Anda di halaman 1dari 7

Batuan Beku : batuan yang terbentuk karena pembentukan magma dan lava yang membeku

→ magma adalah batuan cair dan sangat panas yang berada di dalam kerak bumi/perut bumi
→lava adalah magma yang mencapai permukaan bumi

1) Batu Apung

Batu Apung
o Ciri : warna keabu-abuan, berpori-pori, bergelembung, ringan, terapung dalam air
o Cara terbentuk : dari pendinginan magma yang bergelembung-gelembung gas
o Kegunaan : untuk mengamplas atau menghaluskan kayu, di bidang industri digunakan
sebagai bahan pengisi (filler), isolator temperatur tinggi dan lain-lain.

2) Obsidian

Obsidian
o Ciri : hitam, seperti kaca, tidak ada kristal-kristal
o Cara terbentuk : terbentuk dari lava permukaan yang mendingin dengan cepat
o Kegunaan : untuk alat pemotong atau ujung tombak (pada masa purbakala) dan bisa
dijadikan kerajinan

3) Granit

Granit
o Ciri : terdiri atas kristal-kristal kasar, warna putih sampai abu-abu, kadang-kadang jingga,
Batuan ini banyak di temukan di daerah pinggiran pantai dan di pinggiran sungai besar
ataupun di dasar sungai.
o Cara terbentuk : dari pendinginan magma yang terjadi dengan lambat di bawah permukaan
bumi
o Kegunaan : sbg bahan bangunan
Macam-macam Batubara
Batubara adalah bahan bakar fosil yang terbentuk dari tumbuh-tumbuhan yang hidup dan
telah mati sejak 100-400 juta tahun yang lalu. Energi dari batubara yang kita gunakan pada
saat ini berasal dari tumbuh-tumbuhan yang telah menyerap energi dari sinar matahari pada
jutaan tahun yang lalu. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa tumbuhan menyerap energi
dari sinar matahari, mengolahnya menjadi karbohidrat melalui proses fotosintesis.

Reaksi fotosintesis
N CO2 + 2n H2O + energi → 2(CH2O)n + 2n O2

Pada kondisi normal, tumbuhan yang mati akan terurai dan hancur di dalam tanah. Namun
pada pembentukan batubara ratusan juta tahun silam hal ini tidak terjadi. Hal ini dikarenakan
fenimena alam yang terjadi pada saat itu. Berdasarkan penelitian, hutan yang ada di ratusan
juta tahun yang lalu tersebut tertimbun oleh banjir, lumpur, rawa, atau air asam. Sehingga
menyebabkan energi karbohidrat yang terkandung di dalam tanaman tersebut terkunci dan
tidak dapat terurai oleh alam. Selama jutaan tahun, lapisan tanah di atas tanaman-tanaman
hutan tadi akan terus meningkat dan menciptakan tekanan yang sangat besar. Ditambah
dengan panas yang berasal dari dalam bumi, secara perlahan tanaman-tanaman tadi akan
membentuk batubara.

Proses Pembentukan Batubara

Proses pembentukan batubara sangat mempengaruhi kualitas dari batubara itu sendiri.
Semakin padat batubara tersebut akibat tekanan alami yang dialaminya, akan semakin tinggi
kualitasnya. Berdasarkan kualitas inilah batubara lebih lanjut diklasifikasikan menjadi
beberapa jenis yaitu:

 Lignite atau juga dikenal dengan sebutan batubara coklat, adalah


jenis batubara yang paling rendah kualitasnya. Banyak ditambang di
Yunani, Jerman, Polandia, Serbia, Rusia, Amerika Serikat, India,
Australia, dan beberapa bagian negara-negara Eropa. Batubara jenis
ini banyak digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga
uap. Namun karena jenis ini memiliki energi konten rendah dan
kandungan moisture yang tinggi, maka sangat tidak efisien untuk
ditransportasikan ke tempat yang jauh. Untuk itu pembangkit listrik
yang menggunakan batubara jenis ini dibangun di lokasi yang cukup
dekat dengan lokasi penambangannya.
 Sub-bituminous adalah jenis batubara sedang di antara
jenis lignite dan jenis bituminous. Secara fisik memiliki ciri-ciri
berwarna coklat gelap cenderung hitam. Memiliki kandungan
kelembaban yang lebih rendah dari jenis lignitedan cocok digunakan
untuk bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap.
 Bituminous, adalah jenis batubara yang lebih tinggi tingkatan
kualitasnya. Mayoritas berwarna hitam, namun kadang masih ada
yang berwarna coklat tua. Dinamakan bituminous dikarenakan
adanya kandungan bitumen/aspal. Batubara jenis ini memiliki
kandungan karbon sebanyak 60-80%, dan sisanya berupa air, udara,
hidrogen, dan sulfur.
 Anthracite adalah jenis batubara yang paling baik kualitasnya. Jenis
ini memiliki kandungan karbon sebesar 92,1% sampai dengan 98%,
sehingga berwarna hitam mengkilap. Penggunaan
batubara anthracite pada pembangkit listrik tenaga uap, masuk ke
dalam jenis batubara High Grade dan Ultra High Grade. Namun
persediaannya masih sangat terbatas, yaitu sebanyak 1% dari total
penambangan batubara. Negara penghasil batubara ini antara lain
adalah Cina, Rusia, Ukraina, Korea Utara, Vietnam, Inggris,
Australia, dan Amerika Serikat.

