Anda di halaman 1dari 13

Kebebasan Manusia

Menurut Konsep Islam


• Achmad Charris Zubair
Anggota Pengurus Pusat Himpunan Dosen Etika Seluruh Indonesia

Manusia menghadapi persoalan yang menYo:ngkut otonomi


maupun depet\densi dalam hidupnya. Secara umum dapat dikatakan
bahwa manusia memiliki keinginan mendasar untuk dapat menentu-
kan keput~an-keputusan tindakannya secara bebas, kendatipun di
satu sisi ia juga menyadari bahwa dalam hidupnya banyak yang tak
dapat dipecahkan secara otonom, banyak segi dalam hidupnya
yang tidak dapat ia tolak sepenuhnya dan harus diterima begitu
saja~
Asal keturunan, jenis kelamin, lab teologis karena kebebasan manusia
ras, kecerdasan, ia terima begitu saja. tidak dapat terlepas dari faktor yang
Sehingga dalam arti luas, nasibnya tidak dapat ditolak oleh manusia.
sudah seperti ditentukan. Manusia Dalam kebebasan manusia ada keter-
sebagai makhluk berakal budi" memiliki gantungan transendental, tergantung
otonomi yang terwujud dalam dan pada suatu.prinsip kreatif, yaitu Allah.
berupa kebebasan berkehendak serta Filsafat modern mengajukan perta-
kebebasan untuk menentukan pilihan. nyaan, apakah kebebasan manusiawi
Mengisyaratkan adanya kemampuan masih dimungkinkan kalau orang
dan kemungkinan bagi manusia untuk menerima bahwa. ada Allah yang trans-
"merubah" ketentuan yang dimilikinya. enden dan kreatif. Mungkinkah sebuah
Kebebasan manusia itu sendiri kebebasari di dalam ketergantungan
merupakan masalah yang cukup menda- total. Pertanyaan yang menarik diaju-
sar, baik di bidang filsafat (moral) kan oleh Dister (1988), mungkinkah
maupun teologL Menjadi masalah filsa- manusia melupakan asal-usul kebera-
fati karena berkaitan dengan kecende- daannya sendiri dan asal-usul pembi-
rungan manusia untuk· membentuk jati naan dirinya, jika ia pada setiap saat
diri melalui otonomi manusia sebagai secara total tergantung pada suatu
simbol kedewasaan manusia. Kebeba- penyebab transenden- yang menjadi
san adalah khas manusiawi, makhluk kausalitas transendental?
lain tid·ak memilikinya. Menjadi masa- Akar kebebasan adalah

@jurna/ ii/safar Des'94


kemampuan manusia untuk menentukan melakukan sesuatu. Sedangkan bebas
keputusan tindakannya sendiri secara dalam arti normatif tidak mengatakan
sadar dan bertanggungjawab. Segi ini sesuatu tentang kesanggupan ~ kita,
disebut sebagai kebebasan eksistensiaL, melainkan bahwa kita boleh melakukan
yang berakar dalam ruhani manusia sesuatu. Maka gangguan terhadap
sebagai keIl:dali manusia terhadap kebebasan jasmani dan rohani langsung
batinnya, fikiran dan kehendak-kehen- memasuki otonomi manusia terhadap
daknya. Menurut Franz Magnis Suseno dirinya sendiri karena membuat kita
(1989), dipilahkan antara kebebasan tidak sanggup untuk melakukan sesua-
eksistensial dengan kebebasan sosial. tu, sedangkan pembatasan kebebasan
Kebebasan eksistensial pada hakikatnya normatif membiarkan otonomi kita
terdapat dalam kemampuan manusia tetap utuh. Manusia berbeda dengan
untuk menentukan dirinya sendiri, makhluk-makhluk lain, yang hu-
bersifat positif. Berarti tidak menekan- bungannya dengan ketentuan hidupnya
kan bebas dafi, melainkan bebas untuk. merupakan ketundukan' yang bersifat
Manusia mampu menentukan keputusan alamiah. Hubungan manusia terhadap
tindakannya, dan ini bersumber pada ketentuannya tidak sekedar merupakan
kemampuan manusia untuk berpikir dan hubungan pasif melainkan' aktif dan
berkehendak yang terwujud dalam mengandung ikhtiar.Hubungan pasif
keputusan tindakan. Justru karena terlihat dalam kehidupan fisiknya yang
kebebasannya, manusia adalah makhluk mekanis, sementara hubungan aktifnya
otonom yang menentukan diri sendiri nampak dalam upaya manusia untuk
dan mengambil sikapnya sendiri. tidak sekedar hidup secara alamiah
Sedangkan kebebasan sosial manusia, melainkan insaniah (Effendi 1984).
merupakan ruang gerak bagi kebebasan Tulisan ini mencoba rt:lenjelas-
eksistensial. Kebebasan biasanya di- kan secara umum, sejauhmanakah
hayati dalam hubungan dengan orang Islam sebagai satu sistem normatif
lain. Dalam bahasa sehari-hari menimuskan dan mengarahkan kebe-
kebebasan dipahami sebagai realitas basan manusia. Secara khusus konsep
negatif. Keadaan dimana. kemungkinan- Islam akan diambilkan dan diacu dari
kemungkinan kita untuk menentukan Al Qur'an, karena kitab ini adalah
tindakan kita sendiri tidak dibatasi oleh sumber ajaran Islam yang menempati
orang lain. Kebebasan. sosial manusia posisi sentral, bukan saja dalam per-
ada tigamacam:Kebebasan jasmaniah, kembangan dan- pengembangan ilmu-
apabila kita tidak berada di bawah ilmu keislaman, tetapi juga secara
paksaan. Kebebasan rohaniah, apabila praktis merupakan inspirator, pemandu
kita bebas dari tekanan psikis. Kebeba- dan pemadu gerakan-gerakan Islam.
san normatif, apabila kita tidak berada Maka pemahaman terhadap ayat-ayat-
di bawah tekanan atau ancaman untuk Al Qur' an mempunyai peran besar bayi
melakukan kewajiban dan larangan. pemahaman lebih luas terhadap Islam .
Antara kebebasan jasmaniah dan roha- Secara khusus Syed Hussein Nasr
niah terdapat hubungan yang erat. mengatakan bahwa Al Qurtan bukan
Kebebasan Jasmani bersumber pada saja sumber pengetahuan metafisis dan
kebebasan rohani dan sekaligus religius, tetapi juga sumber segala
mengungkapkan dan menyatakannya. pengetahuan. Peranan Al Qurtan di
Bebas dalam arti jasmani dan rohani dalam filsafat ·Islam dan ilmu pengeta-
berarti kita dapat dan sanggup untuk huan sangat penting, begitu pula di

