Anda di halaman 1dari 10

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS WIDYAGAMA

MALANG

NAMA : JOKO WAHYUNARTO, NIM : 152045910972

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Widyagama Malang

Jl Borobudur 35 Malang

Telp : (0341)492282, 491648, 411291

E-mail : jokowahyunarto@gmail.com

ABSTRAK

Makalah ini disusun untuk para pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang "
PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT" dan juga untuk
memenuhi sebagian tugas ISBD. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dari makalah ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya
pengetahuan danpengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan. Terima kasih.

1. PENDAHULUAN barang terstandarisasi dalam jumlah


besar dengan harga yang relatif murah.
Kebudayaan adalah faktor penentu
keinginan dan perilaku seseorang, Pada saat yang bersamaan muncul
terutama dalam perilaku pengambilan revolusi kebudayaan, di mana
keputusan dan perilaku pembelian. masyarakat secara bertahap berubah
Dalam perkembangan sejarah budaya dari masyarakat agraris menjadi
konsumsi maka masyarakat konsumsi masyarakat yang kekotaan, karena
lahir pertama kali di Inggris pada abad dengan berpindahnya ke perkotaan
18 saat terjadinya tehnologi produksi maka budaya mereka berubah sehingga
secara massal. Tehnologi yang berkembanglah tata nilai baru dan pola
disebabkan oleh berkembangnya kehidupan yang baru akibat pekerjaan
revolusi industri memungkinkan yang berbeda. Tidak hanya orang yang
perusahaan-perusahaan memproduksi kaya saja bahkan orang yang biasa juga

1
merasa perlu membeli produk yang dialirkan secara simbolis melalui
dapat memuaskan kebutuhan budaya bahasa dan cara-cara lain pada anggota
baru, seperti munculnya perbedaan dari masyarakat tertentu ( Wallendorf &
status yang makin menonjol di kalangan Reilly, Mowen, 1995). Budaya (culture)
masyarakat perkotaan. sebagai makna yang dimiliki bersama
oleh (sebagian besar ) masyarakat
Gambaran lahirnya masyarakat
dalam suatu kelompok sosial ( Peter &
konsumsi tersebut diatas, menunjukkan
Olson, 2000). Culture is that complex
pentingnya budaya dalam memahami
whole that includes knowledge, belief,
perilaku konsumen. Aspek-aspek
art, morals, law, custom, and any other
budaya yang penting dapat
capabilities and habits acquired by man
diidentifikasi sehingga dapat digunakan
as a member of society ( Loudan &
sebagai dasar untuk memahami
Della Bitta, 1993)
bagaimana hal tersebut dapat
mempengaruhi konsumen dan tentunya Budaya mengacu pada seperangkat
dapat digunakan dalam nilai, gagasan, artefak dan simbol
mengembangkan strategi pemasaran bermakna lainnya yang membantu
yang lebih efektif. individu berkomunikasi, membuat
tafsiran, dan melakukan evaluasi
2.DEFINISI KEBUDAYAAN
sebagai anggota masyarakat ( Angel,
Banyak definisi tentang budaya yang Blackwell& Miniard, 1994).
dipaparkan oleh para pakar,
Beberapa definisi budaya telah
diantaranya: Kebudayaan didefinisikan
dipaparkan namun secara garis besar
sebagai kompleks simbol dan barang-
menurut Engel, Blacwell & Miniard
barang buatan manusia (artifacts) yang
(1994 ) budaya dapat dibedakan
diciptakan oleh masyarakat tertentu dan
menjadi Makro budaya (
diwariskan dari generasi satu ke
macroculture ) yang mengacu pada
generasi yang lain sebagai faktor
perangkat nilai dan simbol yang
penentu ( determinants) dan pengatur (
berlaku pada keseluruhan
regulator ) perilaku anggotanya
masyarakat, dan Mikro budaya
(Setiadi, 2003). Budaya adalah
( microculture/ subculture ) yang
seperangkat pola perilaku yang secara
mengacu pada perangkat nilai dan
sosial
simbol dari kelompok yang lebih

