Anda di halaman 1dari 12

TUGAS HISTOLOGI

SISTEM URINARIUS

NAMA : Asyifa Febiant Sutanto

NIM : FAA 115 009


SISTEM URINARIUS

Dasar Teori.

Sistem urogenital terdiri dari sistem urinaria dan sistem reproduksi. Sistem urinaria terdiri atas
sepasang ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra. Sistem reproduksi pria terdiri dari sepasang
tetstis, aluran reproduksi berupa vas deferens, epididimis, vas everen dan uretra tunggal. Pada
pria dilengkapi penis sebagai organ kopulatoris dan kelenjar asesoris. Sedangkan sisem
reproduksi wanita terdiri dari sepasang ovarium, saluran reproduksi berupa sepasang tuba falopii
serta uterus dan vagina tunggal. Pada wanita juga terdapat organ genitalia eksternae dan kelenjar
mammae (Susilowati, dkk. 2003).

Pada uretra terdapat dua buah sfingter yaitu sfingter uretra eksterna dan interna di mana sfingter
uretra interna bekerja di bawah sadar sedangkan sfingter uretra eksterna tidak. Maka ketika
proses miksi, sfingter uretra interna inilah yang berfungsi untuk menahan keluarnya urin. Uretra
terdiri atas uretra posterior dan uretra anterior. Uretra posterior pada pria terdiri atas uretra pars
prostatika yang dilingkupi oleh kelenjar prostat dan uretra pars membranasea. Pada uretra
anterior dibungkus oleh korpus spongiosum penis, terdiri atas pars bulbosa, pars pendularis,
fossa navikularis dan meatus uretra eksterna. (Purnomo, 2008)

Pada bagian inferior buli-buli di depan rectum dan membungkus uretra posterior terdapat suatu
kelenjar yang dinamakan kelenjar prostat. Di bagian skrotum pada pria terdapat sebuah organ
genitalia terdapat testis yang dibungkus oleh jaringan tunika albugenia. Epididimis pada organ
genitalia pria terdiri atas caput, corpus dan cauda epididimis. Sedangkan deferens berbentuk
tabung kecil bermula dari kauda epidimis dan berakhir pada duktus ejakulatorius di uretra
posterior. Di dasar buli-buli dan di sebelah cranial kelenjar prostat terdapat vesikula seminalis.
Penis terdiri atas tiga buah corpora berbentuk silindris yaitu 2 buah corpora cavernosa dan
sebuah corpus spongiosum dan di bagian proksimal terpisah menjadi dua sebagai crus penis.
Setiap crus penis dibungkus oleh ishio-kavernosus yang kemudian menempel pada rami osis
ischii. (Purnomo, 2008)

DEFINISI

Sisitem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah sehingga dara

bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih

dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh larutan dalam air dan

dikeluarkan berupa urine (air kemih)

KLASIFIKASI

Sistem urogenital

Sistem urogenitalia terdiri dari organ urinaria yang terdiri atas ginjal beserta salurannya, ureter,
buli-buli dan uretra. Sedangkan organ reproduksi pada pria terdiri atas testis, epididimis, vas
deferens, vesikula seminalis, prostat dan penis. Kecuali testis, epididimis, vas deferens dan
uretra, sistem urogenitalia terletak di rongga retroperitoneal dan terlindung oleh organ lain yang
melindunginya. (Purnomo, 2008).

Sitem urinaria terdiri atas ginjal dan beberapa saruran seperti ureter, uretra dan kandung kemih.

Ginjal merupakan organ penting dalam tubuh dan berfungsi untuk membuang sampah
metabolisme dan racun tubuh dalam bentuk urin atau air seni, yang kemudian dikeluarkan dari
tubuh. Ginjal, bagian dari sistem urinasi,erfungsi membersihkan sisa kotoran dari air, garam dan
sisa makanan dari tubuh. Darah yang mengalir bersikulasi melalui ginjal, telah melalui miliaran
proses filterasi melalui organ ini. Hasilnya adalah keringat dan urin. Di dalam ginjal terdapat dua
hormon penting yang berfungsi mengatur tekanan darah, yaitu renin dan angiotensin.
Ginjal memiliki karkteristik berbentuk seperti kacang merah dan memiliki dua extremitas, dua
batas dan dua permukaan. Extremitas cranial dan caudal dihubungkan dengan batas lateral yang
cembung dan batas medial yang lupus. Batas medial dapat diidentiikasi dengan bentukan oval,
hillus renalis, yang terbuka ke sinus renalis. Pada hillus renalis terdapat ureter, arteri dan vena
renalis, pembuluh limfe, dan syaraf. Pada struktur ini arteri renalis berada paling dorsal, dan vena
renalis paling ventral. (Purnomo, 2008).

Kedua ginjal terletak di belakang selaput perut berada di daerah sublumbar, satu di samping dari
aorta dan vena cava caudalis. Permukaan dorsal kedua ginjal tidak terlalu cembung dari pada
permukaan ventral. Ujung kranial setiap ginjal dibungkus oleh peritoneum pada bagian dorsal
dan ventralnya

Sebuah ginjal dengan potongan memanjang memberi gambaran dua daerah yang cukup jelas.
Daerah perifer yang beraspek gelap disebut korteks dan yang agak cerah disebut medulla,
berbentuk pyramid terbalik. Bagian yang paling lebar atau dasar tersusun tepat dengan tepi
dalam korteks dan apeks atau papik mengarah ke pelvis. Tiap bagian medulla yang berbentuk
pyramid dengan jaringan korteks yang membentuk tudung pada dasar serta menutup sisinya
membentuk lobus yang merupakan unit anatomi ginjal (Solichatun, 2006).

Proses yang terjadi di dalam ginjal ada di sel ginjal yang disebut nefron. Ginjal mengandung
kira-kira 2.400.000 nefron, dan tiap nefron dapat menghasilkan urin. Fungsi dasar nefron adalah
untuk membersihkan atau menjernihkan plasma dari zat-zat yang tidak dikehendaki ketika ia
mengalir melalui ginjal tersebut. Zat-zat yang harus dikeluarkan terutama meliputi produk akhir
metabolisme seperti ureum, kreatinin, asam urat dan garam-garam asam urat. Jika ada ion yang
berlebihan seperti natrium, kalium, klorida yang cenderung terkumpul di dalam tubulus atau
saluran nefron yang berlebihan, nefron berfungsi membersihkan plasma dari kelebihan ini.
Mekanisme utama nefron adalah, ketika cairan plasma masuk ke dalam nefron, maka proses
penyaringan dimulai, zat yang tidak dikehendaki tidak diserap kembali dan keluar sebagai urin,
tetapi yang masih bermanfaat diserap kembali untuk kepentingan metabolisme (Solichatun,
2006).
Perjalanan urin yang keluar dari ginjal akan menuju kantong kemih melalui saluran yang disebut
ureter . Jika sudah terkumpul cukup penuh maka ada mekanisme reflek untuk mengeluarkan
urin. Mekanisme itu disebut miksi, atau perasaan ingin kencing, dan keluar melalui uretra. Uretra
pria dan wanita berbeda, pada pria uretra lebih panjang, dan saluran itu juga merupakan saluran
keluarnya sperma. Sedangkan uretra wanita lebih pendek, dan hanya untuk saluran urine saja.
Oleh karena itu, perbedaan ini juga menimbulkan ciri khas penyakit infeksi saluran kencing pada
wanita lebih sering terjadi, tetapi kasus batu ginjal lebih banyak pada pria, karena saluran yang
panjang dan sempit.

Ureter merupakan saluran muscular yang mengalirkan urine dari pelvis ginjal menuju ke vesica
urinaria. Masing-masing ureter bergerak kearah kaudal dan menumpahkan isinya ke vesica
urinaria, di dekat bagian leher yang disebut trigone dan terbentuklah suatu katup untuk mencegah
arus balik urine ke ginjal (Purnomo, 2008).

