BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian kepercayaan.
2. Untuk mengetahui kepercayaan Animisme dan Dinamisme yang dianut
masyarakat muna pada zaman prasejarah.
3. Untuk mengetahui kepercayaan masyarakat Muna pada zaman prasejarah.
2
1.4 Manfaat
1. Kami dapat mengetahui apa pengertian kepercayaan.
2. Kami dapat mengetahui kepercayaan Animisme dan Dinamisme yang
dianut masyarakat muna pada zaman prasejarah.
3. Kami dapat mengetahui kepercayaan masyarakat Muna pada zaman
prasejarah.
4. Kami dapat mengetahui bahwa kepercayaan agama islam mulai dianut
oleh masyarakat Muna.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian kepercayaan
Berikut ini adalah beberapa pengertian kepercayaan menurut para ahli sebagai
berikut:
3
Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada sesuatu hal dimana
kita memiliki keyakinan kepada sesuatu tersebut. Kepercayaan merupakan kondisi
mental yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika
seseorang mengambil keputusan , ia akan lebuh memilih keputusan berdasarkan
pilihan dari sesuatu yang lebih dapat ia percaya dari pada yang kurang dipercaya.
(Moorman,1993).
Menurut Ba dan Pavlou (2002) mendefenisikan kepercayaan sebagai penilaian
hubungan seseorang dengan sesuatu melakukan kegiatan tertentu sesuai dengan
harapan dalam sebuah lingkungan yang penuh ketidakpastian. Hal yang senada juga
dikemukakan oleh McKnight, Kacmar, dan Choudry (dalam Bachmann dan Zaheer,
2006), menyatakan bahwa kepercayaan dibangun sebelum pihak pihak tertentu
saling mengenal satu sama lain melalui interaksi dan transaksi.
Menurut Rosseau, Sittkin, dan Camere (1998),defenisi kepercayaan dalam berbagai
konteks yaitu kesediaan seseorang untuk menerima resiko.
b. Dinamisme
Dinamisme adalah meyakini bahwa benda-benda tersebut dipergunakan oleh
manusia maka mereka dapat terhindar dari mara bahaya yang mengancamnya. Benda
benda buatan manusia juga diyakini mempunyai kekuatan gaib seperti patung,
keris, tombak dan jimat. Sesungguhnya proses pembuatan benda-benda tersebut
dilandasi dengan keyakinan bahwa di luar diri manusia ada kekuatan lain. Juga
dilandasi anggapan bahwa benda tersebut sebagai lambang takhta persemayaman roh
4
leluhur, kedua jenis peninggalan itu digunakan sebagai sarana pemujaan terhadap roh
nenek moyang.
Apabila terjadi musibah atau wabah penyakit,mereka percaya bahwa roh nenek
moyang merekalah dan perbuatan manusia itu sendiri yang menyebabkan hal itu
terjadi. jika penyakit itu merupakan penyakit yang datang dari roh nenek moyang,
maka perlu diadakan upacara adat. Upacara adat yang dimaksud adalah Kago-ago
yaitu semacam upacara ritual disertai dengan sesajen yang dipersembahkan kepada
roh nenek moyang. Kaago-ago merupakan tradisi masyarakat suku bangsa Muna
sebagai warisan leluhur masa animisme dan dinamisme yang sampai saat ini terus
dilestarikan. Setelah islam masuk di Muna, prosesi kaago-ago kemudian diadaptasi
dengan nilai-nilai islam sehingga dalam pelaksanaannya , seorang pande selain
membanca mantra-mantra juga membaca ayat-ayat suci Al-quran. Setelah membaca
doa-doa dan mantra-mantra, pande kemudian menyerahkan persembahan yang
diletakkan pada sebuah bangunan yang terbuat dari bambu dan dihiasi dengan kain-
kain aneka warna. Maksud dari penyerahan sesembahan tersebut adalah sebagai
penghargaan terhadap makhluk gaib sehingga ketika mereka pergi meninggalkan
tempat kediamannnya menuju tempat hunian yang baru mereka pergi dengan rasa
damai dan telah mendapat bekal yang cukup sampai tujuan.
dengan gambar manusia yang memiliki cakar pada tangan dan kakinya. Lukisan
tersebut memberikan suatu gambaran akan suatu kepercayaan yang dimiliki oleh
masyarakat pada saat itu bahkan hingga saat ini bahwa gambar manusia tersebut
mengandung makna yang buruk dan jahat terhadap orang lain untuk selalu
mencelakan mereka dengan menggunakan sihir atau ilmu hitam yang dimilikinya.
Dengan demikian, dapat dikatakan pada zaman tersebut masyarakat telah mengenal
system religi dan telah memiliki pandangan-pandangan terhadap sesuatu yang
dianggap memiliki kekuatan magis .
Ada larangan-larangan yang dipercaya dan masih ada dalam masyarakat Muna
diantaranya sebagai berikut:
1. Orang hamil tidak boleh keluar rumah pada waktu magrib, subuh atau tengah
hari karena anaknya nanti akan keguguran akibat diganggu oleh setan.
2. Orang hamil tidak boleh pelit karena akan sulit untuk melahirkan.
3. Orang hamil tidak boleh menyembunyikan sesuatu dari suaminya karena pada
saat melahirkan akan bersamaan dengan BAB.
4. Orang hamil tidak boleh melingkarkan handuk dilehernya karena anaknya yang
lahir kelak akan terlilit tali pusat pada lehernya.
5. Seorang suami yang memiliki istri yang hamil dilarang untuk membunuh
binatang misalnya ular ,biawak, buaya, karena anaknya akan sumbing.
