MISI :
Misi :
FALSAFAH :
NILAI :
TUJUAN :
2. Terciptanya inovasi produk layanan yang unggul dan kompetitif yang dapat
dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.
No PERTANYAAN JAWABAN
1 Apa yang anda Ada 6 sasaran keselamatan pasien dirumah sakit :
ketahui tentang ( Acuan : Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 11 tahun
sasaran 2017 )
keselamatan pasien • Ketepatan identifikasi PAsien.
dirumah sakit? • Peningkatan Komunikasi efektif.
• Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai;
• Kepastian tepat – lokasi, tepat prosedur, tepat pasien
operasi;
• Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan, dan
• Pengurangan risiko pasien jatuh;
2 Bagaimana prosedur • Setiap pasien yang masuk rawat inap dipasangkan
di rumah sakit gelang identitas pasien.
dalam • Ada 2 cara identifikasi yaitu dengan menyuruh pasien
mengidentifikasi atau keluarga pasien menyebutkan NAMA dan
pasien? TANGGAL LAHIR yang disesuaikan dengan e-KTP/KIA
.
3 Kapan dilakukan • Melakukan tindakan intervensi/terapi (misalnya
proses verifikasi pemberian obat, pemberian darah atau produk darah,
identitas pasien? melakukan terapi radiasi);
• Melakukan tindakan (misalnya memasang jalur
intravena atau hemodialysis);
• Sebelum tindakan diagnostic apa pun (misalnya
mengambil darah dan specimen lain untuk
pemeriksaan laboratorium penunjang, atau sebelum
melakukan kateterisasi ataupun tindakan radiologi
diagnostic);
• Menyajikan makanan pasien.
4 Ada 2 jenis gelang • Gelang identitas
identitas pasien, dan Pasien Laki-laki : BIRU
3 klip yang Pasien Perempuan : MERAH MUDA
digunakan di rumah • Klip KUNING : pasien risiko jatuh
sakit. Sebutkan dan • Klip MERAH: pasien alergi
jelaskan? • Klip UNGU: pasien DNR
5 Bagaimana prosedur
pemasangan gelang SPO Pemasangan gelang identifikasi pasien.
identifikasi?
6 Jelaskan Metode • Rumah sakit menggunakan Metode/Tehnik SBAR (
komunikasi yang Situation – Background- Assessment –
digunakan saat Recommendation ) dalam melaporkan kondisi pasien
melaporkan kondisi maupun komunikasi antar pemberi layanan.
pasien.
7 Jelaskan Metode • Rumah sakit menggunakan Metode ”menulis –
komunikasi yang membacakan – konfirmasi kembali” (writedown, read
digunakan saat back, confirmation)/TULBAK. Konfirmasi harus
dilakukan saatitu juga dengan menanyakan apakah
menerima instruksi “yang dibacakan” sudah sesuai dengan instruksi yang
melalui telepon diberikan.
8 Jelaskan metode • Metode yang digunakan adalah ”menulis –
komunikasi hasil membacakan – konfirmasi kembali” (writedown, read
nilai kritis dirawat back, confirmation)/TULBAK.
jalan • Hasil nilai kritis yang sudah diverifikasi oleh analis,
dilaporkan langsung ke poli rawat jalan yang mengirim
pemeriksaan, dan jika pasien suadh berada di rumah
maka, petugas laboratorium langsung menelpon
keluarga/pasien dengan nomor kontak yang sudah ada
di data pasien untuk segera ke faskes terdekat, dan
memberitahukan untuk mengambil hasil nilai kritis
yang dimaksud.
