• Achmad Charris Zubair Anggota Pengurus Pusat Himpunan Dosen Etika Seluruh Indonesia
Manusia menghadapi persoalan yang menYo:ngkut otonomi
maupun depet\densi dalam hidupnya. Secara umum dapat dikatakan bahwa manusia memiliki keinginan mendasar untuk dapat menentu- kan keput~an-keputusan tindakannya secara bebas, kendatipun di satu sisi ia juga menyadari bahwa dalam hidupnya banyak yang tak dapat dipecahkan secara otonom, banyak segi dalam hidupnya yang tidak dapat ia tolak sepenuhnya dan harus diterima begitu saja~ Asal keturunan, jenis kelamin, lab teologis karena kebebasan manusia ras, kecerdasan, ia terima begitu saja. tidak dapat terlepas dari faktor yang Sehingga dalam arti luas, nasibnya tidak dapat ditolak oleh manusia. sudah seperti ditentukan. Manusia Dalam kebebasan manusia ada keter- sebagai makhluk berakal budi" memiliki gantungan transendental, tergantung otonomi yang terwujud dalam dan pada suatu.prinsip kreatif, yaitu Allah. berupa kebebasan berkehendak serta Filsafat modern mengajukan perta- kebebasan untuk menentukan pilihan. nyaan, apakah kebebasan manusiawi Mengisyaratkan adanya kemampuan masih dimungkinkan kalau orang dan kemungkinan bagi manusia untuk menerima bahwa. ada Allah yang trans- "merubah" ketentuan yang dimilikinya. enden dan kreatif. Mungkinkah sebuah Kebebasan manusia itu sendiri kebebasari di dalam ketergantungan merupakan masalah yang cukup menda- total. Pertanyaan yang menarik diaju- sar, baik di bidang filsafat (moral) kan oleh Dister (1988), mungkinkah maupun teologL Menjadi masalah filsa- manusia melupakan asal-usul kebera- fati karena berkaitan dengan kecende- daannya sendiri dan asal-usul pembi- rungan manusia untuk· membentuk jati naan dirinya, jika ia pada setiap saat diri melalui otonomi manusia sebagai secara total tergantung pada suatu simbol kedewasaan manusia. Kebeba- penyebab transenden- yang menjadi san adalah khas manusiawi, makhluk kausalitas transendental? lain tid·ak memilikinya. Menjadi masa- Akar kebebasan adalah
@jurna/ ii/safar Des'94
kemampuan manusia untuk menentukan melakukan sesuatu. Sedangkan bebas keputusan tindakannya sendiri secara dalam arti normatif tidak mengatakan sadar dan bertanggungjawab. Segi ini sesuatu tentang kesanggupan ~ kita, disebut sebagai kebebasan eksistensiaL, melainkan bahwa kita boleh melakukan yang berakar dalam ruhani manusia sesuatu. Maka gangguan terhadap sebagai keIl:dali manusia terhadap kebebasan jasmani dan rohani langsung batinnya, fikiran dan kehendak-kehen- memasuki otonomi manusia terhadap daknya. Menurut Franz Magnis Suseno dirinya sendiri karena membuat kita (1989), dipilahkan antara kebebasan tidak sanggup untuk melakukan sesua- eksistensial dengan kebebasan sosial. tu, sedangkan pembatasan kebebasan Kebebasan eksistensial pada hakikatnya normatif membiarkan otonomi kita terdapat dalam kemampuan manusia tetap utuh. Manusia berbeda dengan untuk menentukan dirinya sendiri, makhluk-makhluk lain, yang hu- bersifat positif. Berarti tidak menekan- bungannya dengan ketentuan hidupnya kan bebas dafi, melainkan bebas untuk. merupakan ketundukan' yang bersifat Manusia mampu menentukan keputusan alamiah. Hubungan manusia terhadap tindakannya, dan ini bersumber pada ketentuannya tidak sekedar merupakan kemampuan manusia untuk berpikir dan hubungan pasif melainkan' aktif dan berkehendak yang terwujud dalam mengandung ikhtiar.Hubungan pasif keputusan tindakan. Justru karena terlihat dalam kehidupan fisiknya yang kebebasannya, manusia adalah makhluk mekanis, sementara hubungan aktifnya otonom yang menentukan diri sendiri nampak dalam upaya manusia untuk dan mengambil sikapnya sendiri. tidak sekedar hidup secara alamiah Sedangkan kebebasan sosial manusia, melainkan insaniah (Effendi 1984). merupakan ruang gerak bagi kebebasan Tulisan ini mencoba rt:lenjelas- eksistensial. Kebebasan biasanya di- kan secara umum, sejauhmanakah hayati dalam hubungan dengan orang Islam sebagai satu sistem normatif lain. Dalam bahasa sehari-hari menimuskan dan mengarahkan kebe- kebebasan dipahami sebagai realitas basan manusia. Secara khusus konsep negatif. Keadaan dimana. kemungkinan- Islam akan diambilkan dan diacu dari kemungkinan kita untuk menentukan Al Qur'an, karena kitab ini adalah tindakan kita sendiri tidak dibatasi oleh sumber ajaran Islam yang menempati orang lain. Kebebasan. sosial manusia posisi sentral, bukan saja dalam per- ada tigamacam:Kebebasan jasmaniah, kembangan dan- pengembangan ilmu- apabila kita tidak berada di bawah ilmu keislaman, tetapi juga secara paksaan. Kebebasan rohaniah, apabila praktis merupakan inspirator, pemandu kita bebas dari tekanan psikis. Kebeba- dan pemadu gerakan-gerakan Islam. san normatif, apabila kita tidak berada Maka pemahaman terhadap ayat-ayat- di bawah tekanan atau ancaman untuk Al Qur' an mempunyai peran besar bayi melakukan kewajiban dan larangan. pemahaman lebih luas terhadap Islam . Antara kebebasan jasmaniah dan roha- Secara khusus Syed Hussein Nasr niah terdapat hubungan yang erat. mengatakan bahwa Al Qurtan bukan Kebebasan Jasmani bersumber pada saja sumber pengetahuan metafisis dan kebebasan rohani dan sekaligus religius, tetapi juga sumber segala mengungkapkan dan menyatakannya. pengetahuan. Peranan Al Qurtan di Bebas dalam arti jasmani dan rohani dalam filsafat ·Islam dan ilmu pengeta- berarti kita dapat dan sanggup untuk huan sangat penting, begitu pula di
