KEAGAMAAN
PSIKOLOGI AGAMA
Psikologi Agama/MPDI/FAI/22
PENTINGNYA AGAMA BAGI MANUSIA
01 Dinamika sosial dewasa ini bergerak sangat cepat, tetapi aspek mental dan m
oral belum siap untuk mengikutinya. Globalisasi dan modernisasi disatu sisi tel
ah merusak akar-akar luhur yg ada pada mns baik yg bersifat sosial dan kema
syarakatan maupun nilai-nilai sosial keagamaan
02 Dibalik globalisasi yang gemerlap dan memukau ada gejala yg dinamakan the
agony of modernization yt azab sengsara karena modernisasi dan gejala ini
dpt dilihat dgn semakin meningkatnya angka kriminalitas yang disertai dgn
tindak kekerasan, pemerkosaan, pembunuhan, judi penyalahgunaan narkotik,
minuman keras, kenakalan remaja, gangguan jiwa dsbnya.*
Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tsb hanya dapat dicapai dgn agama sebab dgn melaksanakan ajaran agama
manusia akan merasa kasih sayang, aman, harga diri bebas, sukses dan terpenuhi rasa ingin tahu.
Psikologi dan agama merupakan dua hal yg sangat erat hubungannya untuk menjadikan manusia tenang dan
aman dalam menghadapi kehidupan dunia
Misal orang-orang yg melanggar nilai moral yg oleh agama dipandang berdosa. Perasaan berdosa dpt
mengakibatkan persaan sedih dlm dirinya walaupun hukuman lahiriah tidak diterima. Psikologi memandang
bahwa org merasa berdosa berarti telah menghukum dirinya sendiri karena jiwanya tertekan
Ada beberapa teori tentang timbulnya
jiwa keagamaan pada individu yaitu:
Teori Monistik
Sumber
Kejiwaan Agama Teori Fakulti
Fitrah
Teori Monistik
Teori Monistik berpendapat 1. Thomas van Aquinas
bahwa yg menjadi sumber sumber kejiwaan agama adalah berfikir. Manusia berTuhan karena manu
kejiwaan agama adalah sia menggunakan kemampuan berfikirnya. Kehidupan beragama merupa
kan refleksi dr kehidupan berfikir manusia itu sendiri. Pandangan ini msh
Satu sumber kejiwaan.
tetap mendpt tempatnya hingga sekarang dimana para ahli mendewakan
Ada beberapa pendapat rasio sebagai satu-satunya motif menjadi sumber agama
tentang sumber tunggal. 2. Fredrick Hegel
Berpendapat bahwa agama adalah suatu pengetahuan yg sungguh-sung
guh benar dan tempat kebenaran abadi. Berdasarkan hal itu, agama mer
upakan hal-hal atau persoalan yg berhubungan dengan pikiran
3. Fredrick Schleimacher
Sumber keagamaan itu adalah rasa ketergantungan yg mutlak (sense of
depend). Dengan adanya rasa ketergantungan yg mutlak ini manusia me
rasakan dirinya lemah. Kelemahan ini menyebabkan manusia selalu terg
antung hidupnya dengan sesuatu kekuasaan yg berada di luar dirinya. B
erdasarkan rasa ketergantungan maka tmbul konsep Tuhan. Rasa keterg
antungan yg mutlak dpt dibuktikan dlm realitas upacara keagamaan dan
pengabdian para penganut agama kepada suatu kekuasaan yaitu Tuhan
Teori Monistik berpendapat 4. Rudolf Otto
bahwa yg menjadi sumber Berpendapat bahwa sumber kejiwaan agama adalah rasa kagum yg berasal
dari the wholly other (yg sama sekali lain). Jk seseorg dipengaruhi rasa kagum
kejiwaan agama adalah thdp sesuatu dianggapnya lain dari yg lain maka keadaan mental seperti itu
Satu sumber kejiwaan. diistilahkan oleh R. Otto adalah numinious. Perasaan itulah sebagai sumber
Ada beberapa pendapat dari kejiwaan agama pada manusia. Disamping faktor lain tetapi numinous
merupakan sumber yg penting.
tentang sumber tunggal. 5. Sigmund Freud
Berpendapat bahwa unsur kejiwaan yg menjadi sumber kejiwaan agama adlah
libido sexuil. Berdasarkan libido timbul ide ttg Tuhan dan upacara keagamaan
setelah melalui proses :
– Oedipoes complex, mitos Yunani kuno yg menceritakan bahwa perasaan cinta kepada
ibunya, maka Oedipoes membunuh ayahnya. Kejadian ini berawal dari manusia primitif.
Ayah mereka mati maka timbul rasa bersalah pada diri anak-anak itu, timbul penyesala
n. Perasaan ini menimbulkan ide untuk membuat suatu cara sbg penebus kesalahan me
reka yg telah dilakukan. Timbullah keinginan untuk memuja arwah ayah yg telah dibunu
h, karena khawatir akan pembalasan arwah tsb. (father image/citra bapak).
Realisasi dari pemujaan itu menurutnya sbg asal dari upacara keagamaan. Jadi menurut Freud agama munculdari ilusi manusia.