Anda di halaman 1dari 7

Nama : Normayada Hayati

Nim : 2022122698

Prodi : Pendidikan Agama Islam

Dosen pengajar : Ibu Radhia Shaleha, M.Pd.

Mata kuliah : Psikologi Pendidikan Islam

Soal

1. Uraikan ap aitu Psikologi Barat dan Islam serta jelaskan titik perbedaannya!
2. Jelaskan Konsep fitrah dan hubungannya dengan Pendidikan !
3. Kemukakan analisis anda mengenai teori fitrah jika dibandingkan dengan teori tabula
rasa yang dikemukakan Jhon Locke !
4. Uraikan dengan jelas dimensi ruh, agal, dan nafs pada manusia!
5. Kemukakan analisis anda mengenai hubungan motif dan motivasi dan kaitannya
dengan Pendidikan!
Jawab
1. Psikologi Barat adalah cabang ilmu psikologi yang berasal dari Eropa dan
Amerika Utara. Psikologi Barat cenderung mempelajari perilaku manusia dari sudut
pandang ilmiah dan objektif, dengan fokus pada pengamatan dan eksperimen.
Psikologi Barat mempelajari berbagai aspek perilaku manusia, seperti persepsi,
belajar, motivasi, emosi, kepribadian, dan gangguan mental. Psikologi Barat juga
mempelajari bagaimana lingkungan sosial dan budaya mempengaruhi perilaku
manusia .
Dalam Psikologi Barat, penelitian dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah
yang sistematis dan terkontrol. Penelitian ini melibatkan pengumpulan data empiris
melalui pengamatan dan eksperimen. Hasil penelitian kemudian dianalisis secara
kuantitatif atau kualitatif untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan
penelitian .
Psikologi Islam adalah cabang ilmu psikologi yang berasal dari dunia Islam.
Psikologi Islam mempelajari perilaku manusia dari sudut pandang agama Islam,
dengan fokus pada nilai-nilai spiritual dan kepercayaan. Psikologi Islam mempelajari
berbagai aspek perilaku manusia, seperti kepribadian, motivasi, emosi, dan gangguan
mental, dengan menggunakan sumber-sumber formal Islam seperti Al-Qur’an dan
Hadis 1.

Dalam Psikologi Islam, penelitian dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah


yang sistematis dan terkontrol. Penelitian ini melibatkan pengumpulan data empiris
melalui pengamatan dan eksperimen. Hasil penelitian kemudian dianalisis secara
kuantitatif atau kualitatif untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan
penelitian .2
Perbedaan antara Psikologi Barat dan Psikologi Islam dapat dilihat dari beberapa
aspek, di antaranya:

1. Dasar Ilmu Pengetahuan: Dasar ilmu pengetahuan dalam Psikologi Barat


didasarkan pada pengamatan dan eksperimen, sedangkan dasar ilmu
pengetahuan dalam Psikologi Islam didasarkan pada Al-Quran dan Hadis.
1
Perbedaan Pendekatan Psikologi Barat dan Timur,” DosenPsikologi.com, 2022. [Online]. Available:
https://dosenpsikologi.com/perbedaan-pendekatan-psikologi-barat-dan-timur.
2
Perbedaan Psikologi Islam dan Psikologi Barat yang Harus dipahami,” DosenPsikologi.com, 2022. [Online]. Available:
https://dosenpsikologi.com/perbedaan-psikologi-islam-dan-psikologi-barat
2. Tujuan: Tujuan utama Psikologi Barat adalah menjelaskan, meramalkan, dan
mengendalikan perilaku manusia, sedangkan tujuan utama Psikologi Islam
adalah membangun perilaku yang baik serta mendorong manusia agar
memiliki kedekatan dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
3. Sikap terhadap Alam: Pola pikir Barat lebih mengenai penguasaan terhadap
alam, sedangkan dalam Psikologi Islam penting untuk memiliki kecintaan
yang besar terhadap alam.
4. Cara pandang terhadap Manusia: Dalam Psikologi Islam, manusia
dipandang sebagai makhluk yang ideal (insan kamil) dan juga memberikan
kontribusi yang positif, sedangkan dalam Psikologi Barat, manusia lebih
dipandang sebagai objek.
5. Pemahaman mengenai Hidup yang Ideal: Dalam Psikologi Barat, hidup
ideal adalah ketika dapat memenuhi kebutuhan diri sendiri, sedangkan dalam
Psikologi Islam, hidup yang ideal dan kebahagiaan bukan hanya berasal dari
pemenuhan kebutuhan diri sendiri, tetapi justru datang dari dalam diri sendiri
seperti menerima hidup, memaknai kehidupan, dan dekat dengan Allah.3

3
Fatin Ieqa, “PSIKOLOGI BARAT DAN ISLAM,” Academia.edu, 2017. [Online]. Available:
https://www.academia.edu/33068580/PSIKOLOGI_BARAT_DAN_ISLAM.
2. Konsep fitrah dalam Islam merujuk pada keadaan asli manusia yang telah
diberikan oleh Allah SWT sejak lahir. Fitrah ini mencakup kecenderungan manusia
untuk mengakui keberadaan Allah SWT dan mempercayai ajaran agama Islam. Fitrah
juga mencakup kemampuan manusia untuk membedakan antara yang benar dan yang
salah, serta memiliki naluri untuk melakukan kebaikan dan menghindari keburukan.
Serta kemampuan untuk memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai moral.

