Anda di halaman 1dari 22

OM SWASTIASTU

Bound Angle Pose untuk mengatasi Hipertesi

Oleh:

I KADEK SUKADANA
NIM: 1812111002
Yoga dan Kesehatan
Semester III
DEFINISI
DEFINISI HIPERTENSI

Suatu peningkatan tekanan darah


dalam arteri dalam jangka waktu
lama -> tanpa gejala dimana tekanan
abnormal tinggi dalam arteri me-
ningkatkan risiko stroke, gagal
jantung, kerusakan ginjal, serangan
jantung
The silent disease
KATEGORI HIPERTENSI
Kategori Sistolik Diastolik
(mmHg) (mmHg)
•Normal < 120 < 80
•Normal Tinggi 120-139 80-89
•Stad.1 (H. Ringan) 140-159 90-99
•Stad.2 (H. Sedang) 160-179 100-109
•Stad.3 (H. Berat) 180-209 110-119
Sistolik : menunjukkan fase darah
yg sedang dipompa oleh jantung

Diastolik : menunjukkan fase


darah kembali ke dalam jantung
FAKTOR PEMICU

1.Tidak dapat dikontrol


Misal : keturunan (dari keluarga
hipertensi) , jenis kelamin (pria),
Umur (> 45 tahun)
2. Dapat dikontrol
Misal : kegemukan, kurang olah raga,
merokok, konsumsi alkohol, kopi,
konsumsi garam, menderita DM,
kolesterol darah yg tinggi, hidup
penuh stress, gangguan jantung
(payah jantung, pembesaran
jantung)
Cara peningkatkan tekanan darah
dalam arteri :

1.Jantungmemompa lebih kuat ->


Mengalirkan cairan lebih banyak tiap
detiknya

2.Arteri besar kehilangan kelenturan /


jadi kaku -> tidak dapat mengembang
ketika jantung memompa lewat arteri
tersebut
3. Arteri kecil / arteriola mengkerut
-> karena rangsanan saraf / hormon
dalam darah

4. Bertambahnya cairan dalam


sirkulasi -> bila ada kelainan fungsi
ginjal (tidak mampu membuang
sejumlah garam & air dalam tubuh) ->
volume darah naik -> tekanan darah
naik
TANDA DAN GEJALA

Pusing
Mudah marah
Sakit kepala
Keluar darah dari hidung tiba-tiba
Tengkuk terasa pegal
Kelelahan / mudah lelah
Mual & muntah
Sulitbernafas setelah kerja keras
atau mengangkat beban berat
Wajah memerah
Sering buang air kecil terutama di
malam hari
Telinga berdenging (tinnitus)
Dunia terasa berputar (vertigo)
Sesak nafas, Jantung
berdebar2Gelisah
Mata berkunang2, Telinga b’dengung
Pandangan kabur (karena ada
kerusakan otak, mata, jantung, &
ginjal)
Sukar tidur
Gejala akibat komplikasi hipertensi :
gangguan penglihatan, saraf,
jantung, fungsi ginjal
Kadang : penurunan kesadaran, koma
-> pembengkakan otak (ensefalopati
hipertensif)
AKIBAT

=> komplikasi
1. Otak
Pecahnya pembuluh darah di otak ->
stroke
2. Mata
Perdarahan selaput bening/retina
mata -> kebutaan / retinopati
hipertensi
3. Jantung
-> penyakit jantung koroner / infark
jantung, gagal jantung

4. Ginjal
-> kerusakan ginjal, gagal ginjal
terminal, penyakit ginal kronik
PENCEGAHAN

Gaya Hidup :
1. Olah raga aerobik yg tidak terlalu
berat & mempertahankan berat
badan normal
2. Makanan rendah lemak, kaya sumber
vitamin & mineral alami
3. Mengurangi konsumsi kopi
4. Berhenti merokok
5. Tidak mengkonsumsi makanan
kaleng / makanan yg sudah
diproses (mungkin mengandung
garam atau zat aditif)
6. Mengurangi asupan alkohol
7. Mengurangi stress
8. Mengurangi makanan manis untuk
menurunkan risiko diabetes yg erat
kaitannya dengan terjadinya
hipertensi
9. Mengurangi konsumsi kolesterol &
garam. Disertai konsumsi kalsium,
magnesium, kalium & vitamin
10.Obat anti hipertensi:diuretik,beta-
blocker,penggantian kalsium,peng-
hambat saluran kalsium, ACE
inhibitor
11. Melaksanakan Yoga
YOGA
 Yoga adalah kombinasi dari pernapasan dan latihan tubuh. Sejumlah besar
pose seperti mengangkat kaki, meregangkan bahu, dan memutar tulang
belakang dapat membantu menurunkan tekanan darah. Menurut orang-
orang yang menjalani praktek kuno ini, yoga sangat membantu mereka
yang menderita hipertensi. Mempraktekkan yoga dua atau tiga kali
seminggu dapat menurunkan angka tekanan darah dari 133/80 ke 130/77
berdasarkan penelitian Dr. Debbie Cohen dari University of Pennsylvania.
 Studi terbaru menunjukkan bahwa yoga menjaga otot tetap fleksibel dan
lentur, misalnya melalui peregangan yoga secara teratur, juga dapat
membantu menjaga arteri tetap lentur dan dengan demikian menurunkan
tekanan darah secara alami. Studi oleh American Journal of Physiology
telah menemukan bahwa, di antara orang-orang di atas usia 40 tahun,
kinerja mereka dalam tes duduk-dan-menggapai dapat digunakan untuk
menilai fleksibilitas arteri.
YOGA
Pose bound angle
 Tarik napas, mulailah duduk.
 Buang napas, angkat bokong dari lantai dan duduklah pada tulang duduk.
 Tarik napas, letakkan kedua telapak kaki berhadapan di dekat pangkal paha, dan
tekan kedua telapak kaki bawah bersama.
 Buang napas, letakkan ibu jari pada telapak kaki bawah, dengan jari tangan di
telapak kaki atas dan tekuk telapak kaki keluar (supinate; bagian telapak bawah
menghadap atas).
 Tarik napas, duduk tegak, luruskan tulang belakang dengan kepala tegak.
YOGA
Manfaat Bound Angle Pose

1. Merangsang organ perut, ovarium dan kelenjar prostat, kandung kemih, dan ginjal
2. Merangsang jantung dan meningkatkan sirkulasi secara umum
3. Peregangan paha bagian dalam, selangkangan, dan lutut
4. Membantu meredakan depresi ringan, kecemasan, dan kelelahan
5. Menenangkan ketidaknyamanan menstruasi dan linu panggul
6. Membantu meringankan gejala menopause
7. Terapeutik untuk kaki rata, tekanan darah tinggi, infertilitas, dan asma
8. Praktik konsisten dari pose ini sampai menjelang kehamilan dikatakan membantu
mempermudah persalinan.
9. Teks tradisional mengatakan bahwa Baddha Konasana menghancurkan penyakit dan
menghilangkan rasa lelah.
Matur Suksma
OM SHANTI, SHANTI,
SHANTI OM

Anda mungkin juga menyukai