2
terbatas, seperti kelompok agama, 1. Makna budaya dapat dianalisis dalam
etnis tertentu, atau subbagian dari beberapa tahapan yang berbeda, seperti
keseluruhan. Budaya dapat halnya penganalisisan pada tingkat
melengkapi diri seseorang dengan makro dari masyarakat atau negara
rasa identitas dan perilaku yang secara keseluruhan ataupuan budaya
dapat diterima di masyarakat, dari nilai-nilai bersama oleh
terutama dapat diketahui dari sikap sekelompok masyarakat tertentu secara
dan perilaku yang dipengaruhi oleh mikro, seperti dilihat dari segmen
budaya. Seperti halnya : pakaian, masyarakat tertentu misalnya
penampilan, komunikasi, bahasa, sekelompok orang dalam kelas sosisl
makanan dan kebiasaan makan, atau grup referensi ,ataupun dalam
hubungan, kepercayaan, dan lain lingkup keluarga.
sebagainya yang seringkali meliputi
2. Konsep makna umum atau yang
semua hal yang konsumen lakukan
dimiliki bersama sangat penting untuk
tanpa sadar memilih karena nilai
memahami budaya. Makna budaya (
kultur mereka, adat istiadat dan
cultural meaning) adalah jika sebagian
ritual mereka telah menyatu dalam
atau beberapa masyarakat dalam suatu
kebiasaan mereka sehari-hari.
kelompok sosial memiliki makna dasar
Sebagai contoh misalnya komponen yang sama. (misalnya, apakah arti
budaya di masyarakat Amerika, orang tua/ manula? apakah makna
memiliki sekian nilai yakni : lingkungan yang aman? bagaimana
achievement & succes, activity, artibicara yang sopan? dsb).
efficiency & practicality, progress,
3. Makna budaya diciptakan oleh
material comfort, individualism,
masyarakat melalui interaksi sosial
freedom, humanitarianism,
mereka. Pembangunan makna budaya
youthfulness, fitness and health and
terlihat dalam tingkatan kelompok yang
external conformity.
lebih kecil misalnya bagaimana mode
3.PERMASALAHAN DALAM busana yang disebut ngetrend pada
MENGANALISIS BUDAYA mahasiswa sampai akhir tahun ini?
Accessories apa yang sering mereka
Pemasar harus mempertimbangkan
gunakan?
beberapa isu penting saat menganalisis
budaya, yaitu :

3
Sedangkan di lingkungan makro makna untuk melakukan terobosan pemasaran.
itu dipengaruhi oleh institusi budaya Pemasar biasanya berfokus pada nilai-
seperti pemerintah, organisasi nilai dominan dalam suatu masyarakat.
keagamaan, pendidikan, dan juga
Kandungan suatu budaya ( content of
perusahaan semuanya dapat terlibat
culture) adalah kepercayaan, sikap,
dalam pembangunan makna budaya.
tujuan, dan nilai-nilai yang dipegang
4. Makna budaya terus melakukan oleh sebagian besar masyarakat dalam
gerakan ( dinamis ) dan dapat suatu lingkungan yang menyangkut
mengalami perubahan yang cepat, aspek-aspek lingkungan sosial ( ragam
misalnya perilaku masyarakat yang agama dan kepercayaan, ragam partai
dramatis oleh munculnya tipe ponsel politik , dsb) dan fisik ( produk,
(handphone ) Blackberry, yang peralatan , gedung dan bangunan dsb)
dianggap mampu melakukan fungsi dalam masyarakat tertentu.
lebih dari sekedar ponsel tetapi mampu
Tujuan dalam analisis budaya adalah
melakukan chating , facebook, email
untuk memahami kandungan makna
dsb.
dari sudut pandang konsumen yang
5. Kelompok-kelompok sosial memiliki menciptakan dan menggunakannya.
perbedaan dalam tingkat kebebasan Misalnya pengibaran bendera memiliki
memilih makna budaya tertentu, seperti tanggapan rasa patriotisme dan
di Amerika dan Eropa masyarakat lebih semangat juang, diskon 50% adalah
memiliki kesempatan untuk memiliki tanggapan daya tarik yang
menciptakan identitas pribadi dan heboh, antri lebih dari 30 menit bagi
menggunakannya, sementara sebagian sebagian orang Amerika membuat
masyarakat lain di Cina, India dan Arab frustasi dan marah, namun di bagian
Saudi mungkin lebih terbatas dalam masyarakat Indonesia merupakan hal
memiliki kebebasan memilih makna yang biasa saja, sehingga ada slogan
budaya tertentu. budayakan antriyang ada
gambarnya bebek berbaris rapi.
4. KANDUNGAN SUATU BUDAYA
Seperti halnya makna berjabat tangan
Kandungan utama budaya sering
ketika menyapa menjadi simbol selamat
digunakan sebagai pendekatan oleh
datang dan persahabatan oleh sebagian
pemasar dalam menganalisis budaya
besar masyarakat dunia, meskipun ada

