PENDAHULUAN
Pada zaman yang sekarang ini tidak sulit bagi mayarakat untuk
swasta yang menawarkan sistem pendidikan yang bermutu tinggi. Akan tetapi
hal tersebut harus di imbangi dengan adanya kemauan dari masyarakat itu
demikian pula dalam hal agama sebagai kendali kemajuan teknologi yang
Pada sisi lain saat dunia semakin modern dengan kemajuan teknologi
keluarga besar cenderung ke arah keluarga inti bahkan sampai kepada orang
ibu rumah tangga cenderung berisifat cuek atau apatis terhadap peran ilmu
hal-hal baru yang cendrung mengarah ke keduniawian semata, sehingga hal ini
berbunyi :
ibu rumah tangga yang harus mengontrol segala hal dalam rumah tangganya,
anaknya, baik dalam ilmu agama maupun ilmu umum. Olehnya itu wanita
harus memperdalam ilmu agamanya agar bisa di terapkan dalam rumah tangga
dan kehidupan sehari-harinya. Wanita sebagai ibu rumah tangga harus dapat
zaman.
1
Observasi di dusun jabon tentan, 4 januari 2020
2
Depertemen Agama RI, Mushaf Al-hikmah: Al-Quran dan Terjemahnya,(Cet. 10;
Jakarta: Diponegoro, 2013), h. 64
Upaya pengembangan wawasan keagamaan yang dilakukan
taklim. Majelis taklim berfungsi sebagai sarana untuk membimbing umat dan
kepada Allah swt. Di samping itu, majelis taklim juga merupakan taman
majelis taklim masih jauh dari harapan.. berbagai persoalan demi persoalan
perbedaan dari segi penampilan. Hal tersebut dapat dilihat dari perbedaan
status sosial jamaah. Sebagian jamaah ibu rumah tangga yang memiliki strata
tetapi itu juga tergantung niat dari pribadi mereka masing-masing. Masalah
lain yang juga muncul dikalangan jamaah majelis taklim ialah pengetahuan
agama jamaah yang masih tergolong rendah. Hal itu ditandai dengan
banyaknya jamaah yang masih belum mampu menbaca al-Quran dengan baik,
masih suka menggunjing atau ghibah jika sedang berkumpul, bersikap apatis,
bertingkah laku individualis, dan lain lain. Padahal, jika dilihat dari kegiatan
rutin yang dilakukan jamaah seperti pengajian, zikir, ceramah agama serta
dilarang. Akan tetapi terlepas dari itu, tidak sedikit juga jamaah yang
lebi jauh tentang korelasi keaktifan mengikuti majelis taklim dengan perilaku
keberagamaan ibu rumah tangga di Dusun Jabon tentan Desa Bagu kecamatan
Pringgarata.4
B. Rumusan Masalah
4
Observasi di dusun jabon tentan, 4 januari 2020
Memperhatikan latar belakang masalah yang tertulis di atas, maka
1. Tujuan
sebagai berikut :
2. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi tentang
praktis, yakni :
D. Definisi oprasional
atau istila kunci pada judul “ Pengaruh Keaktifan Mengikuti Majlis Taklim
dengan maksud utama penulis dalam penggunaan kata pada judul penelitian
menjadi variabel penelitia. Adapun istilah yang perlu penulis jelaskan adalah
keaktifan mengikuti majelis ta’lim dalam penelitian ini yaitu: selalu aktif
2. Perilaku keagamaan
dari kata dasar agama yang berarti sistem, prinsip kepercayaan kepada
kepercayaan itu. Kata keagamaan itu sudah mendapat awalan “ke” dan
BAB II
5
Pusat bahasa depiknas, kamus besar bahasa Indonesia,(Jakarta: balai pustaka, 2007),
h.23
6
Mursal dkk., Kamus Ilmu Jiwa dan Pendidikan ,(Bandung: Al-ma’arif, 1980), h. 121
TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Telaah Pustaka
lain, sehingga penelitian yang dilakukan benar benar baru dan belum perna
diteliti oleh orang lain. Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan
berkarya bahan kajian pada penelitian penulis. Dalam hal ini penulis
7
okta muslamida,” peranan majelis taklim raudhatul huda dalam meningkatkan perilaku
keagamaan pada lanjut usia (lansia) di desa datar lebar kabupaten muara enim sumatera selat
an”, http://repository.radenintan.ac.id/3957/1/SKRIPSI.pdf Diakes pada tanggal 18 oktober 2019,
pukul 14.10
meningkatkan keagamaan pada jamaah lansia. Hal itu terlihat dari
8
bakhtiyar baakhaqi ilmi, “pengaruh keaktifan mengikuti kegiatan majelis taklim
babussalam terhadap perilaku keberagamaan remaja di kartar bina remaja desa banjaran
driyorejo gresik”, dalam http://digilib.uinsby.ac.id/29722/1/Bakhtiyar%20Bakhaqi
%20Ilmi_D71214032.pdf Diakes pada tanggal 18 oktober 2019, pukul 14.10
3. Skripsi yang ditulis oleh Syahrul Mubarok yang berjudul peranan
Dalam skripsi ini yang menjadi fokus kajian ialah upaya majlis
adalah sarana belajar agama dan tempat mengisi waktu ketika hari
B. Kajian Pustaka
1. Majelis Ta’lim
Kata majlis taklim berasal dari bahasa arab, yakni dari kata
9
Syahrul Mubarok,” peranan majelis ta’lim gabungan kaum ibu adda’watul islami
dalam membina sikap keagamaan jamaah”,
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3874/1/SYAHRUL%20MUBAROK-
FITK.pdf Diakes pada tanggal 18 oktober 2019, pukul 14.10
10
Ahmad warson munawir, al-munawir kamus arab Indonesia,(Surabaya: pustaka
progresif,2002), h.1038
Secara istilah, pengertian Majlis Taklim sebagaimana
SWT.11
11
Hasbullah. Kapita Selekta Pendidikan Islam Di Indonesia ,(Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 1996), h. 95
12
Tutty Alawiyah AS, Strategi Dakwah Di Lingkungan Majlis Taklim,(Bandung: Mizan,
1997,) h. 75
maupun tujuannya. Pada majlis taklim terdapat hal-hal yang
majlis taklim adalah salah satu pendidikan islam non formal yang
aturan yang ketat dan tetap, yang efektif dan efisien, cepat
putra daulay yang dikutip dari buku ahmad shalabi yang berjudul
lembaga kuttab sebelum islam maka setelah islam lahir baru 17 oang
Oleh karena itu jika dilihat dari segi trategi pembiaan umat,
adalah built-in (melekat) pada agama islam itu sendiri. Oleh karena
periodik.
15
Haidar Putra Daulay dkk., pendidikan islam dalam lintas sejarah (Jakarta: pt.kharisma
putra utama,2001), h.86-87
untuk menyadarkan umat islam dalam rangka
Islam.17
qur’an.
17
Tutty Alawiyah AS, Strategi Dakwah …, h.79
Majelis ta’lim yang mengajarkan pengetahuan agama tentang
kalimat “Iman”.
akhlak akan memberikan jalan dan membuka pintu hati orang untuk
pada majelis ta’lim, hal ini bertujuan karena akhlak adalah sumber
hari,dan secara sadar ataupun tidak akhlak itu akan tercermin dalam
diri seseorang. Seperti halnya lapang dada,peramah,
sebaliknya sifat iri hati, dengki, suka berdusta, pemarah, dan lainnya,
dan semua hal di dunia yang masih ada hubungan dengan sesama.
ini berasal dari dua kata, yaitu meta dan hodos. Meta berarti mealui,
dan hodos berarti jalan atau cara. Dalam Kamus Besar Bahasa
untuk didiskusikan.19
18
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2002),h.740
19
Sekar Ayu dkk. , Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,
2008,),h.89
2) Metode Tanya jawab yaitu suatu metode didalam
2. Perilaku Keagamaan
a) Hakikat Perilaku
internal dan terdiri atas tingkah laku yang diatur dalam yang disertai
manusia yang tidak terjadi secara sporadis (timbul dan hilang disaat-
tersebut.
21
Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: PT Bulan Bintang,
1996), h. 24
6) Tingkah laku itu bersifat individual yang berbeda menurut
belajar.
suatu aktifitas yang timbul dari dalam diri kita sendiri karena ada
yakin bahwa obyek itu baik, maka ia harus siap menerima obyek
tersebut.
b) Hakikat Agama
yakni kepada jiwa dan kehendak Ilahi yang mengatur alam semesta.
22
Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka A-Husna, 1998), h.
274-275
Dalam pandangan fungsionalisme, agama (religion atau religi) adalah
karena agama bukan ilusi tetapi merupakan fakta sosial yang dapat
dengan obyek obyek bernilai tinggi, atau paling akhir bagi individu
c) Perilaku Keberagamaan
terdalam dirinya yang menyentuh emosi dan jiwa. Oleh karena itu,
23
JP. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi: terj. Kartini Kartono, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2004), h. 428
24
Syamsuddin Abdullah, Agama dan Masyarakat, Pendekatan Sosiologi Agama,
(Ciputat: Logos Wacana Ilmu, 1997), h. 31
Agama bersumber pada wahyu Tuhan. Oleh karena itu,
afektif keberagamaan.25
25
Taufik Abdullah dkk., Metodologi Penelitian Agama: sebuah pengantar, (Yogyakarta:
Tiara Wacana, 1989), h. 93
26
Djamaluddin Ancok dkk., Psikologi Islam, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 1995), h. 77
teologis tertentu dan mengakui kebenaran doktrin
segala sesuatu yang disukai Allah dan yang diridlai- Nya, baik berupa
27
Hassan Saleh, Kajian Fiqh Nabawi & Fiqh Kontemporer, (Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada, 2008), hal 3-5
ditetapkan oleh dalil-dalil yang kuat.28 Adapun jenis ibadah
membaca al-qur’an.
