NOMOR :
/SK/DIRUT/II/2014
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
BAGIAN SEKRETARIAT
RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU
Menimbang
Mengingat
Menetapkan
Kesatu
:
: KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RS MARDI RAHAYU TENTANG
PEDOMAN
PENGORGANISASIAN
BAGIAN
SEKRETARIAT
RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU.
Kedua
Ketiga
Pedorg/SKR/03/Rev.00
Pedorg/SKR/03/Rev.00
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU
NOMOR:
:
/SK/DIRUT/II/2014
TANGGAL : 3 Febuari 2014
BAB I
PENDAHULUAN
Sebuah organisasi didirikan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Semua bagian yang
ada di dalam organisasi akan diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan sebuah
organisasi haruslah menjadi tujuan bersama walaupun orang orang yang terlibat di
dalamnya masing masing mempunyai tujuan pribadi.
Demikian pula halnya dengan sebuah rumah sakit. Rumah sakit didirikan adalah
dalam rangka pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Oleh sebab itu dalam
penyelenggaraannya dibutuhkan tata kelola yang jelas sehingga semua bagian yang
terlibat di dalamnya memberikan kontribusi bagi tercapainya tujuan itu.
Untuk memberikan pelayanan kesehatan masyarakat dengan baik, Rumah Sakit Mardi
Rahayu Kudus dan seluruh bagian bagiannya memerlukan tata kelola yang jelas.
Dengan tata kelola yang jelas diharapkan semua orang yang terlibat mampu memahami
dan mengerjakan tugas dengan baik. Salah satu hal yang dilakukan dalam rangka
pengelolaan itu maka dibuat pedoman pengorganisasian.
Sebagai salah satu unit kerja Rumah Sakit Mardi Rahayu maka bagian Sekretariat
membuat Pedoman Pengorganisasian Sekretariat untuk menjadi acuan petugas bagian
Sekretariat agar mampu memahami tata kelola pengorganisasian Rumah Sakit Mardi
Rahayu dan mampu mengerjakan tugas tugas yang diberikan dengan efektif dan efisien.
Tujuan Pedoman Pengorganisasian ini dibuat adalah sebagai acuan bagi staff
Sekretariat dalam memahami tata kelola pengorganisasian Rumah Sakit Mardi Rahayu
sehingga mampu mengerjakan tugas tugas yang diberikan secara efektif dan efisien.
Pedorg/SKR/03/Rev.00
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU
A; SEJARAH RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU
Ketika sarana dan fasilitas maupun tenaga kesehatan di Kudus dan sekitarnya masih
sangat minim dan jauh dari memadai. Beberapa aktivis dan tokoh GKMI Kudus seperti
Liem Wie Tan/Daud Darmawan Karunia, Lie Tjwan Tjioe, Lie Djie Ie, Kwik Tjhiang
Ien/Indarto Kirana, Pdt. Sudarsohadi dan beberapa orang rekan lainnya, terinspirasi kisah
Orang Samaria yang Murah Hati (Lukas 10:25-37), terpanggil dan terbeban untuk
menolong sesama, khususnya di bidang kesehatan. Mereka kemudian Menghubungi
Yayayan Kesehatan Kristen Sekitar Muria/YKKSM, pengelola RS Kristen Tayu. YKKSM
bersedia membantu dan disetujui untuk didirikan YKKSM Cabang Kudus yang akan
mengelola sebuah Balai Pengobatan yang bekerja secara otonom, terpisah dari induknya.
Lokasi yang dipilih untuk Balai Pengobatan tersebut adalah sebuah bangunan yang
terletak di sebelah selatan gedung gereja GKMI Kudus saat ini, tepatnya di Jl. KH Wahid
Hasyim 76-78, Kradenan/Panjunan, Kudus, Tanggal 10 Juni 1964 Balai Pengobatan
tersebut resmi dibuka.
Pengurus pertama YKKSM Cabang Kudus adalah Pdt.Sudarsohadi (Ketua), Lie
Tjwan Tjioe/Lewi Atmaja (Wakil Ketua), Tomas Harsono (Penulis) dan Kwa Siong
Poen/Petrus Sulistija Kusuma (Bendahara). Sebagai Dokter adalah dr. Lauw Fong Siang.
Dalam perkembangannya, diputuskan bahwa sudah saatnya Yayasan berdiri sendiri.
Melalui Akta Notaris RM Poerbokoesoemo (Wakil Notaris dari Kantor Notaris Ny. S.R.
