Anda di halaman 1dari 11

LIMA PENDEKATAN

PENELITIAN KUALITATIF
DEDE ROSYADA
NARRATIVE RESEARCH

Penelitian naratif adalah penelitian kualitatif yang menggunakan ragam


analisis untuk fenomena dalam kehidupan sosial dan kemanusiaan.

Penelitian naratif dilakukan untuk menjelaskan serial kejadian yang satu


dengan lainnya terkoneksi dengan baik.

Penelitian naratif biasanya fokus hanya pada satu atau dua individu
dalam multi konteks.

Penelitian naratif ada dua macam, pertama menjelaskan perjalan


sejarah dari satu atau dua orang yang dapat dikonfiguarasi sebagai
sebuah ceria sejarah yang menyatu.
LANJUTAN

Kemudian, penelitian naratif juga dilakukan oleh para peneliti untuk


menjelaskan biografi tokoh-tokoh. Menghasilkan narasi sejarah dalam
erbagai aspek yang dialami dan dilalaui dan melintasi berbagai bidang,
politik, ekonomi, pendidikan dan lainnya, yang mampu mengkonfigurasi
cerita sejarah dalam sebuah alur waktu tertentu.

Kemudian penelitian naratif juga bisa menghasilkan sejarah untuk konteks


tertentu, tentang guru dan siswa di dalam kelas, penggalan sejarah sebuah
organisasi, institusi atau lembaga-lembaga pergerakan, seperti gerakan
feminisme, gerakan zionisme dan lainnya.

Penelitian naratif membutuhkan bimbingan teori, untuk memperluas


jangkauan pengamatan, dan membatasi narasi yang tidak relevan.
PHENOMENOLOGICAL
RESEARCH
Kalau penelitian naratif melakukan deskripsi sejarah individu dalam berbagai aspekk
fenomena, penelitian fenomonologi mengkonfigurasi satu fenomena yang dilakukan
secara bersama oleh banyak individu. Seperti fenomena tradisi keberagamaan salafi di
kalangan masyarakat kampus. Peneliti harus mampu mengkonfogurasi penjelasan, Apa
bentuk salafisme yang mereka amalkan, dan bagaimana mengamalkannya. Lalu
didalami, kenapa mereka melakukan itu ???

Phenomonologi adalah model penelitian yang dikembangkan para filosof di German,


ketika mereka meninggalkan ilmu kontemplatif pada falsafat berbasis data empirik
dengan ending yang sama mencari wisdom yang saintific. Kemudian fenomenologi juga
mengembangkan falsafat empirik dengan meninggalkan presuposisi, sehingga
rumusan tentang wisdom didasarkan pada natural attitude, yang dalam bahasa Husserl
disebut dengan epoche. Kemudian fenomenologi juga sangat menekankan pada
pengembangan kesadaran setiap manusia tentang kebenaran yang dihasilkan dari
analisis empirik.
TYPE OF PHENOMENOLOGY

Hermeneutical Phenomenology, yakni penelitian empirik tentang sebuah


fenomena yang terjadi pada sekelompok individu, tapi kemudian peneliti
melakukan interpretasi fenomena (text of life) dengan pendekatan
hermeneutica.

Trancendental Phenomenology; yakni penelitian empirik yang


mengesampingkan pengalaman peneliti, dan terus mendalami fenomena
empirik yang terjadi pada subjek penelitian, dan mengembangkan textural
description dari data yang dialami subjek di luar diri peneliti, kemudian
mengembangkan struktur pembahasan berbasis pengalaman subjek
penelitian. kombinasi antara textural dan struktural description ini akan
menghasilkan esensi makna yang sangat transendental.
GROUNDED THEORY

Kalau penelitian fenomenologi menekankan pemaknaan terhadap


fenomena yang terjadi pada sekelompok individu, grounded theory
bergerak lebih dalam untuk menghasilkan teori di luar deskripsi
data, yang diperoleh dari proses interpretasi terhadap makna data
tersebut. Penelitian grounded theory adalah proses analisis data
untuk menghasilkan teori dari proses yang terjadi dalam proses
kehidupan sosial, interaksi sosial, atau tindakan-tidakan yang
dibentuk oleh pandangan masyarakat.