28
Moch. Yasyaku, Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menanamkan
Kedisiplinan Beribadah Sholat Lima Waktu, Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 05,
Januari 2016
29
Rachmad Syafei, Fiqh Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), h. 14
sesama, menanamkan sifat sabar dan pedui terhadap orang
lain.
C. Kerangka Berfikir
D. Hipotesis penelitian
terkumpul.30
30
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian…,h.71
BAB III
MEODE PENELITIAAN
dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara dua
atau beberapa variable. Dengan teknik korelasi ini peneliti dapat mengetahui
hubungan antar dua variabel, yaitu keakttifan mengikkuti majelis ta’lim (X)
1. Populasi
penelitian, apabila seseorang ingin meneliti semua elmen yang ada dalam
31
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian,(Jakarta: RinekaCipta, 1990), h. 326-329.
32
Ibid.,h.130
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di
tarik kesimpulannya.33
populai yang dimakud dalam penelitian ini adalah seluruh ibu rumaah
tangga yang ada di Dusun Jabon Tentan Desa Bagu Kec. Pringgarata yang
2. Sampel
dengan sampel ini dijelaskan bahwa: jika jumlah populasi kurang dari 100
peserta didik lebih dari 100, maka bearnya sampel antara 10%-15% atau
mengambil sebanyak 25% dari jumlah populasi yaitu sebanyak 107 orang.
majelis ta’lim ini karena sebelumnya belum ada penelitian tentang pengaruh
33
Sugiyono, Metode penelitian…h.215
34
Suharimi arikunto, prosedur, …, h.108
keatifan mengikuti majelis ta’lim terhadap perilaku keagamaan ibu rumah
tangga.
D. Variabel penelitian
atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.35 Variabel adalah segala
peristiwa atau gejala yang akan di teliti. 36dalam penelitian ini berlaku dua
1. Independen variabel
2. Dependen variabel
penelitian.38 Desain penelitian ini ibarat sebuah peta jalan bagi peneliti yang
1. Instrument
jawaban item setiap instrument yang dengan menggunakan Skala Likert. Skala
Likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap , pendapat,
dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau penomena tertentu. Skala
pernyataan negative diberi skor 1,2,3, dan 4. Bentuk jawaban skala likert
Table 1.1
Sugiyono, MetodePenelitian…,h.238.
38
39
Sofyan Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian, (Jakarta: PT Rajagrafindo
Perseda,2013), h.138
Variable Indikator Nomor butir
Positif Negatif
(+) (-)
1. Keaktifan 1.1 Hadir dalam
mengikuti kegiatan majelis 1,2,3 4,5,6
majelis taklim
taklim 1.2 Mengikuti 8
7
semua kegiatan
di majelis taklim
1.3 Aktif bertanya 9 10
1.4 tidak ngobrol
sendiri ketika di 11 12
majelis taklim
1.5 selalu
13
mendengarkan
pengajian
1.6 mencatat isi
pengajian 14 15
2. Uji Keabsahan
Analisis uji instrumen agar penelitian valid dan reliabel. Valid berarti
1. Angket
2. Metode observasi
rumah tangga. Adapun yang akan dimintai data adalah Ibu rumah tangga,
3. Metode dokumentasi
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar, prasasti, notulen rapat dan sebagainya. Metode ini digunakan untuk
Pers,2011), h. 49.
H. Teknik Analisis Data
Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Uji Validitas
yang didapat jamaah pada suatu butir soal angket dengan skor total yang
rxy =
Keterangan:
N = banyaknya peserta
X = skor butir
Y = skor total
b. Uji Reliabilitas
Keterangan
r 11 = relibilitas instrumen
2. Analisis Deskriptif
tidak.42
a. Mean
Ʃ fiXi
Ẍ=
n
b. Modus
42
Sugiyono, metode …h221
F1
Lo + C
( F1 + F 2 )
c. Median
( )
Lo + 2
n−fk
Fo
.C
a. Uji Normalitas
b. Uji Homogenitas
4. Uji Hipotesis
5. Uji Signifikasi
Daftar Putaka