Widarso, SH Kudus) No. 7 tanggal 16 Nopember 1967 berdirilah Yayasan Kesehatan
Kristen (YKK) Kudus.
Balai Pengobatan makin berkembang dan didorong oleh visi yang kuat maka mulai
direncanakan untuk mendirikan sebuah RS. Sebagai langkah awal dibelilah sebidang
tanah di Desa Jati Wetan Kudus yang kemudian di atasnya dibangun sebuah RS
sederhana, hanya melayani pasien rawat inap untuk ibu melahirkan dan anak-anak dengan
kapasitas 25 tempat tidur. Peresmian RS ini dilakukan pada tanggal 29 Januari 1969
dengan nama RS Mardi Rahayu. Mardi artinya: tempat berusaha, berupaya, sedangkan
Rahayu artinya: selamat/sejahtera. Jadi Mardi Rahayu berarti suatu tempat untuk
mengusahakan keselamatan/ kesejahteraan. Sebagai dokternya pada waktu itu adalah dr.
Lauw Fong Siang (sekaligus pimpinan), dr. Adi Suhadi, dan dr. Wanda (dokter misionaris
dari Jerman).
Sejarah RS Mardi Rahayu tidak lepas dari peran para misionaris yang melayani dalam
bidang kesehatan dari organisasi misi DIHU Deutsche Initiativ Hilfe in Ueberseedengan cabangnya Christustrger dari Jerman. Mereka adalah Dr. Wanda Helena
Brzezina, Zr.Margrit Hongler dan Zr. Waltraut, kemudian disusul Zr. Gerda dan Zr. Lydia
serta yang terakhir adalah Dr.Elisabeth Bartolomaeus, Zr. Gisela Waserer dan Zr. Heidi
(purna tugas pada bulan April tahun 2009).
Pedorg/SKR/03/Rev.00
Tahun 1974 YKK Kudus mendapat bantuan senilai Rp 24.000.000,00 yang digunakan
untuk memperluas RS hingga menjadi 100 tempat tidur. Peresmian gedung baru ini
dilakukan pada tanggal 17 Desember 1974 dan sejak itulah digunakan nama RS Umum
Mardi Rahayu, sebagai Pimpinan RS adalah dr. Basuki Wibowo (purna tugas tanggal 31
Juli 2007).
Sehubungan dengan terbitnya Undang-Undang nomor 16 tahun 2001 tentang:
Yayasan dan Undang-Undang nomor 28 tahun 2004 tentang: Perubahan atas UU No.
16 tahun 2001 maka Pengurus YKK Kudus dan Majelis Jemaat GKMI Kudus telah
melakukan penyesuaian Anggaran Dasar YKK Kudus dan mendaftarkan YKK Kudus
dengan nama baru: Yayasan Kristen Kesejahteraan Mardi Rahayu (YKKMR) pada
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan telah dicatat dalam
daftar Yayasan dengan nomor : C-HT.01.09-499 tanggal 28 September 2007.
Tanggal 1 Agustus 2007 sampai dengan 31 Desember 2009 RS Mardi Rahayu
dipimpin oleh dr. Febiana Utama, M. Kes (purna tugas Desember 2009). Selanjutnya
mulai Tanggal 01 Januari 2010 sampai sekarang dipimpin oleh dr.Khrisna Nugraha
Widjaja.
Perkembangan fisik RS Mardi Rahayu selanjutnya adalah pada tahun 1984 dengan
pembangunan ruang perawatan Imanuel dengan kapasitas 145 tempat tidur. Tahun
1989, pembangunan Asrama Perawat Wisma Kasih Yesus. Tahun 1991, dibangun ruang
perawatan Bethesda dan Betani sehingga kapasitas tempat tidur menjadi 202. Tahun
1994, dilakukan pembangunan Unit Gizi. Tahun 1995, dilakukan pembangunan ruang
perawatan Kana, sehingga menjadi 243 tempat tidur. Tahun 1996, pembentukan
Instalasi Bedah Sentral dan ICU. Tahun 1997, dilakukan peresmian Gedung Kapel dan
Radiologi. Tahun 1998, dilakukan peresmian ruang Eva, sehingga menjadi 270 tempat
tidur. Tahun 2001, dilakukan peresmian Bagian Laundry. Tahun 2001-2004, dilakukan
pembangunan ruang perawatan tiga lantai Maranatha, sehingga kapasitas tempat tidur
menjadi 360. Tahun 2002, dilakukan pembangunan IPAL. Tanggal 16 September 2006,
diresmikan gedung rawat jalan Anugerah, sebagai pengembangan gedung rawat jalan
lama. Tanggal 25 Oktober 2007, dilakukan peresmian Unit Stroke, sehingga kapasitas
menjadi 376 tempat tidur. Tahun 2008, dilakukan renovasi Ruang Radiologi dan MRI.
