TERAPI MODALITAS
Penyaluran/Penempatan
Tahap kedua merp usahapenyaluran atau
penempatan klien. Bentuknya dapat
berupa penempatan penuh ( pemulangan
ke keluarga) atau penempatan terbatas (
ke tempat kerja, suatu institusi tertentu
seperti panti sosial)
Tahap ini lebih berhasil bila diawali dengan
terapi keluarga
Proses rehabilitasi
Pengawasan
Bentuknya ada 2:
1. Pengawasan kedalam dengan tujuan
untuk memelihara kesehatan fisik dan
mental klien
2. Pengawasan keluar yang ditujukan bagi
klien yang sudah dilakukan penempatan
penuh atau mereka yang sudah berada
diluar RS
MACAM- MACAM TERAPI
MODALITAS
TERAPI LINGKUNGAN
TERAPI KELUARGA
TERAPI KELOMPOK
TINJAUAN TERAPI SPIRITUAL
TERAPI KOPING
REHABILITASI
TERAPI LINGKUNGAN
TERAPI LINGKUNGAN
Terapi lingkungan adalah suatu terapi yang
menggunakan lingkungan secara total untuk
tujuan pengobatan.
Terapi lingkungan adalah lingkungan fisik dan
sosial yang ditata, agar dapat membantu
penyembuhan dan/ atau pemulihan klien.
Tujuan : mengembangkan ketrampilan emosional
dan sosial.
Lima aspek yang perlu diperhatikan dalam upaya
menciptakan lingkungan yang terapeutik, yaitu :
aspek fisik, intelektual, sosial, emosional,
spiritual.
WHY?
PERAN PENGASUH
Memenuhi kebutuhan klien berdasarkan
identifikasi masalah, baik kebutuhan fisik
maupun emsional.
Memfasilitasi klien agar mengembangkan
kemampuan baru untuk dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungannya.
Membantu klien untuk mengenal batasan-
batasan dan menerima risiko akibat
perilakunya.
PERAN PERAWAT
PERAN SEBAGAI MANAGER
Melakukan pengkajian sebelum memberikan
asuhan keperawatan.
Mengatur dan mengorganisasi semua
kegiatan bagi klien.
Memberikan arahan singkat dan jelas
kepada klien, keluarga, dan tim
kesehatan lain.
UPAYA MENCIPTAKAN
LINGKUNGAN TERAPEUTIK
ASPEK FISIK
Bagian dalam dan luar dari gedung dan
hubungannya dengan gedung lain.
Tempat (posisi gedung) di masyarakat.
Ruang dalam : melindungi privasi dan
harga diri. Misal : kamar mandi.
Kebebasan bergerak dan hubungan
dengan penataan ruang.
UPAYA MENCIPTAKAN
LINGKUNGAN TERAPEUTIK
ASPEK INTELEKTUAL
Warna
Contoh : merah hindari bagi klien
dengan perilaku kekerasan.
Lampu : tidak menggunakan lampu yang silau.
Suara
Penataan ruangan : tidak rumit
UPAYA MENCIPTAKAN
LINGKUNGAN TERAPEUTIK
ASPEK SOSIAL
Klien : bertanggungjawab terhadap perilaku
sehat – sakitnya.
Terapis : semua anggota tim mempunyai tujuan
untuk meningkatkan kesehatan klien
ASPEK EMOSIONAL
Semua aspek fisik, intelektual, dan sosial
menghasilkan suasana emosi.
UPAYA MENCIPTAKAN
LINGKUNGAN TERAPEUTIK
ASPEK SPIRITUAL
Tersedia tempat untuk beribadah.
Tersedia kesempatan dan narasumber.
PROSES KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan terhadap
kelima aspek, yaitu :
1. Aspek fisik
2. Aspek intelektual
3. Aspek sosial
4. Aspek emosi
5. Aspek spiritual
PROSES KEPERAWATAN
PERENCANAAN
Contoh diagnosa keperawatan:
1. Bangsal yang terlalu padat
2. Gagal menjaga privasi berhubungan
dengan tidak tersedia/ kurangnya fasilitas
kamar mandi
3. Dinding bercat putih dan silau
4. Kurang dukungan untuk orientasi
5. Situasi yang dingin dan bersaing
PROSES KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI
FISIK :
Memperhatikan design agar hubungannya
dengan gedung lain mudah dicapai.