9jurnaJ fiJsafat Des '94 2
dalam hukum dan metafisika, meskipun metafisik. Keduanya dalam pandangan sering diabaikan oleh para penyelidik tauhid merupakan kesatuan fungsional masa kini. Al Qur tan adalah pedoman (Asytarie 1992). Paqdangan di atas dan sekaligus kerangka segala kegiatan memiliki kesejajaran dengan pandan- intelektual Islam (Nasr .1983). gan Nasr, yang menulis bahwa kata al'Aql di dalam bahasa Arab, selain Pandangan Islam Tentang Manusia berarti pikiran dan intelek juga diguna- Manusia menurut dienul Islam kan untuk menerangkan sesuatu yang adalab makhluk terbaik yang diciptakan mengikat manusia dengan Tuhan. Salah Allah2 • Penciptaan manusia, merupa- satu arti dari akar kata 'aq1 adalah kan salah satu rabasia Allah, karena ikatan. Di dalam Al Qur tan, Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk menyebut mereka yang ingkar sebagai yang mempunyai kelebihan dibanding- orang yang tidak bisa berpikir La ya'qi- kan dengan makhluk lain. Allah lun mereka yang tidak bisa mengguna- memberikan kualitas keutamaan kepada kan akalnya dengan baik. Sangat dite- manusia sebagai pembeda .dengan kankan dalam Al Qur' an babwa run- makhluk .lain, sehingga manusia tuhnya iman tidak disamakan dengan mempunyai hak untulc mendapatkan timbuinya kehendak: yang buruk, penghormatan d(fri makhluk-makhluk melainkan dengan tidak adanya peng- lainnya. Sesuai dengan martabatnya gunaan akal secara baik (Nasr 1983). manusia.diberi tugas sebagai kha1ifatu1- Karena memiliki akallah manusia 1ah fi1 ardhi3 . bertanggungjawab sebagai khalifah, Surah Al Baqarah ayat 30-34, Allah melalui Al Qur' an mengingatkan sering ditafsirkan sebagai dasar pan- agar manusia senantiasa mengguna- dartgan bahwa manusia memiliki kan akalnya untuk mencapai kebena- kedudukan khusus di antara makhluk, ran4 . karena ia berpengetahuan. Dengan Dengan kata lain' aka1, merupa- pengetahuan yang dimilikinya, manusia kan pembeda manusia dengan makhluk bertanggungjawab menyingkap realitas lain. Justru karena akalnya, manusia dan karena itu menemukan kebenaran. bertanggungjawab atas perbuatan- Pengetahuan manusia merupakan perbuatannya. Akal yang ada dalam diri komunikasi dengan realitas. Pengeta- manusia dipakai Allah sebagai pedoman . huan manusia diperoleh dari kekuatan dalam menentukan pemberian pahala inderawi, naluri, akal, imajinatif serta atau hukuman kepada manusia. Makh- petunjuk-petunjuk yang berasal dari luk selain manusia, karena tidak dia- wahyu (Zubair 1992). Tetapi akal nugerahi akal, tidak bertanggungjawab mendapatkan kedudukan .yang istime- atas keputusan-keputusan tindakannya. wa, karena mengatasi tingkat kebenaran Bahkan manusia yang akalnya belum inderawi dan naluri, dan sekaligus atau tidak berfungsi tidak bertanggung- menjangkau kebenaran wahyu. Dalam jawab atas perbuatan dan keputusan konsep Islam, akal adalah daya rohani .tindakannya. Akal selain merupakan untuk memahami kebenaran. Ia bekerja fungsi berfikir dan menemukan kebe- dengan menggunakan pikiran dan naran, juga sebagai penentu kebebasan qalbu, yang keduanya berhubungan manusia. Istilah yang dipakai Al Qur' an secara organise Pikiran bekerja untuk untuk menggambarkan perbuatan memahami dimensi fisik, sedangkan berpikir dan menemukan kebenaran, qalbu bekerja untuk memahami dimensi bukan hanya akal (aq,!-la), tetapi juga
9jurnal filsafat Des '94 3
istilah-istilah lains . sebagian besar bukan upaya dirinya Sehubungan dengan kedudukan sendiri. Dalam hidup manusia ada manusia sebagai makhluk berakal budi, banyak hal yang tak dapat ditolaknya, pertanyaan mendasar adalah sejauhma- sementara ikhtiar tetap terbatas pada na manusia mempunyai kemampuan' ketentuan tersebut. untuk mengembangkan potensi dirinya Taqdir sebagai ketentuan guna memenuhi tugas kekhalifahan di merupakan masalah asasi yang bumi, dan sebatas manakah ruang gerak menyangkut kehidupan manusia secara manusia terbuka untuk memenuhi menyeluruh. Ia mempunyai dua sisi, tanggungjawabnya terhadap Allah keterikatan dan kebebasan yang menja- sebagai pencipta. di masalah asasi dan objek pembahasan baik ahli filsafat ataupun agama (Effen- Konsep Al Qur'an Tentang Taqdir di 1984; Dister 1988, Sjathi 1970). Al Qur'an menegaskan bahwa Taqdir menjadi isyarat bahwa Allah semua makhhik dalam alam semesta ini berfungsi dan berkedudukan sebagai diciptakan dengan ukuran, qadar, Pencipta, Penguasa dan Pengatur alam atautaqdir tertentu. Taqdir merupakan semesta. Tetapi di·· s1si lain Allah _ketentuan Allah terhadap makhluk, menentukan kualitas manusia