Pada tahun 2009, dilakukan peresmian ruang Medical Check Up dan Echocardiography.
Tahun 2013 RS Mardi Rahayu melengkapi peralatan Radiologi berupa MSCT 128 Slices.
Perkembangan SDM sampai saat ini, jumlah tenaga medis 91 orang, terdiri dari: 21
dokter spesialis penuh waktu (3 orang spesialis bedah, 4 orang spesialis penyakit dalam, 3
orang spesialis anak, 2 orang spesialis obstetri & ginekologi, 3 orang spesialis radiologi, 1
orang spesialis saraf, 2 orang spesialis anestesi, 1 orang spesialis bedah saraf, 1 orang
spesialis Patologi Klinik dan 1 orang Spesialis Mata), 2 orang psikolog penuh waktu, 20
orang dokter umum penuh waktu, 4 dokter gigi (3 orang penuh waktu, 1 orang paruh
waktu), 37 dokter spesialis paruh waktu dan 1 orang dokter spesialis konsultan paruh
waktu. Jumlah tenaga medis 529 orang, terdiri dari 437 perawat (Ners, S1 Keperawatan,
Pedorg/SKR/03/Rev.00
DIV Keperawatan, Akper, SPK, PKC, PP), 49 bidan (DIV Kebidanan, Akbid, Bidan), 98
paramedis non perawat (Akfar, AAK, Atro, AkFis,AKZI, APIKES, Sanitasi, ATEM, AA)
dan 7 Apoteker. Sedangkan jumlah tenaga non medis : 477 orang, sehingga total tenaga
seluruhnya 1.120 orang.
B. SEJARAH KEPEMIMPINAN
Tahun 1969 1974
: Dr. Lauw Fong Siang
Tahun 1974 2007
: Dr. Basuki Wibowo, MARS
Tahun 2007 2009
: Dr. Febiana Utama, M. Kes.
Tahun 2010 sekarang
: Dr. Khrisna Nugraha Widjaja
C. RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU SAAT INI
Rumah Sakit Mardi Rahayu terletak di Jalan AKBP R. Agil Kusumadya 110 Kudus
dengan luas tanah 40.000 m2 dan luas bangunan 30.000 m2, memiliki 376 tempat tidur
yang terdiri dari 21 tempat tidur di Ruang VIP, 22 tempat tidur di Ruang Utama A, 40
tempat tidur di Ruang Utama B, 56 tempat tidur di Klas I, 103 tempat tidur di Klas II, dan
102 tempat tidur di Klas III, 15 tempat tidur di Ruang ICU, 10 tempat tidur di Ruang
Peristi, dan 7 tempat tidur di Ruang HDN.
Dasar operasional Rumah Sakit Mardi Rahayu adalah Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia nomor : HK.07.06/III/430/09 tanggal : 16 Februari 2009 Tentang :
Pemberian Izin Penyelenggaraan Perpanjangan ( IV ) kepada Yayasan Kristen
Kesejahteraan Mardi Rahayu. Rumah Sakit Mardi Rahayu adalah rumah sakit dengan
klasifikasi Kelas
B dengan Keputusan Menteri Kesehatan nomor :
760/MENKES/SK/VI/2010 tanggal : 24 Juni 2010 Tentang : Penetapan Kelas Rumah
Sakit Mardi Rahayu Kudus sebagai Rumah Sakit Umum dengan Klasifikasi Kelas B.
RS Mardi Rahayu telah lulus Akreditasi Rumah Sakit :
1; 5 Bidang Pelayanan dengan sertifikat kelulusan Akreditasi Penuh untuk periode
15 April 1998 15 April 2001.
2; 12 Bidang Pelayanan dengan sertifikat kelulusan Akreditasi Penuh Tingkat Lanjut
untuk periode 14 Agustus 2002 14 Agustus 2005.
3; 16 Bidang Pelayanan dengan sertifikat kelulusan Akreditasi Penuh Tingkat Lengkap
untuk periode : 18 September 2006 18 September 2009.