9jurnaJ fiJsafat Des '94 2


dalam hukum dan metafisika, meskipun metafisik. Keduanya dalam pandangan
sering diabaikan oleh para penyelidik tauhid merupakan kesatuan fungsional
masa kini. Al Qur tan adalah pedoman (Asytarie 1992). Paqdangan di atas
dan sekaligus kerangka segala kegiatan memiliki kesejajaran dengan pandan-
intelektual Islam (Nasr .1983). gan Nasr, yang menulis bahwa kata
al'Aql di dalam bahasa Arab, selain
Pandangan Islam Tentang Manusia berarti pikiran dan intelek juga diguna-
Manusia menurut dienul Islam kan untuk menerangkan sesuatu yang
adalab makhluk terbaik yang diciptakan mengikat manusia dengan Tuhan. Salah
Allah2 • Penciptaan manusia, merupa- satu arti dari akar kata 'aq1 adalah
kan salah satu rabasia Allah, karena ikatan. Di dalam Al Qur tan, Tuhan
menciptakan manusia sebagai makhluk menyebut mereka yang ingkar sebagai
yang mempunyai kelebihan dibanding- orang yang tidak bisa berpikir La ya'qi-
kan dengan makhluk lain. Allah lun mereka yang tidak bisa mengguna-
memberikan kualitas keutamaan kepada kan akalnya dengan baik. Sangat dite-
manusia sebagai pembeda .dengan kankan dalam Al Qur' an babwa run-
makhluk .lain, sehingga manusia tuhnya iman tidak disamakan dengan
mempunyai hak untulc mendapatkan timbuinya kehendak: yang buruk,
penghormatan d(fri makhluk-makhluk melainkan dengan tidak adanya peng-
lainnya. Sesuai dengan martabatnya gunaan akal secara baik (Nasr 1983).
manusia.diberi tugas sebagai kha1ifatu1- Karena memiliki akallah manusia
1ah fi1 ardhi3 . bertanggungjawab sebagai khalifah,
Surah Al Baqarah ayat 30-34, Allah melalui Al Qur' an mengingatkan
sering ditafsirkan sebagai dasar pan- agar manusia senantiasa mengguna-
dartgan bahwa manusia memiliki kan akalnya untuk mencapai kebena-
kedudukan khusus di antara makhluk, ran4 .
karena ia berpengetahuan. Dengan Dengan kata lain' aka1, merupa-
pengetahuan yang dimilikinya, manusia kan pembeda manusia dengan makhluk
bertanggungjawab menyingkap realitas lain. Justru karena akalnya, manusia
dan karena itu menemukan kebenaran. bertanggungjawab atas perbuatan-
Pengetahuan manusia merupakan perbuatannya. Akal yang ada dalam diri
komunikasi dengan realitas. Pengeta- manusia dipakai Allah sebagai pedoman .
huan manusia diperoleh dari kekuatan dalam menentukan pemberian pahala
inderawi, naluri, akal, imajinatif serta atau hukuman kepada manusia. Makh-
petunjuk-petunjuk yang berasal dari luk selain manusia, karena tidak dia-
wahyu (Zubair 1992). Tetapi akal nugerahi akal, tidak bertanggungjawab
mendapatkan kedudukan .yang istime- atas keputusan-keputusan tindakannya.
wa, karena mengatasi tingkat kebenaran Bahkan manusia yang akalnya belum
inderawi dan naluri, dan sekaligus atau tidak berfungsi tidak bertanggung-
menjangkau kebenaran wahyu. Dalam jawab atas perbuatan dan keputusan
konsep Islam, akal adalah daya rohani .tindakannya. Akal selain merupakan
untuk memahami kebenaran. Ia bekerja fungsi berfikir dan menemukan kebe-
dengan menggunakan pikiran dan naran, juga sebagai penentu kebebasan
qalbu, yang keduanya berhubungan manusia. Istilah yang dipakai Al Qur' an
secara organise Pikiran bekerja untuk untuk menggambarkan perbuatan
memahami dimensi fisik, sedangkan berpikir dan menemukan kebenaran,
qalbu bekerja untuk memahami dimensi bukan hanya akal (aq,!-la), tetapi juga

9jurnal filsafat Des '94 3


istilah-istilah lains . sebagian besar bukan upaya dirinya
Sehubungan dengan kedudukan sendiri. Dalam hidup manusia ada
manusia sebagai makhluk berakal budi, banyak hal yang tak dapat ditolaknya,
pertanyaan mendasar adalah sejauhma- sementara ikhtiar tetap terbatas pada
na manusia mempunyai kemampuan' ketentuan tersebut.
untuk mengembangkan potensi dirinya Taqdir sebagai ketentuan
guna memenuhi tugas kekhalifahan di merupakan masalah asasi yang
bumi, dan sebatas manakah ruang gerak menyangkut kehidupan manusia secara
manusia terbuka untuk memenuhi menyeluruh. Ia mempunyai dua sisi,
tanggungjawabnya terhadap Allah keterikatan dan kebebasan yang menja-
sebagai pencipta. di masalah asasi dan objek pembahasan
baik ahli filsafat ataupun agama (Effen-
Konsep Al Qur'an Tentang Taqdir di 1984; Dister 1988, Sjathi 1970).
Al Qur'an menegaskan bahwa Taqdir menjadi isyarat bahwa Allah
semua makhhik dalam alam semesta ini berfungsi dan berkedudukan sebagai
diciptakan dengan ukuran, qadar, Pencipta, Penguasa dan Pengatur alam
atautaqdir tertentu. Taqdir merupakan semesta. Tetapi di·· s1si lain Allah
_ketentuan Allah terhadap makhluk, menentukan kualitas manusia dari
tidak dapat ditolak oleh makhluk6 . keputusan-keputusan tindakannya, yang
Menurut Agus Salim (1960), ketentuan berarti kedudukan manusia sebagai
Allah terhadap manusia meliputi hal-hal makhluk nampaknya memiliki kebe-
sebagai berikut: (I)Nyawa, manusia basan untuk berbuat dan mengambil
tidak dapat menguasai hidup dan mati. keputusan tindakan7 • Banyak ayat
Manusia tidak: berkuasa mengadakan dalam Al Qur' an yang mengisyaratkan
nyawa dan tidak kuasa menahan nyawa bahwa. taqdir pada dasarnya merupakan
yang terpisah dari badannya. (2)Alat hukum transenden yang berlaku di
kelengkapan badan, panca indera, seIur:uh alam semesta dan segenap
anggota badan, alat-alat pendukung peristiwa. Al Qur' an juga menyebutkan
kehidupan, otak, jantung. Semuanya istilah lain, yakni Dien lliahi di mana
diterima manusia dengan keadaan yang makhluk selain manusia tunduk mutlak
sudah terjadi. (3)Kesehatan badan, tanpa kemiIngkinan berbuat lain (Effen-
ilmu kesehatan mengajarkan manusia di 1984). Taqdir dapat diartikan sebagai
memelihara kesehatan. tetapi manusia (1) hukum kehidupan yang bekerja di
tidak dapat menguasai keadaan keseha- ' alamo (2) hukum-hukum alamo (3)
taJ;lIlya secara sepenuhnya. (4)Faham, hukum alam yang bekerja di seluruh
pikiran, pengetahuan, dan keyakinan, a.lam semesta termasuk berlaku bagi
segala hal yang menjadi bagian dari manusia. (4) hukum illahi yang bersifat
rohani manusia, tidak dapat ditentukan. universal. (5) tata aturan. (6) taqdir dari
Pokok-pokok yang menguasai dan segala sesuatu, yang merupakan hukum
menumbuhkannya sudah terpola sejak atau ukuran tentang pertumbuhan dan
kecil, sebelum mampu memilih. Pada- perkembangan. (7) Pernyataan dan
hal pokok-pokok yang tertanam terse- kehendak Illahi yang' berlaku pasti.
but, menguasai manusia seumur hidup- Sehingga merupakan iradat atau kehen-
nya. (5)Hubungan keluar, kehidupan dale illahi yanf tak dapat diubah lagi
manusia menghendaki perhubungan (Effendi 1984) .
dengan sesama manusia dan hal lain
keadaan di luar diri manusia yang

