Anda di halaman 1dari 7

“PERKEMBANGAN JIWA KEAGAMAAN PADA

REMAJA”
Dosen Pengampu : Dra. Isti Fatonah, MA

Disusun Oleh:
Kelompok 4
Alfurqonati (1801011013)
Agenda (1801011008)
Silviana (1801010098)
Perkembangan Jiwa Kwagamaan Pada Remaja
 Perkembangan rasa Agama
Dalam pembagian tahap perkembangan manusia , masa remaja
menduduki tahap progresif . Dalam pembagian yang terurai masa remaja
mencakup masa juvenilitas (adolesantium), pubertas, dan nubilitas.
Sejalan dengan perkembangan tersebut, jiwa keagamaan pada remaja
pun dipengaruhi oleh faktor perkembangan-perkembangan yang tampak
pada remaja. Dibawah menurut W.Starbuck faktor-faktor perkembangan
rohani dan jasmani pada remaja ialah
1. Perkembangan pikiran dan mental
2. Perkembangan perasaan
3. Pertimbangan sosial
4. Perkembangan moral
5. Sikap dan minat
6. Ibadah.
1. Pertumbuhan pikiran dan mental
Sifat kritis terhadap remaja akan ajaran agama mulai timbul . Selain
masalah agama merekapu sudah tertarik pada masalah kebudayaan, sosial,
ekonomi, dan norma-norma kehidupan lainya .
Dari hasil penelitian bahwa agama yang ajarannya bersifat lebih konserfatif
lebih banyak berpengaruh bagi para remaja untuk lebih taat pada ajaran
agama. Sebaliknya ajaran yang kurang konservatif dan cenderung liberal
akan mudah merangsang pada pikiran dan mental pada remaja, sehingga
mereka banyak meninggalkan ajaran agamanya. Untuk itu perkembangan
pikiran dan mental remaja mempengaruhi sikap keagamaan mereka.
2. Perkembangan perasaan
Kehidupan relegius akan cenderung mendorong dirinya lebih dekat kearah
hidup yang relegius pula. Sebaliknya bagi remaja yang kurang mendapatkan
pendidikan dan siraman ajaran agama akan lebih mudah didominasi
dorongan seksual. karena itulah,rasa penasaran dan keingin tahuan yang
tinggi lebih mudah terperosok dalam hal negatif jika tidak berbarengan
dengan pendidikan agama yang kuat untuk membentengi diri dari hal yang
tidak diinginkan.
3. Perkembangan sosial
Perkembangan pada remaja ditandai oleh adanya
pertimbangan sosial. Dalam kehidupan keagamaan,
mereka timbul konfil antara pertimbangan moral dan
material. Remaja sangat bingung menentukan pilihan itu,
karna kehidupan dunia di pengaruhi oleh kepentingan
kaan materi, maka para remaja lebih cenderung jiwanya
untuk bersikap materialis.
hasil penyelidikan menunjukkan bahwa remaja usia 18-
29 tahun menunjukkan bahwa 70% pemikiran remaja di
tunjukkan bagi kepentingan ; keuangan, kesejahteraan,
kebahagiaan, kehormatan diri, dan kesenangan pribadi
lainnya. Sedangkan masalah akhirat dan keagamaan hanya
sekitar 3.6%, masalah sosial 5.8%.
4. Perkembangan Moral
perkembangan ini bertitik tolak dari rasa berdosa dan usaha untuk
mencari keamanan. Tipe moral pada remaja mencakupi :
a. Self-directtive, taat terhadap agama atau moral berdasarkan
pertimbangan pribadi.
b. adaptive, mengikuti situasi lingkungan tanpa mengadakan kritik.
c. Submissive, merasakan adanya keraguan terhadap ajaran moral dan
agama.
d. Unadjusted, belum meyakini akan kebenaran ajaran agama dan
moral.
e. Deviant, menolak dasar dan hukum keagamaan serta tatanan moral
masyarakat.
5. Sikap dan minat
Sikap dan minat remaja terhadap masalah keagamaan boleh dikatan sangat
kecil dan hal ini tergantung dari kebiasaan masa kecil, serta lingkungan agama
yang mempengaruhi mereka (besar-kecil minatnya). Jika semasa kecil sudah di
ajarkan disiplin dan selalu taat pada ajaran agama maka kebiasaan inin akan
menjadikan sikap dan minat yang postif di kemudian hari.
6. Ibadah
menurut hasil riset penelitian akan pandangan agama dalam hal
beribadah pada tuhan yaitu sebagai berikut :
a. 42% remaja tidak pernah sama sekali mengerjakan ibadah
b. 33% mengatakan mereka sembahyang karena mereka yakin tuhan
mendengar dan akan mengabulkan do’a mereka
c. 27% mengatakan bahwa sembahyang dapat mem,buat meredakan
kesusahan yang mereka derita
d. 18% menyatakan bahwa sembahyang menjadikan mereka senang
setelah mengerjakannya
e. 11% mengatakan bahwa meningkatkan tanggung jawab dan
tuntutan sebagai anggota masyarakat
f. 4% mengatakan bahwa bahwa sembahyang merupakan kebiasaan
yang mengandung arti yang penting.
Jadi, hanya 17% mengatakan bahwa sembahyang bermanfaat untuk
berkomunikasi kepada tuhan, sedangkan 26% diantaranya menganggap
bahwa sembahyang hanyalah merupakan media untuk bermeditasi.
TRIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai