Oleh Kelompok 3:
Segala pu ji hanya bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat limpahan
karunia nikmatnya. Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perkembangan Ilmu
Jiwa Beragama Pada Remaja”dengan lancar. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi
tugas Mata Kuliah Psikologi Agama yang dibimbing oleh Ibuk Dr. Rini Puspitasari, M.A.
Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari berbagai pihak.
Untuk itu saya ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini tentunya jauh dari kata sempurna tapi penulis tentunya bertujuan untuk menjelaskan atau
memaparkan point-point di makalah ini, sesuai dengan pengetahuan yangkami peroleh baik dari
buku maupun sumber-sumber yang lain.
Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
kita semua, masyarakat umumnya, dan untuk saya sendiri khususnya.Bila ada kesalahan tulisan
atau kata-kata di dalam makalah ini, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya
Penulis
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.........................................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................3
A. Latar Belakang.........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah....................................................................................................3
C. Tujuan......................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................4
A. Kesimpulan..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
REMAJA atau adolescence berasal dari kata Latin adolescere berarti “tumbuh” atau
“tumbuh menjadi dewasa”. Istilah remaja atau adolescence berarti mencakup kematangan
mental, emosional, sosial dan fisik. Mengutip Piaget, Hurlock (1996) menyatakan bahwa secara
psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa,
usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan
berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak.
Lebih detailnya dalam peta psikologi remaja terbagi dalam tiga tahapan perkembangan
yaitu:
1. Fase Pueral. Pada masa ini remaja tidak mau dikatakan anak-anak, tetapi juga tidak bersedia
dikatakan dewasa. Pada fase pertama ini merasa tidak tenang.
2. Fase Negative. Fase kedua ini hanya berlangsung beberapa bulan saja, yang ditandai oleh
sikap ragu-ragu, murung, suka melamun dan sebagainya.
3. Fase Pubertas. Masa ini dinamakan dengan Masa Adolescens.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan jiwa beragama pada remaja?
2. Apa faktor-faktor keberagamaan?
3. Bagaimana sifat keberagamaan pada masa remaja?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perkembangan jiwa beragama pada remaja.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor keberagamaan.
3. Untuk mengetahui sifat keberagamaan pada masa remaja.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Stabilitas perasaan,
2. Pertumbuhan fisik telah sempurna,
3. Citra diri yang realitis,
4. Pandangan yang realistis terhadap orang lain,
5. Lebih dapat menyesuaikan diri dan,
6. Emosinya lebih tenang.
Faktor lain yang dianggap sebagai sumber keyakinan agama adalah kebutuhan-
kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi secara sempurna, sehingga mengakibatkan terasa
adanya kebutuhan akan kepuasan agama.
Faktor terakhir adalah pemikiran yang agaknya relevan untuk masa remaja, karena
disadari bahwa masa remaja mulai kritis dalam menyikapi masalah keagamaan, terutama
bagi mereka yang mempunyai keyakinan secara sadar dan bersikap terbuka. Mereka akan
mengkritik guru agama yang tidak rasional dalam menjelaskan ajaran-ajaran agama
Islam, khususnya bagi remaja yang selalu ingin tahu dengan pertanyaan- pertanyaan
kritisnya.1
2
Taufik, Psikologi Agama, ed. Fakhri (Mataram: Sanabil, 2020).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa remaja dikenal juga dengan sebutan masa transisi atau masa peralihan dari
kanak-kanak menuju kedewasaan. Atau dapat juga dikatakan bahwa masa remaja
perpanjangan masa kanak-kanak menjelang masa dewasa. dalam kondisi yang lain juga
dapat menunjukan ciri kedewasaan walaupun tidak terlalu menonjol. Remaja dapat
disebut dengan adolescence (bahasa Latinya adolescere), kata bendanya adolescentia
yang berarti remaja atau tumbuh menjadi dewasa.
Masa remaja mulai kritis dalam menyikapi masalah keagamaan, terutama bagi
mereka yang mempunyai keyakinan secara sadar dan bersikap terbuka. Mereka akan
mengkritik guru agama yang tidak rasional dalam menjelaskan ajaran-ajaran agama
Islam, khususnya bagi remaja yang selalu ingin tahu dengan pertanyaan- pertanyaan
kritisnya
DAFTAR PUSTAKA
Lubis, Ramadan. Psikologi Agama. Edited by Hadis Purba. Medan: Perdana Publishing, 2019.