Batubara Anthracite
Dampak Positif

1). Terhadap lingkunganmeningkatnya devisa negara dan pendapatan asli daerah serta
menampung tenaga kerja.

2). masyarakat sekitar dapat memperoleh pekerjaan dari pertambangan tersebut.

3). Memasok Kebutuhan Energi.Kegiatan penambangan oleh perusahaan pertambangan


khususnyapenambangan bahan-bahan tambang yang pengunaan akhirnya sebagai sumber
energi secara langsung akan berdampak pada peningkatan dan mpemenuhan permintaan
pasokan energi khususnya didaerah tersebut dan pada daerah lain secara luas.

Dampak negatif

1). Kegiatan penambangan yang terjadi di kawasan hutan dapat merusak ekosistem hutan,
sehingga dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan dalam bentuk pencemaranair, tanah,
dan udara yang disebabkan oleh benda-benda asing sebagai akibat perbuatan manusia,
sehingga mengakibatkan lingkungan tersebut tidak berfungsi seperti semula.

2). Usaha pertambangan dalam waktu yang relatif singkat dapat mengubah bentuk topografi
dan keadaan muka tanah (land impact), sehingga dapat mengubah keseimbangan sistem
ekologi bagi daerah sekitarnya.

3). Pencemaran akibat debu dan asap yang mengotori udara dan air, limbah air, tailing
(ampas buangan) serta buangan tambang yang mengandung zat-zat beracun.

Pengertian dan Gejala Vulkanisme

Squad, setelah mengenal tentang tektonisme, sepertinya sekarang saatnya beralih ke


vulkanisme, nih Squad! Siapa yang sudah mengenal vulkanisme? Squad, vulkanisme adalah
pergerakan magma yang berada di dalam perut bumi. Magma tersebut berbentuk cair dan
berpijar. Magma tersebut bergerak naik ke permukaan bumi melalui diatrema, yaitu saluran
yang mirip pipa. Jika sudah sampai di permukaan bumi, magma berubah
nama, lho! Hayo tebak, namanya jadi apa? Yap, betul banget, namanya berubah menjadi
lahar, Squad. Sekarang, yuk kita simak, apa saja sihyang harus kamu ketahui tentang
vulkanisme! Kuy, keep scrolling ya.

Squad, tahukah kamu, peristiwa vulkanisme bisa membentuk kulit bumi menjadi
cekungan, lho! Cekungan tersebut berfungsi sebagai mangkuk penampung lava, yang
kemudian kita sebut sebagai kawah. Kawah yang sangat luas tetapi tidak terdapat di puncak
gunung disebut dengan kaldera.

Gejala-Gejala Vulkanisme

Squad, dalam setiap peristiwa vulkanisme atau letusan gunung api, selalu ada materi-materi
dari dalam bumi yang turut keluar. Materi-metari tersebut bisa berupa materi cair yang
berupa lava atau materi padat yang disebut bahan piroklastika. Bahan piroklastika itu sendiri
terdiri dari batu-batu besar atau bom, batu-batu kecil atau lapili, kerikil, pasir, dan abu
vulkanis.

Gejala Awal Vulkanisme

Squad, kira-kira apa saja ya, yang termasuk ke dalam gejala awal vulkanisme? Nah, berikut
adalah tanda-tanda gejala awal vulkanisme:

Gejala-Gejala Post Vulkanis

Squad, di sekitar gunung api yang sudah tidak aktif atau sedang beristirahat ternyata ada
gejala-gejala alami yang disebut sebagai gejala post vulkanis.
3 Tipe Gunung Api

Squad, jika membicarakan tentang vulkanisme, tentu saja kita harus membicarakan tentang
gunung api juga. Ada 3 tipe gunung api lho, Squad! Keberagaman tipe gunung api tersebut
terjadi karena adanya lipatan dan penumpukan kulit bumi. Kira-kira, apa saja ya ketiga tipe
gunung api tersebut? Kuy kita cek!

A. Gunung Api Kerucut

Sesuai namanya, gunung api kerucut atau gunung api strato memiliki bentuk seperti
kerucut lho, Squad. Jenis gunung api ini merupakan yang paling banyak ada di permukaan
bumi. Gunung api kerucut terjadi karena adanya erupsi efusif (lelehan magma) dan erupsi
eksplosif (letusan magma). Gunung api kerucut juga paling banyak terdapat di Indonesia.
Contohnya Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.

