A. Kondisi Awal
*) Orasi Ilmiah pada Wisuda I Sarjana Sains Terapan Prodi D IV Bidan Pendidik STIKES
Husada Boerneo 2010, Kamis, 07 Januari 2010, Banjarbaru.
1
kemiskinan, kebodohan, anak yatim, masalah kesehatan, gelandangan,
pengemis, kecanduan obat terlarang, minuman keras, judi dan lain
sebagainya. Hal ini terjadi karena potensi suci (fitrah) manusia sebagai
makhluk berbudaya tidak dikembangkan sesuai dengan kehendak Allah,
tetapi dikendalikan oleh dorongan hawa nafsu
Hawa nafsu, akan selalu mengajak manusia hanya mencari enak,
dengan cara hina, mudah, instan tanpa memperhatikan nilai-nilai norma
agama. Apabila nafsu yang dominan pada diri manusia, maka yang
dipengaruhi terlebih dahulu adalah akalnya. Akal apabila dipengaruhi oleh
nafsu, maka perilaku manusia hanya main akal-akalan saja, berdusta, tidak
jujur, membodohi dirinya dan orang lain. Kemudian nafsu mempengaruhi
rasa (emosi), maka akan timbul rasa iri, dengki, hasat, benci, marah, tiadak
peduli dengan orang lain (kelompok lain). Tepatlah firman Allah dalam Al
Quran surat Yusuf (12) ayat 53 yang berbunyi : Sesungguhnya nafsu itu
selalu mengajak kepada perbuatan jahat, kecuali nafsu yang diberi rahmat
oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
Apabila akal dan rasa sudah dipengaruhi nafsu, berarti diri sudah
mempertuhankan hawa nafsu dan hidup menjadi tidak bermakna, hati
menjadi gelisah resah, stress, tidak ada ketentraman hidup dan tidak ada
ketentraman dalam kehidupan sosial. Orang yang bertuhankan hawa nafsu
hidupnya disesatkan oleh Allah SWT sebagaimana firman Allah dalam Al
Quran surat Al Jatsiyah ( 45 ) ayat 23 yang berbunyi : Maka pernahkah
kamu melihat orang-orang yang menjadikan hawa nafsunya menjadi
tuhannya, dan Allah membiarkan sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah
mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas
penglihatannya?. Maka siapakah yang akan memberikan petunjuk sesudah
Allah ( membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil
pelajaran?.
2
Terakhir apabila ruh manusia sudah diseret oleh nafsu, sehingga
ruhani manusia tertutup dari mengingat Allah, manusia menjadi lupa terhadap
fitrahnya, sebagai khalifah Allah di dunia. Keadaan yang demikian menjadi
sumber petaka dan problema sosial.
Bidan Pendidik yang tidak mampu menahan diri dari gejolak hawa nafsunya
dalam meberikan layanan sebagai abdi masyarakat akan menjadi aparat yang:
1. Egois, angkuh, tinggi hati, merasa dirinya lebih hebat dari orang lain, bertidak
sewenag-wenang.
2. Sering melakukan manipulasi'penipuan, main akal-akalan, tidak jujur, culas,
kebawah menginjak keatas menjilat, merugikan orang lain
3. Melakukan kegiatan yang sia-sia, kegiatan yang tidak bermanfaat, perbuatan
dosa
4. Tempramental, pemarah, iri, dengki, senang pada permusuhan, pendendam.
5. Lupa dengan Allah, lupa dengan perintah dan larangan Allah, malas
beribadah.
C. Implementasi
3
Ruh merupakan unsur potensi ketenagaan zat hidup yang
menghidupkan, memiliki sifat arah pengembangan bakat kekuatan. Yang
dimaksud unsur sifat kekuatan adalah kekuatan iman yang berfungsi untuk
mengkokohkan hati. Tanpa ada kekuatan iman sebagai pengokoh hati, pasti
setiap saat hati mengalami goncangan terutama dalam menghadapi gejolak
yang disebabkan lajunya pertumbuhan kehidupan.
Iman sendiri pada mulanya bersifat benih. Sejak awal manusia dicipta,
benih iman itu telah Allah pasangkan dalam wadah titik kecintaan Nya,
tetapi jika tidak mendapat siraman murni dari ruh pasti pertumbuhannya
mengalami kelayuan yang berarti kelemahan. Jadi kelemahan sebagai sifat
dasar manusia akan berkembang menjadi kelemahan jika iman mengalami
kelayuan, begitu pula sebaliknya, jika iman mengalami kelayuan, maka akan
muncul kelemahan dalam manusia. Cara menyiram ruh yang tersimpan dalam
wadah kecintaan-Nya adalah dengan adanya rutinitas ruh menjumpai Allah .
semakin sering ruh berjumpa dengan Allah, semakin subur iman itu tumbuh.