4; 16 Bidang Pelayanan dengan sertifikat kelulusan Akreditasi Penuh Tingkat Lengkap
untuk periode : 11 Nopember 2010 11 Nopember 2013.
5; Saat ini Rumah Sakit Mardi Rahayu sedang mempersiapkan diri untuk akreditasi versi
2012.
Pedorg/SKR/03/Rev.00
BAB III
6
Pedorg/SKR/03/Rev.00
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
Pedorg/SKR/03/Rev.00
Staf Sekretariat
Sri Kurniawati
Pedorg/SKR/03/Rev.00
10
BAB V
URAIAN JABATAN
A; KEPALA BAGIAN SEKRETARIAT
1. Nama Jabatan
: Kepala Bagian Sekretariat
2.
Pengertian
3.
Syarat Jabatan
A; Formal
1; S1 / D3
B; Non Formal
1; Pengalaman kerja di bidang Sekretaris
minimal 2 tahun.
2; Mampu bekerja sama dengan orang lain
3; Mempunyai jiwa kepemimpinan
4; Kompeten dalam melaksanakan tugasnya
5; Bertanggung jawab atas segala tugas dan
kewajibannya
6; Loyalitas dan dedikasi yang tinggi
7; Disiplin kerja yang tinggi
8; Sehat jasmani dan rohani
4.
Tanggung Jawab
5.
Uraian Tugas
Pedorg/SKR/03/Rev.00
12
D;
6.
Wewenang
:
1; Menegur karyawan yang melakukan pelanggaran
atau bekerja tidak sesuai prosedur.
2; Memberi sanksi kepada staf yang melakukan
pelanggaran.
3; Menyelesaikan dan mengambil keputusan
terhadap masalah yang terjadi di bagian
Sekretariat.
7.
Hak
Pedorg/SKR/03/Rev.00
1; Memberikan
peningkatan
Sekretariat.
13
atas
prestasi
14
7;
Wewenang
sesuai
Hak
tanggung
BAB VI
TATA HUBUNGAN KERJA
A; TATA HUBUNGAN KERJA BAGIAN SEKRETARIAT
Tata hubungan kerja bagian Sekretariat dengan bagian bagian di Rumah Sakit Mardi
Rahayu adalah sebagai berikut :
1; Direksi
a; Melayani dalam hal komunikasi surat menyurat;
b; Pengonsepan surat dan pembuatan surat;
c; Permintaan tanda tangan kepada Direktur Utama;
d; Menyiapkan rapat Direksi dan Manajer setiap bulan sebagai notulis.
2; Bagian Perawatan
a; Pelimpahan surat-surat yang berhubungan dengan bagian Perawatan;
b; Melayani permintaan surat keterangan untuk pasien maupun keluarga pasien;
c; Pengiriman surat balasan rujukan pasien.
3; Bagian EDP
Pedorg/SKR/03/Rev.00
15
Pedorg/SKR/03/Rev.00
16
SPI
Pelayanan Medis
EDP
Perawatan
Kerohanian
Penunjang Medis
Rekam Medis
INTERN
Sekretarariat
Direktur
Utama
Pedorg/SKR/03/Rev.00
Sekretariat
17
UPU
Keuangan
BAB VII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI
A; KUALIFIKASI PERSONIL BAGIAN SEKRETARIAT
Pendidikan Non
Nama Jabatan Pendidikan Masa
Formal Kerja
Formal/Sertifikasi
Kepala
BagianMin. D3/S1 2 thn
D3 Sekretaris
Sekretariat
Staf Sekretariat Min. SMU
2 thn
SMA
Jumlah
Tenaga Yang
Dibutuhkan
1 orang
1 orang
2 orang
2;
ADMINISTRASI
FAKTOR
KETERANGAN
Hari Kerja
312
Hari/tahun
Cuti Tahunan
12
Hari/tahun
Hari/tahun
14
Hari/tahun
Ketidakhadiran Kerja
Hari/tahun
Waktu Efektif
Jam/hari
284
Hari kerja/tahun
1.988
Jam/tahun
119.280
Menit/tahun
Pedorg/SKR/03/Rev.00
18
Unit Kerja
Sekretariat
3;
1.
4;
KATEGORI
KEGIATAN
KEGIATAN
POKOK
RATARATA
WAKTU
5
STANDAR
BEBAN
KERJA
397.6
10
198.8
360
5.522
30
66.266
60
33.133
60
33.133
60
33.133
30
66.266
397.6
10
198.8
Pedorg/SKR/03/Rev.00
19
Standar Kelonggaran
No.
