15 pokja yang harus dihafalkan dan dipahami. Dalam pembahasan yang lebih rinci dari
masing-masing pokja, mulai daripokja 1 (SKP) sampai dengan pokja 15 (MFK).
Dengan harapan para staf danpimpinan kapus mampu melaksanakan pelayanan
sesuai standar akreditasi. Keselamatan pasien adalah unsur yang paling penting dalam
pelayanan kesehatan,oleh karena itu SKP merupakan salah satu bab DASAR dalam penilaian
akreditasiselain HPK, PPK dan PMKP. Cara Melaksanakan dan Menerapkan SKP di
puskesmas :Harus diingat bahwa SKP ada 6 sasaran, antara lain :
I. KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN : Penting mengingat nama dan identitas pasien yg lain
adalah wajib. Oleh karena itu:
3. Pada gelang pasien tertera minimal duaidentitas,yaitu nama dan nomorRM. Identitas
tidak bolehmenggunakan nomorkamar atau lokasi pasien.
II. PENINGKATAN KOMUNIKASI EFEKTIF : Komunikasi efektif yang tepat waktu, akurat,
lengkap, jelas, dan yang dipahami oleh resipien/penerima akan mengurangi kesalahan,
dan menghasilkan peningkatan keselamatan pasien. Komunikasi dapat secara elektronik,
lisan, atau tertulis.Komunikasi yang paling mudah mengalami kesalahan adalah
perintah diberikan secara lisan dan yang diberikan melalui telpon. Komunikasi lain yang
mudah terjadi kesalahan adalah pelaporan kembali hasil pemeriksaan klinis, seperti
laboratorium klinis menelpon unit pelayanan untuk melaporkan hasil pemeriksaan segera /cito.
Untuk itu setiap petugas wajib :
2. Perintah lisan dan yangmelalui telepon ataupun hasil pemeriksaan dituliskan secara
lengkap oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan tersebut.3. Perintah lisan dan
melaluitelpon atau hasil pemeriksaan secara lengkap dibacakan kembali oleh
penerima perintah atau hasil pemeriksaan tersebut. 4. Perintah atau hasil
pemeriksaan dikonfirmasi oleh individu yang memberi perintah atau hasil
pemeriksaan tersebut
1. Elektrolit pekat(KCl 7.46%, Meylon8.4%, MgSO4 20%, NaCl3%) tidak disimpan dalam
unit pasien kecuali dibutuhkan secara klinis,dan tindakan dilakukan untuk mencegah
penggunaan yang tidak seharusnya pada area yang diijinkan sesuai kebijakan.
2. Elektrolit pekat yang disimpan dalam unit perawatan pasien memiliki label yang jelas dan
disimpan di tempat dengan akses terbatas.
Tips :
3. Pastikan pengeceran dan pencampuran obat dilakukan oleh orang yang kompeten.
4. Pisahkan atauberi jarak penyimpanan obat dengan kategori LASA (Look Alike
SoundAlike).
5. Tidak menyimpan obat kategori kewaspadaan tinggi dimeja dekat pasien tanpa
pengawasan.
1. Menggunakan tanda yang mudah dikenali untuk identifikasilokasi operasi dan mengikut
sertakan pasien dalam proses penandaan.
2. Menggunakan checklist atau proses lain untuk verifikasi lokasiyang tepat, prosedur yang
tepat, dan pasien yang tepat sebelum operasi, dan seluruh dokumen serta peralatan
yang dibutuhkan tersedia, benar dan berfungsi.
3. Seluruh tim operasi membuat dan mendokumentasikan prosedur time out sesaat
sebelum prosedur operasi dimulai.Tandai lokasi operasi (Marking), terutama :
d. Gunakan tanda yang tidak ambigu (contoh : tanda “X” merupakan tanda yang ambigu)
Cair dan gosokkan pada tangan dengan urutan TEPUNG SELACIPUPUT sbb :
1. Telapak tangan;gosok kedua telapak tangan
2. Punggungtangan; gosok punggung dan sela-sela jari sisi luar tangan kiri dan sebaliknya
5. Putar; gosok ibujari tangan kiri danberputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan sebaliknya
6. Putar; rapatkan ujung jari tangan kanan dan gosokkan pada telapak tangan kiri
dengan cara memutar mutar terbalik arah jarum jam, lakukan pada ujung jari tangan
sebaliknya.- Ambil kertas tissue atau kain lap disposable, keringkan kedua tangan-
Tutup kran dengan siku atau bekas kertas tissue yang masih di tangan.