dari tidak dapat ditolak oleh makhluk6 . keputusan-keputusan tindakannya, yang Menurut Agus Salim (1960), ketentuan berarti kedudukan manusia sebagai Allah terhadap manusia meliputi hal-hal makhluk nampaknya memiliki kebe- sebagai berikut: (I)Nyawa, manusia basan untuk berbuat dan mengambil tidak dapat menguasai hidup dan mati. keputusan tindakan7 • Banyak ayat Manusia tidak: berkuasa mengadakan dalam Al Qur' an yang mengisyaratkan nyawa dan tidak kuasa menahan nyawa bahwa. taqdir pada dasarnya merupakan yang terpisah dari badannya. (2)Alat hukum transenden yang berlaku di kelengkapan badan, panca indera, seIur:uh alam semesta dan segenap anggota badan, alat-alat pendukung peristiwa. Al Qur' an juga menyebutkan kehidupan, otak, jantung. Semuanya istilah lain, yakni Dien lliahi di mana diterima manusia dengan keadaan yang makhluk selain manusia tunduk mutlak sudah terjadi. (3)Kesehatan badan, tanpa kemiIngkinan berbuat lain (Effen- ilmu kesehatan mengajarkan manusia di 1984). Taqdir dapat diartikan sebagai memelihara kesehatan. tetapi manusia (1) hukum kehidupan yang bekerja di tidak dapat menguasai keadaan keseha- ' alamo (2) hukum-hukum alamo (3) taJ;lIlya secara sepenuhnya. (4)Faham, hukum alam yang bekerja di seluruh pikiran, pengetahuan, dan keyakinan, a.lam semesta termasuk berlaku bagi segala hal yang menjadi bagian dari manusia. (4) hukum illahi yang bersifat rohani manusia, tidak dapat ditentukan. universal. (5) tata aturan. (6) taqdir dari Pokok-pokok yang menguasai dan segala sesuatu, yang merupakan hukum menumbuhkannya sudah terpola sejak atau ukuran tentang pertumbuhan dan kecil, sebelum mampu memilih. Pada- perkembangan. (7) Pernyataan dan hal pokok-pokok yang tertanam terse- kehendak Illahi yang' berlaku pasti. but, menguasai manusia seumur hidup- Sehingga merupakan iradat atau kehen- nya. (5)Hubungan keluar, kehidupan dale illahi yanf tak dapat diubah lagi manusia menghendaki perhubungan (Effendi 1984) . dengan sesama manusia dan hal lain keadaan di luar diri manusia yang
@jurna/ fi/safar Des~94 4
Taqdir Dan Kebebasan Manusia taan-ciptaanNya (Rahman 1983)9. Penciptaan oleh Allah tidaklah Taqdir yang merupakan sekali jadi. Ada proses penciptaan hukum-hukum pengaturan peristiwa (khalq), proses penyempumaan alam berbentuk kepastian dan paksaan, (taswiyyah) dengan cara memberikan sementara taqdir untuk manusia berupa ukuran atau hukum tertentu (taqdir) dan . hukum-hukum yang mengatur tingkah ,juga diberikannya pedoman dan petun- laku dan keputusan tindakan manusia. juk (hidayah). Dengan demikian Dengan demikian taqdir.· bagi manusia, memungkinkan setiap makhluk meme- nampaknya ·lebihberupa "aturan main" nuhi tugas dari kejadiannya (Effendi dalam hidup. Fazlur Rahman, mengata- 1984). kan bahwa taqdir mempunyai bias '~Proses penciptaan, penyempur- holistik ····yang kuat, yaitu pola-pola, naan, dengan ukuran-ukuran tertentu watak-watak dan kecenderungan-ke- serta petunjuk tersebut membuktikan cenderungan. Hal ini menjadi jelas, dan menunjukkan ada serta berlakunya bahwa pengertian taqdir tidak bermakna suatu hukum yang bersifat pasti. Perta- pre determinasi melainkan keterbatasan nyaan yang berkaitan dengan konsep (Rahman 1983). kebeb'asan manusia adalah di manakah Kehidupan manusia tidak ter- letak perbedaan "kepastian antara t henti pada kehidupan yang bersifat makhluk fisiko-kemis, makhluk vegeta- alamiah, melainkan harns mengem- si, makhluk hewan dengan manusia bangkan kehidupan yang bersifat insa- yang tidak sekedar merupakan makhluk niah. Dalam kehidupan manusia ada jasmaniah semata-mata. Perbedaan' qadar dan ada ikhtiar. Di sinilah letak terpenting antar Allah dengan ciptaan- perbedaan manusia dibandingkan nya adalah, Allah tak terhingga dan makhluk-makhluk tak berakal yang bersifat mutlak. Maka setiap sesuatu sepenuhnya diikat oleh ketidakbebasan- yang diciptakanNya adalah terhingga. nya dari ketundukan pada taqdir Setiap sesuatu memiliki potensi-potensi (Effendi 1984). Hewan merupakan tertentu, tetapi betapapun banyaknya salah satu contoh makhluk yang tidak potensi-potensi tersebut tidak dapat "berdaya" dan tidak pernah memiliki membuat yang terhingga· meIampaui pilihan hidup (Kleden 1987). Sementara keterhinggaannya dan menjadi tidak di hadapan manusia terdapat kemungki- terhingga. Al Qur' an mengatakan nan-kemungkinan, kebebasan moral bahwa setiap sesuatu selain Allah untuk berkehendak dan memilih dari "mempunyai ukurannya (qadr, taqdir), sekian alternatif. Al Qur'an mengisya- dan oleh karena itu tergantung kepada ratkan kemungkinan-~emungkinan Allah. Apabila makhluk menyatakan manusia untuk berbuat yang didasarkan dirinya dapat berdiri sendiri atau atas kesadarannya 10 • Isyarat tersebut merdeka sepenuhnya (istighna, istikbar) menunjukkan bahwa manusia diberikan berarti ia mengakui memiliki sifat kebebasan un~k menentukan keputusan ketidakterhinggan dan sifat ketuhanan tindakan di bidang moral agama, seka- (syirk). Bila Allah menciptakan sesuatu, ligus manusia harns pula mempertang- maka Allah memberikan kekuatan atau gungjawabkannya. Manusia diberi hukum tingkahlaku yang dalam Al kebebasan untuk memilih, seringkali Qur'an dikatakan sebagai "petunjuk" pilihan itu sudah tersedia dan harus "perintah", atau "ukuran" , sehingga dipilih, tidak berarti manusia boleh ada hubungan yang selaras antara cip- memutuskan apa saja secara