Tersedia ruang yang menjaga privasi. Misal :
kamar tidur, kamar mandi, tempat klien
menyimpan barang-barangnya.
Tata kembali ruangan agar ada keleluasaan/
kebebasan untuk bergerak.
PROSES KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI
INTELEKTUAL
Klien dapat dilibatkan: mencat, bertaman
Pengaturan suara
SOSIAL
Kembangkan komunikasi terbuka dan
partisipasi dalam mengambil keputusan.
PROSES KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI
EMOSIONAL
Perlu ada kerjasama dan kohesif, adanya
perasaan harmonis
SPIRITUAL
Sediakan tempat ibadah, perlengkapan ibadah
Narasumber dapat diperoleh bila dibutuhkan
PROSES KEPERAWATAN
EVALUASI
Observasi tercapainya tujuan
Lakukan modifikasi bila diperlukan
TERAPI KELUARGA
Merupakan suatu cara untuk
menata kembali masalah
hubungan antar manusia
Tujuan:
Menggali masalah emosi yang
timbul
Menyelesaikan masalah
dengan anggota keluarga
PERAN PERAWAT
•Merawat klien secara
utuh
•Mengkaji fungsional/
disfungsional keluarga
CIRI-CIRI FUNGSIONAL
KELUARGA
Mempertahankan keseimbangan, fleksibel
dan adaptif
Kontak emosi dipertahankan oleh tiap
generasi dan di antara anggota keluarga
Hubungan yang erat
Perbedaan yang ada di antara anggota
keluarga adalah untuk mendorong
meningkatkan pertumbuhan dan kreatifitas
individu
Hubungan antara orangtua dan anak
merupakan hubungan yang bersahabat
DISFUNGSI KELUARGA
Bagi Pasien
Mempercepat proses penyembuhan
Memperbaiki hubungan interpersonal
Menurunkan angka kekambuhan
Bagi Keluarga
Memperbaiki fungsi keluarga
Meningkatkan pengertian keluarga
terhadap pasien
Meningkatkan kemampuan dalam
membantu pasien menjalani rehabilitasi
Tempat pelaksanaan
kegiatan:
Rumah Sakit :
• Poliklinik
• Ruang rawat inap
Rumah Klien
Aplikasi terapi
keluarga
Pengkajian
Pola komunikasi dalam keluarga
Hubungan interpersonal antar
anggota keluarga
Sistem pendukung yang tersedia
Harapan keluarga
Koping keluarga
Persepsi keluarga terhadap masalah
Diagnosa: Koping keluarga tidak
efektif
Tujuan : Koping keluarga efektif
Tindakan Keperawatan
Manipulasi lingkungan
Sistem pendukung
(memberdayakan sistem
pendukung)
Pendekatan umum: seluruh
anggota keluarga
Pendekatan individu:
klarifikasi, reinforcement
Suasana emosi yang
sehat dalam keluarga
KELOMPOK
Kumpulan individu yang memiliki
- Hubungan satu dengan yang lain,
- Saling bergantung dan
- mempunyai norma yang sama
(Stuart & Laraia, 2009)
TUJUAN & FUNGSI KELOMPOK
TUJUAN FUNGSI
KELOMPOK KELOMPOK
Membantu
anggota nya Tempat berbagi
berhubungan dg pengalaman
orang lain Saling membantu
Mengubah satu sama lain
perilaku yang Untuk
destruktif dan menemukan cara
maldaptif menyelesaikan
masalah
KOMPONEN KELOMPOK
Tahap evaluasi
Hal penting adl Tahap orientasi
Perlu dicatat
tujuan kelompok Tahap konfik
/didokumentasikan
Tahap Kohesif
Ketercapaian proses yang terjadi
berupa notulen
tujuan sangat
dipengaruhi oleh Fase kerja kelompok
perilaku leader &
pelaksasnaan Kelompok sudah menjadi tim
Tujuan utama leader membantu kelp
keg. Klp mencapai tujuan dan menjaga kelompok
Perlu disusun kearah pencapaian tujuan
PROPOSAL
JENIS TERAPI KELOMPK
Kelompok Terapeutik Terapi Aktivitas
Terapi Kelompok
Kelompok
Terapeutik
1. Melakukan sosialisasi
a. Meningkatkan rasa dimiliki
b. Meningkatkan percaya diri
2. Mendorong kemajuan fungsi
kognitif dan afektif
3. Belajar cara penyelesaian masalah
TUJUAN TAK
Rehabilitatif
1. Meningkatkan ketrampilan
ekspresi diri
2. Meningkatkan ketrampilan sosial
3. Meningkatkan kemampuan empati
4. Meningkatkan pengetahuan
penyelesaian masalah.