Menurut beberapa sumber, fitrah manusia terdiri dari beberapa aspek, yaitu:

1. Fitrah beragama: Kecenderungan manusia untuk mengakui keberadaan


Allah SWT dan mempercayai ajaran agama Islam.
2. Fitrah suci: Kemampuan manusia untuk membedakan antara yang benar dan
yang salah, serta memiliki naluri untuk melakukan kebaikan dan menghindari
keburukan.
3. Fitrah intelektual (aqliyah): Kemampuan manusia untuk berpikir secara
rasional dan logis.

Namun, faktor-faktor seperti lingkungan sosial, budaya, dan pengalaman hidup


dapat mempengaruhi perkembangan fitrah manusia. Oleh karena itu, penting bagi
setiap individu untuk terus memperkuat fitrahnya melalui pendidikan agama,
pengembangan diri, dan lingkungan yang kondusif.4

Dalam konteks pendidikan, konsep fitrah dapat diartikan sebagai upaya untuk
membentuk kepribadian yang sejalan dengan fitrah manusia, yaitu kepribadian yang
berakhlak mulia, beriman, dan bertakwa kepada Tuhan.5

Pendidikan Islam memiliki peran penting dalam membentuk kepribadian yang sesuai
dengan fitrah manusia. Pendidikan Islam harus mampu mengembangkan potensi
fitrah manusia agar dapat mencapai tujuan hidup yang sejati. Dalam hal ini,
pendidikan Islam harus mampu mengajarkan nilai-nilai moral dan agama secara
konsisten dan terus-menerus sehingga dapat membentuk kepribadian yang berakhlak
mulia dan bertakwa kepada Tuhan.6

4
konsep fitrah menurut hadis fitrah dan implikasinya dalam pendidikan .... https://eprints.walisongo.ac.id/8803/1/SKRIPSI%20LENGKAP
%201.pdf.
5
[Mujahid, "Konsep Fitrah Dalam Islam Dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Islam"]
6
"Fitrah Manusia dan Pendidikan Islam - TIMES Indonesia"
3. Mengenal tentang teori fitrah terlebih dahulu, Fitrah merupakan aspek yang penting
dan utama untuk mengenal esensi dan eksistensi kehidupan manusia, artinya fitrah itu
mempunyai peran yang sangat vital untuk dijadikan dasar mengenal manusia atau juga
mengenal potensi manusia. Fitrah merupakan keadaan yang dihasilkan dari penciptaan itu,
yakni menciptakan sesuatu dalam dalam wujud yang baru sama sekali, yang merupakan
kebalikan dari membuat sesuatu dengan mengikuti contoh sebelumnya.

Konsep fitrah dalam Islam merujuk pada keadaan alami manusia yang cenderung
kepada kebenaran dan kebaikan. Fitrah ini merupakan anugerah dari Allah SWT kepada
manusia sejak lahir 7. Konsep fitrah dalam Islam juga menunjukkan bahwa manusia memiliki
potensi untuk mengenal Allah SWT dan beribadah kepada-Nya. Oleh karena itu, pendidikan
Islam harus bertujuan untuk mengembangkan fitrah manusia agar dapat mencapai tujuan
tersebut.
Sementara itu, teori tabula rasa yang dikemukakan oleh John Locke menyatakan
bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan kosong dan tidak memiliki pengetahuan atau
pengalaman apapun . Menurut teori ini, lingkunganlah yang membentuk kepribadian dan
karakter seseorang. Secara konsep, tabularasa diartikan sebagai kepribadian manusia yang
belum terbentuk sesuatu di dalam dirinya. Ini seperti yang dikatakan oleh John Locke bahwa
jiwa manusia ibarat kertas putih, artinya kosong dari kemampuan (keyakinan) bawaan sejak
lahir, tidak mempunyai bakat bawaan dan pengetahuan. Tak ada sesuatu dalam jiwa yang
sebelumnya tidak ada dalam indera, dengan kata lain tak ada sesuatu dalam jiwa, tanpa
melalui indera.8
Dalam konteks pendidikan, teori fitrah menekankan pentingnya pengembangan
potensi alami manusia, sedangkan teori tabula rasa menekankan pentingnya pengaruh
lingkungan dalam membentuk kepribadian dan karakter seseorang . Dalam hal ini,
pendidikan Islam harus mampu membantu manusia untuk mengenali fitrahnya dan
mengembangkannya, serta membantu manusia untuk memahami ajaran-ajaran agama dan
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pendidikan Islam dapat
membantu manusia untuk mencapai tujuan hidupnya, yaitu mendapatkan ridha Allah SWT. 9

