Anda di halaman 1dari 8

Peninggalan hindu

budha
D
I
S
U
S
U
N
Oleh

Alsya Syakira
1.Prasasti

Prasasti bukan sekedar batu, tetapi juga batu yang bisa bersuara. Kenapa bisa
demikian? Hal ini dikarenakan prasasti memuat informasi tertulis. Biasanya prasasti-prasasti
itu merupakan peringatan-peringatan yang dibuat oleh para raja untuk daerah
kekuasaannya. Selain itu berisi tentang silsilah, sistem ketatanegaraan suatu kerajaan.
Prasasti merupakan bukti otentik tentang adanya suatu kerajaan. Prasasti biasanya
menggunakan bahasa sanksekerta dan bahasa melayu kuno. Huruf yang dipakai biasanya
huruf pallawa. Penulisannya ada yang berirama India dan seperti puisi.

Beberapa prasasti yang ditemukan di Indonesia:

a.Prasasti kutai

b. Prasasti Ciaruteun

c. Prasasti Kebonkopi

d. Prasasti Tugu

e. Prasasti Pasir Awi dan Prasasti Muara Cianten

f. Prasasti Lebak
g. Prasasti Kedudukan Bukit

h. Prasasti Talang Tuo

i. Prasasti Telaga Batu

j. Prasasti Kota Kapur

k. Prasasti Karang Berahi

2.Candi

Candi adalah istilah dalam Bahasa Indonesia yang merujuk kepada sebuah bangunan
keagamaan tempat ibadah peninggalan purbakala yang berasal dari peradaban Hindu-
Buddha.Bangunan ini digunakan sebagai tempat pemujaan dewa-dewi ataupun memuliakan
Buddha. Akan tetapi, istilah 'candi' tidak hanya digunakan oleh masyarakat untuk menyebut
tempat ibadah saja, banyak situs-situs purbakala non-religius dari masa Hindu-Buddha
Indonesia klasik, baik sebagai istana(kraton), pemandian(petirtaan), gapura, dan sebagainya,
juga disebut dengan istilah candi.Candi merupakan bangunan replika tempat tinggal para
dewa yang sebenarnya, yaitu Gunung Mahameru.Karena itu, seni arsitekturnya dihias
dengan berbagai macam ukiran dan pahatan berupa pola hias yang disesuaikan dengan
alam Gunung Mahameru.Candi-candi dan pesan yang disampaikan lewat arsitektur, relief,
serta arca-arcanya tak pernah lepas dari unsur spiritualitas, daya cipta, dan keterampilan
para pembuatnya.Beberapa candi seperti Candi Borobudur dan Prambanan dibangun amat
megah, detil, kaya akan hiasan yang mewah, bercitarasa estetika yang luhur, dengan
menggunakan teknologi arsitektur yang maju pada zamannya. Bangunan-bangunan ini
hingga kini menjadi bukti betapa tingginya kebudayaan dan peradaban nenek moyang
bangsa Indonesia.

Berdasarkan candi yang ditemukan diindonesia antara lain:

a. candi borobudur
b. Candi Mendut
c. Candi Ngawen
d. Candi Ngawen
e. Candi Banyunibo
f. Kompleks Percandian Batujaya
g. Candi Muara Takus
h. Candi Sumberawan
i. Candi Brahu
j. Candi Sewu
k. Candi Cetho
l. Candi Asu
m. Candi Gunung Wukir
n. Candi Prambanan
o. Candi Cangkuang
p. Candi Gedong Songo
q. Candi Pringapus
r. Candi Pringapus

3.Arca

Arca adalah patung yang dibuat dengan tujuan utama sebagai media keagamaan,
yaitu sarana dalam memuja tuhan atau dewa-dewinya. Arca berbeda dengan patung pada
umumnya, yang merupakan hasil seni yang dimaksudkan sebagai sebuah keindahan. Oleh
karena itu, membuat sebuah arca tidaklah sesederhana membuat sebuah patung.

