Anda di halaman 1dari 5

Nama : Lika Ambu

Nim : 2321015

Prodi : Agroteknologi

ETS : Agama Kristen

Soal :

1. Berikanlah pandangan anda secara kritis, dari perspektif Anda sendiri mengapa
fenomena agama bertahan/agama tetap ada meskipun dalam dunia yang
sudah maju dan dikuasai oleh ilmu pengetahuan dan teknologi modern!
2. Sigmund Freud melihat agama sebagai sebuah ilusi. Coba anda telusuri dengan
mencari berbagai referensi bacaan, dan jelaskan mengapa Sigmund Freud
memahami agama sebagai sebuah ilusi!
3. Jelaskan yang dimaksud dengan manusia komunis menurut antropolgi
KarlMarx!
4. Coba berikan 5 contoh nyata bentuk ketidakadilan gender yang anda amati
disekitar kehidupan anda dan berikan komentar anda terhadap bentuk
ketidakadilan tersebut.

Jawaban :

1. Pandangan saya kenapa fenomena agama bertahan atau agama tetap ada
meskipun dalam dunia yang sudah maju dan dikuasai oleh ilmu pengetahuan
dan teknologi modern karena, agama merupakan sitem yang mengatur
kepercayaan-kepercayaan serta peribadatan kepada Tuhan yang Maha Esa
serta tata kaidah yang berhubungan dengan budaya dan pandangan yang
selalu hadir dalam sejarah umat manusia. Sehingga,pengalaman manusia
tentang agama sangat bervariasi mulai dengan yang paling sederhana seperti
dalam agama animisme atau dinamisme sampai ke agama-agama politeisme
dan monoteisme. Selain itu variatif pengalaman manusia tentang agama juga
disiplin ilmu yang digunakan untuk memahami fenomena agama. Misalnya,
agama bisa ditinjau dari sudut psikologi, antropologi, sosiologi, ekonomi,
bahkan teologi.

2. Sigmund Freud menyatakan bahwa agama adalah ilusi, menghalangi pemikiran


kritis dan pemenuhan sikap kekanak-kanakan. Ia memandang bahwa agama
adalah sebagai pemuasan keinginan kekanak-kanakkan. Ini menilik dari arti
nama psikoanalisis itu sendiri yang secara sederhana diartikan sebagai sebuah
perawatan medis bagi orang-orang yang menderita gangguan syaraf. Lebih
jauh lagi Freud dan para pengikutnya yang meyakini agama sebagai sesuatu
hal yang negatif dan neurotis (sakit saraf/jiwa) sekaligus agama sebagai
pemuasan keinginan kekanak-kanakkan. Penyebabnya adalah paling tidak ada
dua faktor yaitu:

• kepercayaan yang kuat terhadap Tuhan. Faktor ini lebih banyak


disebabkan oleh adanya pengalaman hidup yang dilalui orang-orang
beragama pada usia dini/kanak-kanak yang menganggap orang tua,
terutama bapak yang dengan penuh kasih sayang dapat
menenteramkan anak yang tidak berdaya dan ketakutan, dan pada
akhirnya terciptalah surga buatan baginya. Dengan demikian agama
adalah sebuah ilusi menurut Freud.
• ritus-ritus wajib yang dijalankan secara rumit. Tidak dapat kita pungkiri
adanya sejumlah aturan-aturan di dalam agama dan upacara-upacara
keagamaan lainnya. Maka tidak heran jika Freud memandang agama
adalah gejala neurosis atau penyakit jiwa dimana ketika manusia yang
pada dasarnya adalah makhluk yang bebas lalu dengan adanya agama
manusia menjadi makhluk yang terbatas dengan banyaknya aturan yang
harus ditaati di dalam agama. Baginya dengan adanya agama malah
akan membatasi manusia untuk bertindak sesuai keinginannya atau
dengan kata lain terkekang oleh agama. Maka tidak heran jika hanya
orang gilalah yang mau untuk dikekang oleh aturan agama sedangkan
dia sendiri dapat memutuskan bagi dirinya untuk hidup bebas.

Agama juga digambarkan berupa kekuatan untuk membela dan bertahan atau
mental defense dalam menghadapi segala musibah seperti bencana alam yakni
gempa bumi, banjir, penyakit, dan lain sebagainya. Manusia beragama ketika
dalam masalah seperti ini dipandang oleh Freud sebagai anak-anak yang
kemudian lantas mencari perlindungan kepada bapaknya. Itulah salah satu
alasan dari Freud yang memandang bahwa agama merupakan pemuasan
keinginan kekanak-kanakan.

