I. Definisi Sosiologi
g) Sosiologi adalah Ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial termasuk
perubahan sosial.
h) Sosiologi adalah Ilmu ilmu yang memusatkan perhatian pada pada segi-segi kemasyarakatan yang
bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.
i) Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku sosial anggotanya
dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok dan kondisi.
j) Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku terutama dalam kaitannya dengan
suatu sistem tersebut memengaruhi orang dan bagaimana pula orang yang terlibat di dalamnya
memengaruhi sistem tersebut.
KESIMPULAN.
Jadi sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam
masyarakat dan sistem perilaku sosial dimana sistem tersebut memengaruhi
orang dan bagaimana orang yang terlibat didalamnya memengaruhi sistem
tersebut.
II.Defenisi Agama
a) Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan
pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dari
kehidupan.
b) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian atau definisi agama adalah
sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan
Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan
manusia serta lingkungannya.
c) Pengertian Agama dalam beberapa bahasa “kata agama” dalam bahasa Indonesia,
sama dengan “diin” (dari bahasa Arab), dalam bahasa Eropa disebut “religi”,
religion (bahasa Inggris), la religion (bahasa Perancis), the religie (bahasa Belanda),
die religion, (bahasa Jerman).
Agama sendiri adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa Sanskerta “āgama” yang
memiliki arti “tradisi”.
Agama adalah religi yang berasal dari bahasa latin “religio” dan berakar pada kata
kerja “re-ligare” yang memiliki arti “mengikat kembali”. Mengikat di sini maksudnya
yaitu dengan ber-religi maka seseorang akan mengikat dirinya kepada Tuhan.
Defenisi Agama Menurut Para Ahli
a) Defenisi Agama menurut Émile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu
sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan
dengan hal yang suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha
untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai
rohani yang sempurna kesuciannya.
b) Defenisi Agama Menurut Anthony F.C. Wallace: Agama sebagai seperangkat
upacara yang diberi rasionalisasi lewat mitos dan menggerakkan kekuatan
supernatural dengan maksud untuk mencapai terjadinya perubahan keadaan pada
manusia dan semesta.
c) Defenisi Agama Menurut Parsons & Bellah: Agama adalah tingkat yang paling tinggi
dan paling umum dari budaya manusia.
d) Agama Menurut Thomas Luckmann: Agama adalah kemampuan organisme manusia
untuk mengangkat alam biologisnya melalui pembentukan alam-alam makna yang
objektig, memiliki daya ikat moral dan serba meliputi.
e) Agama menurut Prof Dr. N. Drikarya definisi Agama adalah kenyakinan adanya
suatu kekuatan supranatural yang mengatur dan menciptakan alam dan isinya.
III. Agama dalam Kajian Ilmu Sosiologi
Dalam sosiologi, agama dikaji sebagai suatu fakta sosial. Munculnya sosiologi
agama di akhir abad ke 19 sebagai disiplin baru dari ilmu sosiologi untuk
melihat agama sebagai situs pengetahuan yang dikaji dari sudut pandang
sosiologis. Sosiologi agama tidak melihat bagaimana orang beragama, tetapi
untuk memotret kehidupan beragama secara kelektif yang difokuskan kepada
peran agama dalam mengembangkan atau menghambat eksistensi sebuah
peradapan suatu masyarakat. Sejarah peradapan kemanusiaan selama
berabad-abad memang tidak pernah sepi dari hirukpikuk aktualisasi agama
dan kepercayaan dengan berbagai defenisinya yang khasdan diwujudkan
dalam perilaku sehari masyarakat
Defenisi Sosiologi Agama Menurut Para Ahli
b) Karl Marx, memiliki pendapat yang sinis terhadap agama. Menurutnya agama tak lebih
dari doktrin metafisik yang tidak material, dan hanya menitikberatkan pada orientasi
pasca-kematian. Hal ini menurutnya agama telah dijadikan alat untuk membangun
“kesadaran palsu” untuk mengalihkan perhatian pemeluknya penderitaan nyata dan
kesulitan dalam kehidupan mereka.
Dalam memperkenalkan filsafat materialisme historisnya dalam kajian ideologi, Mark
menjelaskan bahwa agama adalah imajinasi atau lebih tepatnya khayalan yang
seseorang terlena. Agama menjadi suatu doktrin kepercayaan yang kerap digunakan
sebagai alat legitimasi untuk mempertahankan hal-hal yang ada di dalam masyarakat
sesuai dengan kepentingan para penindas.
Kritik Mark atas agama ini adalah refleksi dalam konteks sesamannya dimana kekuatan
agama nyata tidak mampu menjadi penggerak atas struktur kapitalisme yang menindas
masyarakat kelas bawah. Mark menyatakan agama mendukung dan melayani
kepentingan tertentu yang terkait dengan dominasi kelas dan penundukan kelas. Dia
menyebut bahwa agama dari sudut sosialitasnya adalah mereka golongan masyarakat
yang tertindas.
Agama tidak mampu menjadi alat perubahan dan perlawanan masyarakat miskin yang
tertindas
Lanjutan Defenisi Sosiologi Agama Menurut Para Ahli… b)Karl Mark