YA
13 Tahukah anda Proses time out ini merupakan standar operasi yang
bagaimana prosedur meliputi pembacaan dan pengisian formulir sign in
check list yang dilakukan sebelum pasien dianestesi di holding
keselamatan area, time out yang dilakukan di ruang operasi selesai
operasi? ( dapat dilakukan di recovery room ) Proses sign in,
time out dan sign out ini dipandu oleh perawat
sirkuler dan diikuti oleh operator, dokter anestesi,
perawat
14 Bagaimana standar Semua petugas di rumah sakit termasuk dokter
prosedur cuci melakukan 6 LANGKAH kebersihan tangan pada 5
tangan yang benar di momen yang telah ditentukan, yaitu :
rumah sakit? ➢ Sebelum kontak dengan pasien.
➢ Sesudah kontak dengan pasien.
➢ Sebelum tindakn asepsis.
➢ Sesudah terkena cairan tubuh pasien.
➢ Sesudah kontak dengan lingkungan sekitar
pasien.
Ada 2 cara cuci tangan yaitu :
1. HANDWASH – dengan air mengalir waktunya : 40
– 60 detik.
2. HANDRUB – dengan gel berbasis alcohol waktunya
: 20 – 30 detik.
CARA MENCUCI TANGAN ( Alcohol Based Formula )
1. Semprotkan/ teteskan alcohol glycerin pada telapak
tangan.
2. Gosokkan telapan kanan dengan telapak tangan kiri.
3. Gosokkan telapak tangan kanan diatas punggung
tangan kiri, kemudian diulangi dengan sebaliknya
4. Gosok telapak tangan kanan dengan telapak tangan
kiri dengan jari – jari disilangkan.
5. Gosok punggung tangan dengan gerakan mengunci.
6. Putar – putar jempol kanan dan kiri.
7. Gosok ujung jari diatas telapak tangan.
8. Tangan bersih bebas dari kuman.
15 Yang termasuk 1. Skrining risiko jatuh
managemen risiko 2. Assesmen Awal
jatuh 3. Edukasi
4. Assesmen ulang risiko jatuh
16 Bagaimanakah cara • Rawat jalan: dilakukan skrining risiko jatuh pada
mengkaji pasien pasien poliklinik, hemodialysis dan IGD (Get Up & GO
risiko jatuh ? Test)
• Berikan Edukasi (catat di form edukasi)
• Rawat inap: dilakukan assesmen awal di ruang
perawatan atau saat pasien dinyatakan masuk rumah
sakit
• Assesmen lanjutan: jika terjadi perubahan
kondisi/saat pasien dittransfer dari unit lain/pasien
post op/setelah pasien jatuh.
• Untuk monitoring/intervensi tetap diisi berdasarkan
kategori skoring risiko jatuh
17 Skoring yang • Anak (Humpty Dumpty)
digunakan untuk • Dewasa (Morse Fall Scale)
pasien anak dan
dewasa
18 Apa yang dilakukan Dilakukan tatalaksana pasien jatuh dan membuat
jika ada pasien yang laporan insiden keselamatan pasien.
jatuh ?
HAK PASIEN DAN KELUARGA ( HPK )
No PERTANYAAN JAWABAN
1 Tahukah Anda RSUD Prof.DR.W.Z. Johannes Kupang bertanggung
tentang bagaimana jawab untuk melindungi dan mengedepankan hak pasien
hak pasien di dan keluarga sesuai UU RI No. 44 Tahun 2009 tentang
rumah sakit ? RUMAH SAKIT yaitu :
a. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata
tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
b. Pasien berhak informasi tentang hak dan kewajiban
pasien.
c. Pasien berhak memperoleh layanan yang manusia,
adil, jujur dan tanpa diskriminasi.
d. Pasien berhak memperoleh layanan kesehatan yang
bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar
operasional.
e. Pasien berhak memperoleh layanan efektif dan efisien
sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan
materi.
f. Pasien berhak mengajukan pengaduan atas kualitas
pelayanan yang didapatkan.
g. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan
sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang
berlaku di rumah sakit.
h. Pasien berhak meminta konsultasi tentang penyakit
yang dideritanya kepada dokter lainnya yang
mempunyai Surat Ijin Praktek ( SIP ) baik di dalam
maupun di luar rumah sakit.
i. Pasien berhak mendapat privasi dan kerahasiaan
penyakit yang diderita termasuk data – data medisnya.
j. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi
diagnose dan tata cara tindakan medis, tujuan
tindakan medis, alternative tindakan, resiko dan
komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis
terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan
biaya pengobatan.
k. Pasien berhak memberikan persetujuan atau menolak
atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga
kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
l. Pasien berhak didamping keluarganya dalam keadaan
kritis.
m. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/
kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak
mengganggu pasien lainnya.
n. Pasien berhak memperoleh keamanan dan
keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
rumah sakit.
o. Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan
atas perilaku Rumah Sakit terhadap dirinya.
p. Pasien berhak menolak pelayanan bimbingan rohani
yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan
yang dianutnya.
q. Pasien berhak menggugat dan / atau menuntut
Rumah Sakit apabila Rumah Sakit di duga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan
standar baik secara perdata maupun pidana.
r. Pasien berhak mengeluhkan pelayanan rumah sakit
yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui
media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang – undangan.
No PERTANYAAN JAWABAN
4 Apakah bukti bahwa ▪ Ada materi edukasi tertulis yang diberikan kepada
informasi dan edukasi pasien dan keluarga.
telah diberikan ▪ Mendokumentasikan pada rekam medik yaitu
kepada pasien dan mengisi form pemberian informasi den edukasi
keluarga? secara lengkap.
No PERTANYAAN JAWABAN
1 Apakah definisi Kejadian Sentinel adalah suatu kejadian yang tidak
kejadian sentinel berhubungan dengan perjalanan penyakit pasien
atau penyakit yang mendasarinya yang terjadi pada
pasien. Kejadian sentinel merupakan salah satu
jenis insiden keselamatan pasien yang harus
dilaporkan yang menyebabkan terjadinya hal-hal
berikut ini:
• Kematian.
• Cedera permanen.
• Cedera berat yang bersifat
sementara/reversible.
Daftar kejadian sentinel:
a. Bunuh diri oleh pasien yang sedang dirawat,
ditatalaksana, menerima pelayanan di unit yang
selalu memiliki staf sepanjang hari atau dalam
waktu 72 jam setelah pemulangan pasien,
termasuk dari UGD rumah sakit;
b. Kematian atas bayi cukup bulan yang tidak
diantisipasi;
c. Bayi dipulangkan kepada orang tua yang salah;
d. Penculikan pasien yang sedang menerima
perawatan, tata laksana, dan pelayanan;
e. Pasien kabur
f. Reaksi transfusi hemolitik
g. Pemerkosaan, kekerasan
h. Tindakan invasif, termasuk operasi, yang
dilakukan pada pasien yang salah, di sisi yang
salah, atau menggunakan prosedur yang salah
(secara tidak sengaja)
i. Tertinggalnya benda asing dalam tubuh pasien
secara tidak sengaja setelah suatu tindakan
invasif, termasuk operasi
j. Hiperbilirubinemia neonatal berat (bilirubin > 30
mg/dL);
k. Fluoroskopi berkepanjangan dengan dosis
kumulatif > 1.500 rad pada satu medan tunggal
atau pemberian radioterapi ke area tubuh yang
salah atau pemberian radioterapi > 25% melebihi
dosis radioterapi yang direncanakan;
l. Kebakaran, lidah api, atau asap, uap panas, atau
pijaran yang tidak diantisipasi selama satu
episode perawatan pasien;
m. Semua kematian ibu intrapartum (terkait dengan
proses persalinan);
n. Morbiditas ibu derajat berat (terutama tidak
berhubungan dengan perjalanan alamiah penyakit
pasien atau kondisi lain yang mendasari) terjadi
pada pasien dan menyebabkan cedera permanen
atau cedera sementara derajat berat.