3. komunis menurut antropologi karlMarx adalah pemahaman mengenai manusia


komunis,menetapkan manusia pada pusat kepentingannya,dan karena itu
berpendapat bahwa manusia adalah ciptaan dirinya sendiri, hanya manusia
yang dapat menjawab kepada dirinya sendiri, dan mampu dengan upaya
sendiri menemukan tujuannya dengan yang absolut.
karlMarx juga menerima pendapat Ludwing Feuerbach bahwa “ Allah orang
Kristen hanya suatu refleksi fantastis, suatu gambaran dalam cermin dari
dirinya sendiri. Karena itu, karlMarx percaya bahwa Allah adalah khayalan atau
pemenuhan kebutuhan manusia. Hanya dengan membersihkan diri sendiri dari
pengertian suatu hubungan dengan Allah, manusia mampu mengaktualisasikan
dan menjadi diri yang sesungguhnya.
Ada 3 ciri dari manusia komunis menurut antropologi karlMarx yaitu:
1. Manusia sebagai suatu produk alami (natural)
2. Manusia sebagai ciptaannya sendiri yang bekerja
3. Manusia sebagai unit yang teralienasi.

4. Lima contoh ketidakadilan gender disekitar kehidupan saya yaitu :


1. Beban Ganda (Double Burden)

- Mengerjakan tanggung jawab secara berlebihan, yang seharusnya dapat


dilakukan pembagian tugas antara laki-laki dan perempuan
- Contoh : Seorang istri harus melakukan pekerjaan rumah tangga seperti
memasak, mencuci, berbelanja, mengasuh anak, melayani kebutuhan suami,
dsb, sementara istri juga bekerja di luar rumah. Sedangkan suami hanya
bekerja saja tanpa mengerjakan tugas rumah tangga (yang umumnya
dilakukan istri)
Tugas-tugas rumah tangga tersebut sebetulnya bisa juga dikerjakan oleh suami

2. Peminggiran (Marginalisasi)

- Perempuan tidak dapat berkontribusi dalam suatu aspek atau bidang


pekerjaan tertentu karena stereotype tertentu yang melekat cukup lama pada
perempuan contoh : perempuan adalah individu lemah, terlalu perasa, sensitif,
cengeng.
- Karena fungsi reproduksi yang dimiliki perempuan, perempuan dianggap
akan menghambat pekerjaan
- Contoh : Pekerjaan yang berkaitan dengan pembangunan (gedung,
jalan, dsb) minim kontribusi perempuan karena perempuan dianggap lemah
secara fisik dan psikologi, fungsi reproduksi perempuan dinilai akan
menghambat pekerjaan (ketika perempuan haid, hamil dan menyusui)

3. Kekerasan (violence)

- Terjadi karena perempuan/laki-laki dianggap lemah dan ditundukkan


- Terjadi karena adanya narasi tubuh perempuan sebagai objek seksual
- Contoh :

1. Kekerasan fisik : dipukul, ditampar


2. Kekerasan seksual : dipegang pada bagian tubuh tertentu
(tanpa persetujuan darikorban?
3. psikologis : ucapan menyakitkan, kata-kata kotor, bentakan,
hinaan dan ancaman
4. Pelabelan (Stereotype)

- Pelabelan yang melekat pada jenis kelamin dan berhubungan dengan


fungsi dan perannya, yang tidak mengandung kebenaran mutlak.

- Perempuan : tugas pokoknya adalah memasak, mencuci, mengasuh


anak, dan tugas rumah tangga lainnya.
- Perempuan : lemah, cengeng, perasa, sensitif
- Laki-laki : tugas pokoknya adalah bekerja mencari nafkah
- Laki-laki : tidak boleh menangis, kuat, tidak perasa, galak, tidak rapi.

5. Diskriminasi

- Tindakan pembedaan karena jenis kelamin, suku, agama, ras.


- Perempuan : Tidak harus berpendidikan tinggi, Harus bisa memasak
- Laki-laki : Harus berpendidikan, Harus bekerja di luar rumah

Komentar saya adalah laki-laki juga sebenarnya bisa mengerjakan tugas-tugas


perempuan tetapi kerena, perempuan selalu dibilang lemah, cengeng. Dan yang
seharusnya kalau menurut saya laki-laki harus mengerti dengan keadaan perempuan
bukan melakukan kekerasan seperti dipukul,tampar. karena, pekerjaan perempuan
dan laki-laki sama saja.

Anda mungkin juga menyukai