4
sebagian yang melakukannya dengan 5. MENGUKUR KANDUNGAN
membungkukkan badan atau mencium. BUDAYA
Perbedaan makna budaya bahkan dapat
Pemasar dapat menggunakan berbagai
diamati dari lingkungan berbelanja
prosedur untuk mengukur kandungan
apakah toko diskon yang konsumen
budaya yaitu melalui analisis
bisa memilih sendiri atau toko spesial
kandungan budaya, penelitian
yang dilengkapi dengan pelayanan
etnografis dan pengukuran nilai.
pribadi penuh dari pramuniaga dan
Pendekatan yang umum dipakai adalah
fasilitas belanja yang mewah. Akhirnya
dengan penelitian konsumen melalui
strategi pemasaran juga memiliki
wawancara, survei, telepon bahkan
makna yang dipercaya bersama, seperti
fokus group). Analisis kandungan
reaksi masyarakat terhadap iklan.
budaya dapat dilakukan dengan
Masyarakat Amerika terbiasa
mengamati obyek material yang ada
mengungkap iklan dengan secara
dalam kelompok sosial, misalnya komik
langsung dan terbuka, bahkan dianggap
yang beredar di kalangan anak-anak
terlalu fulgar atau emosional oleh
sering berisi tentang nilai-nilai
sebagian masyarakat di negara lain.
persahabatan, nilai agama, bahkan ini
Atau promosi diskon dan penjualan
dapat diamati selama periode waktu
murah, di sebagian masyarakat bisa
tertentu, seperti perubahan peran wanita
dianggap positif tetapi bagian
yang bekerja dalam puluhan tahun
masyarakat lain bisa berbeda dan justru
terakhir sehingga iklan dapat
sering mendapat reaksi negatif karena
disentuhkan dengan keberadaan
adanya anggapan bahwa barang yang
mereka.
didiskon pasti tidak berkualitas dan
barang sisa, cuci gudang atau barang Penelitian etnografis, yang melibatkan

yang tidak laku. Sehingga pemasar pengamatan ciri yang rinci yang

harus hati-hati menangkap makna bersumber dari antropologi untuk

budaya dari produk dan merek yang melihat tanggapan emosi, pengetahuan,

akan dipasarkan dengan melihat dan perilaku dalam keseharian dalam

lingkungan budaya yang melekat pada masyarakat lingkungan tertentu.

target pasar yang akan dipilihnya. Misalnya bagaimana perilaku


masyarakat pada pasar tradisional

5
Jawa?Budaya tawar menawar yang dilakukan oleh kelompok masyarakat.
dilakukan?Hal itu dapat diangkat Ritual Budaya sebagai urutan-urutan
sebagai tema dalam iklan produk tindakan yang terstandarisasi yang
tertentu. secara periodik diulang, memberikan
arti dan meliputi penggunaan simbol-
Pengukuran nilai cenderung dilakukan
simbol budaya ( Mowen, 1995).
secara langsung untuk melihat nilai
Ritual budaya bukan sekedar
dominan, dengan alat penilaian tertentu
kebiasaan yang dilakukan seseorang,
seperti rangking nilai yang dominan dan
tetapi hal ini dilakukan dengan serius
menggunakan metode statistik tertentu
dan formal, yang memerlukan
6. MITOS DAN RITUAL intensitas mendalam dari seseorang.
KEBUDAYAAN Kebiasaan sering tidak serius, kadang

Setiap masyarakat memiliki tidak pasti dan berubah saat ada

serangkaian mitos yang mendefinisikan stimulus berbeda yang lebih menarik.

