Menurut Daiute & Lightfoot (2004) penelitian naratif mempunyai banyak bentuk dan
berakar dari disiplin (ilmu) kemanusiaan dan sosial yang berbeda. Naratif bisa berarti tema yang
diberikan pada teks atau wacana tertentu, atau teks yang digunakan dalam konteks atau bentuk
penyelidikan dalam penelitian kualitatif (Chase, 2005).
Penelitian naratif adalah studi tentang cerita. Dalam beberapa hal cerita dapat muncul
sebagai catatan sejarah, sebagainovel fiksi, seperti dongeng, sebagai autobi-ographies, dan genre
lainnya. Cerita ditulis melalui proses mendengarkan dari orang lain atau bertemu secara langsung
dengan pelaku melelui wawancara. Studi tentang cerita dilakukan dalam berbagai disiplin
keilmuan, termasuk sastra kritik, sejarah, filsafat, teori organisasi, dan sosial ilmu pengetahuan.
Dalam ilmu sosial, cerita dipelajari oleh para antropolog, sosiolog, psikolog, dan pendidik
Struktur Naratif
Gaya naratif merupakan kekuatan dari riset kualitatif, tekniknya sama dengan
bentuk story telling dimana cara penguraian yang menghablurkan batas-batas fiksi, jurnalisme
dan laporan akademis, “narratives in story telling modes blur the lines between fiction, jurnalism
and scholarly studies. Bentuk penelitian naratif antara lain:
Menulis narasi adalah kolaborasi antara peserta dan peneliti. Hubungan antara peneliti
dan peserta harus menjadi salah satu yang saling dibangun yang peduli, hormat, dan ditandai
dengan kesetaraan suara. Peserta dalam Penelitian narasi harus merasa diberdayakan untuk
menceritakan kisah mereka.
REFRENSI
Creswell, John. Qualiitative Inquiry and Research Design. (London: Sage, 2007)