@jumsl filssfst Des '94 5
sembarangan. Ada sistem normatif sarna dengan kadar kebebasan moral- yang harns ditaati, dan harus dipertang- nya. Sedangkan kadar kebebasan terse- gungjawabkan. Dalarn bahasa Djohan but sebanding menurut kadar kemam- Effendi (1984), manusia diberi kebe- puan dan kemungkinan-kemungkinan basan moral oleh Allah, berarti manusia ikhtiar manusia 13. dibebani tanggungjawab untuk mengisi ruang kebebasan itu secara bermakna~ Petunjuk Allah (Hidayah) Dan Dengan kata lain manusia tidak dapat Kebebasan Manusia menentukan keputusan tindakan yang tidak dapat. ia pertanggungjawabkan Al Qur' cp1 disebut oleh Allah (Suseno 1989). sebagai petunjuk (huda) · bagi Karena dituntut tanggUngjawab , manusia 14, berarti merupakan salah itulah, manusia dianjurkan dalam Al satu alat untuk mencapai kebenaran. Qur' an agar dalam menentukan sikap, Manusia memiliki 5 rangkap alat untuk pilihan dan keputusan tindakan, dida- mencapai kebenaran, yakni: (1) indera,· sarkan atas kesadaran 11 . Yang perIu untuk menangkap kebenaran fisik tetapi dipahami, dalam kehidupan manusia, parsial. Menurut Al Ghazali, indera tercatat dua faktor yang menentukan diciptakan bagi manusia agar menjadi kebebasan manusia: (1) Faktor Subyek- "jala" baginya menangkap' dasar-dasar merupakan kondisi dalam diri, baik pengetahuan, sebab bila manusia intelektual maupun spiritual. mengenal obyek tertentu' dengan indera, Sepenuhnya tidak tertolak, begitu saja ia dapat menangkap makna umum yang diterima manusia, manusia difait a mutlak melalui akalnya (Ghazali 1989). complie dengan kondisi ini. Asal ketu- (2) naluri, untuk mempertahankan runan, ras, jenis kelamin, kecerdasan, mengadanya dan kelangsungan hidup merupakan contoh-contoh dari kondisi manusia, baik pribadi maupun sosial ini. Pada gilirannya akan membentuk (Zubair 1989). (3) akal, kesadaran akan faktor kemampuan (al qudrah) . . (2) sebab musabab keputusan. Berkembang Faktor Obyektif, merupakan kondisidi dari pengetahuan biasa, pengetahuan Iuar diri, baik yang berupa tempat atau , ilmiah, pengetahuan filosofis (Zubair suasana. Lingkungan lrultural, per- 1992). Akal merupakan pengantar gaulan, pendidikan yang diterim:a, untuk menuju kebenaran tertinggi. Oleh kesempatan-kesempatan merupakan karena itu akal dalam pengertian Islam, contoh dari kondisi obyektif manusia. merupakan daya berpikir yang terdapat Ada unsur ikhtiar yang mengupayakan dalam jiwa manusia untuk menangk~p perkembangan manusia, baik secara kebenaran wahyu (Nasoetion 1986, individu maupun sosial. Pada gilirannya Asy'arie 1992, Nasr 1983)e (4) ilna- akan membentuk faktor kemungkinan jinasi, daya khas manusia, bisa hanya (al yasar) yang dapat dikembangkan berupa khayalan kosong, tetapi juga manusiae Keseny.awaan kedua faktor dapat membuat manusia berkreasi dan tersebut, membentuk kesanggupan (al menyempumakan pengetahuannya 'MJus'u) manusia12 , yang merupakan (Zubair 1992). (5) hidayah, untuk dasar pertanggungjawaban manusia menangkap kebenaran Illahi melalui (Effendi 1984). wahyt! dengan perantaraan nabi dan Berdasarkan uraian di atas rasul 15 • Manusia secara umUID, berbe- dapat disimpulkan bahwa kadar tang- da dengan makhluk lain, justru karena gungjawab moral manusia berbanding manusia menanggung amanat untuk
@jurnal fllsa'at Des '94 6
mempertanggungjawabkan tthuda" terse- manusia 18. Kenyataan inilah yang but. membuat manusia memiliki dan Al Qur' an mengisyaratkan mengembangkan pengetahuan dan adanya ketidaksamaan masing-masinj menyebabkan malaikat sujud kepada individu dalam kesanggupannya 1 . Adam sebagai simbol manusia l9 . Peran Sebagai contoh manusia buta tidak manusia sebagai khalifah A,llah di muka terbebani tanggungjawab untuk me- bumi, justru mengantarkan kedudukan nangkap kebenaran· cahaya. Di antara istimewa ini kepada tuntutan tanggung- alat-alat penangkap kebenaran yang jawab manusia atas seluruh keputusan- dimiliki manusia, akal menduduki keputusan tindakannya, sesuai dengan peran penting. Seorang manusia yang batas kesanggupannya. Berkaitan akalnya belum atau tidak sempurna dengan kebebasan moral yang se- tidak dibebani tanggungjawab mengu- banding dengan tanggungjawab manu- payakan kebenaran, bahkan kebenaran sia, diperlukan sistem norma akhlaq agama. seorang yang gila tidak ter- yang mengatur dan mengontrol niat bebani untuk bertanggungjawab dalam atau motivasi yang mendasari serta lapangan akhlaq maupun aqidah. Musa melatarbelakangi keputusan tindakan Asy' arie menulis bahwa, anjuran Al manusia, di samping itu juga mengon- Qur' an untuk berbuat sesuai dengan trol akibat yang timbul dari keputusan kemampuan pada dasarnya dapat tindakan manusia. Hal ini menjadi dianggap sebagai anjuran yang bermak- relevan justru karena manusia dengan na etik, karena seseorang yang berbuat kemungkinan-kemungkinan geraknya tidak sesuai dengan kemampuannya, yang semakin meluas memiliki kesang- seringkali berakibat mencelakakan diri gupan yang tidak terduga akibat-akibat- sendiri(Asy' arie 1992). Aka1 seringkali nya. Berarti kualitas manusia sebagai dikembangkan hanya batas pengetahuan makhluk tergantung kepada dan dite- ilmiah, padahal seharusnya akal ber- kankan oleh tanggapan dan sikapnya tanggungjawab menangkap tingkat terhadap sistem norma moral (akhlaq) pengetahuan rabbaniyah (Zubair 1992). yang diyakini kebenarannya. Fungsi Al Qur'an menyindir manusia yang ~ekhaIifahan manusia hanya akan angkuh dengan akalnya sebagai manu- l'ermakna dan mendatangkan kesejahte- sia yang telah dikunci hati mereka 17 • raan lahir maupun batin, jika manusia Pengernbangan kehidupan "selain berkemampuan menguasai dan manusiawi meletakkan manusia sebagai mengendalikan alam juga mampu subyek sadar dan aktif menentukan menguasai dan mengendalikan dirinya keputusan tindakan, corak dan bentuk sendiri. kehidupannya sendiri. Kebebasan kehendak dan memilih yang dirniliki Tawakkal Dan Keberanian Moral manusia merupakan perwujudan lang- sung dari akal. Bahkan kalau ia berbuat Manusia sebagai khalifah Allah menyimpang dari takdir dan hukum di muka bumi berarti menjadi wakil alamo Meletakkan aspek tanggungjawab Tuhan, memegang mandat Tuhan untuk manusia sebagai sisi lain dari aspek memakmurkan burnie Kekuasaan yang kebebasan manusia, sehingga dalam diberikan manusia bersifat kreatif, yang dunia manusia ada konsep pahala dan memungkinkan manusia mendayaguna- konsep siksa, merupakan salah satu kan apa yang ada di bumi untuk kepen- rahasia dari maksud Allah menciptakan ' tingan hidupnya (Asytarie 1992).
@juma/ fi/uf.t Des '94 7
Pemahaman terhadap manusia harns DAFTAR PUSTAKA bertolak dari gagasan manusia khalifah Allah di muka bumi, yang mengisya- Achmad Chams Zubair 1992, "Aktualisasi Filsafat ratkan adanyahubungan parnership Islam Di Masa Kini Dan Masa· Depan". antara manusia dengan Tuhan (Effendi dalam Irma Fatimah (ed.), Filsafat Islam, 1984). Hubungan yang bersifat partner- LESFI, Yogyakarta. ship menunjukkan peran aktif manusla, Agus Salim 1960, Tauhid Taqdir Dan Tawakkat tetapi tetap dibarengi kesadaran akan Tinta Mas, Djakarta. qadar sebagai ukuran yang tidak dapat Al Ghazali 1989, Misykat Cahaya-Cahaya, Mizan, ia tolak. Oleh karena itu manusia periu Bandung. mengembangkan sikap tawakkal. AI Qur'an Dan Terjemahan 1974, Departemen Tawakkal bukan berarti manipulasi Agama Republik Indonesia. keputusasaan, melainkan justru dengan Anton Bakker dan Achmad Chams Zubair 1992, tawakkal manusia akan terbebas dari Metodologi PmelitianFilsafat, Penerbit segala ketakutan kecuali kepada Allah Kanisius, Yogyakarta. dan memberikan key~inan bahwa Binti El Sjathi 1970, Qur'an Dan Kebebasan Iradat, hanya Allah yang menolong dan melin- Hudaja, Djakarta. dungi20 • Dalam Al Qur' an, dikatakan Djohan Effendi 1984, "Keterbatasan, Kebebasan Dan bahwa tawakkal hanyalah kepada Allah Tanggung Jawab Manusia" , Prisma, semata, bukan kepada ,ang lain21 • No. Ekstra. Untuk bertawakkal diperlukan tekad Fazlur Rahman 1983, Tema Pokok AI Qur'an, yang bulaf2 • Pustaka, Bandung. TawakkaI tidak berarti tinggal Franz Magnis-Suseno 1989, E~ Dasar, Kanisius, diam dan tidak melakukan ikhtiar, atau Yogyakarta. meniadakan iradat terhadap yang haq HarunNasution 1986, AkaI dan Wahyu Dalam dan benar, atau berdiam diri terhadap Islam, VI Press, Jakarta. ketidak adilan . dan kesewenangan. M. Iqbal 1982, Membangun Kembali Pemildran Tawakkal merupakan pertolongan Allah Agama Dalam Islam, Tinta Mas, Jakarta. kepada or~g y~ b~riman, menjadi M. Quraish Shihab 1992, Membangun Kembali tempat berllndung "darl ketakutan. Al Pemildran Agama Dalam Islam, Tinta Qur'an telah merumuskan tawakkal Mas, Jakarta. sesudah adanyate~ad. Tekad tidak akan Musa Asy'arie 1992, Manusia Pembentuk Kebu- terwujud apabila manusia ·tidak menya- dayaan Dalam AI Qur'an, LESFI, dari keputusan-keputusan tindakannya. 'Yogyakarta. Pilihan sadar merupakan petunjuk Nico Syukur Dister 1988, Filsafat Kebebasan, Kani- kebebasan yang membawa manusia sius, Yogyakarta. melaksanakan manhaj rabbani dengan S.H. Nasr 1983, Islam Dalam eita Dan Fakta, ikhlas. Keberanian moral" berarti seSll- LEPPENAS, Jakarta. dab manusia memilih secara sadar pilihan keyakinan kebenarannya yang Catatan Kaki: akan menjadi peq.oman, ia berani 1. Muhammad saw bersabda: "Kutinggalkan menerima resiko apapun dari pilihan untuk kamu dua perkara, tidaklah hidupnya. Manusia mempunyai kebera- kamu akan tersesat selama-Iamanya, nian, karena semuanya telah diserahkan selama kamu masih berpegang kepad.a secara tawakkal kepada Allah. keduanya, yaitu AI Qur'an dan AI Hadist" .
***
@jurna/ fi/safat Des '94 8
2. "Dan sesungguhnya telah kami muliakan Baqarah: 30-34). anak-anak Adam, Kami angkut mereka 4. "Dan Dia menundukkan untukmu apa yang di daratan dan di lautan, Kami beri ada di langit dan apa yang ada di bumi mereka rizki dari yang baik-baik dan semuanya, (sebagai rakhmat) daripada- Kami lebihkan m.ereka dengan kelebihan Nya. Sesungguhnya pada yang demiki- yang sernpurna atas kebanyakan an itu benar-benar terdapat tanda-tanda makhluk yang tefah Kami ciptakan" (AI kekuasaan Allah bagi kaum yang berpi- Israa': 70). "Sesungguhnya Kami telah kir" (AI Jaatsiyah: 13). "Sesungguhnya menciptakan manusia dalam bentuk dalam penciptaan langit dan bumi, sinh yang sebaik-baiknya" (At Tiin:4). bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa 3. "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman yang berguna bagi manusia, dan apa kepada para malaikat:'Sesungguhnya yang Allah turunkan dari langit berupa Aku hendak menjadikan seorang khali- air, lalu dengan air itu Dia hidupkan fah di muka bumi'. Mereka berkata: bumi sesudah mati (kering)nya dan Dia 'Mengapa Engkau hendak menjadikan sebarkan di bumi itu segaia jenis (khalifah) di bumi itu orang yang akan hewan, dan pengisaran angln dan awan membu~t kerusa kan padanya dan yang dikendalikan antara langit dan menumpahkan darah, padahal kami bumi, sungguh (terdapat) tanda-tanda senantiasa ber\asbih· dengan memuji (keesaan dan kebesaran Allah) bagi Engkau dan mensucikan Engkau?' kaum yang memikirkan" (AI Tuhan berfirman:'Sesungguhnya Aku Baqarah: 164). Tingginya kedudukan mengetahui apa yang tidak kamu akal dalam konsep dienul Islam dapat ketahui". "Dan Dia mengajarkan dilihat dari hadist Qudsi berikut, yang di kepada Adam nama-nama (benda- dalamnya digambarkan Allah berfirman benda) seluruhnya, kemudian menge- kepada akal: "Demi kekuasaan dan mukakan kepada para malaikat lalu keagunganKu tidaklah Kueiptakan berfirfan: 'sebutkanlah kepadaKu nama makhluk I~bih mulia dari engkau. benda-benda itu jika kamu memang Karena engkaulah Aku mengambil dan orang-orang yang benar!". "Mereka memberi dan karena engkaulah Aku menjawab:'Maha Suei Engkau, tidak menurunkan pahala dan menjatuhkan ada yang kami ketahui selain dari apa hukuman" (Nasoetion 1986). yang telah Engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkau yang Maha 5. Istilah-istilah yang sepadan dengan aqala Mengetahui lagi Maha Bijaksana". adalah s·ebagai berikut: (1 )Nazara, yang "Allah berfirman:'Hai Adam, beritahu- berarti melihat seeara abstrak dalam arti kanlah kepada mereka nama-nama berpikir· dan merenungkan. Terdapat benda ini'. Maka setelah diberitahukan- dalam 30 ayat lebih (antara lain, AI nya kepada mereka nama-nama benda Qaaf:6-7, Ath Thaariq:5-7, AI Ghaasi- itu, Allah berfirman:'Bukankah sudah yah: 17-20). (2) Tadabbara, yang berarti kukatakan kepadamu, bahwa sesung- merenungkan (As Shaad:29, Muham- guhnya aku mengetahui rahasia langit mad:24). (3) Tafakkara, yang berarti dan bumi dan mengetahui apa yang berpikir, terdapat dalam 16 ayat (antara kamu lahirkan dan apa yang kamu lain An Nahl:68-69, AI Jaatsiyah: 12- sembunyikan". "Dan Ongatlah) ketika 13). (4) Faqiha, yang berarti mengerti, Kami berfirman kepada para malaikat: terdapat dalam 16 ayat .(antara lain AI 'Sujudlah kamu kepada Adam', maka 18raa':44, AI An'aam:97-98, At Tau- sujudlah mereka .keeuali iblis, ia enggan bah: 122). (5) Tazakkara, yang berarti dan takabur dan ia adalah termasuk mengingat, memperoleh peringatan, golongan orang-orang yang katir' (AI mendapat pelajaran, memperhatikan
@jurnal filsafat Des '94 9
dan mempelajari, yang semuanya mereka- adalah malam, kami tanggalkan mengandung arti berpikir. Terdapat siang dari malam itu, maka dengan dalam lebih dari 40 ayat (antara lain: serta merta mereka berada dalam An Nahl: 17, Az Zumar:9, Adz Dzaariy- kegelapan. Dan matahari berjalan di at:47-49, 9, 9~ 9, 9, Az Zumar:27). tempat peredarannya. Demikianlah (6)Fahima, yang berarti memahami (AI ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Anbiyaa:78-79). (7)Aqa/a sendiri terda- Maha Mengetahui. Dan telah Kami pat dalam lebih 45 ayat (antara lain: AI tetapkan bulan manzilah-manzilah, Anfaal:22, An Nahl: 11-12). Selain itu sehingga (setelah dia sampai ke manzi- terdapat pula dalam AI Qur' an sebutan- lah yang terakhir) kembalilah dia seba- sebutan yang memberi sifat berpikir gai bentuk tandan yang tua. Tidaklah bagi seorang muslim, yaitu u/u al-a/bab, mungkin bagi matahari mendapatkan orang yang berpikir,u/u al-i1m, orang bulan dan malampun tidak dapat yang berilmu, u/u al-absar, orang yang mendahului siang. Dan masing-masing mempunyai pandangan, u/u al-nuha, beredar pada garis edarnya" orang yang bijaksana (Nasoetion 1986). (Yaasiin:36-40). "Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu 6. "Yang kepunyaanNyalah kerajaan langit Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan bumi, dan Dia tidak mempunyai dan sesungguhnya Kami benar-benar anak, dan tidak ada sekutu bagiNya berkuasa menghilangkannya'" (AI dalam kekuasaan(Nya), dan Dia telah Mu'minun:18). "Allah mengetahui apa menciptakan segala sesuatu, dan Dici yang dikandung oleh setiap perempuan, menetapkan ukuran-ukurannya dengan dan kandungan rahim yang kurang