Ureter merupakan pipa fibromuscular, yang ramping dan datar yang membawa urine dari ginjal
ke vesica urinaria. Ureter dimulai di pelvis renalis, yang menerima urine dari papila renalis.
Ureter terletak di dorsal dari pembuluh spermatic interna pada jantan dan arteri-vena utero-
ovarian pada betina (Purnomo, 2008).

Ureter adalah saluran tunggal yang menyalurkan urine dari pelvis renalis menuju vesika urinaria
(kantong air seni). Mukosa membentuk lipatan memanjang dengan epithel peralihan, lapisan sel
lebih tebal dari pelvis renalis. Tunika propria terdiri atas jaringan ikat dimana pada kuda terdapat
kelenjar tubulo-alveolar yang bersifat mukous, dengan lumen agak luas. Tunika muskularis
tampak lebih tebal dari pelvis renalis, terdiri dari lapis dalam yang longitudinal dan lapis luar
sirkuler, sebagian lapis luar ada yang longitudinal khususnya bagian yang paling luar. Dekat
permukaan pada vesika urinaria hanya lapis longitudinal yang nampak jelas.

Dinding ureter terdiri atas beberapa lapis, yakni:

1. Tunika mukosa : lapisan dari dalam ke luar sebagai berikut :

Epithelium transisional : pada kaliks dua sampai empat lapis, pada ureter empat sampai
lima lapis, pada vesica urinaria 6-8 lapis.
Tunika submukosa tidak jelas

Lamina propria beberapa lapisan

Luar jaringan ikat padat tanpa papila, mengandung serabut elastis dan sedikit noduli
limfatiki kecil, dalam jaringan ikat longgar

Kedua-dua lapisan ini menyebabkan tunika mukosa ureter dan vesika urinaria dalam
keadaan kosong membentuk lipatan membujur.

2. Tunika muskularis : otot polos sangat longgar dan saling dipisahkan oleh jaringan ikat longgar
dan anyaman serabut elastis. Otot membentuk tiga lapisan : stratum longitudinale internum,
stratum sirkulare dan stratum longitudinale eksternum

3. Tunika adventisia : jaringan ikat longgar


Vesica Urinaria, Merupakan kantong penampung urine dari kedua ginjal urine ditampung
kemudian dibuang secara periodik. (Solichatun, 2006).

Pada pria, uretra dikelilingi oleh kelenjar prostat (kelenjar yang menghasilkan semen) ketika
keluar dari kantung kemih. Letak kelenjar prostat sangat penting untuk diketahui, karena pada
pria mulai usia 60 tahun bisa terjadi pembesaran prostat yang ditandai pengeluaran urin yang
tidak normal.

Dalam sistem reproduksi, organ organ reproduksi pada manusia berbeda antara laki laki dan
wanita.
Alat reproduksi perempuan yang terlihat dari luar cuma bibir kemaluan dan liang senggama yang
ditutupi bulu kelamin. Alat reproduksi perempuan masuk hingga bagian dalam tubuh perempuan.
Alat reproduksi perempuan terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu :

Uterus

Tempat janin tumbuh dan berkembang. Setiap bulan, rahim menyiapkan diri dengan melapisi
dindingnya dengan lapisan khusus untuk menerima bayi. Kalau tidak jadi hamil, maka lapisan
khusus itu runtuh berupa darah haid. Kalau perempuan hamil, lapisan khusus tidak diruntuhkan
lagi, tetapi dipakai untuk menghidupi janin sehingga perempuan tidak haid saat hamil.

Serviks/Mulut Rahim

Serviks memisahkan rahim dengan liang senggama. Bermanfaat menjaga agar kotoran dan
kuman tidak mudah masuk kedalam rahim. Juga, ia bermanfaat untuk menyangga kepala bayi
saat perempuan hamil.