Kini di dalam dunia keagamaan Indonesia dikenal tiga macam arca, yakni arca peninggalan
agama Hindu, arca peninggalan agama Budha, dan arca agama Kristen (terutama Katolik).

Berdasarkan arca yang ditemukan diindonesia antaara lain

a) Patung dewa-dewi, misalnya Trimurti dan Durga. Pada patung Trimurti, patung Siwa
biasanya tampak lebih dominan. Dewa ini ditampilkan dalam beragai wujud antara ain
mahaguru, mahakala, dan bhairawa;
(b) Patung Airlangga (Medang Kamulan) dalam wujud Wisnu sedang menunggang burung
Garuda;
(c) Patung Ken Dedes dalam wujud Dewi Pajnaparamita;
(d) Patung Kertanegara dalam wujud Joko Dolok dan Amoghapasya;
(e) Patung Kertarajasa (Raden Wijaya) dalam wujud Dewa Siwa;
(f) Patung Dwarapala atau Batara Kala dalam wujud raksasa memegang gada.
(g) Arca Aksobhya dengan sikap bumisparca-mudra yaitu sikap tangan menyentuh bumi
sebagai saksi. Arca menghadap ke timur.
(h) Arca Ratnasambhawa dengan sikap wara-mudra, yaitu sikap tangan memberi anugerah.
Arca menghadap selatan.
(i) Arca Amithaba dengan sikap dhyana-mudra, sikap tangan bersemadi. Arca menghadap ke
barat.
(j) Arca Amogashidi, sikap abhaya-mudra, sikap tangan menenteramkan. Arca menghadap
utara.
(k) Arca Wairicana, sikap dharmacaraka-mudra, sikap tangan memutar rodadharma. Arca
tersembunyi dalam stupa.

4.Buku dan kitab-kitab

Pada zaman kerajaan Hindu-Budha berkembang di Indonesia, kebudayaan dan kesusastraan


juga mengalami kemajuan, terutama pada saat Kerajaan Majapahit. Karya-karya sastra
peninggalan sejarah tersebut berupa cerita tertulis yang dikarang oleh para pujangga.

Beberapa kitab peninggalan hindu budha sebagai berikut:


 Kitab arjuna wiwaha : kitab ini berisi tentang perjuangan Airlangga dalam
mempertahankan kerajaan Kediri. Kitab ini ditulis oleh mpu Kanwa.
 Kitab Negara kartagama : kitab ini merupakan bukti sejarah kerajaan singasari dan
majapahit. Di dalam kitab muncul istiah pancasila. Dikarang oleh mpu prapanca.
 Kitab baratayudha: dikarang oleh mpu sedah dan mpu panulah.
 Kitab Smaradahana : dikarang oleh mpu darmaja
 Kitab Hariwangsa ditulis oleh Mpu Panuluh
 Kitab Sutasoma, ditulis oleh Mpu Tantular. Kitab ini berisi tentang hukum dan dijadikan
dasar hukum di Kerajaan Majapahit. Dalam kitab ini menekankan prinsip keadilan dan
tidak membedakan rakyat biasa dengan bangsawan.

5.tradisi

Perkembangan pengaruh Hindu-Buddha yang penting meliputi tiga hal, yakni :

 Dengan berkembangnya pengaruh Hindu-Buddha, maka bangsa Indonesia memasuki zaman


Sejarah
 Kesenian yang bercorak Hindu-Buddha berkembang di Indonesia
 Di Indonesia berdiri kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha

Contoh tradisi Hindu-Buddha yang masih ada (dapat ditemukan) di masyarakat masa kini
adalah sebagai berikut:

1. Dalam bidang seni bangunan.

Seni Bangunan yang menjadi bukti berkembangnya pengaruh Hindu Buddha di Indonesia
pada bangunan Candi. Candi Hindu maupun Candi Buddha ditemukan di Sumatera, Jawa,
dan Bali pada dasarnya merupakan perwujudan akulturasi budaya lokal dengan bangsa India.
Pola dasar candi merupakan perkembangan dari zaman prasejarah tradisi megalitikum, yaitu
bangunan punden berundak yang mendapat pengaruh Hindu-Buddha, sehingga menjadi
wujud candi, seperti Candi Borobudur.