serapi-rapinya" (AI Furqaan: 2). "Se- sempurna dan yang bertambah. Dan sungguhnya Kami menciptakan segala segala sesuatu pada ~isiNya ada uku- sesuatu menurut ukuran" (AI rannya" (Ar Ra'ad:8). "Sesungguhnya Qamar:49). "Dan memberinya rizki dari perintahNya apabila Dia menghendaki arah yang tiada disangka-sangkanya. sesuatu hanyalah berkata Dan barangsiapa yang bertawakkal, kepadanya:" Jadilah!" maka terjadilah Allah akan mencukupkan ia" (Yaasiin:82). "Maka apakah mereka ('keperluan)nya. Sesungguhnya Allah mencari agama yang lain dari agama telah mengadakan ketentuan bagi tiap- Allah, padahal kepadaNyalah menyer- tiap sesuatu" (Ath Thalaq:3). ahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun 7. "Maha suci Allah yang ditanganNyalah terpa ksa dan hanya kepada Allah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa mereka dikefl)balikatl" (Ali Imran:83). atas segala sesuatu". "Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji 9. "Sucikanlah nama Tuhanmu· Yang Paling kamu, siapa di antara kamu yang lebih Tinggi, Yang menciptakan, dan baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa menyempurnakan (penciptaanNya), dan lagi Maha Pengampun" (AI Mulk: 1-2) yang menentukan kadar (masing- masing) dan memberi petunjuk" (AI 8. "Dan Allah menetapkan ukuran siang dan A 'Iaa: 1-3). "Tuhan kami ialah (Tuhan) malam" (AI Muzzamil:20). "Maha suci yang tetah memberikan kepada tiap-tiap Tuhan yang tetah menciptakan pasan- sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian gan-pasangan semuanya, baik dari apa memberinya petunjuk" (thaahaa:50). yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari "Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah diri mereka maupun dari apa yang tidak yang tetah menciptakan langit dan bumi mereka ketahui. Dan suatu tanda dalam enam masa, lalu Dia bersemayam (kekuasaan Allah y~ng besar) bagi di atas Arsy. Dia menutupkan malam
@jumal ii/safat Des '94 10
kepada siang yang mengikutinya maka mereka itulah orang-orang yang dengan cepat, dan (diciptakanNya pula) fasik" (Ali Imran:82). "Tidak ada pak- matahari, bulan, dan bintang-bintang saan untuk (memasuki) agama (Islam); (masing-masing) tunduk kepada perin- sesungguhnya telah jelas jalan yang tahNya. Ingatlah, menciptakan dan benar daripada jalan yang salah. Karena mememrintahkan hanyalah hak AII~.h. itu barangsiapa yang ingkar kepada Maha Suci Allah, tuhan Semesta Alam" Thaghut dan beriman kepada Allah, (AI A'raf:54). "Sekiranya ada di langit maka sesungguhnya ia t~lah berpegang dan di bumi Tuhan selain Allah, tentu- kepada buhul tali yang amat kuat yang lah keduanya itu telah rusak binasa. tidak akan putus. Dan allah Maha Maka Maha Suei Allah yang mempun- Mendengar lagi Maha Mengetahui" (AI yunyunyunyunyai 'Arsy daripada yang Baqarah:256). "Dan katakanlah: mereka sitatkan" (AI Anbiyaa':22). "Kebenaran itu datangnya dari Tuhan- "Atau siapakah yang menciptakan mu; maka barangsiapa yang ingin langit dan bumi dan yang menuTunkan (beriman) hendaklah ia beriman, dan air untukmu dari langit, laiu Kami barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun kafir" (AI Kahfi:29). 11. "Dan janganlah yang - berpemandangan indah, yang kamu mengikuti apa yang kamu tidak kamu sekali-kali tida~ mamp[u menum- mempunyai pengetahuan tentangnya. buhkan pohofi-pohonya? Apakah di Sesungguhnya pendengaran, pengliha- samping Allah ada Tuhan (yang lain)? tan dan hati, semuanya itu akao diminta Bat:lkan (sebenarnya) kebanyakan dari pertanggungjawabannya" (AI Israa': 36). mereka tidak mengetahui. "Atau siapa- "Dan tidaklah seorang membuat dosa kah yang memperkenankan (do'a) orang melainkan kemudharatannya kembali yang dalam kesulitan apabila ia berdo' a kepada dirinya sendiri; dan seorang kepadaNya, dan yang menghilangkan yang berdosa tidak akan memikul dosa kesusahan dan yang menjadikan kamu orang lain" -(AI An'aam: 164). tlO an (manusia) sebagai khalifah di bumi? seorang yang berdosa tidak akan Apakah di samping Allah ada Tuhan memikul dosa orang lain. Dan jika (ya'ng lain)? Arnat sedikit kamu mengin- seseorang yang berat dosanya me- gati(Nya)". . "Atau siapakah yang manggil (orang lain) untuk memikul memimpin kamu dalam kegelapan di dosa itu tiadalah akan dipikulkan untuk daratan dan lautan dan siapa (pula)lah sedikitpun meskipun (yang dipanggilnya yang mendatangkan angin sebagai itu) kaum kerabatnya" (Faathir: 18). kabar gembira sebelum (kedatangan) rahmatNya? Apakah di samping Allah 12. "Allah tidak membebani seseorang ada Tuhan (yang lain)? Maha Tinggi melainkan sesuai dengan kesanggupan- Allah terhadap apa yang mereka perse- nya (wus'aha, al wus'u)" (AI kutukan (denganNyal". "Atau siapakah Baqarah:286 yang menciptakan (manusia dari permu- laannya), kemudian mengulanginya 13. Di kalangan pemikiran Islam, terdapat (lagi), dan siap~ (pula) yang memberi- tiga golongan pandangan tentang bebas kan rizki kepadamu dari langit dan bumi atau tidaknya manusia, yakni: (1) ? Apakah di samping Allah ada Tuhan Golongan Jabariyah, yang berpendapat (yang lain)? Katakanlah: "Unjukkanlah bahwa manusia tida k bertanggungja- bukti kebenaranmu, jika kamu memang wab atas keadaannya sendiri, karena orang-orang yang benar" (An Naml: 60- semuanya berjalan menurut ketentuan 64). Allah. Ada jabar yang bersifat mutlak, ketentuan Allah tidak dapat dielakkan 10. "Barangsiapa yang berpaling sesudah itu, dan dihindari. Alasannya dengan
