c. Terapi Keagamaan
Ketangan jiwa dapat dicapai dengan dzikir (mengingat) Allah. Rasa taqwa dan
perbuatan baik adalah metode pencegahan dari rasa takut dan sedih. Dia-lah
Tuhan yang Maha Mengetahui dan Bijaksana yang dapat memberikan
ketenangan jiwa kedalam hati orang yang beriman.
d. Musibah
Dalam kondisi ketidaknyamanan, nilai-nilai ajaran agama dpat membantu
menentramkan goncangan batin, korban beruasaha menyadarkan diri bahwa
musibah merupakan resiko yang harus diahadapi dalam menjalani kehidupan
dan ia pun menyadari bahwa dirinya bukan pemilik mutlak dari segala yang
menjadi miliknya.
e. Kematian
Kematian membawa manusia menuju ke alam kehidupan baru, sebagai tempat
persinggahan menanti masa evakuasi ke alam berikutnya. Bagi manusia yang
hatinya dipenuhi oleh iman, yang tiap harinya diisi dengan kebaikan, akan
mampu menyikapi kematian dengan perasaan yang lebih tenang, dengan
sedikit rasa bersalah.
b. Tipe-tipe Kepribadian
Pembagian tipe kepribadian ditinjau dari aspek biologis (bentuk tubuh), aspek
sosiologis (pandangan hidup dan kualitas hidup seseorang), dan aspek
psikologis (emosional dan aktivitas)
d. Dinamika Kepribadian
Kepribadian manusia sebenarnya telah diatur semacam sistem kerja untuk
menyelaraskan tingkah laku manusia agar tercapai kententraman dalam
batinnya. Namun terkadang naluri mendorong manusia untuk segera
memenuhi kebutuhannya yang bertentangan dengan realita yang ada.
b. Pendidikan Kelembagaan
Fungsi sekolah dalam kaitannya dengan pembentukan jiwa keagamaan anak,
antara lain sebagai pelanjut pendidikan agam di lingkungan keluarga.guru
harus mampu menanamkan nilai-nilai kegamaan yang mampu diterima oleh
anak,
c. Pendidikan di Masyarakat
Masyarakat merupakan lapangan pendidikan yang membentuk jiwa
keagamaan ketiga dalam diri seseorang. Semakin besar norma-norma
keagamaan yang dijujung pada lingkungan masyarakat, makan akan sangat
berpengaruh teradap ketaan dan keyakinan anak dalam menentukan dan taat
pada keyakinan agamanya.
b. Faktor Ekstern
Faktor ekstern yang dinilai berpengaruh besar dalam perkembangan jiwa
keagamaan antara lain :
1) Lingkungan keluarga
2) Lingkungan institusional
3) Lingkungan masyarakat
c. Fanatisme dan Ketaatan
Suatu tradisi keagamaan dapat menimbulkan dua sisi dalam perkembangan
jiwa keagamaan seseorang yaitu, fanatisme dan ketaatan.