Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

Perkembangan Jiwa KeAgamaan Pada Remaja

Mata Kuliah :
Psikologi Agama

Dosen Pengampu :
Kahrani, S.Sos, M.Si

Disusun Oleh:
Kelompok 3
CHINTIYA YOHANES
RATNA KUMALA SARI
DEDI SETIAWAN
GUSLIANA
SITI AMINAH

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH

STIT DARUL ULUM KOTABARU

1442H / 2021M
PERKEMBANGAN JIWA KEAGAMAAN PADA REMAJA

1. Pertumbuhan jasmani secara cepat telah selesai


Hal ini berarti bahwa dari segi jasmani mereka telah matang. Artinya segala fungsi
jasmaniah mulai atau telah dapat bekerja. Kekuatan jasmani mereka dapat dianggap sama
dengan orang dewasa. Demikian pula, segi seks. Mereka telah mampu berketurunan.
Dorongan yang bersifat biologis ini menimbulkan kegoncangan emosi, yang selanjutnya
membawa berbagai tindakan, kelakuan, atau sikap yang menjurus ke arah pemuasan
dorongan tersebut. Sikap dan tindakan atau kelakuan yang terjadi akibat kematangan
tersebut berbeda antara sate sama lain, sesuai dengan konstruksi pribadi yang mereka lalui
serta lingkungan tempat mereka hidup.
2. Pertumbuhan kecerdasan hampir selesai
Pada usia remaja, mereka telah mampu memahami hal-hal yang abstrak dan sekaligus
telah mampu mengambil kesimpulan abstrak dari sesuatu yang bersifat indrawi.
3. Pertumbuhan pribadi belum selesai
Hal ini berarti bahwa dalam usia ini, pribadi mereka masih mengalami kegoncangan dan
ketidakpastian. Dan segi jasmaniah, mereka merasa cukup matang dan seperti orang
dewasa. Demikian pula, dalam hal kecerdasan, mereka merasa telah mampu berpikir
objektif dan dapat mengambil kesimpulan yang abstrak dari kenyataan indrawi. Akan
tetapi, mereka belum mampu berdiri sendiri, belum sanggup mencari nafkah untuk
membiayai sendiri segala kebutuhannya.
4. Pertumbuhan jiwa sosial masih berjalan
Pada umur ini, mereka merasa betapa pentingnya pengakuan sosial bagi remaja. Mereka
akan merasa sangat sedih, apabila diremehkan atau dikucilkan dari masyarakat teman-
temannya.
5. Keadaan jiwa agama yang tak stabil
Tak jarang, kita melihat remaja pada umur-umur ini mengalami kegoncangan atau
ketidakstabilan dalam beragama. Misalnya, mereka kadang-kadang sangat tekun
menjalankan ibadah, tetapi pada waktu lain, enggan melaksanakannya, bahkan mungkin
menunjukkan sikap seolaholahanti agama. Kekecewaan yang dialami oleh remaja dalam
kehidupan dapat membawa akibat terhadap sikapnya kepada agama.
Faktor perkembngan jasmani dan fahami mereka antara lain merurut starbuck adalah sebagai
berikut :
1. Pertumbuhan pikiran dan mental
2. Perkebangan perasaan
3. Pertimbangan social
4. Perkembangan moral
5. Sikap remaja terhadap agama

B. Sikap Remaja terhadap Agama


Sikap dan minat remaja terhadap masalah keagamaan dapat dikatakan sangat
bergantung pada kebiasaan masa kecil dan lingkungan agama yang memengaruhi besar-
kecil minat mereka terhadap masalah keagamaan.
1. Percaya turut-turutan
Sesungguhnya kebanyakan remaja yang percaya kepada Tuhan dan menjalankan
ajaran agama, adalah mereka yang terdidik dalam lingkungan rang beragama, ibu-
bapaknya orang beragama, teman-teman dan masvarakat kelilingnya rajin beribadah.
Oleh karena itu, mereka pun ikut percaya dan melaksanakan ibadah dan ajaran-ajaran
agama, sekadar mengikuti suasana lingkungan di mana ia hidup. Kepercayaan seperti
milah yang disebut kepercayaan yang turut-turutan

2. Percaya dengan kesadaran


Sebagaimana telah diketahui bahwa masa remaja adalah masa perubahan dan
kegoncangan di segala bidang, yang dimulai dengan perubahan jasmani yang sangat
cepat, jauh dari keseimbangan dan keserasian. Tentu saja, hal itu menyebabkan remaja
tertarik untuk memerhatikan dirinya, yakni sebuah perhatian yang disertai kecemasan
dan ketakutan, terlebih lagi ketika timbul perasaan ingin menentang orangtua, dan
terasanya dorongan-dorongan seksual yang tidak dirasakan sebelumnya. Kegelisahan,
kecemasan, dan ketakutan bercampur aduk dengan rasa bangga dan kesenangan
Semangat keagamaan itu mempunyai dua bentuk, yaitu
a. Semangat agama positif
b. Semangat agama khurafi
3. Kebimbangan beragama
4. Tak percaya kepada tuhan
C. Faktor yang Berpengaruh terhadap Perkembangan Keagamaan Remaja
Sikap keagamaan adalah suatu kondisi diri seseorang yang dapat mendorongnya
untuk bertingkah laku sesuai dengan kadar ketaatannya terhadap agama.
jiwa keagamaan tak luput dari berbagai gangguan yang dapat memengaruhi
perkembangannya. Pengaruh tersebut bersumber dari dalam din seseorang maupun
bersumber dari faktor luar.
1. Faktor Intern
faktor-faktor yang ikut berpengaruh terhadap perkembangan jiwa keagamaan,
antara lain adalah faktor hereditas, tingkat usia, kepribadian, dan kondisi kejiwaan
seseorang.
a. Faktor Hereditas
b. Tingkat usia
c. Kepribadian
d. Kondisi kejiwaan
2. Factor ekstern
Faktor ekstern yang dinilai berpengaruh dalam perkembangan jiwa keagamaan dapat
dilihat dari lingkungan tempat seseorang itu hidup. numnya, lingkungan tersebut
dibagi menjadi tiga, yaitu:
1) keluarga;
2) institusi; dan
3) masyarakat Qalaluddin,

D. Pendidikan Agama pada Remaja

E. Basisi penanaman pendidikan agama bagi remaja


1. lingkungan keluarga
2. Lingkungan sekolah
3. Lingkungan masing masing

F. Pembinaan pribadi remaja yaitu


1. menunjukkan bahwa Pembina memahami mereka
2. Membina secara konsultasi
3. Mendekatkan agama kepada kehidupan

Anda mungkin juga menyukai