budayanya. Mitos adalah cerita yang Seringkali ritual budaya memerlukan


berisi elemen simbolis yang benda-bendayang digunakan untuk
mengekspresikan emosi dan cita-cita proses ritual, dan inilah yang bisa
budaya. Misalnya mitos mengenai dibuat oleh pengusaha menjadi peluang
binatang yang mempunyai kekuatan ( , seperti acara ulang tahun yang
Lion King ) atau binatang yang cerdik ( biasanya ada lilin, roti tart, balon,
Kancil ) yang dimaksudkan sebagai permen, sirup, dan lain-lain. Pesta
jembatan antara kemanusiaan dan alam perkawinan merupakan ritual budaya
semesta. Ada mitos pewayangan yang juga, sehingga dapat menjadi peluang
dapat diangkat dalam membuat strategi untuk wedding organizer dan
penentuan merek suatu produk, seperti persewaan gedung, serta peralatan dan
tokoh Bima dalam produk Jamu kuat perlengkapan pesta lainnya. Strategi
Kuku Bima Ginseng. Sehingga iklan juga dapat dikaitkan dengan ritual
pemasar dituntut kreatif menggali mitos budaya seperti pada tema-tema
agar bisa digunakan sebagai sarana perkawinan yang menonjolkan hadiah
menyusun strategi pemasaran tertentu. berlian untuk pengantin perempuan,

Ritual kebudayaan merupakan dan produk sarung untuk ritual


kegiatan-kegiatan rutin yang keagamaan dan ibadah.

6
Simbol kebudayaan juga merupakan 1) masuk kedalam pengalaman dan nilai
representasi tertentu dari budaya , kebanyakan anggota masyarakat,
secara umum apa yang dipakai dan
2) tidak memerlukan pengetahuan
dikonsumsi oleh seseorang akan
khusus untuk mmahaminya dan
mencerminkan budayanya.
3) dihasilkan karena mudahnya setiap
Perusahaan dapat menggunakan nilai-
orang mengakses pada nilai budaya
nilai simbolis untuk merek produknya ,
populer.
misalnya perusahaan otomotif Toyota
memberi nama Kijang untuk kendaraan Sedangkan budaya luhur ( high culture)

dengan penumpang keluarga, secara menghasilkan produk yang bernilai seni

simbolis Kijang adalah binatang yang tinggi, karena proses pembuatannya

mempunyai kemampuan lari yang semata-mata didasarkan pada nilai-nilai

sangat cepat dan lincah.Sementara estetis (Lukisan, Batik, Patung,

perusahaan lain Mitsubishi menciptakan Keramik dsb) sedangkan budaya

Kuda. Simbol juga dapat ditunjukkan populer menghasilkan produk dengan

dengan warna, seperti warna hitam keahlian dan ketrampilan yang dapat

mempunyai arti formal, biru sejuk, dibuat secara massal dengan formula

putih artinya suci, merah simbol berani yang baku ( cetakan pabrik ). Aliran

dsb. Sehingga pemasar menggunakan musik alternatif juga menunjukkan

warna sebagai dasar untuk menciptakan budaya populer, juga budaya pakaian

produk yang berkaitan dengan ketat yang marak dikenakan di kalangan

kebutuhan simbolis. remaja putri di Indonesia, begitupun rok


mini yang ngetrend tahun 60 70- an
7. BUDAYA POPULER VS
sekarang sedang ngetrend lagi.
BUDAYA LUHUR
8. BUDAYA DAN KONSUMSI
Budaya populer merupakan
karakteristik budaya sangat banyak Produk mempunyai fungsi, bentuk dan

bahkan melintasi budaya tradisional arti . Ketika konsumen membeli suatu

(luhur) yang mengakar dalam produk mereka berharap produk

masyarakat. Budaya populer adalah tersebut menjalankan fungsi sesuai

budaya yang menarik massa yang harapannya, dan konsumen terus

mempunyai karakteristik ; membelinya hanya bila harapan mereka


dapat dipenuhi dengan baik. Namun,

7
bukan hanya fungsi yang menentukan perilaku mereka dari orang tua , guru
keberhasilan produk . Produk juga dan teman-teman di lingkungan mereka.
harus memenuhi harapan tentang
Namun dengan kemajuan zaman yang
norma, misalnya persyaratan nutrisi
sekarang ini banyak produk diarahkan
dalam makanan, crispy (renyah) untuk
pada kepraktisan, misal anak-anak
makanan yang
sekarang lebih suka makanan siap saji
digoreng, makanan harus panas untuk seperti Chicken Nugget, Sossis, dan lain
steak hot plate atau dingin untuk lainnya karena kemudahan dalam
agar-agar pencuci mulut.Seringkali terutama bagi wanita yang bekerja dan
produk juga didukung dengan bentuk tidak memiliki waktu banyak untuk
tertentu untuk menekankan simbol mengolah makanan.
fungsi seperti kristal biru pada
Kebudayaan juga mengimplikasikan
detergen untuk pakaian menjadi lebih
sebuah cara hidup yang dipelajari dan
putih. Produk juga memberi
diwariskan, misalnya anak yang
simbolmakna dalam masyarakat misal
dibesarkan dalam nilai budaya di
bayam diasosiasikan dengan kekuatan
Indonesia harus hormat pada orang
dalam film Popeye atau makanan juga
yang lebih tua, makan sambil duduk
dapat disimbolkan sebagai hubungan
dsb. Sedangkan di Amerika lebih
keluarga yang erat sehingga resep turun
berorientasi pada budaya yang mengacu
temurun keluarga menjadi andalan
pada nilai-nilai di Amerika seperti
dalam memasak, misal iklan Sasa atau
kepraktisan, individualisme, dsb.
Ajinomoto. Produk dapat menjadi
simbol dalam masyarakat untuk Budaya berkembang karena kita hidup

