Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dela Rosa Evi Putri

NIM : 932305719

PENGAJIAN ATAU CERAMAH PADA REMAJA

Kegiatan ceramah agama pada saat ini banyak di selenggarakan di majelis taklim-
majelim, pesantren maupun lembaga kajian agama, hal ini menimbulkan ketertarikan
masyarakat untuk mengikutinya, baik dari remaja sampai orangtua. banyak faktor yang
menyebabkan remaja ingin mengikuti kegiatan ceramah agama, diantaranya adanya
kesadaran dalam diri mereka untuk mendekatkan diri kepada Allah, ajakan teman-teman
ataupun anggota keluarganya.
Remaja menaruh minat pada agama dan menganggap bahwa agama berperan penting
dalam kehidupan. Minat agama antara lain tempak pada ketertarikannya dalam membahas
masalah agama, mengikuti pelajaran-pelajaran agama di sekolah dan perguruan tinggi, atau
mengikuti pengajian dan ceramah di majelis taklim, lembaga keagamaan atau masjid.
Pakar psikodlogi, Hurluck menjelaskan minat keagamaan dalam diri seorang individu
biasanya meningkat secara gradial sejalan dengan meningkatnya usia. Peningkatan minat
keagamaan ini bisa dikaitkan dengan asumsi bahwa semakin tua seseorang semakin dekat
dengan kematian dan akhirat. Dalam hubungan ini kuatnya minat agama dimotivasi oleh
persiapan ke kehidupan setelah kematian (pilihannya surga atau neraka).
Kuat lemahnya intensitas minat keagamaan para remaja akhir hingga dewasa awal ini
dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain:
1. Ada tidaknya pembiasaan sebagai pengaruh pendidikan keagamaan sejak masa
kanak-kanak, yang dapat membentuk pola perilaku keagamaan remaja.
2. Ada tidaknya praktek keagamaan dalam lingkungan sekitar terutama teman
sepergaulan atau keluarga. Jika tetangga dan sahabat seorang banyak yang aktif
beribadah, maka individu sangat mungkin akan kuat pula niatnya dalam praktek
agama.
3. Kuat atau lemahnya persoalan yang dihadapi oleh seseorang. Kalau seseorang
menghadapi kesukaran berat maka ia cenderung berminat pada agama dan
menguatkan minatnya itu
4. Ada tidaknya tanggung jawab pendidikan agama para orangtua terhadap anak-
anak. Jika orangtua mempunyai tanggung jawab yang kuat terhadap Pendidikan
agama bagi anak-anaknya, makai a cenderung mempunyai minat kuat pada agama
dan aktif beribadah untuk memberikan contoh pada anak-anak mereka.
Dalam interaksi sosialnya remaja memiliki kecenderungan untuk mencari minat
yang sama dengan teman-temannya. Kesamaan minat utamanya dalam kegiatan
agama ini merupakan wujud aktualisasi remaja dalam lingkungan sosialnya. Dalam
kegiatan ceramah agama atau pengajian, remaja berperan aktif sebagai orang yang
menerima pesan-pesan keagamaan yang anatara lain berisi tentang nilai-nilai
kehidupan dunia baik dalam konteks individu maupun kemasyarakatan dan nilai
kehidupan akhirat, pengajian di masjid-masjid dan pesantren dapat dikatakan sebagai
salah satu wadah pembentukan konsep diri keagamaan remaja.
Dalam hal keberagamaanya, banyak pakar psikolog menyatakan remaja
menyelidiki agama sebagai suatu sumber dari ransangan emosional dan intelektual.
Remaja tidak ingin begitu saja menerima materi keagamaan yang ia dengar. Remaja
akan mengolah Kembali baru memutuskan bentuk-bentuk pemikiran dan praktek
keberagamaannya. Dalam proses inilah muncul peran-peran significant others yang
akan mengerahkan konsep keberagaman dalam diri remaja.
Karena pada dasarnya dalam ceramah atau pengajian materinya adalah tentang
kehidupan sehari-hari atau persoalan hidup kehidupan bermasyarakat maka materinya
juga mudah untuk dicerna. Pengetahuan agama yang diberikan secara langsung,
sekaligus dalam bentuk praktek atau kelompok rujukan yang remaja tersebut telah
percayai, mengakibatkan proses penerimaan pesan dalam bentuk materi agama lebih
efektif. Sehingga, remaja lebih memiliki sikap keterbukaan akan masuknya informasi
Islami yang secara sukarela ia pahami dan praktekan, tanpa ada paksaan dan juga
lebih enjoy menjalankan ibadah, karena teman-teman sebayanya juga melakukan hal
yang sama. Kebersamaan dengan kawan sebayanya menyebabkan situasi dan
pendalaman keberagamaannya menjadi kuat.

Anda mungkin juga menyukai