4
kembangkan melalui unsur ketenagaan hati dan rasa. Dengan unsur sifat
keindahan yang berbuah kelembutan dan kasih sayang, manusia dapat
memanfaatkan bumi dan isinya tanpa menimbulkan kerusakan-kerusakan
terhadap alam sekitarnya. Sifat indah yang dimaksud bukan sifat indah
menurut ukuran manusia, melaikan sifat indah yang diperoleh dari
penyerapan sifat-sifat Allah.
5
fungsi akal adalah untuk menyusun dengan rapi dan indah apa-apa yang telah
didengar dan dibaca oleh hati.
Ciri Bidan Pendidik yang mampu memberikan layanan yang baik, sebagai
abdi masyarakat yang berbudaya adalah:
1. Pelayanan tersebut dilakukan sebagai perwujudan iman kepada Allah dan
sebagai manifestasi ibadah kepadanya, serta semua pekerjaan dilakukan
sebagai amanah yang nantinya harus dipertanggungjawabkan kepada Allah.
2. Layanan dilakukan dengan didasari hubungan cinta kasih (silaturrahmi),
santun, ramah, menahan marah dan memberi suka memberi maaf akan
membawa diri menjadi sentosa dan bahagia
3. Apa saja yang dilakukan aparat adalah sesuatu yang bermakna, dirasakan
membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Sebelum melakukan
sesuatu perlu melakukan renungan akan manfaat apa yang dilakukan.
4. Melakukan pekerjaan dengan penuh tanggungjawab, tidak main akal-akalan,
amanah, jujur, tidak ada dusta diantara kita.
5. Dalam memberikan layanan, berkomunikasi dengan orang lain dilakukan
dengan rendah hati, tawadu, hormat, hindarkan sifat sombong dan angkuh..
D. Saran
6
Pendidik perlu adanya komitmen meningkatkan kualitas rohaniah spiritual
melalui:
1 Dzikir, ingat kepada Allah, yaitu bagaimana seseorang selalu mengingat Allah
kapan saja, bilamana saja dan dimana saja, baik dzikir lisan, dzikir hati maupun
dzikir perbuatan. Jadikanlah layanan kepada masyarakat sebagai media
mengagungkan dan membesarkan nama Allah SWT
2 Sholat, ( ibadah ) mengerjakan dan memperbaiki mutu sholat, baik sholat wajib
maupun sholat sunnah Jadikanlah bahwa hidup ini sebagai perwujudan ibadah
dan iman kepada Allah SWT. Solat yang dilakukan tepat waktu akan menjadikan
aparat menjadi disiplin, tanggung jawab, amanah, rendah hati dalam memberikan
layanan.
3 Mempelajari dan mengamalkan Al Quran dan Hadist, sebagai sumber dari ajaran
Islam hendaknya dijadikan sumber norma dalam memberikan layanan dan
mewarnai dalam semua sisi kehidupan. Dengan mempelajari ayat-ayat Allah dan
sabda Rasul kita mengetahui dalam hidup ini mana yang boleh dan mana yang
dilarang.
4 Puasa, baik yang wajib maupun yang sunnah, sebagai fungsi pengendalian diri,
mengingkatkan kesabaran, dan tidak mudah putus asa dari rahmat Allah.
5 Jihad dalam arti luas, yaitu berjuang dengan penuh kesungguhan untuk
menegakkan amar makruf nahi mungkar, baik dalam kehidupan pribadi maupun
kehidupam bermasyarakat.
6 Kasih sayang kepada sesama, seyum, sapa dan salam, meningkatkan hubungan
silaturrahmi, peduli terhadap sesama, santun, empati, menafkahkan sebagian
rezeki untuk orang yang memerlukan dalam bentuk zakat, sadaqah, infak,
maupun bantuan lainnya dsb.
E. Harapan
Harapan kita semua Bidan Pendidik adalah aparat yang mempunyai akuntabilitas
profesional, sosial dan individual, yang rendah hati, jujur, santun, melakukan kegiatan
yang bermakna didasari iman dan taqwa kepada Allah SWT.