Gunung Merapi (Sumber: Hipwee.com)


B. Gunung Api Perisai

Kenapa ya, gunung api perisai diberi nama demikian? Nah, ternyata gunung api perisai
dinamakan demikian karena memiliki lereng yang landai seperti perisai. Faktor yang
melatarbelakangi terbentuknya gunung api perisai adalah lava cair yang membeku karena
adanya lava cair yang membeku. Proses pembekuan lava cair ini terjadi karena adanya erupsi
effusif. Lelehan tersebut kemudian membentuk badan gunung. Contoh gunung api perisai
adalah Gunung Maona Loa, Kilauea yang terletak di Kepulauan Hawaii.

Gunung Maona Loa, Kilauea, Kepulauan Hawaii (Sumber: emaze.com)

Gunung Api Corong

Gunung api corong disebut juga dengan gunung api maar. Gunung api corong ini terbentuk
karena letusan kuat yang kemudian membentuk timbunan eflata. Timbunan eflata ini
berbentuk seperti corong. Lereng gunung api corong tidak terlalu curam dan memiliki
kepundan, yaitu bagian tengah yang kedap air. Contohnya antara lain Danau Klakah di
Gunung Lamongan.

EPIROGENETIK DAN OROGENETIK

Tektonisme atau tenaga tektonik adalah tenaga geologi yang berasal dari dalam bumi dengan
arah vertikal atau horizontal yang mengakibatkan perubahan letak lapisan batuan yang
membentuk permukaan bumi. Proses ini menghasilkan lipatan dan patahan, baik dalam
ukuran besar maupun ukuran kecil. Gerakan tektonisme juga disebut dengan istilah dislokasi.
Berdasarkan kecepatan gerak dan luas daerahnya, tektonisme dibedakan menjadi dua yaitu
gerak epirogenetik dan orogenetik.

1) Gerak Epirogenetik
Gerak epirogenetik (gerak pembentuk kontinen atau benua) adalah gerakan yang
mengakibatkan turun naiknya lapisan kulit bumi yang relatif lambat dan berlangsung lama di
suatu daerah yang luas. Gerak epirogenetik dibedakan menjadi dua yaitu epirogenetik positif
dan epirogenetik negatif.
a) Epirogenetik positif yaitu gerak penurunan suatu daratan, sehingga kelihatannya
permukaan air laut naik.
b) Epirogenetik negatif yaitu gerak naiknya suatu daratan, sehingga kelihatannya permukaan
air laut turun.

2) Gerak Orogenetik
Gerak orogenetik adalah gerakan kulit bumi yang lebih cepat dan mencakup wilayah yang
lebih sempit. Proses ini dapat menghasilkan pegunungan lipatan dan pegunungan patahan.
a) Lipatan (Fold)
Lipatan adalah suatu ketampakan yang diakibatkan oleh tekanan horizontal dan tekanan
vertikal pada kulit bumi yang sifatnya elastis. Pada lipatan terdapat bagian yang turun
dinamakan sinklinal dan yang terangkat dinamakan antiklinal.
b) Patahan/Sesar (Faoult)
Patahan adalah kulit bumi yang patah atau retak karena adanya pengaruh tenaga horizontal
atau tenaga vertikal pada kulit bumi yang tidak elastis. Bidang yang mengalami keretakan
atau patahnya kulit bumi disebut bidang patahan. Bidang patahan yang telah mengalami
pergeseran disebut faoult atau sesar. Pergeseran tersebut terjadi secara vertikal atau
horizontal.
Macam-macam sesar berdasarkan arah geraknya adalah sebagai berikut.
(1) Sesar Naik dan Sesar Turun
Bidang patahan yang atap sesarnya bergeser turun terhadap alas sesar disebut sesar turun,
sedangkan yang atap sesarnya seakan-akan bergerak ke atas disebut sesar naik. Sesar naik
disebut sesar sungkup apabila jarak pergeserannya sampai beberapa km dan bagian yang satu
menutup bagian yang lain. Contoh sesar di Indonesia adalah sistem patahan di Bukit Barisan
(dari Sumatra Utara sampai ke Teluk Semangko di Sumatra Selatan). Daerah patahan ini
dikenal dengan nama zone patahan Semangko.
(2) Graben dan Horst
Graben/slenk adalah sebuah jalur batuan yang terletak di antara dua bidang sesar yang hampir
sejajar, sempit, dan panjang. Bagian yang meninggi atau muncul terhadap daerah sekitarnya
disebut horst. Step faulting ialah sesar bentuk tangga. Sebuah pegunungan yang mengandung
banyak patahan disebut kompleks pegunungan patahan.
(3) Sesar Mendatar
Sesar mendatar adalah sesar yang tegak lurus dan bergeser secara horizontal walaupun ada
sedikit gerak vertikal. Sesar jenis ini umumnya ditemui di daerah-daerah yang mengalami
perlipatan dan pensesaran naik.
Sesar mendatar yang ukurannya besar terdapat di San Andreas (California), Filipina, dan
Taiwan. Di Indonesia, sesar mendatar terdapat dalam lapisan neogen muda di daerah
Kefamenanu, Timor.

Anda mungkin juga menyukai