Teoi adalah penjelasan terhadap tindakan sosial, proses sosial dan


interaksi sosial yang dihasilkan peneliti dari penelusuran makna dan
interpretasi makna, dan lepas dari data.
TYPE OF GROUNDED
THEORY
Systematic Grounded Theory dan Constructivist grounded Theory.

Systematic Grounded Theory adalah penelitian untuk menghasilkan teori yang


dilakukan secara sistematis, dari mulai proses collecting data, understanding
meaning of the data, interpretating the meaning of the data. Untuk interpretasi,
peneliti melakukan interview berulang-ulang, melakukan open coding, axial
coding, selective coding, preposisi, kategorisasi, dan perumusan teori.

Sementara itu model constructivist grounded theory mengembangkan konsep


yang berbeda. Constructiviest menghendaki data, pandangan dan tindakan yang
sangat kaya, ragam, berbeda satu sama lain, dengan teknik analisis yang fleksibel,
dan perumusan teory sangat tergantung pada pandangan peneliti. Konklusi teori
biasanya sangat sugestif, tidak lengap dan bahkan tidak konklusif.
ETHNOGRAPHIC RESEARCH

Jika Grounded Theory mncoba melakukan pengkajian terhadap


beberapa individu yang memiliki pandangan, tindakan, interaksi
dan proses soaial, tetapi mereka tidak dalam satu lokasi, tidak
memiliki sikap dan pandangan, keyakinan dan bahasa yang
sama. Etnografi fokus pada keseluruhan budaya dari sekelompok
etnik.

Etnografi fokus pada kajian tentang nilai, sikap, keyakinan dan


bahasa, dari sebuah kelompok sosial yang sharing kebudayaan.
Biasanya dilakukan dengan observasi terlibat dari peneliti,dan
dia langsung larut dalam kehidupan sosial etnik yang diteliti.
TYPE OF
ETHNOGRAPHY

Ethnography secara umum ada dua, realist ethnography and critical


ethography.

Realist ethnography adalah penelitian ethography yang menggambarkan


etnik tertentu secara komprehensif, objectif , tidak bias, dan menghasilkan
deskripsi sebuah budaya masyarakat yang sudah diinterpretasi dan
disajikan secara utuh apa adanya.

Sementara critical ethnography adalah penelitian etnoghrafi yang


dipersiapkan untuk melakukan advocasi teradap masyarakat yang
ditelitinya. Umpamanya, kritik terhadap pemerintah yang membiarkan
masyarakt tersebut tertap termarginalisasi. Dengan demikian, penjelasan-
penjelasan etnigrafis akan diseleksi dengan kebutuhan advokasinya.
CASE STUDY RESEARCH

Ethnography memiliki kecenderungan untuk menggambarkan kultur


etnik secara komprehensif. Case study merupakan penelitian yang
fokus pada kasus-kasus tertentu dalam sebuah etnik tertentu.

Case study adalah penelitian kasus-kasus unik dari sebuah etnik yang
dikaji secara detail mendalam dengan melibatkan berbagai sumber
data dan informasi )observasi, interview, audiovisual, dokumen dan
berbagai laporan).

Case study biasanya dilakukan dal am waktu yang panjang,


pendekatan multidisplin, melibatkan semua data kuantitatif dan
kualitatif, explanatory, exploratory dan penjelasan deskriptif.
TYPE OF CASE STUDY

Single Instrumental Case study, yakni penelitian yang focus


hanya para satu kasus untuk didalaami dan dideskripsikan
secara mendalam, lintas disiplin dan lintas waktu.

Collective case study, yakni penelitian berbagai kasus dari


berbagai tempat, atau beberapa kejadian yang berulang dari
satu kasus yang sama.

Instrinsic case Study, study kasus untuk sati kasus yang unit,
tapi memerlukan penjelasan mendalam, untuk bisa
menjelaskan makna di luar fenomenanya.

Anda mungkin juga menyukai