PENGORGANISASIAN
KELOMPOK
1. Pimpinan Kelompok (Leader)
Tugas:
• Menyusun rencana TAK
• Mengarahkan kelompok mencapai
tujuan
• Memfasilitasi anggota untuk
mengekspresi- kan perasaan, pendapat
dan memberi umpan balik
• Sebagai role model
PENGORGANISASIAN
KELOMPOK
2. Pembantu Pimpinan Kelompok (Co-
Leader)
• Membantu leader mengorganisir anggota
kelompok.
3. Fasilitator
• Membantu leader memfasilitasi anggota untuk
berperan aktif dan memotivasi.
4. Observer
• Mengobservasi respon klien.
• Mencatat semua proses yang terjadi.
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
Pasien dg Risiko PK
Pasien halusinasi
Pasien HDR
Pasien Isolasi Sosial
TAK STIMULASI PERSEPSI
• Tujuan Khusus:
Klien mampu berespons terhadap suara yang
didengar
Klien mampu berespons terhadap gambar yang
dilihat
Klien mampu mengekspresikan perasaan
melalui gambar.
• Tujuan Khusus:
Klien mampu mengenal tempat ia berada dan
pernah berada
Klien mengenal waktu dengan tepat
Klien dapat mengenal diri sendiri dan orang-orang
di sekitarnya dengan tepat.
1. PERSIAPAN
2. ORIENTASI:
– Salam terapeutik
– Evaluasi/validasi
– Kontrak
3. TAHAP KERJA
4. TAHAP TERMINASI:
– Evaluasi
– Rencana Tindak lanjut
– Kontrak yang akan datang
Persiapan
TERAPI PERILAKU
(KOPING)
Penerapan aneka ragam teknik dan prosedur yang
berakar pada berbagai teori tentang belajar (Corey,
2007)
81
Operant
Seperangkat perilaku/ respon,
dilakukan dalam suatu lingkungan
hasil: konsekuensi tertentu
82
Melibatkan stimulus tak berkondisi
(UCS) yang secara otomatis
membangkitkan respon berkondisi
(CR), yang sama dengan respon tak
berkondisi (UCR) bila diasosiasikan
dengan stimulus tak berkondisi
UCS CR
(sight of food) (salivation)
CS No Respon
(bell)
UCS+CS CR
(food + bell) (salivation)
CS CR
(bell) (salivation)
OPERANT CONDITIONING
(PENGONDISIAN OPERAN)
Melibatkan pemberian ganjaran
kepada individu atas pemunculan
perilakunya yang diharapkan pada
saat perilaku itu muncul
Pemberian penguatan positif dapat
memperkuat perilaku, sedangkan
pemberian penguatan negatif dapat
memperlemah perilaku
Lingkungan sosial digunakan untuk
membantu individu meningkatkan
kontrol terhadap perilaku berlebihan
atau kurang
OPERANT CONDITIONING
Meningkatkan/ mempertahankan
perilaku
•Positive reinforcement
•Negative reinforcement
Menurunkan perilaku
•Positive punishment
•Negative punishment: Respon cost,
time out
Positive Reinforcement:
Mempertahankan dan
meningkatkan perilaku
Lebih bersifat pujian
Jika diberi hal yang
menyenangkan maka akan
meningkatkan perilaku
tersebut
Tehnik Modifikasi Perilaku:
Extinction: menurunnya perilaku yang tidak
baik secara perlahan-lahan karena tidak adanya
penguatan positif yang diberikan
Token Economy: pemberian penghargaan
dilakukan bila klien berperilaku seperti yang
diinginkan atau berperilaku baik; tanda
penghargaan diberikan segera bersama dengan
umpan balik.
Modeling: membentuk perilaku baru dengan
cara meniru perilaku orang (dapat terjadi secara
alami atau melalui terapi)
Time Out: Hukuman bagi klien yang
berperilaku tidak baik dengan cara mengisolasi
klien dari lingkungan.