No PERTANYAAN JAWABAN
2 Bagaimana prosedur
pelaporan insiden ? Pelapor
Lakukan inventasi
Sederhana
Lapor panitia
PMKP
Lakukan RCA
Dan Rekomendasi
Lapor Direksi
PROGRAM NASIONAL
No PERTANYAAN JAWABAN
1 Apa yang anda Rumah Sakit melaksanakan program PONEK
ketahui tentang (Pelayanan obstetric Neonatal emergensi
PONEK RS ? Komprehensif) untuk menurunkan angka kematian
bayi dan meningkatkan kesehatan ibu.
No PERTANYAAN JAWABAN
1 Bagaimana prosedur ▪ Skrining dilakukan pada kontak pertama untuk
skrining di IGD ? menetapkan apakah pasien dapat dilayani oleh RS.
▪ Skrining dilaksanakan melalui criteria triase, visual
atau pengamatan pemeriksaan fisik, psikologik,
laboratorium klinik atau diagnostic imajing
sebelumnya.
No PERTANYAAN JAWABAN
1 Bagaimana prosedur Status gizi dinilai menggunakan criteria MUST
pengkajian status gizi (Malnutrition Universal Screening Tool) untuk
pasien di rumah sakit mengidentifikasi dan menetalaksanakan pasien dewasa
? yang mengalami gizi buruk, kurang gizi atau obesitas.
2 Bagaimana Prosedur Pengkajian rasa nyeri menggunakan Neonatal Infants
pengkajian nyeri di Pain Scale (NIPS) untuk usia < 1 tahun, FLACCS untuk
rumah sakit ? usia 1-3 tahun, Wong Baker Faces Rating Scale untuk
usia > 3 tahun dan Numeric Scale untuk dewasa.
( NRS/VAS )
0 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10
4 = Agak 5,6,7 =
Mengganggu
Mengganggu
aktifitas
8,9 = Sangat 10 =
Tidak Tertahankan
Mengganggu
PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN (PAP)
No PERTANYAAN JAWABAN
1 Bagaimana prosedur Makanan di siapkan dan di simpan dengan cara
Penyimpanan, mengurangi risiko kontaminasi dan pembusukan.
penyajian dan
pendistribusian Makanan didistribusi secara tepat waktu dan
makanan kepada memenuhi permintaan
pasien ?
SPO Penyimpanan, penyajian dan Pendistribusian
Makanan
No PERTANYAAN JAWABAN
1 Apa saja daftar obat – Daftar obat – obatan LASA ( Look A. ike Sound Alike)
obatan yang termasuk dapat ditemukan di SPO obat – obatan Sound Alike
dalam NORUM ? Look Alike dan juga pada buku Quality and Safety.
Contoh obat Look alike adalah obat – obatan dengan
tampilan yang mirip namun sebenarnya berbeda dosis
( misalnya Amlodipin 5 mg dan Amlodipin 10 mg)
Sementara contoh obat sound alike adalah
azithromicyn dan erithromicyn (terdengar mirip)
2 Bagaimana kebijakan Obat – obatan high alert ( Kalium klorida 7,4 % dalam
penyimpanan ampul dan Natrium klorida 3 % dalam kolf) hanya
elektrolit pekat di RS disimpan diruang rawat intensif ( ICU ), NHCU, HCU )
? di tempat ditandai dengan stiker merah ) obat high
alert tersebut di beri stiker “high alert “ berwarna
merah dan khusus untuk larutan elektrolit pekat juga
diberi penandaan stiker yang bertuliskan elektrolit
pekat, harus di encerkan sebelum diberikan”
3 Bagaimana prosedur ▪ Obat emergensi disimpan dalam troli/kit/lemari
pengelolaan obat emergensi terkunci diperiksa, dipastikan selalu
emergensi di RS ? tersedia dan harus diganti segera jika jenis dan
jumlahnya sudah tidak sesuai lagi dengan daftar
yang ditempelkan/ digantung di troli/kit/lemari
emergensi. Perbekalan farmasi dan penguncian troli
tersebut dikontrol oleh farmasi.