menjadi ikon dalam ibadat agama. bersama orang lain di masyarakat.


Hidup dengan orang lain menimbulkan
Budaya merupakan sesuatu yang perlu
kebutuhan untuk menentukan perilaku
dipelajari, karena konsumen tidak
apa saja yang dapat diterima semua
dilahirkan spontan mengenai nilai atau
anggota kelompok. Norma budaya
norma kehidupan sosial mereka, tetapi
dilandasi oleh nilai-nilai, keyakinan dan
mereka harus belajar tentang apa yang
sikap yang dipegang oleh anggota
diterima dari keluarga dan teman-
kelompok masyarakat tertentu. Sistem
temannya. Anak menerima nilai dalam
nilai mempunyai dampak dalam
perilaku membeli, misalnya orang yang

8
memperhatikan masalah kesehatan akan Beberapa perubahan pemasaran yag
membeli makanan yang tidak dapat mempengaruhi kebudayaan,
mengandung bahan yang merugikan seperti :
kesehatannya.
1. Tekanan pada kualitas
Nilai memberi arah pengembangan
2. Peranan wanita yang berubah
norma, proses yang dijalani dalam
mempelajari nilai dan norma disebut 3. Perubahan kehidupan keluarga

sosialisasi atau enkulturasi. 4. Sikap yang berubah terhadap kerja


Enkulturasi menyebabkan budaya dan kesenangan
masyarakat tertentu akan bergerak
4. Waktu senggang yang meningkat
dinamis mengikuti perkembangan
zaman. Sebaliknya, bila masyarakat 5. Pembelian secara impulsif
cenderung sulit menerima hal-hal baru
6. Hasrat akan kenyamanan
dalam masyarakat dengan
mempertahankan budaya lama disebut
Accultiration. 9. PENUTUP

Budaya pada gilirannya akan KESIMPULAN


mempengaruhi pengembangan dalam
Banyak definisi tentang budaya yang
implikasi pemasaran seperti
dipaparkan oleh para pakar,
perencanaan produk, promosi ,distribusi
diantaranya: Kebudayaan didefinisikan
dan penetapan harga. Untuk
sebagai kompleks simbol dan barang-
mengembangkan strategi yang efektif
barang buatan manusia (artifacts) yang
pemasar perlu mengidentifikasi aspek-
diciptakan oleh masyarakat tertentu dan
aspek penting kebudayaan dan
diwariskan dari generasi satu ke
memahami bagaimana mereka
generasi yang lain sebagai faktor
mempengaruhi konsumen.
penentu ( determinants) dan pengatur
Sebagaimana strategi dalam penciptaan ( regulator ) perilaku anggotanya.
ragam produk , segmentasi pasar dan
Budaya dapat melengkapi diri
promosi yang dapat disesuaikan dengan
seseorang dengan rasa identitas
budaya masyarakat.
dan perilaku yang dapat diterima
di masyarakat, terutama dapat

9
diketahui dari sikap dan perilaku menyatu dalam kebiasaan mereka
yang dipengaruhi oleh budaya. sehari-hari.
Seperti halnya: pakaian,
10. REFERENSI
penampilan, komunikasi, bahasa,
makanan dan kebiasaan makan, https://wahyuherdani.wordpress.co

hubungan, kepercayaan, dan lain m/2015/01/27/pengaruh-

sebagainya yang seringkali kebudayaan-terhadap-perilaku-

meliputi semua hal yang konsumen konsumen/

lakukan tanpa sadar memilih


karena nilai kultur mereka, adat
istiadat dan ritual mereka telah

10

Anda mungkin juga menyukai