikir bahwa menjadi pengikut Tuhan tidak ada pergumulan atau
masalah. Konsep seperti ini muncul oleh karena adanya konsep bahwa Allah adalah Maha
Kuasa dan Maha Baik. maka pengikut-Nya pasti hanya menerima kebaikan semata-
mata. Namun masalahnya adalah konsep baik disini merupakan standar kebaikan menurut
selera manusia, bukan dilihat dari baik menurut Allah. Standar kebaikan menurut Allah sangat
jauh berbeda dengan ukuran dan selera kebaikan menurut manusia. Ketika manusia
diperhadapkan dengan realita dan membenturkan realita tersebut dengan pemahaman kebaikan
dari Allah menurut standar manusia akan menghasilkan kekecewaan yang luar biasa. Mengapa
demikian? Dalam Lukas 8 ini kita akan mempelajari beberapa hal penting:

1. Di dalam ketaatan kepada Tuhan ada pergumulan (Lukas 8:22-23).


Yesus naik kedalam perahu bersama-sama dengan murid-murid serta mengajak mereka
untuk bertolak keseberang, dan mereka taat dan bertolak ke seberang. Dalam ketaatan
demikian (Lukas 8:23), menjelaskan bahwa sekonyong-konyong turunlah taufan kedalam danau,
perahu kemasukan air dan mereka dalam bahaya. Pertanyaannya adalah mengapa ada
taufan ketika Yesus berada bersama-sama mereka? Mengapa mereka berada dalam
bahaya meskipun taat kepada Tuhan Yesus? Apakah Yesus tidak sanggup menghalau taufan
tersebut sebelum murid-murid dan Tuhan Yesus berada dalam bahaya? Jawaban yang jelas
adalah kehadiran Yesus tidak menjamin tidak ada pergumulan, namun didalam kedaulatanNya
Ia mengijinkan hal itu agar murid-murid belajar mengenal Yesus. Lukas 8:25 bagian akhir
menjelaskan bahwa mereka ikut Tuhan Yesus namun mereka tidak mengenal Yesus.
2. Ketika kekuatiran dan ketakutan menjadi besar, iman menjadi kecil. Ketika iman
menjadi besar, kekuatiran dan ketakutan menjadi kecil. Dalam Lukas 8:25 kita dapat melihat
sebuah penekanan bahwa mereka punya iman, namun ketika masalah datang, mereka
meniadakan iman dan mendahulukan ketakutan, kekuatiran dan kebimbangan. Akibatnya
mereka berkesimpulan secara negatif bahwa mereka binasa. Ketika kekuatiran dan ketakutan
menjadi besar, iman menjadi kecil. Ketika iman menjadi besar, kekuatiran dan ketakutan menjadi
kecil. Maka Yesus menegur mereka dan berkata dimanakah imanmu. Ketika masalah datang
mereka harus ingat bahwa mereka punya iman yang dikaruniakan Tuhan bagi mereka, sehingga
iman membawa mereka bersandar dan berpengharapan hanya kepada Allah yang berdaulat
atas hidup mereka.

Melalui perenungan teks ini kita kembali mengintrospeksi diri secara jujur dihadapan Tuhan,
apakah selama ini mengikut Yesus, sudahkah saya memiliki konsep yang benar akan Allah yang
berdaulat atas hidup saya? Dan apakah saya sudah bersandar penuh kepada
Tuhan memalui iman yang dikaruniakan Tuhan kepada saya dan terus taat kepada Tuhan dalam
kondisi apapun? Biarlah hidup kita semakin diubahkan oleh Tuhan melalui pengenalan akan
Tuhan sehingga hidup kita terus memuliakan dan menyenangkan-Nya dalam kondisi
apapun. Tuhan memberkati

Anda mungkin juga menyukai