Anda di halaman 1dari 4

Setelah Sebelumnya menulis Upload Makalah Teman yang berjudul Komponen Komponen

KurikulumSekarang Waktunya Upload Makalah Animisme Semua makalah yang saya Upload atas
permintaan dan seizin yang punya makalah, dengan harapan dapat membantu dan mohon
dikembangkan

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Animisme adalah agama orang-orang primitif, istilah primitif dicirikan pada manusia atau
sekelompok hidup pada kurun waktu lampau. Dengan ciri demikian dapat dikatakan
bahwa sesuatu yang primitif adalah sesuatu yang kuno dan tertinggal zaman. Bila
diterapkan pada suatu proses sejarah, kata berarti sesuatu yang terdapat dalam stadium
atau tingkatan yang pertama.dan menmpatkan manusia primitif pada skala yang sangat
rendah dari kebudayaan manusia kontemporer. Animisme dianut oleh orang-orang zaman
dahulu sebelum agama islam masuk ke indonesia, mereka menyembah roh-roh nenek
moyang mereka, dan menganggap bahwa roh-roh nenek moyang mempunyai kekuatan
untuk membantu maupun menciptakan bencana.
Dalam masyarakat Islam menyembah roh termasuk syirik, dan merupakan dosa besar.tapi
mempelajari tentang animisme juga perlu untuk menambah keimanan kita pada Allah dan
menjauhkan dari hal-hal yang syirik.
2.
Rumusan Masalah
1.
Bagaiman asal usul animisme?
2.
Mengapa animisme dikatakan agama?
3.
Bagaiman akibat animisme terhadap keyakinan masyarakat?
4.
Bagaimana kultus dalam animisme?
5.
Bagaiman sikap Animisme terhadap roh orang mati?
6.
Bagaimana pandangna islam tentang animisme?
BAB II
PAMBAHASAN
3.
Asal-usul Animisme
Animisme berasal dari kata anima, dari bahasa latin animus dan bahasa yunani anepos,
dalam bahasa sansekerta disibut prana, dalam bahas ibrani ruah. Arti kesemua itu adalah
napas atau jiwa. Animisme adalah ajaran/doktrin tentang realitas jiwa.
Orang primitif mempunyai kepercayaan bahwa semua hal yang kita lihat ini seperti
manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda lainnya mempunyai roh. Oleh
karena itu roh-roh tersebut mempunyi kekuatan yang dasyat dan mempunyai kehendak,
sehingga kalau marah bisa membahayakan manusia dan kalu gembira bisa
menguntungkan manusia.
Seorang ahli antropologi asal inggris E.B Taylor dalam bukunya primitif kultur
mengajukan sebuah teori (teori serba jiwa), bahwa bentuk kepercayaan asal manusia
adalah animisme.
Teori ini timbul atas 2 hal:
1.

Adanya dua hal yang tampak, yakni hidup dan mati.


2.
Adanya peristiwa mimpi, sesuatu yang hidup dan berada ditempat lain pada
waktu tidur, yakni jiwanya sendiri. Jiwa bersifat bebas berbuat sekehendaknya.
4.
Animisme sebagai agama
Istilah agama atau dalam bahasa inggris religion. Apapun pengertiannya yang jelas akan
merujuk pada type karakteristik tertentu terhadap data-data yang ada seperti, kepercayaan,
praktek-prktek, perasaan keadaan jiwa, sikap pengalaman.
Animisme merupakan agama primitif. Agama primitif merupakan suatu cara tertentu yang
dilakukan oleh manusia di dalam mengalami dunia dan tuhan, suatu pandangan tertentu
terhadap segala kehidupan disekeliling manusia atau mentalitet atau sikap rohani tertentu.
1.

Akibat animisme terhadap keyakinan masyarakat


Animisme dapat diartikan sebagai kepercayaan manusia pada roh leluhur. Dalam
keyakinan masyarakat yang menganut paham animisme mereka meyakini bahwa orang
yang telah meninggal dianggap sebagai yang maha tinggi, menentukan nasib dan
mengontrol perbauatan manusia. Kemudian pemujaan semacam ini lalu berkembang
menjadi penyembahan roh-roh. Roh oarng yang meninggal dianggap dan dipercayai
mereka sebagai makluk kuat yang menentukan, segala kehendak serta kemauan yang
harus dilayani. Dan mereka juga beranggapan roh tersebut juga dapat merasuk kedalam
benda-benda tertentu. Roh yang masuk kesebuah benda akan menyebabkan kesaktian atau
kesakralan benda tersebut. Maka dari itu masyarakat tadi menyembah pada roh-roh
tersebut supaya selamat dari bahaya.
6.
Bentuk penyembahan (kultus dalam animisme)
Mereka percaya bahwa roh itu bukan hanya menempati makluk hidup tetapi juga bendabenda mati, sehingga roh itu terdapat dalam batu-batuan, pohon-pohon besar, tombak,
kepal manusia yang dimumi. Karena adanya kepercayaan pad roh dan hantu, timbullah
paemujaan pada tempat/benda yang dianggapa dihuni roh. Dan yang dipuja agar membaas
kebaikan, ada pula yang dipuja agar roh itu tidak mengganggu. Agar terhindar dari
kemarahan roh/hantu biasanya diadakan ritual yang dipimpin oleh para pendeta.
Adakalanya mereka membujuk roh-roh dengan mengadakan penguburan hewan/manusia
yang dikubur hidup-hidup atau diambil kepalanya dan dilempar kedalam gunung
manakala sebuah gunung meletus. Mereka beranggapan bahwa jika ada bencana alam
berarti roh-roh alam sedang marah.
Dari bermacam-macam sikap terhadap orang yang meninggal kita dapatkan beberapa
macam bentuk-bentuk kultus pemujaan. Adapun bentuk-bentuk tersebut adalah:
1.
Tingakatan pemujaan terhadap kelas-kelas
Tidak semua leluhur mempunyai tingkatan yang sama sebab diantara mereka terdapat
yang paling berkuasa. Dan sering terjadi anggota kelompok atau anggota suku dalam
tingkatan biasa dipuji untuk sementara waktu saja. Bentuk sesembahan yang merata
diantara suku-suku primitif adalah terhadap roh pada pribadi agung yang merupakan
pusat kultus sesembahan leluhur.
2.
Kultus sesembahan merupakan tumpuan harpan
5.