Ovarium

Proses pembentukan ovum (oogenesis) terjadi di dalam ovarium. Di dalam ovarium terdapat
banyak sel induk telur (oogonium) yang bersifat diploid (2n). Oogonium akan tumbuh menjadi
oosit primer (oosit I) melalui pembelahan mitosis. Oosit primer akan membelah secara meiosis
menghasilkan satu oosit sekunder (oosit II) dan satu badan kutub I (badan kutub primer).

Oosit sekunder akan membelah menghasilkan sebuah ootid dan sebuah badan kutub II. Ootid
akan berkembang menjadi sel telur (ovum), sedangkan badan kutub II akan luruh atau
berdegenerasi. Sementara itu, badan kutub I juga akan membelah dan menghasilkan dua buah
badan kutub II yang juga akan mengalami degenerasi.

Seperti pada pembentukan sperma, pembentukan sel telur juga dikendalikan oleh FSH. Hormon
yang juga mempengaruhi pertumbuhan sel folikel ini menghasilkan hormon estrogen dan LH.
FSH sendiri dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. FSH dan LH berfungsi mempengaruhi sel folikel
untuk melepaskan sel telur. Proses pelepasan sel telur dinamakan ovulasi. Sel folikel yang telah
kosong akan menjadi korpus luteum yang akan menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
Sementara itu, sel telur yang telah dilepaskan akan bergerak menuju saluran Tuba Falopii. Di
sepertiga permulaan saluran ini, jika ada sperma yang masuk, sel telur akan dibuahi oleh sperma.
Sel telur akan terus bergerak menuju rahim baik dibuahi maupun tidak dibuahi (Solichatun,
2006).

Sel telur yang telah dibuahi (zigot) akan membelah berulang kali dan tumbuh di dalam rahim
atau uterus. Agar uterus siap menerima zigot dinding uterus tersebut menebal sebagai akibat
pengaruh hormon progesteron. Dinding uterus mengandung nutrisi dan oksigen yang cukup
untuk pertumbuhan zigot yang akan tertanam. Proses penanaman zigot tersebut dinamakan
implantasi.

Zigot akan tumbuh menjadi embrio yang akan terus berkembang hingga kelahiran. Pada
manusia, waktu yang dibutuhkan zigot hingga menjadi bayi yang siap lahir sekitar 280 hari atua
9 bulan 10 hari. Bayi akan keluar melalui saluran yang disebut vagina yang juga berfungsi
sebagai tempat keluarnya darah saat menstruasi. Organ ini juga merupakan tempat penis
menyampaikan sperma ke bagian dalam alat kelamin.

Akan tetapi jika sel telur yang dihasilkan tidak dibuahi maka sel telur akan dikeluarkan oleh
tubuh melalui proses yang biasa disebut menstruasi. Jika terjadi pembuahan, proses menstruasi
tidak akan terjadi.

Vagina/Liang Kemaluan

Vagina bentuknya memanjang seperti tabung. Saat berhubungan seks, penis masuk ke dalam
liang vagina. Darah haid juga keluar melalui vagina. Bayi juga keluar lewat vagina pada saat
perempuan melahirkan. Dalam vagina terdapat jamur dan kuman-kuman yang tidak mengganggu
tubuh kalau keseimbangan hidupnya tidak terganggu..

Bibir Kelamin/Labia

Bibir kelamin berada di luar tubuh. Ada dua bibir di dalam kelamin luar perempuan, yakni labia
mayor dan labia minor.
Kelentit

Kelentit berada di bagian atas di anatara bibir kelamin. Bentuknya seperti biji kacang. Kelentit
mempunyai syaraf yang sangat banyak sehingga sangat peka terhadap rangsangan. Kelentit bagi
perempuan mirip seperti penis laki-laki.

Saluran Kencing

Saluran kencing pada perempuan berada diantara kelentit dan mulut vagina.