@jurna/ fi/safar Des~94 4


Taqdir Dan Kebebasan Manusia taan-ciptaanNya (Rahman 1983)9.
Penciptaan oleh Allah tidaklah Taqdir yang merupakan
sekali jadi. Ada proses penciptaan hukum-hukum pengaturan peristiwa
(khalq), proses penyempumaan alam berbentuk kepastian dan paksaan,
(taswiyyah) dengan cara memberikan sementara taqdir untuk manusia berupa
ukuran atau hukum tertentu (taqdir) dan . hukum-hukum yang mengatur tingkah
,juga diberikannya pedoman dan petun- laku dan keputusan tindakan manusia.
juk (hidayah). Dengan demikian Dengan demikian taqdir.· bagi manusia,
memungkinkan setiap makhluk meme- nampaknya ·lebihberupa "aturan main"
nuhi tugas dari kejadiannya (Effendi dalam hidup. Fazlur Rahman, mengata-
1984). kan bahwa taqdir mempunyai bias
'~Proses penciptaan, penyempur- holistik ····yang kuat, yaitu pola-pola,
naan, dengan ukuran-ukuran tertentu watak-watak dan kecenderungan-ke-
serta petunjuk tersebut membuktikan cenderungan. Hal ini menjadi jelas,
dan menunjukkan ada serta berlakunya bahwa pengertian taqdir tidak bermakna
suatu hukum yang bersifat pasti. Perta- pre determinasi melainkan keterbatasan
nyaan yang berkaitan dengan konsep (Rahman 1983).
kebeb'asan manusia adalah di manakah Kehidupan manusia tidak ter-
letak perbedaan "kepastian antara
t henti pada kehidupan yang bersifat
makhluk fisiko-kemis, makhluk vegeta- alamiah, melainkan harns mengem-
si, makhluk hewan dengan manusia bangkan kehidupan yang bersifat insa-
yang tidak sekedar merupakan makhluk niah. Dalam kehidupan manusia ada
jasmaniah semata-mata. Perbedaan' qadar dan ada ikhtiar. Di sinilah letak
terpenting antar Allah dengan ciptaan- perbedaan manusia dibandingkan
nya adalah, Allah tak terhingga dan makhluk-makhluk tak berakal yang
bersifat mutlak. Maka setiap sesuatu sepenuhnya diikat oleh ketidakbebasan-
yang diciptakanNya adalah terhingga. nya dari ketundukan pada taqdir
Setiap sesuatu memiliki potensi-potensi (Effendi 1984). Hewan merupakan
tertentu, tetapi betapapun banyaknya salah satu contoh makhluk yang tidak
potensi-potensi tersebut tidak dapat "berdaya" dan tidak pernah memiliki
membuat yang terhingga· meIampaui pilihan hidup (Kleden 1987). Sementara
keterhinggaannya dan menjadi tidak di hadapan manusia terdapat kemungki-
terhingga. Al Qur' an mengatakan nan-kemungkinan, kebebasan moral
bahwa setiap sesuatu selain Allah untuk berkehendak dan memilih dari
"mempunyai ukurannya (qadr, taqdir), sekian alternatif. Al Qur'an mengisya-
dan oleh karena itu tergantung kepada ratkan kemungkinan-~emungkinan
Allah. Apabila makhluk menyatakan manusia untuk berbuat yang didasarkan
dirinya dapat berdiri sendiri atau atas kesadarannya 10 • Isyarat tersebut
merdeka sepenuhnya (istighna, istikbar) menunjukkan bahwa manusia diberikan
berarti ia mengakui memiliki sifat kebebasan un~k menentukan keputusan
ketidakterhinggan dan sifat ketuhanan tindakan di bidang moral agama, seka-
(syirk). Bila Allah menciptakan sesuatu, ligus manusia harns pula mempertang-
maka Allah memberikan kekuatan atau gungjawabkannya. Manusia diberi
hukum tingkahlaku yang dalam Al kebebasan untuk memilih, seringkali
Qur'an dikatakan sebagai "petunjuk" pilihan itu sudah tersedia dan harus
"perintah", atau "ukuran" , sehingga dipilih, tidak berarti manusia boleh
ada hubungan yang selaras antara cip- memutuskan apa saja secara

