SOSIOLOGI AGAMA
oleh :
2. Sosiologi agama adalah proses interaktif antarkelompok sosial yang mempengaruhi keyakinan dan
pemahaman keagamaan individu. Dalam hal ini,
orang-orang berinteraksi dengan berbagai kelompok
sosial yang berbeda, dengan orang per orang,
organisasi, dan preferensi (pilihan) agama.
B. O BJEK FORMAL
SOSIOLOGI AGAMA
1. Fungsi agama dalam mengembangkan atau
menghambat kelangsungan hidup, dan fungsi agama
dalam memelihara kelompok-kelompok dalam
masyarakat.
C. O BJEK MATERIAL
S OSIOLOGI AGAMA
1. Individu-individu dalam masyarakat
2. Kelompok-kelompok masyarakat
a. Masyarakat terbelakang;
b. Masyarakat pra-industrial yang sedang berkembang.
c. Masyarakat industri-sekuler.
3. Lembaga-lembaga keagamaan.
a. Ormas keagamaan (NU, Muhammadiyah, Persis, dll)
b. Lembaga pendidikan keagamaan (pesantren,
madrasah, dll)
c. Lembaga kajian keagamaan (LKiS, pusat-pusat studi
agama di perguruan tinggi, Islam Liberal, dll).
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
E. PENGARUH SOSIAL
PADA P ERILAKU
BERAGAMA
1. Perilaku beragama tidak hanya
memotivasi orang untuk mengonsumsi
budaya, tetapi perilaku beragama juga
memiliki konsekuensi sosial. Oleh
karena itu, pengamalan ajaran agama
mungkin didominasi oleh pengaruh
sosial.
F. PENGARUH SOSIAL
1.
2.
3.
4. Orang tua yang baik adalah yang mampu m emberikan pengaruh terus-menerus terhadap anakanaknya selama hidup.Peran orang tua adalah
membantu membentuk hubungan sosial anakanaknya. Tindakan ini dinamakan sosialisasi seumur
hidup.
5. Peristiwa yang terjadi dalam kehidupan membuat
orang tua lebih berpengaruh dalam mencari hikmah
tentang bagaimana membesarkan anak-anak
mereka, dan bagaimana menghadapi kehidupan
yang keras.
H. PENGARUH
PASANGAN
I. KELUARGA DAN
SOSIALISASI
1. Pada akhir abad ke-20 terlihat sebuah
kebingungan di bidang penelitian sosiologi,
yaitu berupa kendala data yang berkaitan
dengan hubungan pengaruh keluarga
terhadap komitmen pada keyakinan agama
dan sebaliknya.
2. Secara teoretis, keluarga memberikan
pengaruh yang berkelanjutan pada perilaku
beragama.
3. Salah satu tugas penting ke depan bagi
sosiolog agama adalah mulai menguji
pengaruh keluarga besar, dan pengaruh
timbal balik dalam keluarga selama hidup.
J. DENOMINASI
(NETRALITAS)
1. Di bagian akhir abad ke-20, menjadi modis bagi
ulama untuk mengklaim bahwa perbedaanperbedaan keagamaan sedang menurun.
Artinya, netralitas seseorang dalam kehidupan
sosial-keagamaan menjadi penting.
2. Menurut Finke dan Stark (1992), di satu sisi,
selalu ada variasi dari kepercayaan dan
komitmen masyarakat untuk memilih netral
dalam perilaku beragama. Akan tetapi, di sisi
lain, terjadi pembentukan gerakan sektarian
yang berusaha untuk membangun ketegangan
dengan masyarakat yang lebih luas.
3.
4.
5.
8.
K. PENGARUH PENDIDIKAN
1.
2.
8.
9.
L. RETROSPEKSI
DAN PROSPEK
1.
2.
3.
4.
5.
DAFTAR PUSTAKA
Fenn, Richard K. 2003. The Blackwell Companion to
Sociology of Religion. Blackwell Publishing, Malden and
Oxford.
Hamilton, Malcolm. 2001. The Socilogy of Religion,
Theoretical and Comparative Perspective. Routledge,
London and New York.
Kinloch, Graham C. 2005. Perkembangan dan Paradigma
Utama Teori Sosiologi. Pustaka Setia, Bandung.
Nottingham, Elizabeth K. 1993. Agama dan Masyarakat,
Suatu Pengantar Sosiologi Agama. P.T. RajaGrafindo
Persada.
Qardhawy, Yusuf. 1999. Fi Fiqhi al-Aulawiyyt, Dirsatun
Jaddah fi Dha`il-Qur`n was-Sunnah. Maktabah Wahbah,
Kairo.
Weber, Max. The Sociology of Religion
SELESAI