▪ Troli akan dibuka 3 bulan sekali untuk dilakukan
pemeriksaan kesesuaian perbekalan farmasi dengan
daftar, ketepatan penyimpanan dan tanggal
kadaluarsa.
4 Bagaimana alur Baik dokter maupun perawat yang menemukan
pelaporan insiden terjadinya medication error boleh melaporkan kejadian
apabila terjadi tersebut.
medication error ? SPO Pelaporan Insiden.
5 Bagaimana kebijakan Resep harus memenuhi kelengkapan :
RS tentang ▪ Nama pasien, tanggal lahir atau umur pasien (jika
persyaratan resep dapat mengingat tanggal lahir) no rekam medic dari
yang lengkap ? berat badan pasien (untuk pasien anak)
▪ Nama dokter, tanggal penulisan resep dan ruang
pelayanan.
▪ Mengisi kolom riwayat alergi obat pada bagian kanan
atas lembar resep manual.
▪ Menuliskan tanda R/ pada setiap sediaan, untuk
nama obat tunggal ditulis dengan nama generic.
Untuk obat kombinasi ditulis sesuai nama dalam
formularium, dilengkapi dengan bentuk sediaan obat
( contoh injeksi, tablet, kapsul, salep) serta
kekuatannya ( contoh 500mg, 1 gram )
No PERTANYAAN JAWABAN
1 Adakah standarisasi RS telah mensosialisasikan standarisasi singkatan dan
singkatan dan symbol symbol yang boleh digunakan dalam pelayanan.
yang boleh dipakai di
RS ini ?
2 Bagaimana cara RS RS mengembangkan suatu kebijakan bahwa yang
melidungi berkas diberikan kewenangan mengakses rekam medis klinis
rekam medis pasien pasien adalah para praktisi kesehatan yang
dari kehilangan/ memberikan layanan kepada pasien tersebut.
kerusakan/
penyalagunaan ?
No PERTANYAAN JAWABAN
1 Dapakah anda Uraian jabatan adalah proses, , metode dan teknik
menjelaskan uraian untuk memperoleh data jabatan yang diolah menjadi
jabatan anda ? informasi jabatan dan disjikan untuk kepentingan
program pegawai serta memberikan umpan balik bagi
organisasi dan tatalaksana.
TAHAPAN KREDENSIALING
A. Assemen kompetensi
Assesmen kompetensi dilaksanakan/difasilitasi
oleh bidang keperawatan. Tahapan Asesmen
kompetensi. terdiri dari :
1) Mengajukan permohonan assesmen
2) Assesmen Mandiri
3) Pra konsultasi
4) Assesmen
5) Usulan banding (jika perlu)
6) Keputusan hasil assesmen
7) Pemberian Sertifikat Kompetensi Hasil
assesmen kompetensi
B. Penetapan Kewenangan Klinis sesuai
Penjenjangan Karirnya melalui kredensial
oleh komite keperawatan
Pada tahap ini dilakukan kredensial oleh Tim
kredensial (Mitra Bestari) berupa review,
verifikasi dan evaluasi terhadap bukti-bukti
sesuai kewenangan yang diajukan (self-
asesmen) untuk menetapkan kewenangan
klinis setiap perawat sesuai dengan masing-
masing penjenjangan karirnya (PK/BK I, II,
III, IV dan V).
C. Pemberian Penugasan Klinis bagi Perawat
dan Bidan level I, II, III, IV dan V
Pemberian penugasan klinis dilakukan oleh
Pimpinan/Direktur RS dalam bentuk Surat
Keputusan Direktur.
No PERTANYAAN JAWABAN
1 Bagaimana pemilahan Panitia Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
sampah medis dan Sakit telah menetapkan pemisahan sampah medis dan
non medis/ benda non medis.
tajam/ cair
Sampah medis dibuang di tempat sampah medis
berkantung plastic KUNING.