@jumsl filssfst Des '94 5


sembarangan. Ada sistem normatif sarna dengan kadar kebebasan moral-
yang harns ditaati, dan harus dipertang- nya. Sedangkan kadar kebebasan terse-
gungjawabkan. Dalarn bahasa Djohan but sebanding menurut kadar kemam-
Effendi (1984), manusia diberi kebe- puan dan kemungkinan-kemungkinan
basan moral oleh Allah, berarti manusia ikhtiar manusia 13.
dibebani tanggungjawab untuk mengisi
ruang kebebasan itu secara bermakna~ Petunjuk Allah (Hidayah) Dan
Dengan kata lain manusia tidak dapat Kebebasan Manusia
menentukan keputusan tindakan yang
tidak dapat. ia pertanggungjawabkan Al Qur' cp1 disebut oleh Allah
(Suseno 1989). sebagai petunjuk (huda) · bagi
Karena dituntut tanggUngjawab , manusia 14, berarti merupakan salah
itulah, manusia dianjurkan dalam Al satu alat untuk mencapai kebenaran.
Qur' an agar dalam menentukan sikap, Manusia memiliki 5 rangkap alat untuk
pilihan dan keputusan tindakan, dida- mencapai kebenaran, yakni: (1) indera,·
sarkan atas kesadaran 11 . Yang perIu untuk menangkap kebenaran fisik tetapi
dipahami, dalam kehidupan manusia, parsial. Menurut Al Ghazali, indera
tercatat dua faktor yang menentukan diciptakan bagi manusia agar menjadi
kebebasan manusia: (1) Faktor Subyek- "jala" baginya menangkap' dasar-dasar
merupakan kondisi dalam diri, baik pengetahuan, sebab bila manusia
intelektual maupun spiritual. mengenal obyek tertentu' dengan indera,
Sepenuhnya tidak tertolak, begitu saja ia dapat menangkap makna umum yang
diterima manusia, manusia difait a mutlak melalui akalnya (Ghazali 1989).
complie dengan kondisi ini. Asal ketu- (2) naluri, untuk mempertahankan
runan, ras, jenis kelamin, kecerdasan, mengadanya dan kelangsungan hidup
merupakan contoh-contoh dari kondisi manusia, baik pribadi maupun sosial
ini. Pada gilirannya akan membentuk (Zubair 1989). (3) akal, kesadaran akan
faktor kemampuan (al qudrah) . . (2) sebab musabab keputusan. Berkembang
Faktor Obyektif, merupakan kondisidi dari pengetahuan biasa, pengetahuan
Iuar diri, baik yang berupa tempat atau , ilmiah, pengetahuan filosofis (Zubair
suasana. Lingkungan lrultural, per- 1992). Akal merupakan pengantar
gaulan, pendidikan yang diterim:a, untuk menuju kebenaran tertinggi. Oleh
kesempatan-kesempatan merupakan karena itu akal dalam pengertian Islam,
contoh dari kondisi obyektif manusia. merupakan daya berpikir yang terdapat
Ada unsur ikhtiar yang mengupayakan dalam jiwa manusia untuk menangk~p
perkembangan manusia, baik secara kebenaran wahyu (Nasoetion 1986,
individu maupun sosial. Pada gilirannya Asy'arie 1992, Nasr 1983)e (4) ilna-
akan membentuk faktor kemungkinan jinasi, daya khas manusia, bisa hanya
(al yasar) yang dapat dikembangkan berupa khayalan kosong, tetapi juga
manusiae Keseny.awaan kedua faktor dapat membuat manusia berkreasi dan
tersebut, membentuk kesanggupan (al menyempumakan pengetahuannya
'MJus'u) manusia12 , yang merupakan (Zubair 1992). (5) hidayah, untuk
dasar pertanggungjawaban manusia menangkap kebenaran Illahi melalui
(Effendi 1984). wahyt! dengan perantaraan nabi dan
Berdasarkan uraian di atas rasul 15 • Manusia secara umUID, berbe-
dapat disimpulkan bahwa kadar tang- da dengan makhluk lain, justru karena
gungjawab moral manusia berbanding manusia menanggung amanat untuk

@jurnal fllsa'at Des '94 6


mempertanggungjawabkan tthuda" terse- manusia 18. Kenyataan inilah yang
but. membuat manusia memiliki dan
Al Qur' an mengisyaratkan mengembangkan pengetahuan dan
adanya ketidaksamaan masing-masinj menyebabkan malaikat sujud kepada
individu dalam kesanggupannya 1 . Adam sebagai simbol manusia l9 . Peran
Sebagai contoh manusia buta tidak manusia sebagai khalifah A,llah di muka
terbebani tanggungjawab untuk me- bumi, justru mengantarkan kedudukan
nangkap kebenaran· cahaya. Di antara istimewa ini kepada tuntutan tanggung-
alat-alat penangkap kebenaran yang jawab manusia atas seluruh keputusan-
dimiliki manusia, akal menduduki keputusan tindakannya, sesuai dengan
peran penting. Seorang manusia yang batas kesanggupannya. Berkaitan
akalnya belum atau tidak sempurna dengan kebebasan moral yang se-
tidak dibebani tanggungjawab mengu- banding dengan tanggungjawab manu-
payakan kebenaran, bahkan kebenaran sia, diperlukan sistem norma akhlaq
agama. seorang yang gila tidak ter- yang mengatur dan mengontrol niat
bebani untuk bertanggungjawab dalam atau motivasi yang mendasari serta
lapangan akhlaq maupun aqidah. Musa melatarbelakangi keputusan tindakan
Asy' arie menulis bahwa, anjuran Al manusia, di samping itu juga mengon-
Qur' an untuk berbuat sesuai dengan trol akibat yang timbul dari keputusan
kemampuan pada dasarnya dapat tindakan manusia. Hal ini menjadi
dianggap sebagai anjuran yang bermak- relevan justru karena manusia dengan
na etik, karena seseorang yang berbuat kemungkinan-kemungkinan geraknya
tidak sesuai dengan kemampuannya, yang semakin meluas memiliki kesang-
seringkali berakibat mencelakakan diri gupan yang tidak terduga akibat-akibat-
sendiri(Asy' arie 1992). Aka1 seringkali nya. Berarti kualitas manusia sebagai
dikembangkan hanya batas pengetahuan makhluk tergantung kepada dan dite-
ilmiah, padahal seharusnya akal ber- kankan oleh tanggapan dan sikapnya
tanggungjawab menangkap tingkat terhadap sistem norma moral (akhlaq)
pengetahuan rabbaniyah (Zubair 1992). yang diyakini kebenarannya. Fungsi
Al Qur'an menyindir manusia yang ~ekhaIifahan manusia hanya akan
angkuh dengan akalnya sebagai manu- l'ermakna dan mendatangkan kesejahte-
sia yang telah dikunci hati mereka 17 • raan lahir maupun batin, jika manusia
Pengernbangan kehidupan "selain berkemampuan menguasai dan
manusiawi meletakkan manusia sebagai mengendalikan alam juga mampu
subyek sadar dan aktif menentukan menguasai dan mengendalikan dirinya
keputusan tindakan, corak dan bentuk sendiri.
kehidupannya sendiri. Kebebasan
kehendak dan memilih yang dirniliki Tawakkal Dan Keberanian Moral
manusia merupakan perwujudan lang-
sung dari akal. Bahkan kalau ia berbuat Manusia sebagai khalifah Allah
menyimpang dari takdir dan hukum di muka bumi berarti menjadi wakil
alamo Meletakkan aspek tanggungjawab Tuhan, memegang mandat Tuhan untuk
manusia sebagai sisi lain dari aspek memakmurkan burnie Kekuasaan yang
kebebasan manusia, sehingga dalam diberikan manusia bersifat kreatif, yang
dunia manusia ada konsep pahala dan memungkinkan manusia mendayaguna-
konsep siksa, merupakan salah satu kan apa yang ada di bumi untuk kepen-
rahasia dari maksud Allah menciptakan ' tingan hidupnya (Asytarie 1992).