2. Laporkan padaataan atas temuan risiko fasilitas yang dapat menyebabkan pasien
cidera
1. Telusur pasien
3. Observasi lingkungan
4. Penelitian dokumen 1. Telusur Pasien 1. Surveior menetapkan Pasien yang akan ditelusuri
2. WAWANCARA PASIEN( TP= Tercapai Penuh, TS= Tercapai Sebagian, TT=Tak Tercapai,
TDD Tak Dapat Diterapkan, Ket = Keterangan )
Tabel Evaluasi:
1. Saat pemasangan gelang pasien apakah petugas menjelaskan manfaat gelang pasien
3. Apakah dokter menjelaskan tentang perencanaan tindakan medis/ operasi kepada anda
(khusus pasien operasi)
5.Apakah dokter meminta persetujuan anda secara tertulis sebelum melakukan operasi
6. Apakah anda di tanya ulang nama dan tgl lahir sebelum dioperas
9. Apakah anda diberitahu kalau butuh bantuan segera menekan tombol panggilan perawat
10. Apakah perwat segera datang kalau ada panggilan dari Perawat Dr Petugas Laboratorium,
Gizi dll
2. Apa manfaat gelang pasien, jelaskan kapan saatsaat anda menanyakan identitas pasien,
Prwt Dr
(Tabel)
FASILITAS
4 .TELUSUR DOKUMEN L: Lengkap (90 sd 100 %). S: sebagian (50-89 %)T: Tak ada
dokumen (0-49%)
1 Tersedia kebijakan dan prosedur yang mengarahkan pelaksanaan identifikasi pasien yang
konsisten pada semuasituasi dan lokasi termasuk pasien tak dikenal
2 Kebijakan tentang identifikasi pasien dengan menggunakan dua identitas pasien, (tidak boleh
menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien)
3 Kebijakan tentang identifikasi pasien sebelum pemberian obat,darah, atau produk darah dan
tindakan / prosedur.
4 Kebijakan tentang identifikasi pasien sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk
pemeriksaan klinis
5. Pasien rawat inap, rawat intensif, memakai gelang untuk identifikasi pasien dengan
mencantumkan Nama lengkap (dua nama), No RM dan tanggal lahir
2. Tersedia bukti bahwa perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atau hasil
pemeriksaan dituliskan secara lengkap oleh penerima perintah
3. Tersedia bukti bahwa perintah lengkap lisan melalui telepon,hasil pemeriksaan ditulis dan
dibacakan kembali secara lengkap oleh penerima perintah, serta dilakukan konfirmasi ulang
(write back and read back, repeat back).
5. Tersedia SPO komunikasi pada saat serah terima antar shift jaga antara perawat dengan
perawat, antara perawat dengan dokter dan antara dokter dengan dokter.
7. Tersedia SPO komunikasi penyampaian hasil pemeriksaan yang mempunyai nilai kritis dan
daftar hasil pemeriksaan penunjang yang kritis mis lab, radiologi, PA, 7 Tersedia bukti
pelaksanaan SPO komunikasi penyampaian hasil pemeriksaan yang mempunyai nilai kritis.
2. Tersedia bukti bahwa elektrolit konsentrat tidak disimpan di unit pelayanan pasien
3. Tersedia bukti bahwa elektrolit konsentrat bila disimpan di unit pelayanan pasien diberi
label yang jelas, dan disimpan pada area yang dibatasi ketat (restricted) mis ICU, IGD
atau OK
4. Tersedia kebijakan/prosedur pemberian obat dengan benar ( benar orang, benar dosis,
benar cara, benar waktu ,benar obat)
5. Tersedia bukti pelaksanaan kebijakan/ prosedur pemberian obat dengan benar ( benar
orang, benar dosis, benar cara, benar waktu ,benar obat )6Tersedia daftar obat yang
perlu diwaspadai / high alert ditempatkan di apotek, gudang obat, nurse station,ruang
dokter
1 Tersedia Kebijakan dan prosedur di kamar operasi yang dikembangkan guna mendukung
keseragaman proses untuk memastikan : tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien,
termasuk prosedur medis dan tindakan pengobatan gigi / dental yang dilaksanakan di luar
kamar operasi
2 Tersedia bukti penandaan yang jelas dan dapat dimengerti untuk identifikasi lokasi operasi
dan melibatkan pasien di dalam proses penandaan, tanda diberikan oleh dokter yang mau
melakukan operasi, dan tidak mudah luntur
3 Tersedia surgical patient safety checklist dari WHO 2nd Ed 2009, (atau yang telah
disesuaikan dg situasi kondisi RS) untuk memverifikasi sebelum induksi anestesi , sebelum
insisi, dan sebelum meninggalkan kamar operasi
4 Tersedia bukti pelaksanaan surgical patient safety checklist untuk mencegah tertinggalnya
benda asing pada tubuh pasien saat operasi, serta tiga tepat yaitu tepat orang tepat prosedur
dan tepat lokasi
3 Tersedia bukti pemahaman dan pelaksanaan secara konsisten kepatuhan cuci tangan
(five moment hand hygine)
5 Tersedia data survei kepatuhan melaksanakan handwash/ handsrub setiap 6 bulan sekali
3. Tersedia bukti bahwa langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko pasien cedera
akibat jatuh bagi pasien yang pada hasil asesmen dianggap berisiko jatuh (mulai
dari penandaan pada pasien yang dianggap berisiko jatuh, sampai pada langkah langkah
pencegahannya )
Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas
Kampung Sawah