@jurna/ fi/safar Des '94 11
menyebut ayat-ayat AI Our'an sebagai diperlihatkan (kepadanya). Kemudian berikut: "Maka apakah orang yang akan diberi balasan yang paling sem- dijadikan (syaitan) menganggap baik purna" (An Najm:39-41). "Barangsiapa pekerjaannya yang buruk lalu dia yang mengerjakan kebaikan seberat meyakini pekerjaan itu baik, (sarna zarrahpun, niscaya dia akan melihat dengan orang yang tidak ditipu oleh (balasan)nya. Dan barangsiapa yang syaitan)? Maka sesungguhnya Allah mengerjakan kejahatan seberat zarrah- menyesatkan siapa yang dikehendaki- pun, niscaya dia akan melihat Nya dan menunjuki siapa yang dikehen- (balasan)nya pula" (AI Zalzalah:7~8). dakiNya maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. (3) Golongan Asy'ariyah, yang berpenda- sesungguhnya Allah Maha Mengetahui pat bahwa manusia mempunyai perhi- apa yang mereka perbuat" (Faathir:8). tungan atas dasar mana dia mendapat- "Maka (yang sebenarnya) bukan kamu kan balasan allah atas keputusan- yang membunuh mereka, akan tetapi keputusan tindakannya. Tidak ada Allahlah yang membunuh mereka, dan manfaatnya mendiskusikan masalah bukan kamu yang melempar, tetapi keadilan tuhan, karena Tuhan yang Allahlah yang melempar. (Allah berbuat Maha Kuasa bebas . ........ dalam menentukan demikian untuk membinasakan mereka) keputusanNya, . melakukan apa yang da dan untuk memberi kemen.angan dik~hendakiNya. "Dia tidak ditanya ten kepada orang-orang mu'min, dengan tang apa yang diperbuatNva, dan kemenangan yang baik. sesungguhnya merekalah yang akan ditanvai" (AI Allah Maha Mendengar Lagi Maha Anbiyaa':23). Mengetahui" (AI Anfaal: 17). "Dan tidak- lah bermanfaat kepadamu nasehatku 14. "Alif Laam Miim. Kitab ini tidak ada jika aku hendak member; nasehat keraguan padanya; petunjuk bagi kepada kamu, sekiranya AII~h hendak mereka yang bertaqwa" (AI Baqarah: 1- menyesatkan kamu, Dia adalah Tuhan- 2). mu, dan kepadaNyalah kamu dikembali- 15. "Dan tidak ada bagi seorang manusiapun kan" (Hud:34). "Allah Penc~pta langit bahwa Allah berkata-kata dengan dia dan bumi, dan bila Dia berkehendak kecuali dengan perantaraan wahyu atau (untuk menciptakan) sesuatu, maka di belakang tabir atau dengan mengutus (cukuplah) Dia hanya mengatakan seorang utusan (malaikat) lalu diwahyu- kepadanya: "Jadilah!". Lalu jadilah ia" kan ~epadanya dengan seizinNya apa (AI Baqarah: 11 7). - yangDia kehendaki, sesungguhnva Dia Maha .Tinggi lagi Maha Bijaksana (Asy (2) Golongan Qadariyah, menolak paham Syuura:51 ) Jabariyah, karena membatalkan ikhtiar dan meniadakan beban dan tanggung- .16. AI Baqarah:286, AI An'aam: 152. jawab. Meniadakan hikmah diutusnus- nva para Rasul dan petunjuk-petunjuk 17. "Sesungguhnya .'.orang-orang kafir, sama agama. Sebagai datil pe':ldapat ini saja bagi mereka, kamu beri peringatan dikemukakan ayat-ayat Al Our'an atau tidak kamu beri peringatan, sebagai berikut: "Kami tidak memikul- mereka tidak akan beriman. Allah telah kan beban kepada seseorang melainkan me.ngunci mati hati dan pendengaran sekedar kesanggupannya" (AI mereka, dan penglihatan mereka ditut- An'aam: 152). "Dan bahwasanya S80- up. dan bagi mereka siksa yang amat rang manusia tiada memperoleh selain berat" (AI Baqarah:6-7). apa yang telah diusahakannya, dan 18. "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu, bahwasanya usahanya itu kelak akan bahwa sesungguhnya Aku mengetahui
@jurna/ fi/safat Des '94 12
rahasia langit dan bumi dan mengetahui 22. "Kemudian apabila kamu telah membu- apa yang kamu lahirkan dan apa yang latkan tekad, maka bertawakkaUah kamu sembunyikan?" (AI Baqarah:33). kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawak- 19. "(lngatlah) ketika Tuhanmu berfirman kal kepada Nya" (Ali Imran: 159). kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah" ."Maka apabila telah Kusempur- nakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan) Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya" . "Lalu seluruh malaikat itu bersujud semuanya". "Kecuali iblis; dia menyombongkan diri dan adalah dia termasuk orang-orang yang kafir". "Allah berfirman: "Hai iblis, apakah .yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tangar;Ku. . Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?". "Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah".
20. "Siapa yangangang bertawakkal kepada
Tuhan, Tuhan akan mencukupkan (keperluan)nya" (At Thalaq:3). "Dan tawakkallah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi pelindung" (An Nisaa':81). "Sesungguhnya hamba- hambaKu, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka dan cukuplah Tuhanmu sebagai penjaga" (AI Israa:65).
21. "Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu
adalah dari syaitan, supaya orang-orang yang beriman itu berduka cita, sedang pembicaraan itu· tidaklah memberi mudharat sedikitpun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah dan kepada Allahlah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakkal" (AI Mujaadilah: 10). "Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang- orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya" (An Nahl:99).