@juma/ fi/uf.t Des '94 7


Pemahaman terhadap manusia harns DAFTAR PUSTAKA
bertolak dari gagasan manusia khalifah
Allah di muka bumi, yang mengisya- Achmad Chams Zubair 1992, "Aktualisasi Filsafat
ratkan adanyahubungan parnership Islam Di Masa Kini Dan Masa· Depan".
antara manusia dengan Tuhan (Effendi dalam Irma Fatimah (ed.), Filsafat Islam,
1984). Hubungan yang bersifat partner- LESFI, Yogyakarta.
ship menunjukkan peran aktif manusla, Agus Salim 1960, Tauhid Taqdir Dan Tawakkat
tetapi tetap dibarengi kesadaran akan Tinta Mas, Djakarta.
qadar sebagai ukuran yang tidak dapat Al Ghazali 1989, Misykat Cahaya-Cahaya, Mizan,
ia tolak. Oleh karena itu manusia periu Bandung.
mengembangkan sikap tawakkal. AI Qur'an Dan Terjemahan 1974, Departemen
Tawakkal bukan berarti manipulasi Agama Republik Indonesia.
keputusasaan, melainkan justru dengan Anton Bakker dan Achmad Chams Zubair 1992,
tawakkal manusia akan terbebas dari Metodologi PmelitianFilsafat, Penerbit
segala ketakutan kecuali kepada Allah Kanisius, Yogyakarta.
dan memberikan key~inan bahwa Binti El Sjathi 1970, Qur'an Dan Kebebasan Iradat,
hanya Allah yang menolong dan melin- Hudaja, Djakarta.
dungi20 • Dalam Al Qur' an, dikatakan Djohan Effendi 1984, "Keterbatasan, Kebebasan Dan
bahwa tawakkal hanyalah kepada Allah Tanggung Jawab Manusia" , Prisma,
semata, bukan kepada ,ang lain21 • No. Ekstra.
Untuk bertawakkal diperlukan tekad Fazlur Rahman 1983, Tema Pokok AI Qur'an,
yang bulaf2 • Pustaka, Bandung.
TawakkaI tidak berarti tinggal Franz Magnis-Suseno 1989, E~ Dasar, Kanisius,
diam dan tidak melakukan ikhtiar, atau Yogyakarta.
meniadakan iradat terhadap yang haq HarunNasution 1986, AkaI dan Wahyu Dalam
dan benar, atau berdiam diri terhadap Islam, VI Press, Jakarta.
ketidak adilan . dan kesewenangan. M. Iqbal 1982, Membangun Kembali Pemildran
Tawakkal merupakan pertolongan Allah Agama Dalam Islam, Tinta Mas, Jakarta.
kepada or~g y~ b~riman, menjadi M. Quraish Shihab 1992, Membangun Kembali
tempat berllndung "darl ketakutan. Al Pemildran Agama Dalam Islam, Tinta
Qur'an telah merumuskan tawakkal Mas, Jakarta.
sesudah adanyate~ad. Tekad tidak akan Musa Asy'arie 1992, Manusia Pembentuk Kebu-
terwujud apabila manusia ·tidak menya- dayaan Dalam AI Qur'an, LESFI,
dari keputusan-keputusan tindakannya. 'Yogyakarta.
Pilihan sadar merupakan petunjuk Nico Syukur Dister 1988, Filsafat Kebebasan, Kani-
kebebasan yang membawa manusia sius, Yogyakarta.
melaksanakan manhaj rabbani dengan S.H. Nasr 1983, Islam Dalam eita Dan Fakta,
ikhlas. Keberanian moral" berarti seSll- LEPPENAS, Jakarta.
dab manusia memilih secara sadar
pilihan keyakinan kebenarannya yang Catatan Kaki:
akan menjadi peq.oman, ia berani 1. Muhammad saw bersabda: "Kutinggalkan
menerima resiko apapun dari pilihan untuk kamu dua perkara, tidaklah
hidupnya. Manusia mempunyai kebera- kamu akan tersesat selama-Iamanya,
nian, karena semuanya telah diserahkan selama kamu masih berpegang kepad.a
secara tawakkal kepada Allah. keduanya, yaitu AI Qur'an dan AI
Hadist" .