Alat reproduksi laki-laki yang dapat dilihat dari luar adalah penis dan scrotum. Alat reproduksi
laki-laki terdiri dari beberapa bagian utama diantaranya

Penis

Penis adalah bagian penting dari alat reproduksi laki-laki, terdiri dari dua bagaian utama yaitu :
kepala penis dan batang penis. Kepala penis sama pekanya dengan kelentit pada perempuan.
Batang penis terdiri dari kelenjar spons yang dapat terisi darah sehingga penis menjadi keras.

Scrotum

Skrotum adalah tempat testis. Di dalam testis inilah sperma dibuat.

Testis

Laki-laki memiliki dua buah testis. Besarnya seperti bola bekel. Testis dapatmemproduksi
sperma bila suhu testis berada di bawah tubuh. Karena itu kantong pelir berada diluar tubuh, agar
suhu testis menjadi lebih dingin dibandingkan tubuh.

Pada testis pria akan dijumpai tubulus seminiferus yang terpendam dalam dasar jaringan ikat
longgar yang banyak mengandung pembuluh darah dan limfe, saraf dan sel interstisial (Leydig).
Tubulus seminiferus ini akan menghasilkan sel kelamin pria yaitu spermatozoa, sedangkan sel
Leydig mengekskresikan androgen testis. (Dany, 2007) ). Testis yang dikelilingi oleh selaput
berserat albuginea, yang banyak encloses profil dari seminiferous tubules dalam sperma yang
dibuat oleh mitosis dan meiosis. Antara seminiferous tubules adalah interstisial sel-sel Leydig
(yang memproduksi testosterone) dan kapal darah. wilayah yang berkerut dengan dibulatkan
spermatogonia yang mengalami mitosis menjadi dasar spermatocytes (rintik nuclei), dan
kemudian menjadi spermatocytes sekunder oleh proses pertama meiotic divisi. Sekunder
spermatocytes membagi lagi (kedua meiotic divisi) untuk menjadi spermatids (dengan lebih
kecil, gelap nuclei), yang mentransformasikan menjadi spermatozoa matang. Semua ini terjadi
tahap-tahap ke arah lumen. Spermatozoa dewasa memiliki tongkat tipis seperti nuclei yang bebas
dalam lumen

Saluran Sperma (Vas Deferens)

Bila sperma sudah matang, maka melalui saluran sperma, sperma akan naik dan disimpan di
kantung mani (vesika seminalis)

Saluran Kencing (Urethra)

Urethra adalah saluran di dalam penis, saluran tempat keluarnya air kencing dan air mani.
keluarnya air seni atau air mani diatur oleh sebuah katup sehingga tidak bisa keluar secara
bersamaan.

Kelenjar Prostat

Kelenjar prostat berada didalam tubuh, dibawah kandung kencing. Fungsinya adalah membuat
cairan air mani yang akan dikeluarkan bersamaan dengan sperma. Warna cairan yang dibuatnya
putih keruh dan agak kental.

Kantung Mani (Vesika Seminalis)

Kantung mani menyimpan sperma yang sudah matang. Sperma inilah yang membuahi sel telur
pada perempuan. Sperma dikeluarkan bersamaan dengan cairan kelenjar prostat ketika
berhubungan seks. (Solichatun, 2006).

DAFTAR PUSTAKA

Luis Carlos Junquiera, Jose Carneiro.HISTOLOGI DASAR : Text & Atlas.EGC;2007


Eroschenko, Victor P. Atlas Histologi diFiore. Jakarta : EGC,2010

Harnawati,2009. Alat Reproduksi dan Fungsinya. (online)


http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/04/03/alat-reproduksi-dan-fungsinya/

Susilowati, dkk. 2003. Petunjuk Praktikum Biologi Umum. Malang: UM

Purnomo, Yudi. 2008. Biologi umum. Surakarta: tiga serangkai.

Solichatun, dkk. 2006. Biologi umum. Surakarta: UNS

Anda mungkin juga menyukai