Kategori
Faktor
Rata-Rata Waktu
Standar
Kelonggaran
Kelonggaran
Staf Sekretariat Makan siang
30 menit/hari
0,078
3 jam/minggu
Kamar kecil
15 menit/hari
0.039
1,5 jam/minggu
Jumlah
0,117
1.
5;
a;
1.
b;
Staf Sekretariat
Kuantitas
Kegiatan Per
Tahun
2145
6119
6619
6619
4
3238
94
76
8264
Kebutuhan Sekretariat
Rumus perhitungan kebutuhan Sekretariat adalah sebagai berikut :
Kebutuhan Sekretariat= Kuantitas Kegiatan Pokok+ Standar Kelonggaran
Standar Beban Kerja
No
1.
Pedorg/SKR/03/Rev.00
Kategori
Perhitungan
Standar
Kelonggaran
0,117
Jumlah
Tenaga
1,687
Informasi lisan
Iklan.
Lembaga lembaga pendidikan
Berkas berkas pelamar yang datang sendiri.
21
2; Seleksi Khusus
a; Sedangkan bentuk tes khusus yang dilakukan bagi semua calon karyawan di setiap
unit kerja terdiri dari Tes Ketrampilan Teknis ( Tes Tertulis dan Praktek ), yaitu
proses tes untuk kemampuan dan ketrampilan sesuai dengan unit kerjanya. Tes
tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ataupun tanya jawab dengan materi yang
meliputi : pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan wawasan yang harus dimiliki
calon karyawan. Batas keseluruhan benar adalah 70 ( tujuh puluh ) persen benar.
b; Wawancara Pendahuluan, yaitu : yaitu proses wawancara pada pelamar sesuai
dengan curriculum vitae yang dikirimkan dan unit kerja yang membutuhkan. Tes
ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap karyawan yang akan bekerja
di salah satu unit kerja yang ada di rumah sakit sesuai dengan tenaga yang
dibutuhkan di unit kerja tersebut dan berdasarkan kemampuan dan kualitas calon
karyawan.
22
BAB VIII
Pedorg/SKR/03/Rev.00
23
PENILAIAN KINERJA
A; PENILAIAN KINERJA
Penilaian Kinerja adalah suatu metode untuk mengukur kinerja karyawan yang
dihubungkan dengan pencapaian sasaran kerja. Untuk menetapkan tingkat kinerja
karyawan dibutuhkan penilaian kinerja. Penilaian kinerja yang adil membutuhkan standar.
Patokan yang dapat digunakan sebagai perbandingan terhadap kinerja antar karyawan.
Untuk menilai kinerja karyawan dibutuhkan instrumen penilaian kinerja yang selanjutnya
disebut Pedoman Penilaian Kinerja Karyawan yang terdapat Standar Penilaian Prestasi
Kerja yang harus dicapai oleh setiap karyawan.
Penilai membuat penilaian atas dasar uraian jabatan atau tugas dan wewenang yang
diemban oleh karyawan. Penilaian dilakukan oleh atasan langsung dan atasan satu tingkat
di atas atasan langsung secara berjenjang dengan jabatan minimal Kepala Bagian/Ruang.
Penilaian yang dilakukan oleh atasan langsung dan atasan satu tingkat di atas atasan
langsung secara berjenjang bertujuan agar mengetahui sejauh mana kemampuan dan
kesesuaian kinerja karyawan berdasarkan tugas dan tanggung jawab serta target yang
diharapkan oleh manajemen.
Penilaian kinerja ini merupakan instrumen manajemen yang penting untuk menilai
setiap karyawan sebagai dasar untuk melakukan promosi, mutasi, pelatihan dan
pendidikan yang dibutuhkan, kompensasi, pengakuan dan penghargaan bagi karyawan.
24
BAB IX
ETIKA KERJA
A; PENGERTIAN DAN TUJUAN
Yang dimaksud dengan etika kerja adalah sistem nilai atau norma yang digunakan
oleh seluruh karyawan, termasuk pimpinannya dalam pelaksanaan kerja sehari hari.
Etika Kerja yang baik akan memiliki dan mengamalkan nilai nilai, yakni : kejujuran,
keterbukaan, loyalitas kepada rumah sakit, konsisten pada keputusan, kerja sama yang
baik, disiplin, dan bertanggung jawab.
B; RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kegiatan pokok pelayanan untuk karyawan di Rumah Sakit Mardi
Rahayu terdiri dari :
1; Penyediaan dan penambahan tenaga kerja, meliputi : pemasangan iklan, proses
seleksi, dan orientasi tenaga kerja. Rangkaian kegiatan tersebut adalah untuk
memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan di rumah sakit baik untuk semua
unit kerja.
2; Pemberian upah, THR, dan insentif, meliputi : pemberian upah sesuai dengan standar
rumah sakit dan pemerintah, pemberian insentif, dan pemberian THR. Rangkaian
kegiatan tersebut adalah untuk memenuhi hak hak karyawan sesuai dengan standar
rumah sakit dan pemerintah.
3; Kesejahteraan karyawan ( cuti, ijin meninggalkan pekerjaan, berobat ), meliputi :
semua hak hak yang harus diterima oleh karyawan yaitu jatah cuti tahunan, cuti
Pedorg/SKR/03/Rev.00
25
sakit, ijin meninggalkan pekerjaan, dan berobat. Rangkaian kegiatan tersebut adalah
untuk memenuhi hak hak karyawan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4; Pengembangan karier, meliputi : pemindahan karyawan dari satu unit kerja ke unit
kerja yang lain, atau dari satu jabatan ke jabatan lain di unit kerja yang berbeda tetapi
setaraf. Serta pemindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan lainnya yang lebih
tinggi dari sebelumnya dikarenakan prestasi, kemampuan, dan pendidikan yang
dimiliki. Rangkaian kegiatan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja
sesuai dengan kualifikasi yang berlaku baik untuk kemampuan maupun kualitas per
unit kerja.
berkelanjutan
c; Melakukan pembinaan secara terus menerus dalam rangka mempertahankan hasil
kinerja
d; Membina hubungan kerjasama yang baik intern dan antara profesi
3; Keselamatan dan keamanan alat alat
a; Menyediakan pedoman/manual dalam Bahasa Indonesia tentang cara penggunaan
alat alat dan menggantungkannya pada alat tersebut.
b; Memeriksa secara rutin kondisi alat dan memberi label khusus pada alat yang
rusak.
c; Semua petugas harus memahami penggunaan alat dengan tepat.
d; Melaksanakan pelatihan tentang cara penggunaan dan pemeliharaan alat secara
rutin dan berkelanjutan.
Pedorg/SKR/03/Rev.00
26
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT
A; PENGERTIAN
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah
tertentu.
B; TUJUAN
1; Menggali permasalahan yang ada di Bagian Sekretariat.
2; Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang ada secara bersamasama di Bagian Sekretariat
C; KEGIATAN PERTEMUAN / RAPAT
BAB XI
PELAPORAN
A; PENGERTIAN
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala
bentuk kegiatan Bagian Sekretariat yang terkait dengan pelaksanaan tugas pekerjaan di
Bagian Sekretariat.
B; JENIS PELAPORAN
1; Laporan Bulanan
Laporan Bulanan Bagian Sekretariat meliputi pelaporan kinerja setiap bulan kepada
Direktur Utama.
2; Laporan Kinerja Staf Sekretariat
Pedorg/SKR/03/Rev.00
27
Laporan Kinerja Staf Gudang Non Medis dilakukan 3 (tiga) bulanan. Form
pelaporan disediakan bagian SDM. Laporan berupa penilaian kinerja Staf Sekretariat
yang meliputi aspek aspek :
a; Kecakapan di bidang tugas
b; Ketelitian dan kerapian dalam bekerja
c; Pengetahuan dan pengalaman di bidang tugas
d; Efektivitas penggunaan jam kerja
e; Inisiatif bekerja
f; Perilaku
g; Kontribusi
h; Absensi
i; Teguran
j; Lama bekerja
BAB XII
PENUTUP
Pemahaman akan tata kelola pengorganisasian bagi seluruh SDM dalam suatu perusahaan
sangatlah penting. Dengan memahami tata kelola pengorganisasian maka SDM diharapkan
mampu mengerjakan tugas pekerjaan yang sesuai dengan hak dan kewajibannya.
Pedorg/SKR/03/Rev.00
28
Ditetapkan di Kudus
Pada tanggal : 3 Februari 2014
Plt. Direktur Utama
Pedorg/SKR/03/Rev.00
29