***

@jurna/ fi/safat Des '94 8


2. "Dan sesungguhnya telah kami muliakan Baqarah: 30-34).
anak-anak Adam, Kami angkut mereka 4. "Dan Dia menundukkan untukmu apa yang
di daratan dan di lautan, Kami beri ada di langit dan apa yang ada di bumi
mereka rizki dari yang baik-baik dan semuanya, (sebagai rakhmat) daripada-
Kami lebihkan m.ereka dengan kelebihan Nya. Sesungguhnya pada yang demiki-
yang sernpurna atas kebanyakan an itu benar-benar terdapat tanda-tanda
makhluk yang tefah Kami ciptakan" (AI kekuasaan Allah bagi kaum yang berpi-
Israa': 70). "Sesungguhnya Kami telah kir" (AI Jaatsiyah: 13). "Sesungguhnya
menciptakan manusia dalam bentuk dalam penciptaan langit dan bumi, sinh
yang sebaik-baiknya" (At Tiin:4). bergantinya malam dan siang, bahtera
yang berlayar di laut membawa apa
3. "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman yang berguna bagi manusia, dan apa
kepada para malaikat:'Sesungguhnya yang Allah turunkan dari langit berupa
Aku hendak menjadikan seorang khali- air, lalu dengan air itu Dia hidupkan
fah di muka bumi'. Mereka berkata: bumi sesudah mati (kering)nya dan Dia
'Mengapa Engkau hendak menjadikan sebarkan di bumi itu segaia jenis
(khalifah) di bumi itu orang yang akan hewan, dan pengisaran angln dan awan
membu~t kerusa kan padanya dan yang dikendalikan antara langit dan
menumpahkan darah, padahal kami bumi, sungguh (terdapat) tanda-tanda
senantiasa ber\asbih· dengan memuji (keesaan dan kebesaran Allah) bagi
Engkau dan mensucikan Engkau?' kaum yang memikirkan" (AI
Tuhan berfirman:'Sesungguhnya Aku Baqarah: 164). Tingginya kedudukan
mengetahui apa yang tidak kamu akal dalam konsep dienul Islam dapat
ketahui". "Dan Dia mengajarkan dilihat dari hadist Qudsi berikut, yang di
kepada Adam nama-nama (benda- dalamnya digambarkan Allah berfirman
benda) seluruhnya, kemudian menge- kepada akal: "Demi kekuasaan dan
mukakan kepada para malaikat lalu keagunganKu tidaklah Kueiptakan
berfirfan: 'sebutkanlah kepadaKu nama makhluk I~bih mulia dari engkau.
benda-benda itu jika kamu memang Karena engkaulah Aku mengambil dan
orang-orang yang benar!". "Mereka memberi dan karena engkaulah Aku
menjawab:'Maha Suei Engkau, tidak menurunkan pahala dan menjatuhkan
ada yang kami ketahui selain dari apa hukuman" (Nasoetion 1986).
yang telah Engkau ajarkan kepada kami,
sesungguhnya Engkau yang Maha 5. Istilah-istilah yang sepadan dengan aqala
Mengetahui lagi Maha Bijaksana". adalah s·ebagai berikut: (1 )Nazara, yang
"Allah berfirman:'Hai Adam, beritahu- berarti melihat seeara abstrak dalam arti
kanlah kepada mereka nama-nama berpikir· dan merenungkan. Terdapat
benda ini'. Maka setelah diberitahukan- dalam 30 ayat lebih (antara lain, AI
nya kepada mereka nama-nama benda Qaaf:6-7, Ath Thaariq:5-7, AI Ghaasi-
itu, Allah berfirman:'Bukankah sudah yah: 17-20). (2) Tadabbara, yang berarti
kukatakan kepadamu, bahwa sesung- merenungkan (As Shaad:29, Muham-
guhnya aku mengetahui rahasia langit mad:24). (3) Tafakkara, yang berarti
dan bumi dan mengetahui apa yang berpikir, terdapat dalam 16 ayat (antara
kamu lahirkan dan apa yang kamu lain An Nahl:68-69, AI Jaatsiyah: 12-
sembunyikan". "Dan Ongatlah) ketika 13). (4) Faqiha, yang berarti mengerti,
Kami berfirman kepada para malaikat: terdapat dalam 16 ayat .(antara lain AI
'Sujudlah kamu kepada Adam', maka 18raa':44, AI An'aam:97-98, At Tau-
sujudlah mereka .keeuali iblis, ia enggan bah: 122). (5) Tazakkara, yang berarti
dan takabur dan ia adalah termasuk mengingat, memperoleh peringatan,
golongan orang-orang yang katir' (AI mendapat pelajaran, memperhatikan

@jurnal filsafat Des '94 9


dan mempelajari, yang semuanya mereka- adalah malam, kami tanggalkan
mengandung arti berpikir. Terdapat siang dari malam itu, maka dengan
dalam lebih dari 40 ayat (antara lain: serta merta mereka berada dalam
An Nahl: 17, Az Zumar:9, Adz Dzaariy- kegelapan. Dan matahari berjalan di
at:47-49, 9, 9~ 9, 9, Az Zumar:27). tempat peredarannya. Demikianlah
(6)Fahima, yang berarti memahami (AI ketetapan Yang Maha Perkasa lagi
Anbiyaa:78-79). (7)Aqa/a sendiri terda- Maha Mengetahui. Dan telah Kami
pat dalam lebih 45 ayat (antara lain: AI tetapkan bulan manzilah-manzilah,
Anfaal:22, An Nahl: 11-12). Selain itu sehingga (setelah dia sampai ke manzi-
terdapat pula dalam AI Qur' an sebutan- lah yang terakhir) kembalilah dia seba-
sebutan yang memberi sifat berpikir gai bentuk tandan yang tua. Tidaklah
bagi seorang muslim, yaitu u/u al-a/bab, mungkin bagi matahari mendapatkan
orang yang berpikir,u/u al-i1m, orang bulan dan malampun tidak dapat
yang berilmu, u/u al-absar, orang yang mendahului siang. Dan masing-masing
mempunyai pandangan, u/u al-nuha, beredar pada garis edarnya"
orang yang bijaksana (Nasoetion 1986). (Yaasiin:36-40). "Dan Kami turunkan air
dari langit menurut suatu ukuran; lalu
6. "Yang kepunyaanNyalah kerajaan langit Kami jadikan air itu menetap di bumi,
dan bumi, dan Dia tidak mempunyai dan sesungguhnya Kami benar-benar
anak, dan tidak ada sekutu bagiNya berkuasa menghilangkannya'" (AI
dalam kekuasaan(Nya), dan Dia telah Mu'minun:18). "Allah mengetahui apa
menciptakan segala sesuatu, dan Dici yang dikandung oleh setiap perempuan,
menetapkan ukuran-ukurannya dengan dan kandungan rahim yang kurang
serapi-rapinya" (AI Furqaan: 2). "Se- sempurna dan yang bertambah. Dan
sungguhnya Kami menciptakan segala segala sesuatu pada ~isiNya ada uku-
sesuatu menurut ukuran" (AI rannya" (Ar Ra'ad:8). "Sesungguhnya
Qamar:49). "Dan memberinya rizki dari perintahNya apabila Dia menghendaki
arah yang tiada disangka-sangkanya. sesuatu hanyalah berkata
Dan barangsiapa yang bertawakkal, kepadanya:" Jadilah!" maka terjadilah
Allah akan mencukupkan ia" (Yaasiin:82). "Maka apakah mereka
('keperluan)nya. Sesungguhnya Allah mencari agama yang lain dari agama
telah mengadakan ketentuan bagi tiap- Allah, padahal kepadaNyalah menyer-
tiap sesuatu" (Ath Thalaq:3). ahkan diri segala apa yang di langit dan
di bumi, baik dengan suka maupun
7. "Maha suci Allah yang ditanganNyalah terpa ksa dan hanya kepada Allah
segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa mereka dikefl)balikatl" (Ali Imran:83).
atas segala sesuatu". "Yang menjadikan
mati dan hidup, supaya Dia menguji 9. "Sucikanlah nama Tuhanmu· Yang Paling
kamu, siapa di antara kamu yang lebih Tinggi, Yang menciptakan, dan
baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa menyempurnakan (penciptaanNya), dan
lagi Maha Pengampun" (AI Mulk: 1-2) yang menentukan kadar (masing-
masing) dan memberi petunjuk" (AI
8. "Dan Allah menetapkan ukuran siang dan A 'Iaa: 1-3). "Tuhan kami ialah (Tuhan)
malam" (AI Muzzamil:20). "Maha suci yang tetah memberikan kepada tiap-tiap
Tuhan yang tetah menciptakan pasan- sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian
gan-pasangan semuanya, baik dari apa memberinya petunjuk" (thaahaa:50).
yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari "Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah
diri mereka maupun dari apa yang tidak yang tetah menciptakan langit dan bumi
mereka ketahui. Dan suatu tanda dalam enam masa, lalu Dia bersemayam
(kekuasaan Allah y~ng besar) bagi di atas Arsy. Dia menutupkan malam