7
https://www.neliti.com/publications/273120/konsep-fitrah-dan-bedanya-dari-nativisme-empirisme-dan-konvergensi
8
Analisis: Jurnal Studi Keislaman Volume 21, No. 2, Tahun 2021
9
Teori Fitrah dalam Psikologi Pendidikan - DosenPsikologi.com”, https://dosenpsikologi.com/teori-fitrah-dalam-psikologi-pendidika
4. Manusia diciptakan oleh Allah hanya dengan satu tujuan yaitu untuk
menyembah kepada-Nya. Manusia itu terdiri dari 2 unsur yaitu unsur jasmani dan unsur
rohani (roh, akal, hati, dan nafsu). Menyadari asal kejadian manusia, seharusnya manusia
sadar bahwa dirinya adalah makhluk lemah yang tidak sepatutnya bersikap angkuh dan
sombong. Allah memberikan kita waktu untuk hidup di dunia ini tidaklah lama, hal ini
dimaksudkan agar manusia itu sadar untuk mengisi hidupnya dengan hal-hal yang baik.

1. Dimensi Ruh ini membawa sifat-sifat dan daya-daya yang dimiliki


oleh sumbernya, yaitu Allah. Khalifah Allah dapat berarti mewujudkan sifat-sifat
Allah secara nyata dalam kehidupan manusia di bumi, untuk mengelola dan
memanfaatkan bumi Allah .
Ruh juga diartikan sebagai hakikat berfikir atau kecerdasan yaitu kemampuan
manusia untuk siap memperoleh ilmu . Selain itu, ruh juga diartikan sebagai daya
potensial internal dalam diri manusia yang akan mewujud secara aktual sebagai
khalifah Allah 10 . Ruh Merupakan unsur rohani yang ditiupkan oleh Allah SWT
ke dalam tubuh manusia. Ruh merupakan sumber kehidupan bagi manusia dan
menjadi dasar bagi keberadaan manusia sebagai makhluk hidup.
2. Aqal: Merupakan unsur rohani yang berhubungan dengan kemampuan
berpikir dan merenung manusia. Aqal memungkinkan manusia untuk memahami,
menilai, dan mempertimbangkan sesuatu secara rasional. Aqal juga
memungkinkan manusia untuk membedakan antara yang benar dan yang salah,
serta antara yang baik dan yang buruk11
3. Nafs adalah unsur rohani yang berperan dalam menggerakkan jasad manusia
dan memiliki peran dalam proses berfikir dan memahami realitas yang darinya
menghasilkan sebuah pengetahuan. Pengetahuan yang dihasilkan akan
membentuk cara pandang seseorang menyikapi kehidupan . Nafs juga memiliki
tiga tingkatan, yaitu nafs ammarah, nafs lawwamah, dan nafs mutmainnah .12

10
https://www.quranic-healing.or.id/2014/11/perbedaan-antara-ruh-dan-nafs_64.html
11
https://islami.co/qalbu-aqal-dan-nafsu-makna-dan-perbedaaannya/
12
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/mudarrisuna/article/download/7838/4650
5. Motif dan motivasi adalah dua konsep yang saling terkait dalam konteks pendidikan.
Motif adalah dorongan atau kebutuhan yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu
tindakan, sedangkan motivasi adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk mencapai
tujuan tertentu . Dalam konteks pendidikan, motif dan motivasi memiliki peran penting dalam
meningkatkan minat belajar dan prestasi akademik siswa

Motif dan motivasi dapat mempengaruhi minat belajar siswa. Minat belajar
merupakan faktor yang sangat menentukan dalam keberhasilan belajar seseorang. Dalam
kehidupan sehari-hari, dapat kita jumpai seseorang yang mempunyai kapasitas intelektual
tinggi, namun kurang minat terhadap disiplin ilmu atau suatu pekerjaan yang digelutinya,
prestasi keilmuan atau pekerjaannya biasa-biasa saja, kurang memuaskan. Sebaliknya, tidak
jarang pula orang yang mempunyai kapasitas intelektual sedang, namun karena adanya minat
yang besar terhadap disiplin ilmu yang dituntut atau pekerjaan yang digelutinya, memperoleh
hasil yang gemilang .13

Dalam konteks pendidikan, motif dan motivasi juga dapat mempengaruhi kualitas
pembelajaran siswa. Motivasi belajar dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak
dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan
belajar, dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh
subjek belajar itu dapat tercapai . Oleh karena itu, guru perlu memperhatikan faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi motif dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran.

Dalam rangka meningkatkan motif dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran, guru
dapat melakukan beberapa hal seperti memberikan penghargaan atas prestasi siswa,
memberikan umpan balik positif atas usaha siswa dalam belajar, memberikan tantangan-
tantangan baru dalam pembelajaran, serta mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan
sehari-hari siswa . Dengan demikian, motif dan motivasi dapat menjadi faktor penting dalam
meningkatkan minat belajar dan prestasi akademik siswa.14

13
https://www.dewanpendidikan.com/2017/01/hubungan-antara-motivasi-dan-minat.html
14
http://repository.uki.ac.id/2918/1/BahanAjar82020.pdf

Anda mungkin juga menyukai