6. Anak bayi tidak boleh dicium pipinya karena akan beringus.
7. Anak bayi dilarang dikeluarkan malam hari karena akan diganggu oleh setan.
8. Anak gadis dilarang untuk menyanyi di dapur karena kelak akan menikah dengan
orang tua.
9. Anak gadis dilarang untuk makan sambil memanjangkan kaki akan memiliki
yang panjang.
10. Dilarang berkelahi dengan suami sambil menangis ditangga rumah karena berarti
Anjing.
11. Dilarang mengambil sesuatu yang telah kita berikan kepada orang lain karena
siku akan luka atau korengan.
12. Tidak boleh memukul orang menggunakan dahan kelapa karena orang yang
dipukul akan meninggal.
13. Dilarang memanjat pohon kelor karena jika jatuh akan kurus dan menyebabkan
kematian.
14. Dilarang mengangkat barang berat setelah melahirkan karena akan ambeien.
15. Dilarang berpangku tangan didagu karena orang tuanya akan meninggal.
16. Tidak boleh mencium tangan atau kaki anak bayi karena akan menyebabkan si
bayi tersebut memakan kotorannya.
17. Dilarang untuk duduk didepan pintu karena akan diganggu oleh makhluk halus.
18. Orang yang mau menikah dilarang keluar rumah karena khawatir terjadi
kecelakaan dan tidak jadi menikah.
6
19. Jangan bersiul malam hari didalam rumah. Mitos katanya akan mendatangkan
hantu yang berniat jahat.
20. Anak gadis dilarang duduk di depan pintu karena akan susah mendapatkan jodoh.
21. Dilarang berpindah tempat pada waktu makan karena kelak berakibat akan
menikah lebih dari sekali.
22. Dilarang berteriak-teriak mengucapkan kata-kata kotor dalam hutan. Karena tak
lama lagi akan dimasuki roh halus jahat yang menguasai dirinya (kesurupan).
23. dilarang bangun terlalu siang karena rezeki akan datang selalu menjauh kembali.
24. Anak gadis dilarang berlama-lama dalam kamar mandi Karena akan kelihatan tua
dari umurnya.
25. Dilarang tidur dengan posisi kepala ada disebelah utara dan kaki disebalah
selatan, karena akan cepat meninggal.
3. Sifat air adalah menggambarkan sifat manusia yang tenang dan selalu
memberikan kesegaran dan kesejukan serta menghilangkan dahaga. Namun
kalau pengelolaannya dan penggunaannya dilakukan dengan cara yang tidak
baik dan tidak benar, maka akan menjadi petaka. Air juga memiliki sifat selalu
mengalir ditempat yang lebih rendah, maksudnya manusia harus memiliki sifat
rendah hati, tidak sombong walaupun memiliki kekuatan yang besar. Hal yang
paling pokok adalah sifat air yang selalu mengikuti bentuk wadahnya, hal ini
artinya manusia harus dapat beradaptasi dengan situasi dan kondisi dimana dia
berada.
4. Sifat tanah adalah diibaratkan sebagai sifat manusia yang sabar dan tidak
menuntut imbalan atas segala sesuatu yang dilakukan untuk kepentingan orang
lain. Hal ini dapat dilihat dari sifat tanah yang selalu sabar walaupun telah
menumbuhkan tanaman sebagai sumber kehidupan manusia, walaupun telah
menyediakan tempat untuk berpijak tetap tidak pernah menuntut imbalan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahwa kepercayaan masyarakat Muna sudah ada sejak zaman Prasejarah, tapi
masih dalam bentuk Animisme, Dinamisme belum dalam bentuk agama karena pola
piker yang belum berkembang. Tapi seiring dengan berkembangnya akal pikiran
manusia dan berkembang ilmu filsafat maka berubahlah menjadi agama yang masih
dapat kita rasakan sampai saat ini. Ada beberapa agama di Kabupaten Muna yaitu
Islam, Kristen protestan, Kristen katolik, hindu dan Budha. Namun agama yang
bermayoritas di Kabupaten Muna adalah Islam yang berkembang hingga saat ini.
3.2 Saran
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini sangat jauh dari kata
sempurna oleh karena itu saya mohon maaf yang sebesar-besarnya dan dengan rendah
9
hati mohon diberi kritikan dan saran tentang pembuatan makalah ini agar dalam
pembuatan makalah selanjutnya lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
http://unn-kepercayaan-masyarakat-kabupaten-muna-
prasejarah.blogspot.com/2007/12/sultra.html
http://id.wikipedia-budaya-budaya-muna-masa-prasejarah//2002/kabupaten-
muna
http://naomiputri.perkembangan-kepercayaan-masyarat-muna.blogspot.com
http://kepercayaan-masyarakat-indonesia-sejarah-dan-
prasejarah.78873893803/wiki.html
10
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya mengucapkan banyak
terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Penyusun
i
12
DAFTAR ISI
Cover i
Kata Pengantar. ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.. 1
B. Rumusan Masalah..1
C. Tujuan 2
D. Manfaat 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepercayaan .. 3
B. Kepercayaan Dinamisme Dan Animisme. 3
C. Kepercayaan Masyarakat Muna Pada Zaman prasejarah. 4
D. Kepercayaan Masyarakat Muna dalam Menganut Agama Islam.. 6
BAB III PENUTUP
A. Saran . 9
B. Kesimpulan.. 9
DAFTAR PUSTAKA 10
MAKALAH
ii
OLEH:
KELOMPOK IV:
MUNA
2017