@jumal ii/safat Des '94 10


kepada siang yang mengikutinya maka mereka itulah orang-orang yang
dengan cepat, dan (diciptakanNya pula) fasik" (Ali Imran:82). "Tidak ada pak-
matahari, bulan, dan bintang-bintang saan untuk (memasuki) agama (Islam);
(masing-masing) tunduk kepada perin- sesungguhnya telah jelas jalan yang
tahNya. Ingatlah, menciptakan dan benar daripada jalan yang salah. Karena
mememrintahkan hanyalah hak AII~.h. itu barangsiapa yang ingkar kepada
Maha Suci Allah, tuhan Semesta Alam" Thaghut dan beriman kepada Allah,
(AI A'raf:54). "Sekiranya ada di langit maka sesungguhnya ia t~lah berpegang
dan di bumi Tuhan selain Allah, tentu- kepada buhul tali yang amat kuat yang
lah keduanya itu telah rusak binasa. tidak akan putus. Dan allah Maha
Maka Maha Suei Allah yang mempun- Mendengar lagi Maha Mengetahui" (AI
yunyunyunyunyai 'Arsy daripada yang Baqarah:256). "Dan katakanlah:
mereka sitatkan" (AI Anbiyaa':22). "Kebenaran itu datangnya dari Tuhan-
"Atau siapakah yang menciptakan mu; maka barangsiapa yang ingin
langit dan bumi dan yang menuTunkan (beriman) hendaklah ia beriman, dan
air untukmu dari langit, laiu Kami barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia
tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun kafir" (AI Kahfi:29). 11. "Dan janganlah
yang - berpemandangan indah, yang kamu mengikuti apa yang kamu tidak
kamu sekali-kali tida~ mamp[u menum- mempunyai pengetahuan tentangnya.
buhkan pohofi-pohonya? Apakah di Sesungguhnya pendengaran, pengliha-
samping Allah ada Tuhan (yang lain)? tan dan hati, semuanya itu akao diminta
Bat:lkan (sebenarnya) kebanyakan dari pertanggungjawabannya" (AI Israa': 36).
mereka tidak mengetahui. "Atau siapa- "Dan tidaklah seorang membuat dosa
kah yang memperkenankan (do'a) orang melainkan kemudharatannya kembali
yang dalam kesulitan apabila ia berdo' a kepada dirinya sendiri; dan seorang
kepadaNya, dan yang menghilangkan yang berdosa tidak akan memikul dosa
kesusahan dan yang menjadikan kamu orang lain" -(AI An'aam: 164). tlO an
(manusia) sebagai khalifah di bumi? seorang yang berdosa tidak akan
Apakah di samping Allah ada Tuhan memikul dosa orang lain. Dan jika
(ya'ng lain)? Arnat sedikit kamu mengin- seseorang yang berat dosanya me-
gati(Nya)". . "Atau siapakah yang manggil (orang lain) untuk memikul
memimpin kamu dalam kegelapan di dosa itu tiadalah akan dipikulkan untuk
daratan dan lautan dan siapa (pula)lah sedikitpun meskipun (yang dipanggilnya
yang mendatangkan angin sebagai itu) kaum kerabatnya" (Faathir: 18).
kabar gembira sebelum (kedatangan)
rahmatNya? Apakah di samping Allah 12. "Allah tidak membebani seseorang
ada Tuhan (yang lain)? Maha Tinggi melainkan sesuai dengan kesanggupan-
Allah terhadap apa yang mereka perse- nya (wus'aha, al wus'u)" (AI
kutukan (denganNyal". "Atau siapakah Baqarah:286
yang menciptakan (manusia dari permu-
laannya), kemudian mengulanginya 13. Di kalangan pemikiran Islam, terdapat
(lagi), dan siap~ (pula) yang memberi- tiga golongan pandangan tentang bebas
kan rizki kepadamu dari langit dan bumi atau tidaknya manusia, yakni: (1)
? Apakah di samping Allah ada Tuhan Golongan Jabariyah, yang berpendapat
(yang lain)? Katakanlah: "Unjukkanlah bahwa manusia tida k bertanggungja-
bukti kebenaranmu, jika kamu memang wab atas keadaannya sendiri, karena
orang-orang yang benar" (An Naml: 60- semuanya berjalan menurut ketentuan
64). Allah. Ada jabar yang bersifat mutlak,
ketentuan Allah tidak dapat dielakkan
10. "Barangsiapa yang berpaling sesudah itu, dan dihindari. Alasannya dengan