2. Dalam bidang seni rupa.


Unsur seni rupa atau seni lukis India telah masuk ke Indonesia. Hal ini terbukti dengan telah
ditemukannya arca Buddha berlanggam Gandara di kota Bangun, Kutai. Juga patung Buddha
berlanggam Amarawati ditemukan di Sikendeng (Sulawesi Selatan). Seni rupa India pada
Candi Borobudur ada pada relief-relief ceritera Sang Buddha Gautama. Relief pada Candi
Borobudur pada umumnya lebih menunjukkan suasanan alam Indonesia, terlihat dengan
adanya lukisan rumah panggung dan hiasan burung merpati. Di samping itu, juga terdapat
hiasan perahu bercadik. Lukisan-lukisan tersebut merupakan lukisan asli Indonesia, karena
lukisan seperti itu tidak pernah ditemukan pada candi-candi yang ada di India. Juga relieef
Candi Prambanan yang memuat ceritera Ramayana.

3. Dalam bidang seni sastra.

Seni sastra India turut memberi corak dalam seni sastra Indonesia. Bahasa sansekerta sangat
besar pengaruhnya terhadap perkembangan sastra Indonesia. Prasasti-prasasti awal
menunjukkan pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia, seperti yang ditemukan di Kalimantan
Timur, Sriwijaya, Jawa Barat, Jawa Tengah. Prasasti itu ditulis dalam bahasa Sansekerta dan
huruf Pallawa. Dalam perkembangan bahasa Indonesia dewasa ini, pengaruh bahasa
Sansekerta cukup dominan terutama dalam istilah-istilah pemerintahan juga kitab-kitab kuno
di Indonesia banyak yang menggunakan bahasa Sansekerta.

Contoh tradisi Hindu - Buddha dalam bidang seni sastra adalah:

- Arujunawiwaha, karya Empu Kanwa pada zaman pemerintahannya Airlangga.

- Bharatayudha, karya Empu Sedah dan Empu Panuluh pada zaman kerajaan Kediri.

- Gatutkacasraya, karya Empu Panuluh pada zaman Kerajaan Kediri.

- Arjunawijaya, kerya Empu tantular pada zaman Kerajaan Majapahit.

4.Dalam bidang astronomi / penanggalan kalender.

Diadopsinya sistem kalender atau penanggalan India di Indonesia merupakan wujud dari
akulturasi, yaitu dengan penggunaaan tahun Saka. Di samping itu, juga ditemukan Candra
Sangkala atau kronogram dalam usaha memperingati peristiwa dengan tahun atau kalender
Saka. Candra Sangkala adalah angka huruf berupa susunan kalimat atau gambaran kata. Bila
berupa gambar harus dapat diartikan kedalam bentuk kalimat.

5. Dalam bidang keagamaan / kepercayan dan filsafat.

Sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha ke Indonesia. bangsa Indonesia telah mengenal


dan memiliki kepercayaan, yaitu pemujaan terhadap roh nenek moyang. Kepercayaan itu
bersifat animisme dan dinamisme. Kemudian, masuknya pengaruh Hindu-Buddha ke
Indonesia mengakibatkan terjadinya akulturasi. Masuk dan berkembangnya pengaruh
terutama terlihat dari segi pemujaan terhadap roh nenek moyang dan pemujaan dewa-dewa
alam.

6. Dalam bidang kebudayaan


Masuk dan berkembangnya pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia memengaruhi
sektor kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk kehidupan masyarakatnya. Pengaruhnya
dapat dilihat melalui upacara Ngaben, pecalang sebagai polisi tradisional, dan sistem
pengairan subak yang masih digunakan petani di Bali.

Anda mungkin juga menyukai