Roh-roh para leluhur dapat dipanggil untuk membantu kesulitan masyarakat terutama
untuk menjamin kelestarian garis jalur keturunan karena biasanya ada keyakinan
bahwa roh para leluhur mendambakan kelestarian garis yang memuji dia. Selain itu
roh para leluhur diharapkan untuk menghindarkan penyakit atau wabah, membantu
memberikan hasil panen yang berlimpah.
3.
Roh leluhur sebagai dewa
Dalam fenomena pemujaan terhadap roh para leluhur terdapat bentuk kultus
sesembahan yang dimuliakan roh leluhur dan leluhur ini diyakini kedudukannya ama
dengan dewa.
4.
Bentuk kultus sesembahan berbentuk komunal
Orang yang telah meninggal disembah untuk suatu kelompok keluarga, suku ataupun
bangsa karena para roh ini adalah anggota keluarga, suku pada waktu hidupnya.
7.

Sikap animisme terhadap roh orang mati


Pada
orang-orang primitif kita dapatkan bebrapa sikap terhadap orang-orang sudah meninggal.
1.
Orang mati diyakini sangat membahayakan karena mati dapat menular
Apabila manusia yang masih hidup dapat memperdulikan, tidak memperhatikan, tidak
merawat, dan tidak melayani dengan baik orang sudah meninggal, maka roh-roh akan
membawa manusia yang masih hidup di dunia ini kepada penderitaan sakit yang dapat
menyebabkan kematian. Dan hal ini sangat menular, terlebih lagi bilaman mereka
meninggal dikarenakan oleh sebab kekerasan, kekejaman. Ini diyakini akan membawa
kematian pada orang lain.
2.
Orang mati terutama mereka yang menjadi tokoh ulama' para pemuka
Kepala suku setelah mati, mereka ini dianggap semakin berkuasa dan menetukan
kehidupan serta hasil manusia yang masih hidup. Rohroh mereka diyakini menjadi
hilang batas-batas jasmaniyahnya dan mampu menolong tetapi juga mampu
menyakiti, karena itu mengambil hati para roh sangat dipentingkan.

Beberapa orang yang lebih tua yang telah meninggal, tidak boleh dilupakan
begitu saja
Mereka inilah yang nantinya merupakan tokoh-tokoh yang kedudukannya akan
menjadi tokoh pemujaan dan tokoh sesembahan. Dan dalam perkembangn kemudian
menjadi dewa.
4.
Orang yang sudah mati tidak dapat mencukupi kebutuhan sendiri
Karena itu oleh orang yang masih hidup. Baik mereka ebagai tokoh yang dihormati
dan dicintai maupun sebagai tokoh yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, karena
dianggap membahayakan orang lain.
5.
Orang yang sudah mati diyakini rohnya dapat kemballi kedunia, kembali
hidup dalam masyarakat manusia dan rohnya tadi dapat dilahirkan kembali dalam
jasad-jasad yang dikehendaki dan dipilih olehnya.
3.

8.

Pandangan Islam
Islam tidak membenarkan agama animisme sebab hal itu adalah syirik (menyekutukan
Allah) dan orang yang menjalankannya dinamakan musyrik. Islam mengajarkan bahwa
orang tidak boleh menghormati dan menyembah selain Allah, sebagaiman yang
ditegaskan dalam syahadat yang pertama. Roh adalah rahasia Allah dan kita tidak
diberikan pengetahuan kecuali hanya sedikit.
Dalam masyarakat Islam roh itu biasanya dido'akan, dan dimintakan ampun bukan malah
dimintai bantuan seperti aliran animisme.
BAB III
PENUTUP

9.

Kesimpulan
Orang primitif mempunyai kepercayaan bahwa semua hal yang kita lihat ini seperti
manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda lainnya mempunyai roh
Agama primitif merupakan suatu cara tertentu yang dilakukan oleh manusia di dalam
mengalami dunia dan tuhan, suatu pandangan tertentu terhadap segala kehidupan
disekeliling manusia. Maka dari itu masyarakat tadi menyembah pada roh-roh tersebut
supaya selamat dari bahaya.

REFERENSI
Mudjahid Abdul Manaf, Ilmu Perbandingan Agama (Jakarta : PT Grafindo Persada,
1994)
Adeng Mukhtar Ghazali, Ilmu Perbandingan Agama (Bandung : Cv Pustaka Setia, 2000)
Zakiyah Darajat, dkk. Perbandingan Agama (Jakarta : Bumi Aksara, 1996)
AD. EL Mardendeq Parasiba Qidah (Bandung syamil)
http//:siaksoftnetwork.com/2007/03/14/Pandangan Islam Terhadap Animisme Dan
Dinamisme

Anda mungkin juga menyukai