@jurna/ fi/safar Des '94 11


menyebut ayat-ayat AI Our'an sebagai diperlihatkan (kepadanya). Kemudian
berikut: "Maka apakah orang yang akan diberi balasan yang paling sem-
dijadikan (syaitan) menganggap baik purna" (An Najm:39-41). "Barangsiapa
pekerjaannya yang buruk lalu dia yang mengerjakan kebaikan seberat
meyakini pekerjaan itu baik, (sarna zarrahpun, niscaya dia akan melihat
dengan orang yang tidak ditipu oleh (balasan)nya. Dan barangsiapa yang
syaitan)? Maka sesungguhnya Allah mengerjakan kejahatan seberat zarrah-
menyesatkan siapa yang dikehendaki- pun, niscaya dia akan melihat
Nya dan menunjuki siapa yang dikehen- (balasan)nya pula" (AI Zalzalah:7~8).
dakiNya maka janganlah dirimu binasa
karena kesedihan terhadap mereka. (3) Golongan Asy'ariyah, yang berpenda-
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui pat bahwa manusia mempunyai perhi-
apa yang mereka perbuat" (Faathir:8). tungan atas dasar mana dia mendapat-
"Maka (yang sebenarnya) bukan kamu kan balasan allah atas keputusan-
yang membunuh mereka, akan tetapi keputusan tindakannya. Tidak ada
Allahlah yang membunuh mereka, dan manfaatnya mendiskusikan masalah
bukan kamu yang melempar, tetapi keadilan tuhan, karena Tuhan yang
Allahlah yang melempar. (Allah berbuat Maha Kuasa bebas
. ........ dalam menentukan
demikian untuk membinasakan mereka) keputusanNya, . melakukan apa yang
da dan untuk memberi kemen.angan dik~hendakiNya. "Dia tidak ditanya ten
kepada orang-orang mu'min, dengan tang apa yang diperbuatNva, dan
kemenangan yang baik. sesungguhnya merekalah yang akan ditanvai" (AI
Allah Maha Mendengar Lagi Maha Anbiyaa':23).
Mengetahui" (AI Anfaal: 17). "Dan tidak-
lah bermanfaat kepadamu nasehatku 14. "Alif Laam Miim. Kitab ini tidak ada
jika aku hendak member; nasehat keraguan padanya; petunjuk bagi
kepada kamu, sekiranya AII~h hendak mereka yang bertaqwa" (AI Baqarah: 1-
menyesatkan kamu, Dia adalah Tuhan- 2).
mu, dan kepadaNyalah kamu dikembali- 15. "Dan tidak ada bagi seorang manusiapun
kan" (Hud:34). "Allah Penc~pta langit bahwa Allah berkata-kata dengan dia
dan bumi, dan bila Dia berkehendak kecuali dengan perantaraan wahyu atau
(untuk menciptakan) sesuatu, maka di belakang tabir atau dengan mengutus
(cukuplah) Dia hanya mengatakan seorang utusan (malaikat) lalu diwahyu-
kepadanya: "Jadilah!". Lalu jadilah ia" kan ~epadanya dengan seizinNya apa
(AI Baqarah: 11 7). - yangDia kehendaki, sesungguhnva Dia
Maha .Tinggi lagi Maha Bijaksana (Asy
(2) Golongan Qadariyah, menolak paham Syuura:51 )
Jabariyah, karena membatalkan ikhtiar
dan meniadakan beban dan tanggung- .16. AI Baqarah:286, AI An'aam: 152.
jawab. Meniadakan hikmah diutusnus-
nva para Rasul dan petunjuk-petunjuk 17. "Sesungguhnya .'.orang-orang kafir, sama
agama. Sebagai datil pe':ldapat ini saja bagi mereka, kamu beri peringatan
dikemukakan ayat-ayat Al Our'an atau tidak kamu beri peringatan,
sebagai berikut: "Kami tidak memikul- mereka tidak akan beriman. Allah telah
kan beban kepada seseorang melainkan me.ngunci mati hati dan pendengaran
sekedar kesanggupannya" (AI mereka, dan penglihatan mereka ditut-
An'aam: 152). "Dan bahwasanya S80- up. dan bagi mereka siksa yang amat
rang manusia tiada memperoleh selain berat" (AI Baqarah:6-7).
apa yang telah diusahakannya, dan 18. "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu,
bahwasanya usahanya itu kelak akan bahwa sesungguhnya Aku mengetahui

@jurna/ fi/safat Des '94 12


rahasia langit dan bumi dan mengetahui 22. "Kemudian apabila kamu telah membu-
apa yang kamu lahirkan dan apa yang latkan tekad, maka bertawakkaUah
kamu sembunyikan?" (AI Baqarah:33). kepada Allah. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertawak-
19. "(lngatlah) ketika Tuhanmu berfirman kal kepada Nya" (Ali Imran: 159).
kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku
akan menciptakan manusia dari
tanah" ."Maka apabila telah Kusempur-
nakan kejadiannya dan Kutiupkan
kepadanya roh (ciptaan) Ku; maka
hendaklah kamu tersungkur dengan
bersujud kepadanya" . "Lalu seluruh
malaikat itu bersujud semuanya".
"Kecuali iblis; dia menyombongkan diri
dan adalah dia termasuk orang-orang
yang kafir". "Allah berfirman: "Hai iblis,
apakah .yang menghalangi kamu sujud
kepada yang telah Kuciptakan dengan
kedua tangar;Ku. . Apakah kamu
menyombongkan diri ataukah kamu
(merasa) termasuk orang-orang yang
(lebih) tinggi?". "Iblis berkata: "Aku
lebih baik daripadanya, karena Engkau
ciptakan aku dari api, sedangkan dia
Engkau ciptakan dari tanah".

20. "Siapa yangangang bertawakkal kepada


Tuhan, Tuhan akan mencukupkan
(keperluan)nya" (At Thalaq:3). "Dan
tawakkallah kepada Allah. Cukuplah
Allah menjadi pelindung" (An
Nisaa':81). "Sesungguhnya hamba-
hambaKu, kamu tidak dapat berkuasa
atas mereka dan cukuplah Tuhanmu
sebagai penjaga" (AI Israa:65).

21. "Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu


adalah dari syaitan, supaya orang-orang
yang beriman itu berduka cita, sedang
pembicaraan itu· tidaklah memberi
mudharat sedikitpun kepada mereka,
kecuali dengan izin Allah dan kepada
Allahlah hendaknya orang-orang yang
beriman bertawakkal" (AI
Mujaadilah: 10). "Sesungguhnya syaitan
itu tidak ada kekuasaannya atas orang-
orang yang beriman dan bertawakkal
kepada Tuhannya" (An Nahl:99).

(9jurnal filsafat Des '94 13

Anda mungkin juga menyukai